Posted in Cho Kyuhyun, Choi Minho, NC21, Park Chanyeol, Seo Joohyun, Uncategorized

Let’s Not Fallin Love

AUTHOR                               : LESTARI CHODING

CAST                                      : Seo Joohyun SNSD, Cho Kyuhyun Super Junior, Choi Minho Shinee

                                                 Park Chanyeol EXO, Kim Namjoo & other cast.

GENRE                                  : NC21,  Romance, sad.

Length                                  : Oneshoot.

Disclaimer                           : annyeong.. Lestari datang lagi. Lestari bawa ff judul lain lagi.. hahaha ketawa epil. Ini sebenarnya oneshoot pertama gw.. tapi karena yang gw publish diblog ini Your MV make Me Jealous duluan. Yasudah, jadilah ini yang kedua. Ff ini udah pernah gw post sekali. Jangan nyalahin gw kalo endingnya aneh bin nyeleneh. Rencananya gw bakal bikin sequel buat ini ff, tapi kapan publishnya gw juga nggak tahu 😀 :D.

 

                                        Always thanks to the readers yang sudah meninggalkan jejak dikolom komentar. Maaf nggak dibalas satu persatu. Yang jelas semua komen gw baca. Dan gw sangat bersyukur cerita abal gw ada yang nunggu 😀 😀 XD

                                        Wew panjang syekalee yaa 😀 , okelah typo selalu ada. Dan harusnya ini nggak lebih parah dari yang gw post kemarin karena gw udah mantengin ff nie berkali – kali.

 

                Seokyu selalu milik Wiress,, ANTISEOKYU this is not your territorial.. you have to go away from here..

 

Kalo nekat baca jangan salahin gw kalo tiba – tiba pada marah2 gaje., yang penting gw udah ingetin.. oke segini cukup…..

 

 

HAPPY READING♥♥♥

 

 

LET’S NOT FALLIN LOVE

 

                            Jangan terlalu berharap padaku

                                Aku tak mau kehilanganmu

                               Dan sebelum engkau terluka janganlah,

                       percaya padaku.

                (Let’s Not Fallin Love (Indonesian Version)

 

 

Let’s story begin. . .

 

 

Annyeong naneun Cho Kyuhyun imnida, aku adalah anak kedua dari pewaris keluarga besar Cho. Aku punya seorang nuna yang sangat cerewet namun sangat mencintaiku, hehe… aku masih kuliah semester 4, sebentar lagi aku sarjana. Aku mengambil jurusan bisnis sesuai perintah appa. Bukankah aku adalah sosok penurut. Aku berani bertaruh bahwa semua gadis tergila – gila padaku jika tahu aku seperti itu.

 

Dikampus aku cukup terkenal. Appa adalah pemilik universitas yang aku tempati. Bisnis appa tidak hanya pada sektor perhotelan dan pariwisata tapi appa juga merambah ke sektor pendidikkan. Jangan pernah membayangkan betapa kayanya appaku atau kau akan menjadi gila karena tak percaya. Mungkin aku cukup berlebihan, lupakan saja kalau begitu.

 

Aku sedang menyesap espresso yang baru saja dibuatkan pelayan. Espresso adalah minuman favoritku setiap pagi. Saat ini aku berada dirumah utama. Appa mengatakan padaku bahwa ada seseorang yang ingin dia kenalkan padaku. sebenarnya aku sedikit mencium bau perjodohan. Ah masa bodohlah. Aku percaya jika pemikiranku benar appa tak mungkin memilihkanku pada sosok yang biasa saja.

 

“Kyu-ya,, kajja turun, semua sudah berkumpul dimeja makan untuk sarapan.” Eomma memanggilku. Aku segera keluar kamar.

 

“ne eomma.” Sahutku. Aku berjalan menyusuri tangga karena kamarku terletak dilantai atas. Aku merasa ada seseorang yang asing. Aku tak bisa melihatnya dengan jelas karena posisinya yang membelakangiku.

 

“yaa, jalanmu lambat sekali eoh. Dasar lelet.” Cibir nunaku, aku menatapnya tajam. Mulutnya kenapa tajam sekali eoh.

 

“ne ne nenek sihir.” Sahutku ketus. Orang asing itu menoleh padaku dan tersenyum. Deg, kenapa dia sangat cantik eoh.. dia astaga ada apa denganku? Kurasa aku tak memiliki riwayat jantung lemah. Tapi kenapa jantungku terus bertalu – talu seperti ini eoh?

 

“Kyu-ya kajja sarapan.” Ajak eomma, aku segera mendekat. Aku duduk disamping eomma dan aku berada diseberang gadis itu yang otomatis membuatku bisa menatapnya langsung. Aishh kenapa aku susah sekali mengalihkan pandanganku darinya eoh.

 

“Kyu, kenalkan ini Seo Joohyun dia anak dari sahabat appa di Jepang. Orang tuanya menitipkannya pada kami. Jadi kau harus bersikap baik padanya dan jangan membuat kerusuhan.” Aku menoleh saat appa selesai berbicara.

 

“appa, memangnya kapan aku berbuat kerusuhan eoh? Enak saja.” Ahra nuna terkikik geli. Dasar nenek sihir menyebalkan suka sekali melihatku menderita. Aku mengulurkan tangan pada gadis itu emm Seo Joohyun. Ia menatapku bingung.

 

“bukankah kau belum berkenalan langsung denganku. Kajja, berjabat tangan.” Kataku. Akhirnya dirinya mengulurkan tangan untuk menjabat tanganku. Dan satu yang bisa kukatakan. Tangannya lembut sekali.

 

“naneun Cho Kyuhyun imnida. Aku adalah anak tertampan dirumah ini. Dia adalah nenek sihir menyebalkan yang selalu mengganggu pria tampan seperti aku. Jadi jangan dengarkan dia eoh. Percaya padaku.” kataku manis. Astaga, gadis ini membuatku bertingkah berbeda saat bersamanya. Kurasakan sendok melayang dikepalaku.

 

“yak, nenek sihir sakit tahu.” Aku mengusap kepalaku yang berdenyut. Dia itu menyebalkan sekali.

 

“kau merasa dirimu tampan Cho? Mengacalah wajah penuh jerawat dan lagi perut buncitmu itu. Astaga, aku bahkan malu mengatakannya didepan gadis secantik Seohyun.” Seohyun dan orang tua kami tertawa.

 

“yaa, kau tak lihat eoh paman Kim bahkan kesusahan membawakan hadiah dari para fansku dikampus bukankah itu cukup membuktikan bahwa aku sangat tampan. Hingga semua yeoja tergila – gila padaku, tidak sepertimu perawan tua.” Jawabku sinis. Dia makin sangar saat aku menyebutnya perawan tua? Hahaha salah siapa umur 29 tahun belum menikah.

 

“APA KAU BILANG” teriak nenek sihir itu.

 

“Ahra sudahlah kau ini.” Lerai appa.

 

“Kyuhyun jangan mengatai nunamu seperti itu. Kalian ini sudah dewasa bukan kenapa kalian bertingkah seolah kalian masih anak – anak eoh. Apalagi ada tamu. Kajja minta maaf.” Kata eomma lembut. Aku dapat melihat gadis itu melihatku dengan tersenyum,

 

“mian.” Gumamku tak ikhlas.

 

“Kyuhyun..” appa memanggilku dengan penuh penekanan.

 

“mian nuna,”

 

“Ahra..” panggil appa pada nuna.

 

“ne mian Kyuhyunnie.”

 

“nah jika begitu bukankah terasa damai eoh. Bukan begitu Seohyun? Emm mianhae ne, Kyuhyun dan Ahra memang selalu seperti itu setiap hari jadi jangan terkejut.”

 

“aniya ahjumma, aku malah senang. Aku adalah anak tunggal tidak pernah merasakan suasana seramai ini. Rumahku selalu sepi.” Sahutnya, pada kalimat terakhirnya aku merasa dirinya seperti selalu merasa kesepian.

 

“gwenchana Seohyunnie,, kau bisa tinggal disini semaumu nanti unnie akan mengajakmu shopping.” Celetuk ahra nuna dengan mata berbinar.

 

“jangan ikuti dia Seohyun-ssi, dia hanya bisa membuat appa dan eomma bangkrut.” Sahutku. Seohyun menatapku lagi, aissh kenapa aku merasa tidak kuat begini eoh.

 

“daripada bersamamu dia akan mati kebosanan menunggumu berpacaran dengan PSP sialanmu itu.” Sahut Ahra nuna tak kalah sinis.

 

“Kyuhyun Ahra..” gumam Appa.

 

“ne..” sahut kami bersamaan.

 

 

Let’s Not Fallin Love

 

 

Sebelumnya aku tak pernah merasa nyaman berada ditempat asing. Bahkan berada dirumah keluargaku yang lain saja aku masih merasa asing. Tapi entah kenapa saat menginjakkan kaki pertama kali dirumah ini aku merasa sangat percaya bahwa aku bia diterima dengan baik dirumah ini. Syukurlah.

 

Pagi ini juga aku bersama Kyuhyun pergi kekampus. Appa dan eomma memang memutuskan untuk aku tinggal di Seoul bersama keluarga Cho. Dan sesuai rekomendasi dari Ahjussi aku pindah kekampus yang sama dengan Kyuhyun. selain karena Kyunghee University adalah Lembaga pendidikan milik keluarga Cho, karena ada Kyuhyun yang akan menjagaku.

 

Ngomong – ngomong tentang pria ini. Aku sangat yakin kalau pria ini sangat baik. Meski tadi aku sempat melihat dirinya bertengkar dengan Ahra Unnie, tapi aku percaya saja. Dia sangat lembut padaku. aku merasa dia bisa menerimaku dengan tangan terbuka.

 

“Seohyunnie, kau kuliah jurusan apa?” tiba – tiba saja Kyuhyun memecah keheningan diantara kami dalam mobil.

 

“aku mengambil tata Busana saat di Jepang dan aku melanjutkan itu Kyuhyun-ssi.” Jawabku sopan. Sesekali aku dapat melihat dirinya yang mencuri kesempatan untuk melihatku diam – diam kemudian menatap kedepan seolah serius menyetir. Dia lucu sekali ternyata.

 

“ahh, begitu. Seohyunnie jangan panggil aku seformal itu kurasa aku lebih tua darimu kan. Panggil aku oppa.” Pintanya. Aku melihatnya tersenyum. Astaga kenapa rasanya seperti ini? Apa perutku dihinggapi serangga rasanya geli.

 

“arraseo oppa..”

 

 

Let’s Not Fallin Love

 

 

Tak terasa kami sudah lulus dan menjadi sarjana sekarang. Hubunganku dengan Seohyun? Entahlah aku tidak tahu harus menyebutnya apa karena kami lebih dari seorang teman tapi bukan juga disebut kekasih. Meski semua orang mengatakan bahwa kami sangat cocok. Kami tidak pernah membahas hubungan ini, asal aku dan Seohyun merasa nyaman itu sudah cukup.

 

Jika dikatakan aku mencintainya atau tidak, jelas aku mencintainya. Dia sudah seperti nafas bagiku. Aku percaya dia pun menyimpan rasa yang sama padaku. hanya saja kami masih diliputi rasa malu berlebih hingga membuat hubungan rumit ini tak pernah berkembang.

 

Seohyun masih tinggal dirumah kami. Ayahnya memberikannya satu butik untuk dirinya kelola. Aku sendiri mengurus perusahaan cabang milik appa. Semenjak lulus kuliah waktu kami semakin jarang entahlah, mungkin karena kami sama – sama sibuk.

 

Selama mengenalnya aku percaya, aku percaya dan sangat yakin jika dirinya adalah sosok gadis periang nan manja. Dia mempunyai puppy eyes yang akan membuatku luluh begitu saja. Itu juga salah satu trik yang digunakan padaku jika dia menginginkan sesuatu.

 

Dia bukan tipikal gadis yang dekat dengan banyak pria. Seohyun tergolong gadis rumahan yang manis. Dia selalu menyempatkan waktu makan siangnya untuk bertemu dan makan bersamaku. Seperti sekarang ini aku sedang menunggunya datang keruanganku dan makan bersamaku.

 

Cklekk,, suara pintu terbuka aku tak perlu menoleh karena aku jelas tahu itu adalah dirinya. Parfum beraroma Strawberry mint hanyalah aroma yang dimiliki tubuhnya. Dan hidungku sangat responsive akan hal itu.

 

“berhenti bekerja Tuan Cho. Waktumu untuk makan siang.” Dia menghampiriku seraya mengecup pipiku. Kebiasaan yang selalu dia lakukan saat bersamaku. Hanya saat bersamaku saja ingat!

 

“kau tidak lelah bekerja terus – menerus. Kau bahkan jarang mengunjungiku dibutik.” Sungutnya. Aku hanya tersenyum. Dia sedang merajuk rupanya. Baiklah..

 

Kubawa tubuhnya kepangkuanku. Agaknya dia sedikit terkejut. Tapi tak lama kemudian matanya menatapku dengan senyuman tulus miliknya yang selalu membuatku jatuh cinta. Seohyunnie apa kau menggunakan magic padaku?

 

“aku tidak akan lelah karena wanita cantik ini selalu menemaniku.” Rayuku. pipinya tampak merona, sesuatu yang kusuka pada wajahnya.

 

“aissh oppa jangan menggodaku” tak kupedulikan gerutuannya aku mendekatkan wajahku padanya. Kucium bibir tipis itu dengan sedikit lumatan. Kami memang sering melakukan skinship yang mungkin akan membuat orang berpikiran lain tentang kami tapi kami tidak peduli.

 

Kami bukan hidup untuk orang lain bukan? Jadi jangan dengarkan orang lain.

 

Sepertinya Seohyun sama merindunya denganku. Kedua tangannya melingkari leherku dan bibirnya membalas lumatanku. Segenap kekuatan kukerahkan supaya aku tidak menelanjanginya disini. Tidak, aku tidak mau merusak gadis yang kucintai. Dia harus tetap utuh sampai saatnya tiba.

 

Setelah bermenit – menit kami melepaskan ciuman kami. Aku menatap bibirnya yang sedikit membengkak. Dia tersenyum padaku. aku memeluknya erat. Aku sangat merindukan gadis ini hingga rasanya sesak. Hampir tiga minggu pekerjaan membuatku harus keluar kantor dan pada saat itu ketika Seohyun datang mengajakku makan siang bersama aku pasti mengecewakannya.

 

“bogoshippo Keroro..” gumamku lirih, Keroro adalah panggilanku untuknya. Dia sangat menyukai kartun hewan berlendir itu. Aku tidak tahu apa yang membuatnya sangat menggilai hal itu. Bukankah aku lebih tampan?

 

“nado oppa..” balasnya. Dia turun dari pangkuanku dan mengajakku untuk duduk disofa. Dia membuka bungkusan yang dibawanya tadi. Satu mangkuk jajangmyeon dan bulgogi.

 

“makanlah oppa, aku membelikanmu Jajangmyeon. Sebenarnya aku ingin memasakkanmu makanan dari rumah tapi pekerjaanku sangat banyak.” Sesalnya seolah ini adalah kewajibannya.

 

“gwenchana,, oppa bahkan tidak pernah makan siang ketika sibuk.” Sahutku santai. Astaga sepertinya aku salah bicara. Seohyun memelototiku. Dirinya paling possesiv mengenai kesehatan. Dan aku? Aku sama sekali tak peduli dengan kesehatanku sendiri.

 

“yaa.. oppa harus menjaga kesehatan oppa dengan baik. Bagaimana jika nanti aku tidak ada, siapa yang akan mengurusmu eoh.” Gerutunya. Aku terperanjat dan menatapnya seolah memimta penjelasan.

 

“apa kau berniat pergi dariku eoh?” tanyaku ketus. Dapat kulihat ada keraguan dimatanya. Apa dia tengah menyembunyikan sesuatu dariku eoh?

 

“ani,, aniya.. memangnya aku menyembunyikan apa dari oppa.” Sangkalnya.

 

“jeongmal?” tanyaku menyelidik. Dia hanya mengangguk.

 

“habiskan oppa..”

 

 

Let’s Not Fallin Love

 

 

Aku menatapnya penuh ketakutan. Kyuhyun oppa hampir selalu tahu apa yang kurasakan. Beruntung dirinya tak mencurigaiku lebih dalam. aku belum siap mengatakan kebenarannya. Hatiku sakit dengan semua yang baru saja terjadi yang seolah merenggut paksa kebahagiaanku. Benarkah aku hanya akan menatapnya hingga bulan depan?

 

“Keroro..” panggilnya lembut. Aku tengah sibuk memakan bulgogi.

 

“ne..”

 

“kau tampak kurus apa kau diet lagi? Sudah kubilang kan kau jangan diet. Postur tubuhmu bahkan sudah sangat pas untuk tubuh tinggimu. Masak tadi ketika aku menangkup pinggulmu hanya segini.” Kyuhyun oppa mempraktekannya dengan meregangkan kedua tangannya seolah membuat jarak pinggulku yang sempit. Astaga dia mesum sekali.

 

“yaa, apa yang kau katakan eoh? Aku tidak sekurus itu. Kau saja yang terlalu berisi jadinya aku terlihat kecil dipeluk olehmu.” Sahutku ketus.

 

“hehe iya juga ya… jadi apa aku yang perlu diet?” tanyanya polos. Aku tersenyum menanggapinya.

 

“mungkin saja.” Setelah selesai aku berjalan membuang bungkusan sampah makan kami ke tong sampah. Aku mengambil tasku di meja kerjanya.

 

“aku kembali kebutik dulu ya.. masih banyak pekerjaan.” Pamitku. Dia malah mengamit pinggangku seolah tak mengijinkanku pergi meninggalkan ruangannya.

 

“tinggallah sebentar lagi. Aku masih merindukanmu.” Cicitnya dibalik leherku. Memang posisiu saat ini tengah dipeluk Kyuhyun oppa dari belakang dengan tangan yang memeluk perutku.

 

“kita masih bisa bertemu dirumah oppa.”

 

“aku tidak mau diganggu dengan pertanyaan – pertanyaan menyebalkan dari orang rumah.”

 

“jangan ditanggapi. Biarkan saja mereka berargumen. Asal aku dan kau nyaman itu sudah cukup.” Dia melepas pelukannya dan menarik wajahku agar menatapnya. Dia memajukan wajahnya untuk mempertemukan bibir kami. Kami berciuman lagi. Sejujurnya ciuman Kyuhyun oppa sarat akan kerinduan dan mungkin juga nafsu. Tapi dia selalu menahan dirinya untuk tak bertindak gila pada diriku.

 

“pergilah sebelum aku menyeretmu kesofa dan seluruh pakaianmu akan berakhir ditempat sampah.” Gumamnya. Aku bergidik ngeri. Kyuhyun oppa tipikal namja yang frontal. Astaga kenapa aku sangat menyukai namja mesum ini eoh.

 

“arraseo aku pergi dulu.” Kukecup pipinya kemudian meninggalkan ruangannya.

.

.

.

 

Aku berangkat kekantor Kyuhyun oppa dengan taksi jadi saat pulang aku juga menunggu taksi. Tak lama kemudian taksinya datang. Aku segera bersandar kekursi. Kepalaku pening lagi. Aku memejamkan mataku untuk menghilangkan sedikit rasa pening yang mendera.

 

“ahgassi..” panggil supir taksi membuatku terkejut.

 

“ne..”

 

“hidung anda berdarah ahgassi..” setelah supir itu memberitahuku aku segera meraba dan rasanya basah. Astaga, aku segera merogoh tasku mengambil tissue yang sudah kusediakan. Aku berusaha menghentikan pendarahan ini. Sial, darah yang keluar kali ini lebih banyak daripada saat aku berangkat kekantor Kyuhyun oppa.

 

“ahjussi, tolong antarku aku ke Seoul Hospital.” Perintahku.

 

 

Tak berapa lama taksi telah sampai dirumah sakit. Aku segera menemui sahabatku diruang kerjanya. Aku tahu hari ini jadwalnya free. Aku membuka ruang kerjanya dengan terburu. Dia tampak terkejut melihat kedatanganku tapi aku tak peduli. Aku berusaha berjalan biasa tapi nyatanya kekuatan kakiku tak mau kupaksa. Akhirnya aku jatuh.

 

Temanku segera berlari menghampiriku. Park Chanyeol. Dokter spesialis onkologi atau singkatnya dokter kanker. Dokter sekaligus sahabatku priaku satu – satunya. Kyuhyun tak tahu bahwa aku mengenal Chanyeol. Pertemuan kami cukup jarang tapi dia pria yang easy going.

 

“apa kau kembali mimisan?” aku hanya mengangguk dan tersenyum miris. Ia membawaku keranjang periksa. Dengan stetoskop ia mulai memeriksa detak jantungku.

 

“detak jantungmu sangat lemah. Apa yang kau lakukan hari ini? Berapa kali kau mimisan?” tanyanya beruntun. Aku hanya tersenyum.

 

“aku bekerja seperti biasanya dan mengantar makan siang Kyuhyun oppa, dan lagi aku hanya mengalami mimisan tiga kali. Pagi sebelum bangun tidur, sebelum mengantar makan siang dan baru saja.” Jawabku seolah tanpa beban. Chanyeol menatapku sendu.

 

“kau harus segera mendapatkan perawatan intensif Seohyunnie dan kali ini tak ada lagi penolakan.” Kata Chanyeol tegas. Mungkin juga Chanyeol sudah bosan dengan penolakanku beberapa bulan terakhir.

 

Aku tahu bahwa aku mengidap penyakit kanker tepatnya kanker otak yaitu, saat aku mengalami pendarahan hidung untuk kesekian kalinya. Dan saat itu aku tengah pergi bersama Chanyeol menjenguk teman kami Kwon Yuri yang baru saja melahirkan. Selepas menjenguk Chanyeol mengajakku berbicara diruang kerjanya. Katanya semenjak kami mendapat pekerjaan masing – masing kami jarang mengobrol. Makanya aku menyetujui saja hal itu.

 

Saat itu Chanyeol berbicara panjang lebar tentang pengalamannya menjadi dokter dengan pasien yang berbeda – beda karakter. Aku masih ingat dengan jelas. Bagaimana wajah Chanyeol yang kadang merengut ketika menceritakan lansia yang sangat cerewet ketika dirinya menganjurkan kemotherapi. atau wajah Chanyeol yang bersedih ketika dirinya merawat anak berusia kurang dari sepuluh tahun yang sudah terkena kanker. Aku mengingat dengan baik hal itu.

 

FLASHBACK

 

                Seohyun dan Chanyeol tengah berada diruang kerja Chanyeol. Kala itu sebenarnya Seohyun ingin segera kembali kebutik karena dirinya harus menyelesaikan desain gaun pengantin. Tapi Chanyeol terus saja memohon pada Seohyun untuk tinggal sebentar berbagi cerita dengan pria bermata bulat itu.

 

                “tinggallah sebentar disini. Tidak lama hanya dua jam oke?” tawarnya.

 

                “dua jam?” Seohyun berteriak.

 

                “baiklah – baiklah satu jam.”

 

                “arraseo.. bagaimana dengan pekerjaanmu menjadi dokter? Apakah menyenangkan?” Tanya Seohyun.

 

                “ya menyenangkan. Kecuali saat aku bertemu dengan lansia cerewet nan menyebalkan. Kau tahu, aku sudah memberitahu sebelumnya padanya. Jika obat yang kuberikan tidak mengurangi rasa sakitnya maka dirinya harus kembali kerumah sakit melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dan ketika dirinya datang dia marah – marah padaku. katanya aku pembual. Lalu aku menyuruhnya untuk melakukan kemo dia bilang kemo itu tidak akan menyembuhkan penyakitnya. Dia meneriakiku habis – habisan akhirnya cucunya datang dan mengatakan padaku bahwa harabeojinya memang seperti itu. Untung saja cucunya cantik.”

 

                “jadi kau berkenalan dengan cucunya?” Chanyeol mengangguk.

 

                “Namanya Kim Namjoo.”

 

                “selain cerita itu apalagi?”

 

                “aku terkadang kasihan dengan pasienku” gumam Chanyeol terdengar sedih.

 

                “wae?”

 

                “hatiku sedih saat melihat anak berumur 8 tahun harus terkena Leukimia. Kau tahu dia hanya sendirian dirumah sakit ini Karena orang tuanya bisnis diluar negeri. Hanya ada pengasuh yang menemaninya.”

 

                “jeongmal?” Seohyun ikut sedih mendengarnya.

 

                Tak berapa lama Seohyun merasakan kepalanya pening seperti dihantam batu besar. Dari hidungnya juga mengalir darah segar. Chanyeol menatap Seohyun dan terkejut ketika gadis itu sudah tak sadarkan diri.

 

 

                Beberapa jam kemudian Seohyun sadar. Ia meyesuaikan matanya dengan cahaya. Saat sudah sepenuhnya terjaga ia heran ini bukanlah apartemennya. Ini seperti ..rumah sakit? Ia menoleh kesamping tangannya sudah dipasang infuse. Akhirnya ia sadar jika dirinya tadi bersama Chanyeol sedang mengobrol.

 

                “kau sudah sadar?” Tanya Chanyeol yang baru saja masuk keruang rawat Seohyun.

 

                “aku kenapa Chanyeollie?”

 

                “kau pendarahan kemudian tak sadarkan diri. Ngomong – ngomong sudah berapa lama kau mengalami pendarahan di hidungmu?”

 

                “memangnya kenapa?”

 

                “jawab saja” desak Chanyeol

 

                “mungkin sudah satu tahun belakangan ini.”

 

                “pendarahan hidung seperti gejala yang paling sering ditemukan pada penderita kanker.. ahh tapi mungkin saja kau yang terlalu lelah bisa saja. Aku sudah mengambil sampel darahmu. Kau bisa pulang 3 hari lagi hingga hasil lab nya keluar.”

 

                “tapi, Lusa aku harus segera menyelesaikan desain gaun pengantin. Bisakah cukup berikan aku obat supaya aku tetap sehat saja. Aku janji 3 hari lagi aku akan datang kesini mengambil hasil Lab nya.” Chanyeol tampak berpikir.

 

                “tapi kau..

 

                “ayolah Chanyeollie,, kau tak kasihan pada pelangganku dia akan menikah bagaimana dia mau menikah jika desainer gaun pengantinnya saja tidak menyelesaikan gaunnya.” Dengan andalan puppy eyes dan alasan yang masuk akal akhirnya Seohyun boleh pulang.

 

                “arresso Nona Seo. Tapi kau harus kembali 3 hari lagi.” Seohyun hanya mengangguk.

.

.

.

 

                3 hari yang sudah dijanjikan Seohyun tiba. Gadis itu melenggang santai dikoridor rumah sakit yang sudah sangat dihapalnya diluar kepala. Ia menuju ruang Dokter Park Chanyeol. Sebelumnya ia tidak berpikir apa – apa tentang dirinya. Dirinya hanya merasa terlalu lelah saja. Dan dia menganggap bahwa darah segar yang keluar dari hidungnya adalah wajar. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

 

                “kau sudah datang? Tidak bertemu Kyuhyunmu dulu?” goda Chanyeol.

 

                “aniya, aku sudah menghubunginya jika aku pergi ke rumahsakit bertemu teman.”

 

                “dia tak cemburu?”

 

                “kau lucu sekali mana ada waktu dia cemburu padaku. siang ini dia pergi ke Busan melihat proyek.”

 

                “baiklah karena kau sudah datang, cha bacalah.. ini hasil Lab mu 3 hari yang lalu.” chanyeol menyodorkan amplop kertas hasil Lab Seohyun. Gadis itu membacanya dengan seksama. Tapi makin dibaca mata Seohyun makin memerah.

 

                “ini pasti salah Chanyeol. Aku baik – baik saja selama ini.” Seohyun tak percaya dengan kertas yang digenggamnya saat ini. Chanyeol menghela nafas. Ia sudah memprediksikan hal ini pasti terjadi.

 

                “kau memang mengidap Kanker otak Seohyunnie.. dan sekarang sudah menginjak stadium 3 baru – baru ini. Mimisan yang kau alami selama ini adalah salah satu gejala yang sudah tentu mengarah ke sana. Mengapa kau tidak memeriksakan dirimu dari dulu?” gumam Chanyeol lembut.

 

                “aku mengira itu biasa Chanyeol. Memang aku sering mengalami mimisan biasanya 1 kali dalam sehari. Tapi beberapa bulan terakhir 3 kali dalam sehari. Kupikir karena beberapa bulan ini aku menyiapkan fashion show yang jelas memforsir seluruh tenagaku.” Jelas Seohyun lirih.

 

                “apa kau tak merasakan hal yang lain? Misalnya pusing yang berlebihan? Atau kau merasa tidak bisa melakukan hal apapun padahal kau baru saja bangun tidur?” Tanya Chanyeol, Seohyun coba ingat – ingat hari – harinya kebelakang.

 

                Saat bersama Kyuhyun terkadang Ia merasa pusing yang berlebihan yang sering membuat Kyuhyun panic, saat bangun tidur dirinya sering merasa seolah tak bias bergerak karena lemas seolah habis berlari marathon.

 

                “yang kau sebutkan tadi memang aku merasakannya..” jawab Seohyun

 

                “tapi kau menghiraukannya bukan? Seperti itu kan?” desak Chanyeol. Seohyun hanya mengangguk.

 

                “baiklah kau harus segera dirawat di rumahsakit. Kau bisa memilih mau menjalani pengobatan seperti apa..”

 

 

FLASHBACK END

 

Aku tak bisa menolak Chanyeol kali ini meski aku ingin. Tapi tubuhku berhianat. Aku dapat merasakan tubuhku merasa lelah yang sangat – sangat lelah. Aku tidak tahu seperti apa penggambaran yang pantas untuk diriku. Belum rasa pening yang membuat aku ingin memukulkan kepalaku kedinding.

 

“Chanyeol..” panggilku. Dirinya sedang memeriksa selang infuseku.

 

“Wae Seohyunnie?”

 

“jangan ceritakan pada siapapun tentang hal ini. Aku akan mengikuti aturanmu tapi tolong jangan sampai orang lain tahu terutama Kyuhyun.” pintaku padanya. Ia mengernyit tidak suka saat aku meminta hal itu.

 

“bukankah dia kekasihmu?”

 

“aniya..”

 
“apa dia belum menyatakan perasaannya padamu?” Tanya Chanyeol penuh selidik. Aku hanya menggeleng pelan.

 

“ck, dasar pasangan aneh. Bergandengan tangan, berpelukan, berciuman bahkan hampir saja bercinta tapi tak ada hubungan apa – apa? Mengerikan sekali.” Cibir Chanyeol.

 

“tutup mulutmu Chanyeol. Kau yang mengerikan bodoh.” Sahutku sinis.

 

“ya terserah padamu Nona Seo. Aku dan Namjoo yang sudah resmi pacaran saja dia selalu menolak bercinta denganku.” Jawab Chanyeol santai. Dia bahkan tak peduli dengan mataku yang hampir keluar Karena memelototinya. Kenapa dia sevulgar itu eoh? Apa semua pria seperti itu? Kyuhyun dan Chanyeol sama – sama mesum. Issh.

 

“istirahatlah.. aku tak mengijinkanmu pergi dari ruang rawatmu apalagi kabur. Awas saja.” Ancamnya membuatku sedikit takut.

 

“arraseo..”

 

 

Let’s Not Fallin Love

 

 

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Kyuhyun baru saja sampai rumah. Saat ini eomma dan appanya tengah pergi ke Taiwan. Ia dengar ada sedikit masalah yang terjadi di yayasan pendidikan Taiwan. Itu artinya yang ada dirumah ini hanyalah dirinya dan Seohyun,, ahh jangan lupakan puluhan pelayan yang ada dirumahnya.

 

“apa Seohyun sudah tidur?” gumamnya seorang diri. Ia membuka kamar Seohyun. Gelap, saat ia menyalakan saklar lampunya ia tak melihat Seohyun dikamarnya. Ia berjalan ke kamar mandi tapi Seohyun juga tidak ada.

 

Ia merogoh saku jasnya dan menghubungi Seohyun. Satu kali, dua kali, tiga kali. Tidak ada jawaban. Kyuhyun segera mencari kepala pelayan Lee. Ia pasti tahu Seohyun sudah pulang atau belum.

 

“Pelayan Lee..” panggil Kyuhyun.

 

“ne Tuan Muda, ada apa anda memanggil saya Tuan?”

 

“apakah Seohyun sudah pulang?”

 

“sepertinya belum Tuan. Saya tidak melihat Nona Seohyun sejak ia berangkat ke butik pagi tadi.”

 

“baiklah Pelayan Lee, kau boleh kembali.”

 

Kyuhyun memijat pelipisnya yang terasa berdenyut. Kemana gadis itu? Ini sudah malam. Apa dia masih dibutik? Kyuhyun menghubungi Jessica selaku assistant Seohyun di butik.

 

“annyeong Jessica-ssi apa kalian lembur?” Tanya Kyuhyun to the point.

 

“aniya Kyuhyun-ssi, Seohyun bahkan tidak kembali setelah mengantar makan siang kekantormu kukira kau bersamanya.” Sahut Jessica diseberang.

 

“ahh begitu ya.. baiklah gomawo Jessica-ssi.” Kyuhyun menutup panggilannya. Ia mulai berpikir yang tidak – tidak tentang Seohyun. Tidak biasanya dia pergi tanpa pamit padanya. Apalagi Jessica bilang Seohyun tidak kembali ke butiknya setelah mengantar makan siang.

 

“astaga kau kemana Seohyun.. jangan membuatku khawatir.” Gumamnya cemas.

 

 

Let’s Not Fallin Love

 

 

“apa yang terjadi padamu hyung? Kenapa kau tampak kusut begitu?” Tanya Minho penasaran.

Aku hanya menatapnya sekilas.

 

“Seohyun tidak pulang kerumah semalam.” Jawaku lemas. Aku khawatir padanya.

 

“kau sudah menghubunginya? Menghubungi butiknya mungkin?” Minho memberikan saran yang jelas sudah kulakukan semalam.

 

“sudah, tapi tidak ada yang tahu dimana Seohyun, dia juga tak menjawab ponselku.” Aku menelungkupkan wajahku dimeja. Sejujurnya aku bingung, aku takut juga khawatir. Dia tidur dimana? Dia bersama siapa? Seohyun sudah makan atau belum? Aku frustasi dengan segala hal yang tak bisa kutemukan jawabannya.

 

“hyung.. mungkin saja dia pergi ke Jepang?” sahut Minho membuyarkan lamunanku.

 

“tidak mungkin bodoh.. Seohyun pasti akan pamit dulu padaku. minimal dia akan pamit pada pelayan yang ada di rumahku.” Jawabku ketus.

 

“ahh, aku tahu.. mungkin saja Seohyun menginap dirumah pacarnya? Jika dia pergi ke rumah pacarnya dia tak perlu pamit padamu kan?” Degg,, aku tersentak dengan pemikiran Minho yang baru saja dikatakan tadi.

 

Benarkah ada pria lain selain diriku dihati Seohyun? Tapi bukankah Seohyun itu milikku? Bukankah selama ini kami sering terlibat skinship. Berpelukan berciuman bahkan tidur diranjang yang sama.

 

Kenapa rasanya sesak sekali. Aku tak bisa membayangkan apa yang dilakukan Seohyun denganku juga dilakukan pria lain pada Seohyun. Aku tak akan rela membagi Seohyun pada siapapun. Tidak.. selamanya Seo Joohyun hanya milik Cho Kyuhyun. titikk..

 

“jangan bodoh Minho. Pergi sana kau membuatku makin pusing.” Usirku.

 

“kau tak pernah memperjelas hubunganmu dengannya hyung. Jangan salahkan dia jika tiba – tiba pria lain mampu menarik hatinya.” Sejujurnya perkataan Minho benar – benar membuatku ketakutan. Tapi aku percaya Seohyun hanya mencintaiku.

 

 

Let’s Not Fallin Love

 

 

Chanyeol memasuki ruang rawatku dengan pacarnya. Siapa lagi kalau bukan Kim Namjoo. Namjo nampak membawa bingkisan yang bisa kutebak isinya adalah roti. Aku memang meminta Chanyeol membelikan roti untukku makanan rumahsakit? Tidak terima kasih.

 

“bagaimana keadaanmu unnie?” Tanya Namjoo padaku.

 

“tidak lebih baik setelah kekasihmu mengurungku di sini” jawabku jujur. Chanyeol nampak tak suka dengan jawabanku beda dengan Namjoo yang terkikik.

 

“jangan seperti itu unnie, Chanyeol oppa hanya ingin kau cepat sembuh. Hari ini aku free jadi aku akan menemanimu di sini. Unnie jangan khawatir.” Namjoo memang baik, pantas saja Chanyeol tergila – gila padanya.

 

“kau tidak menghubungi Kyuhyunmu?” aku tersentak.

 

“tidak, aku tidak mau dia mengkhawatirkanku. Dan kuharap kau mengganti namaku dalam daftar pasien rumah  sakit ini.”

 

“yahh, kalau masalah nama pasien sepertinya aku juga salah menulis kemarin.” Chanyeol nampak menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Namjoo menatapnya penuh Tanya.

 

“memangnya oppa menulis apa?” Tanya Namjoo sama dengan yang kupikirkan.

 

“Cho Joohyun.” Ucap Chanyeol polos,

 

“Mwoo? Yaa apa kau sudah gila Chanyeol.. astaga, Namjoo-yaa sepertinya kekasihmu sudah gila.” Namjoo hanya terkikik geli.

 

“tapi ngomong – ngomong unnie, nama itu cukup pantas untukmu. Hahaha” Namjoo menertawaiku. Dasar pasangan menyebalkan.

 

“ahh terserah lah. Lebih baik kau istirahat. Sayang jaga singa betina ini eoh. Disana ada bell jika singa betina ini menyerangmu tekan saja bellnya aku akan datang menyelamatkanmu.. oppa pergi.” Chanyeol memberi wejangan pada Namjoo kemudian mengecup bibir kekasihnya sekilas,

 

“yaa, kau kira aku apa hah.. issh dasar dokter menyebalkan.” Desisku

 

“sudahlah unniee.”

 

“arraseo.” Aku tak bisa marah pada Chanyeol terlalu lama. Namjoo terlalu baik dan lembut. Dia pasti mengatakan hal – hal yang terlalu agamis. Aku jadi merinding..

 

 

Let’s Not Fallin Love

 

 

Sudah hampir dua minggu Seohyun sama sekali tak ada kabar. Kukerahkan seluruh anak buahku untuk mencarinya tapi sayang gadis itu terlalu pintar menyembunyikan diri. Pernyataan Minho selalu membayangiku. Aku ketakutan,, Keroro cepatlah pulang..

 

Hari ini aku mempunyai banyak sekali pekerjaan yang membuatku tidak bisa ikut mencarinya. Kuputuskan untuk menunggu kabar dari anak buahku saja. Bagaimanapun aku juga tidak mau pekerjaanku menjadi terbengkalai. Deritan pintu membuatku mendesis. Siapa berani membuka pintu tanpa mengetuk dulu. Aku berdiri bergegas untuk meneriakinya sepuasnya. Tapi..

 

“Seohyunniee apakah itu kau?” aku segera berhambur kepelukannya. Kuhirup erat wangi aroma strawberry mint tubuhnya. Rasanya aku mau menangis sekarang.

 

“lepas oppa, kau membuatku sesak..” akhirnya aku melepas pelukanku padanya. Aku menariknya untuk duduk disofa bersamaku.

 

“kau kemana saja eoh? Menghilang dua minggu tanpa mengabariku.” Gadis itu hanya tersenyum. Tapi aku merasa aneh, rambutnya berubah menjadi tipis kurasa dan berganti warna dari hitam menjadi cokelat. Bibirnya pun nampak pucat. Tidak – tidak dia juga nampak kurus? Astaga sebenarnya ada apa dengan Seohyunku? Apakah dia sakit?

 

“aku sedang menyiapkan diri oppa.”

 

“menyiapkan diri untuk apa Seohyunnie?” dia nampak merogoh tasnya dan mengambil sesuatu. Ia menyodorkan sesuatu itu yang berupa undangan pernikahan? Aku dapat melihat nama calon pengantin.

 

Park Chanyeol & Seo Joohyun

 

“apa ini Seohyun? Jangan bermain denganku! Chanyeol siapa?” tanyaku penuh amarah. Sekarang siapa yang tidak akan marah. Seseorang yang kau cintai yang sangat kau rindukan menghilang. Kemudian kembali padamu dengan membawa undangan pernikahannya dengan orang lain. Pukul aku jika kau bilang kau baik – baik saja.

 

“seperti yang kau lihat oppa, namanya Park Chanyeol. Dia adalah seorang dokter di salah satu rumahsakit. Kami berkenalan saat masih menjadi mahasiswa. Dia sangat tampan oppa kau ingin melihat fotonya?” dia mengambil ponsel hendak menunjukkan kekasihnya padaku. kurebut ponselnya dan kubanting sekeras mungkin. Meski aku tahu ponsel Seohyun tak akan rusak bahkan meski aku membakarnya sekalipun.

 

“Kyuhyun oppa ada apa denganmu eoh?” dia memungut kembali ponselnya.

 

“aku hampir gila menunggu kabarmu. Setiap hari aku berusaha terus mencarimu. Bahkan aku mengerahkan beberapa orang untuk mencarimu. Aku ketakutan setengah mati saat kau tak juga kembali. Tapi apa yang kudapat undangan pernikahanmu bersama pria lain? Apa kau ingin membunuhku secara perlahan?” kataku sinis.

 

“kenapa kau harus menungguku oppa. Jelas aku bukan kekasihmu. Aku tahu kita sering skinship tapi aku percaya kau hanya menganggapnya untuk senang – senang bukan. Aku juga seperti itu.” Jawabnya santai. Aku tak mendengar dari nadanya bahwa dia merasa tindakannya salah. Kenapa Seohyun berubah secepat ini?

 

“tapi aku sangat mencintaimu Seohyun. Apa kau tidak sadar aku sudah jatuh cinta padamu sejak lama, aku tidak mengungkapkannya padamu karena kupikir kau tahu. Dan selama ini aku juga tak pernah melihatmu bersama pria manapun membuatku menyimpulkan kau setia hanya padaku. itu sudah cukup bagiku Seohyun.” Jawabku putus asa.

 

“berhentilah mencintaiku oppa. Jelas aku tidak mencintaimu. Uri saranghaji marayo oppa.” Gumamnya terasa dingin dan menusuk ditelingaku. Aku melihat wajahnya nampak berbeda. Tidak ada raut senyum yang biasanya dapat kulihat setiap kali bertemu dengannya. Tidak ada puppy eyes yang selalu ia andalkan ketika meminta sesuatu padaku. seohyunku sudah hilang.

 

“sayang, kau sudah selesai bertemu dengan temanmu?” sebuah suara membuat kami menoleh. Seorang pria tinggi mendatangi Seohyun dan membungkuk sopan padaku.

 

“jadi kau..” Bugg, aku melayangkan tinjuku pada wajah tampan pria itu. Aku meninjunya membabi buta. Segala amarahku kulampiaskan pada pria ini. Pria brengsek yang sudah membuatku begitu berubah. Membuat Seohyun yang kucintai meninggalkanku.

 

“oppa hentikan,, Kyuhyun oppa” Seohyun berteriak dan menarik tanganku supaya aku segera menyingkir dari tubuh prianya. Tapi kekuatannya jelas tak sebanding denganku. Kurasakan seseorang menarik tubuhku dengan keras hingga aku tidak lagi menindih pria itu.

 

“apa yang kau lakukan hyung? Apa kau sudah gila sekarang?” teriak Minho padaku. jadi dia yang menarikku.

 

“aku masih waras Minho-ya.” Aku dapat melihat Seohyun segera menghampiri pria itu dan memeluknya sayang. Hatiku panas, aku yang terluka sayang bukan dia.

 

“Chanyeol oppa gwenchana?” pria itu berdiri dan menggenggam tangan Seohyunku erat.

 

“aku tidak tahu jika temanmu menyambutku seperti ini sayang. Nan gwenchana. Kajja” pria itu pergi dari ruanganku membawa serta Seohyunku. Aku ingin bangkit tapi Minho menggenggam erat tubuhku.

 

“aku harus mengejarnya Minho-ya, kau tidak lihat pria tadi membawa Seohyunku. Dia membawa Seohyunku Minho.. hiksss” aku menangis. Menangisi kepergian seseorang yang sudah merenggut seluruh perhatianku, cintaku dan jiwaku.

 

“Seohyun pergi Minho-ya. Dia memilih pria itu daripada aku.” Aku menangis sejadi – jadinya dipelukan Minho. Hatiku sangat sakit. Tuhan, aku tidak kuat menanggung rasa kehilangan ini.

 

 

Let’s Not Fallin Love

 

 

Seohyun membawa Chanyeol ke apartemen pria itu. Kekasih pria itu masih menunggunya. Dan saat Namjoo membukakan pintu alangkah terkejutnya ketika mendapati wajah kekasihnya babak belur seperti itu.

 

“astaga unnie, apa yang terjadi pada Chanyeol oppa?” segera saja Namjoo membantu Seohyun membopong tubuh tinggi Chanyeol mendudukkannya disofa ruang tengah.

 

“Namjoo-ya ambil P3K dilaci atas dapur.” Perintah Chanyeol

 

“ne oppa” Namjoo segera datang dan membersihkan luka diwajah tampan Chanyeol. Seohyun sendiri nafasnya terlihat terengah – engah. Chanyeol merasa bersalah tadi. Harusnya dia tak usah menemui Seohyun diruang kerja Kyuhyun tadi. Tapi nalurinya sebagai sahabat membuatnya nekad masuk keruang kerja Kyuhyun.

 

“apa kita perlu ke rumahsakit sekarang?” tanyak Chanyeol padanya. Dia menatap Chanyeol dengan senyum dan menggeleng. Dapat pria itu lihat wajahnya begitu pucat. Kanker yang diderita Seohyun memang sudah menginjak stadium akhir. Saat Namjoo selesai membersihkan luka Chanyeol, Namjoo menghampiri Seohyun.

 

“unnie, gwenchana?” Namjoo tampak khawatir pada sahabat kekasihnya. Tidak ada kecemburuan apapun yang terlintas dipikirannya melihat Chanyeol sangat memperhatikan Seohyun. Namjoo tahu, Chanyeol hanyalah miliknya. Seohyun juga sudah dianggapnya sebagai unnie

 

“gwenchana Namjoo-ya.” Ucap Seohyun berusaha meyakinkan.

 

“kau sudah dapatkan tiketnya sayang?” Tanya Chanyeol pada Namjoo. Gadis itu hanya mengangguk. Kita berangkat sabtu sore Jadi masih ada waktu 3 hari sebelum hari keberangkatan kita.”

 

“mianhae Namjoo-yaa, Chanyeol terluka karena Kyuhyun memukulinya. Itu semua salahku.” Gumam Seohyun lirih. Namjoo menggenggam erat tangan Seohyun.

 

“aniya unnie, kau tak perlu minta maaf padaku. sekali – kali wajah menyebalkannya memang harus babak belur kan? Itu bagus untuknya.” Chanyeol mendesis mendengar jawaban kekasihnya yang secara tidak langsung bahagia Chanyeol babak belur.

 

“issh kau ini.” Chanyeol merajuk.

 

“unnie istirahatlah di kamarku. Sepertinya kekasihku tengah merajuk.” Kata Namjoo sambil melirik Chanyeol yang dilirik pura – pura melihat ke arah lain.

 

“baiklah.. aku juga sangat lelah.” Seohyun segera menju kamar Namjoo untuk beristirahat. Sedangkan Namjoo masih duduk disofa menemani Chanyeol.

 

“oppa..” panggil Namjoo

 

“hmm..”

 

“oppa, apayo?” Tanya Namjoo, Chanyeol menoleh kemudian menganggukkan kepalanya seperti anak kecil. Membuat Namjoo merasa jika Chanyeol sangatlah menggemaskan.

 

“malangnya kekasihku..” Chuup,, Namjoo mengecup luka ditepi bibir Chanyeol. Membuat Chanyeol tersenyum lalu meringis merasakan perih dibibirnya.

 

“terimakasih sayang kau mau membantu Seohyun.” Gumam Chanyeol tulus.

 

“tidak perlu terimakasih oppa, kau tahu kadang aku merasa disayangi kembali setelah harabeoji meninggal dan aku sebatang kara didunia ini.”

 

“jangan pernah berkata seperti itu sayang. Aku selalu menemanimu. Sini peluk aku..” Namjoo memeluk Chanyeol. Dada bidang dan lengan kekar Chanyeol adalah favorit Namjoo

 

 

Let’s Not Fallin Love

 

 

Sejak pertemuannya dengan Seohyun kemarin Kyuhyun semakin gila saja. Pria itu bekerja tanpa mengenal lelah. Dan jika dia bosan berada dikantornya maka dirinya akan menghabiskan waktunya dibar. Kebiasaan itu bisa dihentikannya saat pria itu bersama Seohyun. Gadis itu akan mendumel panjang lebar kepadanya tentang betapa bahayanya alcohol bagi tubuhnya.

 

“sampai kapan kau akan terus seperti ini hyung? Kau sudah sangat mabuk sekarang. Berhentilah hyung.” Kata Minho mengingatkan. Namun Kyuhyun seolah tuli tak mau mendengar apa yang Minho katakan padanya.

 

“Seohyun tak akan kembali padamu hyung, mungkin saja saat ini dia tengah bercinta dengan pria itu mengingat sebentar lagi mereka akan menikah.” Kyuhyun menatapnya tajam. Dengan penuh amarah Kyuhyun pegang kerah kemeja Minho.

 

“Seohyun tak mungkin seperti itu Minho-ya kau dengar.” Teriak Kyuhyun tepat diwajahnya. Minho sama sekali tak takut. Dirinya dan Kyuhyun sudah berteman sejak masuk universitas yang sama. Sifat Kyuhyun yang satu ini? Jelas Minho sudah menghapalnya.

 

“siapa yang bisa menjaminnya hyung? Mungkin saja sekarang Seohyun memang tengah bercinta dengan namja itu. Seharusnya kau sadar sejak dulu hyung dan mengikat dia dalam sebuah hubungan yang mempunyai kepastian. Tidak seperti ini. Suatu hal yang wajar jika Seohyun mencari pria lain yang mau mengikatnya bahkan dalam sebuah hubungan yang sah. Untuk apa dia menunggumu eoh?” sahut Minho dengan berani. Mungkin saja dirinya akan babak belur dihajar Kyuhyun. tapi Minho juga kesal dengan Kyuhyun harusnya pria itu sadar.

 

“sialan.” Umpat Kyuhyun lalu melepaskan Minho. Dia berlalu keluar bar. Lebih baik ia tidur di apartemennya saja. Ia tak mungkin pulang. Nunanya pasti memberondongnya dengan segala macam pertanyaan. Dan Kyuhyun tidak siap menjawab itu semua.

 

 

Let’s Not Fallin Love

 

 

Seohyun nampak telaten membersihkan apartemen Kyuhyun. pria itu memang jarang membersihkan tempat ini. Karena memang Kyuhyun lebih banyak tinggal di rumah utama bersamanya daripada tinggal di apartemen pribadinya.

 

Gadis itu memasuki kamar Kyuhyun. banyak debunya, ia mengambil vacum cleaner untuk membersihkan debunya. Ia hanya ingin ketika Kyuhyun tidur disini maka dirinya akan merasa nyaman. Setelah selesai ia meletakkan vacuum cleaner diruang kecil yang terletak disudut dapur.

 

Ia terperanjat ketika suara nomor kombinasi apartemen berbunyi. Kyuhyun datang, pikir Seohyun. Ia mencoba bersikap tenang menghadapi Kyuhyun. ia tahu ia tak mungkin bisa lepas dari Kyuhyun yang marah. Kyuhyun yang marah adalah sosok yang paling tidak disukai Seohyun. Dan Kyuhyun yang marahlah yang akan membuat pria itu lebih mudah membencinya dan melupakannya. Seohyun merasa nyeri dengan jawaban yang disimpulkan hatinya sendiri.

 

 

“oppa kau datang.. aku kira kau pulang ke rumah utama?” Tanya Seohyun basa – basi. Kyuhyun terkejut. Meski dalam hati pria itu memanjatkan syukur bahwa pemikiran buruk tentang Seohyun yang bercinta dengan namja lain ternyata salah.

 

Pria itu mendekati Seohyun. Seohyun terus melangkah mundur. Dapat Seohyun tebak jika Kyuhyun baru saja minum alcohol lagi. Sesuatu yang dibenci Seohyun.

 

“op.. oppa kau mabuk? Akan kubuatkan teh madu dulu.” Kata Seohyun gugup. Ia segera melangkahkan kakinya kedapur tapi Kyuhyun memegang erat tangan Seohyun.

 

“kau mau kemana sayang?” Tanya Kyuhyun dengan suaranya yang serak.

 

“biarkan aku kedapur opp..

 

“tidak usah aku tidak membutuhkan minuman sialanmu itu. Yang kubutuhkan adalah ..tubuhmu”

Potong Kyuhyun sebelum kalimat yang diucapkan Seohyun selesai.

 

“hemmptt.. lepassh oppahh.. oppahh. Aku sudah akan menikk ahh.” Seohyun berusaha meronta namun Kyuhyun sama sekali tak mau peduli. Hatinya yang sakit, pikirannya yang dipenuhi hawa nafsu juga dirinya yang baru saja menenggak alcohol merupakan perpaduan yang pas untuk berbuat tidak senonoh kepada Seohyun.

 

“jangan ingatkan aku akan statusmu Seohyun. Aku muak..” ia terus menyesap bibir Seohyun tanpa ampun. Semakin lama ciumannya semakin turun. Kerahang dan sekarang Kyuhyun tengah melukis leher Seohyun dengan bibirnya.

 

“ahhh,,, ahhh oppahh berhentiihhh.. ahh” mulut Seohyun mendesah membuat Kyuhyun semakin bersemangat melakukannya. Tangannya tak tinggal diam. Kedua payudara Seohyun menjadi sasarannya. Ia meremas dua benda kenyal yang terasa pas ditangannya.

 

“Sayang, bahkan payudaramu sangat pas untuk kugenggam.” Gumam Kyuhyun seduktif. Ia tak peduli pada pada Seohyun yang sudah menangis. Dengan kasar Kyuhyun robek gaun selutut milik Seohyun hingga tubuh Seohyun hampir telanjang sepenuhnya.

 

Mata Kyuhyun berkilat penuh gairah. Gadis itu adalah tipikal gadis dengan pakaian yang selalu tertutup. Tapi lihatlah Kyuhyun sekarang bahkan bisa melihat langsung tubuh Seohyun dan merasakannya dengan kedua tangannya. Tangan Kyuhyun meraba permukaan vagina Seohyun. Lembut, lembut yang lama – kelamaan menjadi kasar. Membuat Seohyun terus menerus mendesah.

 

“ahh oppahh.. ahh.”

 

“lihatlah bahkan vaginamu sudah basah sayang. Kau sangat siap untuk kumasuki sekarang juga.” Dengan cepat Kyuhyun menelanjangi dirinya sendiri. Dengan kasar Kyuhyun angkat tubuh Seohyun menuju kamarnya. Tempat yang sangat pas untuk menghabiskan malam panjangnya bersama Seohyun.

 

 

Ia tidurkan gadis itu diranjangnya dan segera menindihnya. Kyuhyun sama sekali tak peduli pada Seohyun yang bahkan wajahnya sudah memucat. Ia tak peduli, yang ia pedulikan adalah adik kecilnya harus segera dipuaskan. Dengan tidak sabaran ia mengurut kejantanannya membuatnya semakin keras agar siap untuk dimasukkan kedalam lubang kenikmatan itu.

Jlebb

 

“ahh.. appoyo oppa.. appo” Kyuhyun tak peduli dengan rontaan Seohyun. Pria itu tetap mnyodokkan kejantanannya agar masuk dengan pas.

 

“sayanghhhh,, kau begitu sempithh,, apahh pria ituh serrinngh melakukannya denganmuh?” Tanya Kyuhyun dengan tetap menghentak Seohyun. Ia tak sadar bahwa Seohyun masihlah virgin belum pernah dijamah pria manapun. Dan pria itu bertanya hal yang jelas tidak pernah dilakukan Seohyun. Membuat Seohyun hanya bisa menitikkan air mata.

 

“ahh,, ahh ahhh oppahhh akuhh.. akuhh” Seohyun tak tahu ingin mengatakan apa, karena hentakkan Kyuhyun membuatnya hilang kendali. Mungkin dirinya akan menyesal nantinya. Biarkan dia melewati malam indah ini bersama pria itu sebelum pria itu tak bisa lagi menatapnya.

 

“bersamahh sayangghhh..” teriak Kyuhyun. ia menumpahkan cairannya didalam rahim Seohyun. Hanya ini cara yang terpikirkan olehnya untuk mengikat Seohyun. Ia yakin gadis itu pasti akan hamil anaknya dengan begitu Seohyun tak akan jadi menikah.

 

“tidurlah sayang. Aku mencintaimu.” Kyuhyun lepaskan penyatuan mereka dan memeluk Seohyun erat. Seohyun sama sekali tak bergerak. Ia terlalu kelelahan melayani Kyuhyun yang terlalu bernafsu padanya.

 

 

Let’s Not Fallin Love

 

 

Aku terbangun dengan rasa sakit disekujur tubuhku. Kulirik jam dinakas masih pukul empat pagi. Aku tak tahu jam berapa Kyuhyun menyudahi tadi malam. Kutarik selimut untuk menutupi tubuhku. Aku berjalan tertatih kekamar mandi. Sungguh rasanya tubuhku sangat remuk. Kulihat dicermin kamar mandi tubuhku penuh dengan lukisan pria itu.

 

Bibirku memerah dan bengkak, leherku, dadaku bahkan tulang selangka juga tak luput dari bibir ganas milik pria itu. Aku tak menyesal. Mungkin hanya ini yang bisa kuberikan pada pria itu. Bagaimanapun juga setelah ini aku akan segera menghilang dari dunia ini jadi aku tak perlu khawatir. Aku membersihkan diri sebelum kuputuskan untuk pergi dari sini.

 

Selesai membersihkan diri aku mencari baju yang kukenakan tadi malam. Tapi ketika baju itu kutemukan didekat sofa, baju itu sudah jelas tak bisa digunakan. Kyuhyun merobeknya dengan sangat baik. Dasar pria menyebalkan. Terpaksa aku meminjam bajunya tak mungkin aku mengenakan baju robek seperti itu. Semua orang pasti mengira aku adalah korban perkosaan. Meski itu memang benar.

 

Setelah selesai merapikan apartemen yang berantakan dan juga menyiapkannya sarapan aku kembali ke kamarnya. Aku memakai sweater panjang yang mampu menutupi setengah pahaku. Aku mendekati Kyuhyun oppa yang masih asik dengan alam mimpinya. Dia tampak tampan dengan mata terpejam. Dia seperti bayi besar yang sangat lucu dan menggemaskan. Kuraba permukaan wajahnya. Kutundukkan wajahku karena aku ingin merasakan bibir tebalnya sekali lagi.

 

Kusesap bibir tebal itu lalu melepaskannya. Untungnya dia tidur seperti orang mati. Jadi dia tak akan terbangun meski barusan aku mencuri ciuman darinya. Aku tersenyum menatapnya. Wajah ini adalah wajah yang akan selalu kukenang. Meski nanti aku pergi selamanya. Setidaknya Kyuhyun adalah orang pertama yang menjadi cintaku dulu sekarang dan nanti.

 

 

Kutulis sebuah note dimeja.

 

kau sudah bangun oppa? Kukira kau sangat nyenyak dalam tidurmu.

                Jadi aku tak mengganggumu. Ah ya aku sudah siapkan sarapan untukmu.

                Setelah ini kau tak akan bisa menemuiku lagi oppa.

                Kau salah mengira jika aku pernah melakukannya dengan pria lain,

                Kaulah pria pertamaku. Tapi tak apa, aku akan berusaha memberikan

                Penjelasan pada calon suamiku. Carilah kebahagiaanmu oppa.

                Jangan pernah menungguku. Karena aku pasti bahagia dengan suamiku.

                Jangan jatuh cinta padaku, semua yang kurasakan padamu sudah hilang oppa.

                Semua sudah kuserahkan padanya. Jadi ayo oppa.

                Lupakan semua yang pernah ada diantara kita.

                Jangan mengingatku lagi. Jangan jatuh cinta padaku lagi.

 

                                                                                                                                Seohyun.’

 

“selamat tinggal Kyuhyun oppa saranghae.”

 

 

Let’s Not Fallin Love

 

 

Seohyun memencet bell apartemen Namjoo dan Chanyeol. Tak lama kemudian Namjoo membukakan pintunya. Ini masih pagi jelas Park Chanyeol masih terlelap. Namjoo nampak terkejut kemudian menggandeng tangan Seohyun menuju sofa. Seohyun nampak pucat dimata Namjoo, belum lagi lehernya yang berwarna ungu kemerahan. Dia tidak perlu diberitahu hal itu dia juga sudah mengerti. Itu adalah Kissmark..

 

“unnie, apa kau?” Seohyun hanya mengangguk sendu. Air matanya membasahi pipinya lagi.

 

“dia memaksaku Namjoo-yaa, aku tak bisa menolaknya.” Namjoo memeluk Seohyun. Ia menarik tangan Seohyun kekamarnya

 

“tidurlah sebentar unnie, aku akan buatkan sarapan sebentar lagi Chanyeol oppa pasti bangun.”

Seohyun menurut.

 

Namjoo pergi kekamar Chanyeol. Pria itu nampak lelap dengan tubuh yang memeluk guling. Dia harus membangunkan Chanyeol. Supaya pria itu dapat melihat keadaan Seohyun sekarang,

 

“oppa irreona palli.. Seohyun unnie wajahnya pucat sekali oppa.” Panggil Namjoo. Tak butuh waktu lama Chanyeol sudah membuka matanya.

 

“apa dia sudah pulang sayang?” Tanya Chanyeol serak karena baru terbangun.

 

“ne,, dan sepertinya..” Namjoo ragu haruskah ia melanjutkan perkataannya atau tidak.

 

“sepertinya apa?”

 

“ah tidak segeralah mandi dan periksa Seohyun unnie aku akan memasak untuk kalian.”

 

“morning kiss.” Chanyeol menagih sesuatu yang sudah sering Ia lakukan bersama Namjoo.

 

“aniya, mulutmu bau..”

 

Let’s Not Fallin Love

 

 

Chanyeol membuka pintu kamar yang ditempati Seohyun. Ia mengedarkan pandangannya diseluruh penjuru kamar. Namun sayang, Chanyeol tak menemukan Seohyun. Akhirnya dia membuka pintu kamar mandi, dan alangkah terkejutnya Chanyeol saat mendapati Seohyun jatuh pingsan dengan begitu banyak darah yang keluar dari hidungnya. Chanyeol berusaha menyadarkan Seohyun.

 

“Seohyunniee,, irreona palli.. seohyunniee.. bertahanlah.” Chanyeol menepuk pipi Seohyun tapi hasilnya nihil. Mata Seohyun tetap terpejam.

 

“Namjoo-yaa.. cepat kemari..” teriak Chanyeol. Namjoo memang akan ke kamarnya dan dia kaget saat Chanyeol berteriak memanggilnya.

 

“wae oppa?” Tanya Namjoo..

 

“astaga unnie.”

 

“kau bopong Seohyun keluar dan aku akan menyiapkan mobilnya sekarang juga. Kita harus ke rumahsakit. Dia selalu tak mendengarku.” Meski Chanyeol berkata demikian tapi sejujurnya dia ketakutan setengah mati terhadap sahabatnya yang tengah sekarat itu.

 

Sebenarnya sebelum Seohyun menemui Kyuhyun kemarin. Chanyeol sempat mencegahnya. Bagaimanapun Chanyeol sedikit banyak mengerti bagaimana karakter seorang Cho Kyuhyun. dan tebakannya sama sekali tidak meleset. Terbukti dileher Seohyun terdapat bekas ungu kemerahan. Itu adalah kissmark.

 

Secepat mungkin Chanyeol mengendarai mobilnya agar segera sampai rumahsakit. Dan ketika sudah sampai Chanyeol berteriak kepada teman dokter dan perawat untuk segera menyiapkan ruangan untuk Seohyun. Chanyeol juga bergegas membantu merawat Seohyun dan meninggalkan Namjoo ditengah kepanikan. Gadis manis it uterus merapalkan doa supaya Seohyun yang sudah ia anggap unnienya sendiri dalam keadaan baik – baik saja.

 

Setelah mendapatkan perawatan Seohyun belum juga bangun. Tak berapa lama Chanyeol keluar dari ruang rawat Seohyun. Wajahnya murung seperti semua beban berada dipunggungnya. Ia menatap kekasihnya sendu. Matanya memerah, Namjoo mengerti ia segera menghampiri kekasihnya. Dan tak disangka Namjoo Chanyeol menangis. Suaranya begitu memilukan membuat Namjoo ikut menitikkan air mata.

 

“Seohyun koma Namjoo-yaa.. dia sedang melawan masa kritisnya disana. Aku sama sekali tidak bisa membantunya Namjoo-yaa, aku teman yang tidak berguna.” Racau Chanyeol. Namjoo yang berada dalam pelukan Chanyeol menggeleng.

 

“kau sudah melakukan yang terbaik oppa.”

 

“manusia sialan itu bahkan menodai Seohyun disaat Seohyun sekarat dan hampir mati, aku harus menghajarnya.. harus.” Dengan penuh amarah Chanyeol berjalan meninggalkan Namjoo. Gadis itu tak tinggal diam. Sekuat tenaga ia menghentikan Chanyeol dan menarik wajah pria itu supaya menatapnya.

 

“apa kau lupa apa yang Seohyun unnie katakan pada kita oppa? Kau harus menghormati permintaan Seohyun unnie. Bukankah kita akan pergi ke Jerman malam ini. Bisakah cukup lakukan itu oppa. Seohyun unnie bahkan melarang kita memberitahukan keberadaannya kepada orang tuanya. Tidakkah kau tahu betapa tersiksanya unnie? Tidak ada gunanya kau menghajar pria itu oppa. Bisakah cukup focus pada kesembuhan Seohyun unnie?” Chanyeol terdiam mencoba meresapi setiap kata yang dilontarkan oleh Namjoo.

 

Namjoo benar bahwa seharusnya ia focus pada pengobatan Seohyun bukannya berpikir untuk menghabisi pria yang sudah membuat seohyun makin sekarat.

 

FLASHBACK

 

“Chanyeollie, aku mau pergi ke apartemen Kyuhyun.. mungkin aku akan menginap.” Seohyun beritahu Chanyeol yang sedang duduk bersamanya.

 

                “mworago? Untuk apa?” Tanya Chanyeol tidak sabaran.

 

                “untuk membersihkan apartemen Kyuhyun dan mungkin jika dia ada disana aku akan berpamitan dengannya dengan mengatakan aku akan bahagia setelah menikah denganmu.” Sahut Seohyun santai meski kedua matanya nampak berkaca – kaca.

 

                “Seohyunniee..” Chanyeol berlutut seraya mengenggam kedua tangan sahabatnya. Ia menatap sahabat yang sangat disayanginya. Sahabat yang entah bisa bertahan sampai besok sebelum mereka bisa pergi ke Jerman atau tidak.

 

                “jika bertemu Kyuhyun hanya menyiksamu jangan bertemu dengannya. Jangan menambah luka lagi Seohyunniee,, fokuslah pada pengobatanmu.” Gumam Chanyeol tulus. Seohyun usap kasar wajahnya ia tak mau menangis didepan Chanyeol.

 

                “aniya Chanyeollie.. aku hanya ingin mengenangnya untuk terakhir kalinya dan jika dirinya memang ada aku ingin menghabiskan malam terakhirku bersamanya. Aku janji tidak akan melakukan hal yang lebih.” Chanyeol menggeleng cepat merasa tidak setuju dan tidak sependapat dengan Seohyun. Mana ada pria yang akan tahan jika dia bersama gadis yang jelas dicintainya? Chanyeol sendiri saja harus menahan diri habis – habisan supaya tidak menerkam Namjoo.

 

                “aku percaya padamu tapi pria itu..”

 

                “ini yang terakhir Chanyeol jeball.. malam terakhir kami sebelum aku benar – benar meninggalkan dunia ini..” Seohyun menatap Chanyeol dengan senyuman.

 

                “jangan berkata seperti itu.”

 

                “20% kemungkinan aku sembuh. Apa aku bisa melakukannya Chanyeolli..”

 

                “kalau kau tak bisa melakukannya maka jangan pernah bertemu Kyuhyun.” Chanyeol mengancam Seohyun. Pria itu jengah menghadapi Seohyun yang terpuruk.

 

                “baiklah.. aku akan mencoba bertahan dan pergi ke Jerman bersama kalian. Tapi kau ijinkan aku pergi ke apartemen Kyuhyun ya? Pasti disana sangat kotor jarang ditempati sih.” Gurau Seohyun.

 

                “baiklah jika itu maumu. Aku akan mengantarmu.” Akhirnya Chanyeol luluh juga dengan permintaan Seohyun.

 

FALSHBACK END

 

“terimakasih Namjoo-yaa” Chanyeol memeluk Namjoo dengan erat. Ia merasa bersyukur mempunyai kekasih sepengertian Namjoo. Kekasih yang bahkan membantunya menjaga sahabatnya.

 

“Ne oppa..”

 

Let’s Not Fallin love

 

 

Sinar matahari yang sudah meninggi agaknya membuat Kyuhyun merasa terganggu. Ia meraba tempat di sebelahnya. Tadi malam ia tidur dengan gadis itu. Tidak butuh waktu lama pria itu sudah membuka matanya. Ia melihat dirinya masih tertutup selimut sebatas dada. Pria itu tersenyum karena semalam ia bisa merasakan Seohyun. Ia memejamkan mata sejenak. Melupakan sesuatu yang mungkin akan disesali pria itu.

 

Kyuhyun mulai beranjak dan mengambil celana pendeknya. Saat ia menyibak selimut dia sangat terkejut. Spreinya terdapat noda merah seperti cairan darah. ‘astaga apa aku baru saja memerawani seorang gadis? Dan itu adalah Seohyun?’tanya pria itu dalam hati. Dengan segera pria itu keluar dari kamarnya mencari Seohyun.

 

Semua tempat sudah ia telusuri namun hasilnya nihil. Wajah Kyuhyun mulai mengeras pertanda pria itu akan marah. Ia kembali ke kamarnya bergegas untuk mandi. Namun secarik kertas berhasil membuatnya berhenti. Diambilnya kertas itu dan ia baca.

 

kau sudah bangun oppa? Kukira kau sangat nyenyak dalam tidurmu.

                Jadi aku tak mengganggumu. Ah ya aku sudah siapkan sarapan untukmu.

                Setelah ini kau tak akan bisa menemuiku lagi oppa.

                Kau salah mengira jika aku pernah melakukannya dengan pria lain,

                Kaulah pria pertamaku. Tapi tak apa, aku akan berusaha memberikan

                Penjelasan pada calon suamiku. Carilah kebahagiaanmu oppa.

                Jangan pernah menungguku. Karena aku pasti bahagia dengan suamiku.

                Jangan jatuh cinta padaku, semua yang kurasakan padamu sudah hilang oppa.

                Semua sudah kuserahkan padanya. Jadi ayo oppa.

                Lupakan semua yang pernah ada diantara kita.

                Jangan mengingatku lagi. Jangan jatuh cinta padaku lagi.

 

                                                                                                                                Seohyun.’

 

 

Kyuhyun meremas kertas itu. Rahangnya benar – benar mengeras sekarang. Bisa – bisanya Seohyun meninggalkannya disaat gadis itu sudah menjadi miliknya. Rasanya ia sangat marah dan ingin membanting apapun yang ada didekatnya.

 

“Sialan.. sialan.. kenapa kau memilihnya Seohyun? Kenapa? Aku sangat mencintaimu Seohyun? Apakah selama ini kau sama sekali tak merasakannya?” Kyuhyun meluruh.. air matanya sudah membasahi pipinya. Ia memegang dadanya yang begitu sesak. Kenapa Seohyun meninggalkannya? Bahkan setelah semalam mereka bercinta.

 

“Seohyuuuuunnnnnnnnnnn” teriaknya begitu kencang.

 

 

Different Place.

 

                Chanyeol dan Namjoo mendorong dragbar Seohyun. Mereka akan segera berangkat ke Jerman. Pengobatan Kanker di Korea tidaklah secanggih Jerman. Lagipula itu juga permintaan Seohyun sendiri. Jika dirinya akan melakukan pengobatan ke Jerman jika Chanyeol mau menutup mulut bersama Namjoo. Tidak seorangpun tahu keberadaan Seohyun saat ini.

 

Saat Chanyeol dan Namjoo berjalan seorang gadis melihatnya dengan tatapan terkejut. Tak satupun dari Chanyeol maupun Namjoo menyadarinya. Gadis itu baru saja mengantar kekasihnya pergi. Gadis itu terdiam mencerna apa yang baru saja ia lihat. Tidak mungkin itu Seohyun.

 

“tidak, tidak mungkin itu Seohyun,, bukankah selama ini…” racau gadis itu. Keterkejutannya berhenti ketika pengumuman pesawat yang akan pergi ke Jerman akan segera berangkat. Chanyeol dibantu Namjoo masuk ke ruang boarding.

 

“kajja Namjoo-yaa..”

 

“Ne oppa..” gadis itu baru pulih dari rasa terkejutnya ketika sepasang kekasih itu sudah tidak terlihat lagi oleh pandangan matanya dan gadis diatas dragbar itu..

 

 

END….

 

jangan lupa RCL yaa readers 😀 😀

saranghaeyooo♥♥♥

Author:

Annyeong.. naneun Lestari Destyaningrum imnida, bangapseumnida. saya adalah WIRESS, ini adalah wordpress baru dan akan saya penuhi dengan banyak ff. terutama Seokyu. hehehe. soalnya saya juga suka ff western kayak punya kak Kenza itu.. maaf yaa kalo banyak kesalahan. namanya juga baru netes. gomapseumnida,, annyeonggihaseyo :)

35 thoughts on “Let’s Not Fallin Love

  1. Sedih banget kisahnya…
    Kyu kasian banget ya…
    Pasti dia benci banget dengan seo meskipun dia gak tau apa yang terjadi dibalik itu semua…
    Nyesek banget rasanya…
    Haduh semoga seo baik2x z n cepat sembuh…
    Butuh sequel banget nih authornim…
    Fighting…

    Like

  2. Apa seohyun akan sembuh? Kl iya ada sequel bisakah pas seohyun kembali keseoul dia bawa anak? Impossible memang tp penasaran jg nti reaksi kyu seperti apa?

    Like

  3. Heolll endingnya gak tepat banget sihhh..
    Hikzzzz..
    Siapa yg lihat mreka??
    Yurikah atau ahra??
    Duhhh semoga seohyun bisa sembuh dan juga kyuhyun cepet tau yg sebenernya..
    Kasian mreka berdua sama2 tersiksa

    Like

  4. ah seo knpa g ksih tau si kyu sh..kn biar bisa sma kyu disaat2 trakhir..
    ntr kyu jd bnci seo lg gra2 seo boongin dy

    Like

  5. sequel pliss… penasaran siapa yeoja itu. Kyu hrus tw kebenarannya klw seo sakit dan berharap banget klw seo smbuh . Seokyu hrus bersatu n menikah… ayo d next.. sequel pliss 😉☺😊 Fighting 💪💪

    Like

  6. Wajib sekuel chingu……..masih banyak yang harus di jelasin,mulai sakitnya seo,siapa yang liat chanyeol,namjo dan seo…..?????pokoknya harus sekuel ya chingu……..

    Like

  7. Wahhh kasihan banget sih seokyunya…kyuhyun juga sih kok nggak kasih kepastian tapi emang lag seokyukan pasangan yang aneh sangat anehh…ehhh seo bertahandong jangan bilang seo meninggal nihh..and kyu nggak tau apa apa nihh. Wahh aku rasa yang lihat seo and namyeol ke jerma ahra nuna dehh wahh gimana nihh kelanjutanya..apakah seokyu akan bersatu di saat terakhir untuk seo..aku harap sih begitu..hmmm nggak sabar nihh..okey okey ditunggu..fighting..gumawo

    Like

  8. Butuh sequel nih
    Kyu harus tau kalau seo eonnie pergi itu untuk pengobatan
    Kasian banget hidup seo eonnie
    Semoga eonnie bisa sembuh dari penyakitnya yaa meskipun hanya 20% kemungkinan sembuhnya
    Tetap semangat seo eonnie
    Nice

    Like

  9. Apa? Kok sad ending.
    Seharusnya seohyun tuh jujur aja sm kyuhyun. Aku yakin bakalan nerima kok. Dia kan cinta banget sm seohyun.
    Hmm… kenapa ya kyuhyun kalo begituan sm seohyun sblm merid pastid dia lagi mabuk hehe

    Sequel please. Seo joohyun harus sembuh dan balik sm kyuhyun!!!! Titik. Mereka udh sweet bnget

    Like

  10. hrs sequel ne
    kyu juga sich ga kasih kpstian ma seo gmnapun cwe itu bth kpstian..
    seo hrs sembuh dri pnyakitx
    moga z seo bnr hamil apa yg dhrpkn kyu..
    moga z kyu ttp mnugu seo wlpun kyu blm tw npa seo mlkukn itu..
    spa ya yg liat seo chanyeol,namjo dbndra..
    hrs sequel..

    Like

  11. Ohhh? Ini belom ending kan?
    Aku masih berharap masih bisa sembuh seohyunnya dari penyakit yg diderita skrg.
    Semoga juga kyuhyun nanti tau kalau semua ini cumq rencana seohyun bukan sungguhan.
    Siapa kira2 yg liat mereka ber3 di bandara?

    Like

  12. Kyuppa emng kadang2 y….seonni knp g jujur ja…ko ending nya gntung…adakah sequel untk ff ini…kl da ditunggu…

    Like

Leave a reply to T1k4_love_seokyu Cancel reply