One Call Away (Part 9)

Author                  : Lestari Choding.

Genre                   : Sad, romance, Married life

JJS                          : twitter @chodingcho97  facebook Lestari Cho, Magnae Choding

Cast                       : Seokyu and other cast.

Length                  : Chapter.

Note                      : Annyeong^^ Lestari comeback.. hei readers, maafin gw yah update nya lamaaa banget… lagi memperbaiki tampilan blog sih XD . ternyata susah juga yaa kalau pengen punya blog cantik. 😀 😀 . sebelumnya terimakasih buat kalian udah mau RCL One Call Away seperti biasanya. Gw Cuma mau kasih tau ya, seberapapun kalian minta SKM sama gw, kalau emang belum waktunya gw emang kagak kasih. Yaa bukannya apa sih. Ini kan ide cerita pure dari gw. Kalo kalian pengen yang full SKM kalian cari ff yang genrenya nggak Sad. Gw nggak marah Cuma gw agak gimana gitu. Tiap readers pengen bgt SKM ya, liat sikonnya dulu.

 

Kalo gw bikin ff genre romance udah pasti bakalan penuh SKM, gitu.. biarlah gw dianggap author jahat *siapa yang pernah bilang angkat kaki* XD XD. Gw bercanda kok.. 😀

Selalu gw minta maaf buat readers karena gw belum bisa publish Hidden Love karena mood gw nulis ff itu bener2 ilang -,- gw udah nulis tapi baru 7 lembar dan itu udah dari dulu. Haha payah gw,, 😦

Always thanks buat readers yang udah RCL One Call Away.. Ini pure dari imajinasi gw sendiri. kalo ada kesamaan sama ff lain gw yakin itu nggak sengaja. Karena gw berusaha jujur sama apa yang gw tulis. Typo selalu berserakan dimana – mana jadi nikmati saja. 😀

Okey cuap – cuapnya segitu aja.

ANTISEOKYU, This is not your territorial so, You Have To Go Out From Here.. jangan ngambah kalo mau bikin masalah. Oke, ini cukup.

 

 

HAPPY READING♥♥

 

Setidaknya diriku pernah berjuang

Meski tak pernah ternilai dimatamu

 

                                                                                Kyuhyun

Jika kau mencintaiku,

Bagaimana mungkin cintamu bercampur dengan penghianatan?

Kau memintaku bertahan dengan itu?

Jika itu dirimu, apa yang akan kau lakukan?

Apa kau sanggup jika aku memintamu bertahan?

                                                                               

                                                                                Seohyun

 

ONE CALL AWAY

 

Hari ketiga di Chicago yang Kyuhyun lakukan adalah seperti yang sudah ia agendakan. Beberapa pekerjaan dan rapat sudah ia laksanakan. Saat ini pukul empat sore. Ia tidak memiliki pekerjaan apapun setelah ini. Ia ingin mengunjungi Penthouse Seohyun. Meski ia tidak bisa masuk ke dalamnya tapi setidaknya tahu bahwa Seohyun ada didalamnya sudah membuat kupu – kupu dalam perut Kyuhyun bergejolak senang. Sebelum pergi ia menyempatkan untuk menghubungi Jane menanyakan keadaan Lauren.

 

“Hallo Jane bagaimana keadaan puteriku?” tanya Kyuhyun tanpa basa – basi.

 

“Nona muda baik – baik saja Mr. Cho. Saat ini saya sedang mengupaskan buah. Karena Nona Lauren ingin makan buah apel.” Tutur Jane sopan. Kyuhyun tersenyum tipis mendengar puterinya membaik.

 

“bisa aku bicara dengan Lauren?” tanya Kyuhyun. tak lama kemudian ponsel Jane sudah berpindah ke tangan Lauren.

 

“hallo Daddy.” Teriak Lauren senang. Kyuhyun tersenyum lebar mendengar suara ceria anaknya.

 

“hallo princess, bagaimana keadaanmu sayang?”

 

“aku baik – baik saja Dad, Dad bagaimana?” tanya Lauren dengan suara cempreng.

 

“Dad juga baik. Maaf ya sayang, Dad belum bisa pulang ke California. Mungkin minggu depan Dad baru bisa pulang. Tak apakan hanya dengan Aunty Jane?”

 

“bukan masalah Dad, eunghh… apa Dad tahu rumahnya mommy? Bukankah rumah mommy juga ada di Chicago?” tanya Lauren. Gadis kecil itu hanya ingin tahu saja apakah dirinya bisa menemui Seohyun lagi atau tidak.

 

“Dad tahu, tapi Dad belum bisa menemui mommy. Pekerjaan Dad menggunung princess.” Jawab Kyuhyun.

 

“Dad, mommy Daniel itu apakah dia juga mommy Lauren?” tanya Lauren hati – hati. Kyuhyun terhenyak ketika puteri kecilnya bertanya hal itu. Bukan suatu hal yang aneh, mengingat pertemuan terakhir mereka yang berakhir dengan tidak jelas. Tentu menimbulkan banyak pertanyaan bukan bagi Lauren.

 

“ya dia mommymu.” Tepatnya mommy tirimu. Lanjut Kyuhyun dalam hati. Ia tak mungkin mengatakan hal sebenarnya pada Lauren. Tidak, Karena itu akan membahayakan kesehatan Lauren.

 

“benarkah? Tapi kenapa waktu itu mom bilang sangat membenciku?” tanya Lauren pedih.

 

“tidak sayang, Mom hanya sedang marah dengan Dad. Tidak ada hubungannya denganmu.” Kyuhyun coba hibur puterinya.

 

“hmm, Christ uncle juga bilang begitu tapi saat itu Lauren sangat takut dengan wajah mom.”

 

“Mom orang baik sayang kau tak perlu takut.”

 

“Dad, bisakah bawa mommy kesini? Ke California dan tinggal bersama kita?” pinta Lauren.

 

ONE CALL AWAY

 

                Christ tengah sibuk dengan beberapa pekerjaan yang ia bawa ke rumah. Lebih tepatnya penthouse Seohyun. Wanita itu yang meminta untuk Christ tetap tinggal dirumah. Karena memang Seohyun ingin keluarganya lebih mengenal Christ. Saat ini pria itu tengah sibuk di belakang meja kerjanya.

 

“Tuan Moreau, apa kau tak lelah?” tanya Seohyun. Ia bersedekap dengan tangan dilipat didepan dada dan bersandar didepan pintu. Christ mendongak menatap wanita cantik itu.

 

“tidak, aku baru saja melihat bidadari mendatangiku.” Jawab Christ dengan seringai jahil diwajahnya. Seohyun nampak salah tingkah kemudian mendekat menghampiri Christ.

 

“istirahatlah, kau tak lelah dari pagi bergelut dengan pekerjaanmu? Aku sudah buatkan lasagna kesukaanmu. Ayo.” Christ tersenyum kemudian mengikuti langkah kaki gadis itu. Dari belakang ia melihat punggung wanita yang sudah beberapa tahun dicintainya. Ia tidak tahu apa akhir dari kisahnya ini. Ia mencintai wanita yang bersuami. Ck,, benar – benar tidak elit sekali.

 

“Dad,” panggil Daniel, Christ menatap putranya dengan wajah yang manis. Ia gendong putranya menuju meja makan. Karena memang ini sudah waktunya makan siang.

 

“Dad, Daniel ingin bertanya pada Dad boleh?” tanya Daniel, Christ mengernyitkan alisnya. Tidak biasanya bocah ini meminta izin padanya untuk bertanya sesuatu. Ia hanya mengangguk. Christ mendudukan dirinya pada kursi dengan masih memangku Daniel.

 

“sayang, biarkan Dad makan dulu. Kau bisa bertanya nanti bukan?” ujar Seohyun lembut. Daniel kecil mengangguk. Ia duduk disamping Christ. Sedangkan wanita itu menyiapkan potongan lagsana untuk Christ.

 

“whoa sudah lama aku tidak makan lagsana, kau yang membuat sendiri dear?” Seohyun tersenyum mengangguk.

 

“makanlah, kau sudah bekerja keras akhir – akhir ini.” Christ mulai menyuapkan potongan lagsana ke dalam mulutnya. Tiba – tiba Kenzo turun dari atas dan melihat Seohyun-Christ-Daniel tengah berada diruang makan. Seohyun yang melihat Kenzo langsung memanggil bocah itu.

 

“Kenzo-yaa, kau mau lasagna?” tanya Seohyun dengan menggunakan bahasa korea. Seohyun seolah lupa pada dua pria disampingnya yang sama sekali tidak mengerti bahasa itu.

 

“Aniya imo, Kenzo baru saja makan bersama eomma.” Jawab Kenzo menggunakan bahasa korea pula. Saat mata Kenzo menangkap mata Daniel tengah memandangi pria kecil itu segera melengos dan berlari meninggalkan mereka semua dengan tatapan bingung. Daniel yang menyadari sikap Kenzo hanya bisa menunduk. Christ menatap Daniel sendu, sepertinya ia harus melakukan sesuatu untuk putranya sebelum ia benar – benar meninggalkan kedua orang yang sangat dicintainya ini.

 

ONE CALL AWAY

 

                “hero, apa yang ingin kau tanyakan pada Dad?” tanya Christ saat keduanya tengah berada dibalkon. Daniel merangsek pada pelukan Christ. Ia tak melakukan hal itu pada Seohyun. Christ tidak menolaknya.

 

“Dad, kenapa Kenzo hyung membenciku?” tanya Daniel lirih. Jika saja keadaannya tidak hening pasti Christ tidak mendengarnya.

 

“kenapa kau bisa berpikir Kenzo hyung membencimu hero?” tanya Christ. Ia memeluk Daniel dengan sayang. Hingga putera kecil Seohyun merasa nyaman.

 

“Daniel juga tidak tahu Dad, Kenzo hyung selalu saja menggunakan bahasa korea. Padahal ia juga bisa berbahasa inggris.”

 

“nah kan kau saja tidak tahu apa yang dikatakan Kenzo hyung. Kau lupa apa kata Dad? Jangan selalu berprasangka buruk pada orang lain sayang.” Nasehat Christ pada Daniel.

 

“tapi Dad, Kenzo hyung jelas membentakku bahkan tadi dia juga mendorongku hingga aku terjatuh.” Cicit Daniel. Christ segera menatap Daniel.

 

“benarkah?” Daniel mengangguk.

 

“tadi saat Kyuhyun uncle datang kesini. Aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Tapi Kenzo hyung sepertinya mengenal Daddy nya Lauren.” Christ menatap nanar pada Daniel. sekarang kyuhyun mulai menampakkan diri dihadapan putera kandungnya sendiri. ia menghela nafasnya. Ia harus segera menata ulang hatinya seperti saat ia belum bertemu dengan Seohyun dulu. Karena cepat atau lambat ia pasti harus melepaskan Seohyun untuk Kyuhyun.

 

“mungkin saja kau salah paham pada Kenzo hyung.” Sahut Christ. Daniel menatap Christ dengan pandangan bertanya.

 

“mungkin saja Kenzo hyung sebenarnya ingin bermain bersamamu tapi ia tidak tahu caranya bicara denganmu.”Christ menatap Daniel dengan wajah berbinar. Ia harus membuat Daniel tersenyum seperti biasanya. Sungguh, ia sangat mencintai putera kecil Seohyun.

 

~~

 

“Daniel sudah tidur?” tanya Seohyun saat melihat Christ keluar dari kamarnya. Christ menatap Seohyun dan mengangguk. Ia mendudukan diri disofa untuk menonton tv bersama Seohyun.

 

“Dear, apa kau merasa ada yang berbeda dengan keponakanmu?” tanya Christ pada Seohyun. Seohyun mengernyitkan alisnya, apa maksudnya?

 

“memangnya kenapa?”

 

“apa kau melihat Daniel dan Kenzo bermain bersama sejak keluargamu datang kesini?” tanya Christ lagi. Sejujurnya Seohyun sama sekali tidak paham dengan arah pembicaraan Christ ini.

 

“Christ, katakan saja langsung.” Pinta Seohyun. Christ memantapkan hatinya dulu. Ia takut Seohyun akan salah paham dengannya ataupun dengan Daniel.

 

“sepertinya Kenzo tidak suka dengan Daniel.” Seohyun terperanjat. Ia menatap mata Christ seolah mencari secuil kebohongan disana. Tapi tidak, selama ini ia mengenal Christ sebagai pria jujur. Meski awalnya dia adalah berandalan yang susah diatur keluarganya dulu.

 

“bagaimana bisa kau berpikir seperti itu Christ, kau bahkan tak mengenal kenzo dengan baik Christ.” Gumam Seohyun. Christ menggenggam kedua tangan Seohyun.

 

“tidak dear, bukan begitu maksudku. Daniel bercerita padaku tadi, bahwa Kenzo menolak ketika ia mengajaknya bermain. Ia bahkan mendorong Daniel hingga terjatuh saat Kenzo bersama Un…

 

Christ segera menghentikan kalimatnya. Ia hampir saja keceplosan mengatakan Unclenya. Astaga, ia merutuki kebodohannya sendiri.

 

“bersama siapa?” Christ menggeleng.

 

“maksudku, ketika mereka sedang berada diluar. Aku juga tidak tahu mana yang benar. Tapi melihat wajah murung Daniel ku kira anak itu tidak berbohong.” Jelas Christ. Seohyun berpikir sejenak. Ia mengingat – ingat apa saja yang sudah Daniel dan Kenzo lakukan. Sepanjang ingatannya ia sama sekali tak ingat Daniel dan Kenzo bermain bersama layaknya kakak adik.

 

“kau benar, mereka memang tidak terlihat bersama sejak keluargaku datang. Tapi kenapa?” tanya Seohyun.

 

“kurasa kau lebih tahu daripada aku dear.”

 

ONE CALL AWAY

 

                “kau jangan sok tahu Selena. Aku kabur juga ada alasannya.” Gumam seseorang yang sedang menghubungi sahabatnya yang ada di Jerman.

 

“….”

 

“aku tidak peduli pada mereka Selena. Terserah mereka mau berbuat apapun. dan kau jangan berani – beraninya mengatakan pada mereka dimana keberadaanku sekarang. Awas saja kau berani mengatakannya aku akan menghapusmu sebagai salah satu sahabatku.” Ancam orang itu. Gadis yang dipanggil Selena hanya bisa menuruti keinginan sahabatnya tanpa bisa membantah.

 

“baik, jaga dirimu. Kau bahkan belum mengenal Chicago dengan baik. Bagaimana bisa kau pergi ke sana. Kukira kau akan bersembunyi diKorea ke pelukan Choi Siwonmu itu.” Kata Selena membuat orang itu cemberut.

 

“aku sebenarnya juga ingin pergi ke Korea. Jika saja aku tidak tahu bahwa Bi’da sudah menyebar orang disana. Aku tidak sebodoh itu.” Sahut orang itu ketus.

 

“baiklah terserah padamu.” Selena segera mematikan hubungan ponsel. Percuma berbicara dengan orang menyebalkan yang suka bertindak seenaknya.

 

~~

 

“ahh, sepertinya aku akan mengcover lagu ini saja.” Orang itu mulai mengambil gitar kesayangannya dan memetik sesuai dengan kuncinya. Setelah beberapa saat pemanasan dia merasa bisa.

 

“I am only one call away, I’ll be there to save the day. Superman got nothing on me. I am only one call away.” Ia menyanyikan lagu itu dengan penuh penghayatan. Hingga tanpa terasa air matanya menetes. Mengingat sesuatu yang benar – benar menyakitinya.

 

“come along with me and don’t be scared I just wanna set you free, come on, come on, come on. Reaching out to you so take a chance. Tonight we can stay here for a while. Cause you know I just wanna see you smile. No matter where you go, you know you’re not alone.” Saat hendak melanjutkan ia sudah terisak. Sepertinya luka yang ingin dilupakannya kembali lagi. Ia meletakkan gitarnya diranjang dan memeluk kedua lututnya menyembunyikan wajah penuh air matanya.

 

Ia tidak tahu rasanya akan sesakit ini ketika dihianati. Ia tidak tahu rasanya akan sehancur ini saat ia tahu seseorang yang diharapkannya berselingkuh dengan orang lain. Dan ia baru tahu satu hari sebelum pertunangan mereka dilaksanakan. Ia memilih melarikan diri dari orang tuanya di Jerman dan pergi ke Chicago. Menurutnya Chicago tidaklah sepopuler Washington, California atau apapun nama negara itu. Ia ingin menenangkan diri disini.

 

ONE CALL AWAY

 

                Seohyun dapat merasakan perubahan Christ. Ia tidak seperti Christ yang biasanya. Sejak kemarin Christ seolah menjauhinya. Ia lebih memilih menyibukkan diri dengan setumpuk berkas kantornya atau jika ia luang ia akan memilih untuk menghabiskan waktu bersama Daniel puteranya.

 

Ia menatap Christ dari balkon kamarnya. Saat ini Christ tengah bermain bersama Daniel dan juga Kenzo. Seohyun juga baru tahu bahwa Kenzo memang sedikit tidak menyukai Daniel. ketika tengah menatap mereka bertiga dari atas mata Seohyun menangkap seseorang yang baru saja turun dari mobil. Ia memicingkan matanya untuk memperjelas penglihatannya pada pria itu. Dan ketika ia benar – benar sudah yakin bahwa pria itu adalah pria yang sangat dibencinya. Ia segera melangkah turun.

 

Langkahnya yang sangat cepat membuat beberapa orang dalam penthouse merasa heran. Ditambah wajah merah padam milik Seohyun yang sangat jarang mereka dapatkan.

 

“sayang kau mau kemana?” tanya Nyonya Seo pada puterinya. Namun Seohyun sama sekali tak menggubris. Ia mempercepat langkahnya. Nyonya Seo dan Nyonya Cho merasa khawatir mereka mengikuti langkah kaki puterinya itu. Dan setelah sampai gerbang depan, betapa terkejutnya kedua wanita paruh baya itu.

 

“untuk apa kau datang kesini?” tanya Seohyun lugas dan penuh penekanan. Membuat beberapa orang yang tadinya tertawa kini menatapnya dengan pandangan tidak mengerti. Christ, Kyuhyun, Daniel dan Kenzo. Serta kedua wanita paruh baya yang mengikutinya dari dalam.

 

“Seohyun aku..”

 

“pergi dari sini sekarang juga.” Ucap Seohyun penuh penekanan. Kedua tangannya mengepal erat hingga buku – buku jarinya memutih. Wajahnya yang merah padam membuat semua orang tahu bahwa wanita itu berada dalam emosi yang tinggi. Dan siap untuk menghancurkan siapapun.

 

Christ yang sigap segera mengajak Daniel dan Kenzo pergi dari sana. Ia hanya tak mau menyaksikan pertengkaran orang dewasa itu dihadapan anak kecil. Itu mengganggu pertumbuhan pola pikir si anak.

 

“kau mau kemana Christ, kau disini saja.” Pinta Seohyun pada Christ ketika pria itu mulai melangkah menjauh. Christ tersenyum kecil menatap Seohyun. Ia lepaskan genggaman tangannya pada dua pria kecil itu dan mendekat ke arah Seohyun.

 

“selesaikanlah masalahmu dengannya dear. Aku tahu kau butuh bicara padanya. Jangan bersikap egois hanya karena kau terluka. Lihatlah juga dari sisinya.” Nasehat Christ pada Seohyun. Gadis itu diam menunduk mendengarnya. Rasa bersalah mulai menjalari hatinya hingga menyebar ke seluruh tubuhnya.

 

“tapi, aku..”

 

“sstt,, aku percaya kau bisa melakukannya. kau hanya terlalu marah dengannya. Setidaknya pikirkan Daniel. dia harus tahu yang sebenarnya bukan. Dan jika kenyataan ini diketahui puteramu. Dia pasti terluka.” Potong Christ, mata Seohyun berkaca – kaca. Ia segera memeluk Christ dengan erat tanpa peduli beberapa orang memandanginya sebagai hal aneh. Terutama Kyuhyun, pria itu ingin sekali menarik Christ menjauh dari Seohyun. Jika saja ia tidak ingat betapa baiknya pria itu pada istrinya selama beberapa tahun terakhir.

 

“aku takut Christ, aku takut..” gumam Seohyun. Ia merasa takut terluka kembali karena Kyuhyun. tapi ia tidak bisa menampik jika hanya pria itu yang ada dihatinya meski luka yang dibuat pria itu lebar menganga didadanya.

 

“kau harus percaya padanya. Dengarkan dia hingga selesai. Jangan menjadi wanita egois karena itu bukan dirimu. Kau mengerti dear?” tanya Christ, Seohyun mengangguk.

 

“let’s go heroes,” ia mengajak kedua pria kecil itu pergi dari sana. Dua wanita paruh baya yang melihat betapa dewasanya Christ berkaca – kaca. Betapa hebat pria itu menjadi pria dewasa dan penuh pengertian pada Seohyun dan juga cucu mereka.

 

“masuklah kyu.” Ajak Nyonya Seo. Seohyun segera melengos dan meninggalkan Kyuhyun ke dalam penthouse. Kyuhyun membungkuk hormat pada kedua wanita paruh baya tersebut. Ketika mereka semua ke dalam Ahra terkejut.

 

“Kyuhyun-ahh, kau ada disini?” Kyuhyun yang mendengar suara nunanya segera menoleh.

 

“ne nuna, aku ada pekerjaan disini.” jawab Kyuhyun canggung. Memang sejak Kyuhyun berpisah dengan Seohyun. Kyuhyun merasa semua orang bahkan keluarganya sendiri menjauhinya. Ia tidak ambil pusing karena ini memang salahnya. Tak lama kemudian dua pria paruh baya turun dari lantai atas.

 

“Cho Kyuhyun..” panggil Tuan Cho. Kyuhyun mendongak kemudian membungkuk memberi hormat pada mereka.

 

“apa yang ingin kau katakan?” tanya Seohyun tegas tanpa menatap Kyuhyun. hatinya selalu terasa sakit saat melihat prai itu. Jadi sebisa mungkin ia menghindari kontak mata dengan Kyuhyun.

 

“aku ingin kembali padamu. Menjadi suamimu dan mengurus Daniel dan Lauren bersamamu.” Jawab Kyuhyun dengan mantap. Ia tidak akan menyerah hanya karena penolakan Seohyun padanya kemarin. Ini sudah janjinya bertahun – tahun yang lalu saat Seohyun meninggalkannya. Ia akan membiarkan wanita itu pergi darinya mengobati hatinya. Dan saat hati wanita itu mulai bisa menerima ia akan mengejar Seohyun hingga wanita itu lelah untuk menghindarinya.

 

Tapi ekspektasi tidak selalu sesuai dengan kenyataan bukan? Nyatanya Seohyun sama sekali belum bisa menerimanya meski sudah lima tahun mereka tidak bertemu. Dan itu membuat Kyuhyun harus berpikir keras bagaimana caranya meluluhkan hati wanita yang telah ia sakiti dulu.

 

“aku tidak mau.” Tolak Seohyun mentah – mentah. Semua anggota keluarga yang menyaksikan hanya bisa bungkam tanpa ikut campur urusan mereka.

 

“kau tidak bisa seperti itu Seohyun. Aku masihlah suamimu, aku belum menandatangani surat cerai itu. Kau masih istriku. Apa kurang cukup lima tahun kau meninggalkanku?” tanya kyuhyun dengan wajah yang begitu terluka. Seohyun menatap Kyuhyun dengan tatapan tajam setajam pedang yang mampu menghunus sampai hati Kyuhyun. pria itu merasa ngilu telah merubah wanita sebaik Seohyun menjadi wanita dingin.

 

“kenapa aku tidak bisa? Kau tidak lihat, aku sudah bersama Christ dan sebentar lagi aku akan menikah dengannya. Lalu kau mau apa?” tantang Seohyun. ia benar – benar pandai memainkan peran.

 

“kau tidak akan bisa menikah dengannya karena kau masih istriku.” Sela Kyuhyun. Seohyun tertawa keras membuat semua orang bergidik ngeri dengan tawa Seohyun yang terdengar sumbang.

 

“istrimu? Istrimu sudah mati Kyuhyun-ssi, dia sudah lama mati.” Sahut Seohyun dengan mata yang memerah. Sekuat hati ia menahan segala rasa yang akan keluar lewat air mata. Ia tidak mau terlihat lemah dihadapan pria paling brengsek yang pernah ia kenal.

 

“Seohyun..” bentak Kyuhyun. pria itu menghampiri Seohyun yang tengah berdiri disisi sofa. Sedangkan wanita itu diam saja dengan pandangan mata yang berpaling.

 

“aku mencintaimu Seohyun, aku sangat mencintaimu. Berikan aku kesempatan untuk menebus segala dosaku padamu. Apapun akan kulakukan agar kau memaafkanku.” Pinta Kyuhyun. ia menatap Seohyun dalam jarak dekat. Dan tak seorangpun disana yang berusaha menjauhkan Kyuhyun dari Seohyun. Mereka sama – sama berpikir untuk membiarkan Kyuhyun menyelesaikan masalahnya dengan Seohyun.

 

“ apapun?” Kyuhyun mengangguk. Seohyun menatapnya dengan tatapan mengejek,

 

“ceraikan aku dan biarkan aku menikah dengan Christ. Aku muak melihatmu.” Jawab Seohyun pelan namun terdengar mengerikan bagi siapa saja yang mendengar hal itu. Tapi tidak dengan Kyuhyun.

 

“baik aku akan melakukannya.” jawab Kyuhyun mantap, semua anggota keluarganya menatap tak percaya pada Kyuhyun.

 

“Kyuhyun..” panggil Nyonya Cho lirih. Ia tidak rela puteranya bercerai dengan Seohyun.

 

“aku akan menceraikanmu dan membiarkanmu menikah dengan siapa saja, dengan Christ atau siapapun orang itu aku tidak peduli. Tapi…” Kyuhyun menghentikan kalimatnya, ia berjalan menuju meja yang terletak beberapa frame Seohyun dan Daniel. Seohyun melihatnya tapi ia tidak tahu maksud pria itu.

 

“setelah itu jangan harap kau bisa bertemu dengan Daniel lagi, karena aku akan membawanya pergi menjauh darimu selamanya.” Lanjut Kyuhyun membuat Seohyun benar – benar naik darah.

 

“kau tidak akan bisa membawanya bersamamu. Dia puteraku, dia tidak mengenalmu sebagai appanya jika kau lupa Kyuhyun-ssi.” Meski terdengar biasa saja. Sejujurnya hati Seohyun tengah dilanda rasa ketakutan yang besar. Ia takut jika seandainya Kyuhyun benar – benar mengambil Daniel darinya. Lalu bagaimana hidup Seohyun selanjutnya? Ia bisa seperti ini karena ia memiliki seorang putera yang selalu membuatnya semangat. Mengabaikan rasa sakit yang terus menghantui hidupnya dan berputar tanpa lelah dikepalanya.

 

“kenapa tidak? Dia juga puteraku jika kau lupa. Kau ingin menikah dengan pria lain silahkan. Aku akan segera mengurus surat perceraian kita. Atau kalau perlu besok pagi surat itu akan sampai ditanganmu. dan mulai besok aku akan membawa Daniel pergi bersamaku. Bukakah itu impas Nyonya Seo Joohyun yang terhormat.” Ejek Kyuhyun. ia gunakan rencana yang sebenarnya tidak ingin ia gunakan.

 

Mengancam Seohyun adalah hal yang paling ingin ia hindari. Ia merasa dosanya terlalu banyak pada wanita itu. Tapi jika itu adalah satu – satunya cara untuk menyelamatkan rumah tangganya. Maka akan ia lakukan. Meskipun ia akan dianggap sebagai pria egois didunia ini ia tak peduli.

 

“kau siapa bisa memerintahku untuk menjauh dari puteraku sendiri hah?” teriak Seohyun. Kesabaran gadis itu sudah habis, wajah merah padam itu benar – benar dipenuhi kebencian terhadap Kyuhyun.

 

“lalu kau siapa berani menjauhkanku dengan puteraku hah.” Balas Kyuhyun dengan suara yang tak kalah keras. Mampu membuat Seohyun terkejut dan bergetar.

 

“kau sudah memisahkan kami selama lima tahun Seohyun, apa menurutmu hidupku baik – baik saja setelah kau pergi meninggalkanku dengan setumpuk rasa bersalah yang belum sempat kutebus? Apa kau kira aku bisa hidup dengan baik setelah itu.” Tubuh Kyuhyun luruh ke lantai. Air matanya menetes membasahi pipinya. Ia menurunkan harga dirinya dihadapan Seohyun.

 

“kau membuatku hidup dengan setumpuk dosa, kau tak membiarkanku untuk menebusnya, kenapa tidak kau bunuh saja aku saat itu juga hah? Kenapa kau diamkan aku selama ini kenapa kau tak bunuh aku saja?” teriak Kyuhyun membuat semua orang tidak sanggup menatapnya. Seohyun menangis melihat Kyuhyun seperti itu. Luka hatinya menganga begitu lebar karena pria itu.

 

“karena kau tak akan pernah bisa mengobatinya lagi Kyuhyun. tidak, karena hatiku sudah mati untukmu.” Ucapan lirih nan datar Seohyun benar – benar mampu membuatnya terdiam kaku. Wanita itu meninggalkannya dan berjalan ke lantai atas.

 

“Kyuhyun, bangun nak..” ucap Nyonya Seo padanya. Wajahnya penuh air matanya benar – benar membuatnya terlihat sangat menyedihkan.

 

“eommonie, jeongmal mianhaeyo, mianhaeyo eommonie, mianhe..” isak Kyuhyun dipelukan ibu mertuanya. Nyonya Seo hanya bisa memeluknya untuk menenangkannya. Meski ia kecewa karena Kyuhyun pernah menyakiti puterinya. Ia kira sudah banyak hal yang membuat Kyuhyun merasa itu karma dalam hidupnya. Nyonya Seo sama sekali tidak merasa bahagia melihat puteri dan menantunya seperti ini.

 

ONE CALL AWAY

 

“Dad, kenapa setiap ada Kyuhyun uncle Mom selalu marah?” tanya Daniel pada Christ yang tengah bermain di taman bermain.

 

“ssstt, itu bukan porsimu sayang. Lebih baik bermain bersama. Kenzo kemari.” Christ melambaikan tangannya pada Kenzo. Meski anak itu segan pada Christ apalagi disamping Christ ada Daniel. Kenzo tetap melangkah menghampiri mereka.

 

“kau bisa bahasa inggris kan?” Kenzo mengangguk. Christ tersenyum, setidaknya ia merasa bahwa Kenzo itu sama seperti Daniel. hanya merasa kurang cocok dengan orang baru.

 

“bisakah bermain bersama Daniel? Uncle akan memotret kalian dari sini.” Tanya Christ lembut. Daniel takut pada Kenzo sebenarnya tapi melihat Kenzo tersenyum mengangguk pada Christ, Daniel pun ikut tersenyum.

 

“sekarang main apa uncle?” tanya Kenzo dengan bahasa inggris. Cukup lancar untuk seukuran anak seusianya. Itu bukan suatu hal yang aneh, mengingat ayah dari anak itu masih memiliki darah barat. Cho Tae Kwan yang dinikahi Cho Ahra adalah pria blasteran Korea – Kanada.

 

“bagaimana dengan itu?” tunjuk Christ pada salah satu permainan yaitu jungkat – jungkit. Daniel mengangguk, Kenzo tersenyum mereka berdua bermain bersama. Meski awalnya canggung tapi lama – kelamaan mereka bisa tertawa bersama. Christ segera mengabadikan moment itu digadget canggihnya.

 

Seorang gadis cantik menatapnya dengan senyum yang merekah. Gadis itu baru saja sampai dengan gitar yang selalu dibawanya kemana – mana. Ia mendekat ke arah Christ. Tanpa pria itu sadari gadis itu gadis itu sudah duduk manis disampingnya.

 

“mereka puteramu? Woah, akur sekali ya..” celetuk gadis itu membuat Christ terjengit kaget. Hampir saja ia terjatuh dari kursi panjang itu jika saja ia tidak bisa menormalkan detak jantungnya. Huh, gadis muda menyebalkan.

 

“hei paman, apa kau suka mendengarkan lagu? Aku bisa menyanyikannya untukmu.” Tanya gadis muda itu lagi. Tapi Christ sama sekali tak menggubrisnya. Gadis itu mulai memetik gitarnya. Ia mulai menyanyikan lagu kesukaannya akhir – akhir ini.

 

“berhentilah, aku tidak butuh lagu dari seorang bocah sepertimu.” Gumam Christ datar. Gadis muda itu memandangnya sinis. Bibirnya menggerutu tidak jelas. Baru kali ini ia ditolak seperti itu. Heol, lagipula ia yang salah. Kenapa juga ia harus menyanyikan lagu untuk pria yang sudah memiliki dua anak? Pikirnya.

 

“yasudah, kalau kau tak mau. Aku akan tetap bernyanyi..” gadis itu memetik gitarnya membentuk nada – nada indah dengan jari – jari mungil dan runcing. Tidak sedikitpun terdengar nada sumbang dari permainan gitar itu.

 

“I. am only one call away,, I’ll be there to save the day. Superman got nothing on me..” gadis itu menyanyi lagu yang menjadi favoritnya beberapa bulan terakhir. Namun baru sedikit gadis itu menghentikan permainannya. Tiba – tiba saja suaranya menjadi berat.

 

“I. am only one call away..” tangan gadis itu bergetar hebat. Seperti kemarin, gadis itu merasa seluruh beban beratnya bertumpu menjadi satu padanya dan siap menghancurkannya kapan saja. Christ merasa gadis itu sangat aneh. Baru menyanyi sebait gadis itu tiba – tiba menunduk. Ketika melanjutkan lagu yang dinyanyikannya suara gadis itu bergetar dan terdengar seperti orang yang akan menangis.

 

“Call me baby if you need a friend, I just wanna give you live, come on, come on, come on..” gadis itu menghela nafas kemudian mendongak ke atas. Berusaha sekeras mungkin untuk tidak menangis. Hei, dia bukannya ada di Jerman atau di Thailand, sedikit saja ia bertingkah maka banyak orag yang akan mengabadikannya. Ini Chicago, tidak ada orang yang mengenalnya satupun. Termasuk paman disampingnya ini. Jadi sedikit menangis tidak akan menjadi masalah bukan?

 

“sialan, kenapa aku masih saja menangis mengingat si brengsek itu.” Umpatnya dalam bahasa Jerman. Ia pikir dengan begitu pria disampingnya tidak akan tahu apa yang dikatakannya. Tapi sayang, Christ tahu itu.  Christ menatap gadis itu tajam.

 

“siapa yang kau maksud dengan si brengsek itu?” tanya Christ menatap gadis itu. Gadis itu menatapnya tak percaya. Ia kira pria disampingnya ini tidak akan mengerti apa yang dikatakannya. Ohh. Ini sebuah kejutan.

 

“aku kira paman tak tahu bahasa Jerman.” Sahut gadis itu dengan senyuman yang sangat manis. Christ terpana sesaat menatap wajah yang terasa unik itu.

 

“sialan, kenapa aku masih saja menangis mengingat si brengsek itu.” Ia meniru gadis itu bicara. Gadis itu hanya tersenyum malu.

 

“apa kau baru saja putus cinta? Apa kekasihmu meninggalkanmu dengan gadis lain? Apa? Hei, hei kau kenapa?” tanya Christ ketika melihat gadis itu menunduk dengan kedua tangan bergetar. Dapat ia dengar gadis itu terisak kecil. Astaga, apa seorang Christopher Moreau baru saja membuat seorang gadis menangis?

 

“Daddy, kenapa kakak ini menangis?” tanya Daniel membuat Christ menatap bingung pada keduanya.

 

“hikks, hatiku sakit sekali. neomu appayo.” Ucap gadis itu. Rasanya Christ ingin menjambak rambut gadis itu. Kenapa ia menangis? Apa karena pertanyaannya? Dan kalian dengar. Ia mengucapkannya dengan bahasa inggris dicampur bahasa yang tidak ia mengerti. Christ kesal dengan kemampuan berbahasanya. Ia hanya bisa memahami bahasa Inggris dan Jerman saja. Bukan bahasa alien seperti gadis itu.

 

Gadis itu masih terisak dengan kedua tangan menutup wajahnya yang basah. Kenzo yang pada mulanya masih berada dijarak yang cukup jauh pun mendekat. Ia menatap gadis itu seksama. Gadis itu masih saja bergumam ‘neomu appayo, hikss neomu appayo.’

 

                “nuna, gwenchana?” tanya Kenzo sambil memegang lengan gadis itu. Kenzo tentu saja memahami apa yang gadis itu katakan. Itu bahasa korea. Dan Christ baru saja menyimpan baik – baik tentang bahasa korea. Pria itu harus belajar keras untuk memahami bahasa wanita yang dicintainya.

 

“eoh, kau mengerti bahasa Korea?” tanya gadis itu sambil mengusap wajahnya. Ia tidak seperti lima menit yang lalu. Menangis sesenggukan, gadis itu bahkan bisa dikatakan kelewat baik – baik saja. Lihatlah senyumnya itu. Tidak berhenti dari tadi membuat Christ geli melihatnya.

 

“tentu saja aku bisa aku kan orang korea.” Ucap Kenzo dengan bangga.Daniel merengut tidak mengerti maksudnya.

 

“kalau kau tidak tahu makanya belajar.” Ujar Kenzo menggunakan bahasa inggris.

 

“tidak ada yang mengajariku.” Sahut Daniel lirih. Kenzo menatap malas pada Daniel. sejujurnya ia belum bisa menerima Daniel begitu saja. Karena baginya Daniel lah yang membuat Seohyun dan Kyuhyun tak bisa bersama. Bukankah pemikiran anak – anak sekarang sudah lebih dari usianya?

 

“aku akan mengajarimu.”

 

“yeay…”

 

~~

 

Christ dan gadis itu serta kedua pria kecil itu baru saja memasuki sebuah kedai es krim. Sebenarnya Christ hanya ingin mengajak kedua pria kecil itu saja. Namun Kenzo dengan tampang memelas meminta Christ untuk mengijinkan gadis itu ikut dengannya.

 

“nuna suka rasa apa?” tanya Kenzo. Jika Daniel lengket dengan Christ, maka Kenzo lengket dengan gadis itu. Gadis yang bahkan ia tak tahu namanya.

 

“nuna suka rasa vanilla tampan.” Jawab gadis itu dengan wajah yang benar – benar imut. Namun membuat Christ merasa aneh. Ia tidak terbiasa melihat gadis terlalu manis didepannya. Selama ini yang menjadi rekan bisnisnya adalah para wanita dewasa dengan dandanan dan gaya yang dewasa. Bukan seperti gadis didepannya. Terlihat manis dan kekanakan. Mr. Moreau, apakah kau baru saje mengatakan gadis ini manis? Benarkah?

 

“Nuna bilang apa Kenzo hyung?” tanya Daniel ingin tahu.

 

“Vanilla.”

 

“woah,, Dad juga suka rasa Vanilla. Tapi aku suka Strawberry.” Sahut Daniel riang, gadis itu menatap Daniel tersenyum.

 

“benarkah? Ahh mungkin saja nuna berjodoh dengan Daddymu.” Celetuk gadis itu sembarangan dengan bahasa inggris. Agar mereka semua paham. Ia tidak tahu bahwa dampak dari perkataannya adalah jantung Christ berdegup kencang. Tiba – tiba saja pipinya terasa panas.

 

“hei, ada apa dengan kalian? Aku hanya bercanda.” Ujar gadis itu. Mengabaikan tatapan ketiga pria disampingnya.

 

ONE CALL AWAY

 

                Setelah pertengkaran hebat antara Seohyun dan Kyuhyun sore tadi. Semua sepakat untuk Kyuhyun tinggal bersama dipenthouse Seohyun. meski gadis itu sudah menolak mentah – mentah. Tapi melihat kedua mertuanya memohon padanya karena sudah lama tidak bertemu dengan anaknya. Dengan terpaksa Seohyun menganggukkan kepalanya. Dan jadilah mereka ada disini. Kyuhyun menatap Seohyun dari belakang.

 

“terimakasih.” Gumam Kyuhyun lirih namun Seohyun masih bisa mendengarnya.

 

“aku tidak mengatakan menyetujui apa yang kau inginkan Tuan Cho. Jadi kau tak perlu terimakasih.” Kyuhyun tersenyum kecil. Meski Seohyun masih bersikap ketus padanya. Ia yakin, dengan berjalannya waktu. Wanita itu pasti kembali padanya.

 

“setidaknya aku sangat bersyukur Tuhan masih mengijinkanku untuk melihatmu dari dekat. Aku begitu merindukanmu.” Gumamnya. Seohyun memejamkan mata menahan segala rasa yang selama ini dipendamnya. Seberapapun ia membenci Kyuhyun. rasa cinta itu masihlah ada. Meski mati – matian ia berusaha menutupinya.

 

“aku tidak tahu apakah kata maaf masih berlaku untukmu. Tapi, aku sungguh menyesal. Aku akan menunggumu. Meski itu membutuhkan waktu yang lama.”

 

“bagaimana jika aku memintamu meninggalkan Lauren apa kau mau melakukannya untukku?” tantang Seohyun. pria itu mengeraskan rahangnya mendengar permintaan Seohyun yang sangat tidak mungkin untuk Kyuhyun lakukan. Tangan Kyuhyun mengepal hingga tanpa sadar pria itu menyakiti tangannya sendiri. seohyun melihat itu. Ia tersenyum sinis.

 

“kau tidak akan mampu melakukannya.” ejek Seohyun.

 

“kau bisa meminta apapun dariku. Bahkan jika kau minta nyawaku sekarang aku akan berikan padamu. Tapi tidak dengan permintaanmu tadi. Sampai matipun aku tidak akan melakukannya.” jawab kyuhyun datar. Ia memilih menghindar dari tatapan Seohyun. hatinya sakit mengingat permintaan Seohyun. tak lama kemudian pria itu meninggalkannya. Seohyun tersenyum dengan wajah yang memerah dan air mata yang menetes.

 

“pada akhirnya kau tetap tak bisa melakukannya bukan.” Bisik Seohyun seperti angin lalu.

 

~~

 

“Kyuhyun ahjussi!!!” teriak Kenzo ketika melihat ahjussinya ada dipenthouse. Mereka baru saja pulang setelah jalan – jalan sore tadi. Kyuhyun tersenyum melihat keponakannya berlari ke arahnya, meski hatinya sakit melihat putera yang dirindukannya diam saja melihat kedatangannya.

 

“Uncle disini?” tanya Daniel. Kyuhyun hanya mengangguk. Ia meminta Daniel mendekat ke arahnya. Tak menunggu waktu lama pria itu membenamkan wajahnya pada leher puteranya. Menahan segala perasaannya supaya ia tidak mengatakan hal yang bisa menimbulkan pertanyaan bagi Daniel.

 

‘appa merindukanmu sayang.’ Batin Kyuhyun berteriak.

 

“apa Lauren sudah sembuh?” tanya Daniel. Kyuhyun hanya mengangguk. Christ berdehem kemudian Kyuhyun tersenyum menyapa pria barat itu.

 

“kau sangat tanggap Tuan Cho.” Puji Christ. Kyuhyun yang tahu maksudnya hanya tersenyum sebagai balasan.

 

ONE CALL AWAY

 

                “bagaimana hasil yang tadi.” Tanya Christ, mereka berdua sedang minum Wine bersama di counter dapur.

 

“masih sama, dia masih menolak kembali padaku. tapi aku tidak akan menyerah.” Christ tersenyum melihat Kyuhyun.

 

“kau gigih juga ya ternyata.”

 

“Tuan Moreau…

 

“Christ saja” sela Christ.

 

“apa kau benar – benar merelakannya untukku.” Tanya Kyuhyun ragu. Christ nampak biasa saja, ia menyesap sebentar wine yang ada digelasnya.

 

“kenapa kau terdengar tidak percaya padaku huh? Ahh aku terluka..” Christ pura – pura terluka dengan memegangi dadanya. Sedangkan Kyuhyun, pria itu meninju pelan lengan Christ.

 

“dasar..”

 

“aku akan merelakannya untukmu Tuan Cho. Aku bahkan sudah mempersiapkan kepulanganku.” Jelas Christ. Kyuhyun menatapnya,

 

“pulang kemana? Bukankah rumahmu di Chicago?” tanya Kyuhyun.

 

“tidak, aku bukan orang Amerika asli. Aku keturunan Inggris. Kau tahu pangeran William? Dia masih saudaraku.” Gurau Christ mencoba membuat suasana menjadi hangat.

 

“kau sedang melucu ya? Marga kalian saja berbeda.. ahh apa kau pangeran terbuang?” ejek Kyuhyun.

 

“sialan kau..” umpat Christ.

 

seohyun terpaku menatap kedua pria itu yang terlihat santai tanpa beban. Tertawa tanpa beban. Christ yang melihat kedatangannya tersenyum manis sedangkan Kyuhyun pria itu berwajah masam.

 

“Dear, kau belum tidur?” tanya Christ. Ia sengaja memasang wajah manisnya pada Seohyun memanasi pria Asia disampingnya.

 

“kalian cukup dekat ternyata.” Sindir Seohyun. kedua pria itu tergelak.

 

“tidak seperti itu dear,”

 

“tadi kau kemana, kenapa malam sekali pulangnya?” tanya Seohyun penuh perhatian. Entah mendapat pencerahan darimana ia merasa ingin membalas dendam pada pria itu. Wanita itu bahkan tanpa malu berdiri didepan Christ mengabaikan kedua tangan lain yang sedang mengepal dipangkuannya.

 

“kau tanya saja pada Kenzo, dia bahkan menggandeng gadis cantik dan hampir saja ia membawanya pulang.” Sahut Christ ketus. Seohyun tertawa kecil.

 

“benarkah? Siapa namanya?” tanya Seohyun ingin tahu. Christ nampak berpikir. Sesaat kemudian ia mengangkat bahu. Alis Seohyun menukik.

 

“kau tidak tahu?” Christ hanya mengangguk.

 

“dia sibuk berceloteh dengan Daniel dan Kenzo mana sempat aku bertanya.” Jawab Christ malas. Dengan sengaja Christ menyampirkan rambut Seohyun ke belakang telinganya. Membuat gadis itu merona. Ahh, sepertinya Christ terhanyut akan permainan Seohyun.

 

“aku ke kamar dulu.” Pamit Kyuhyun datar. Ia meninggalkan pasangan yang sedang bermesraan didepannya itu. Christ tersenyum simpul sedangkan Seohyun menunduk.

 

‘aku tahu kau merindukannya dear. Hah, meski sakit tak ada yang bisa kulakukan untuk membuatmu tetap disampingku’ batinnya.

 

“apa dia seorang gadis muda?” tanya Seohyun, Christ hanya mengangguk.

 

“cantik?”

 

“tentu saja.”

 

“berapa umurnya?” Christ memandang Seohyun menyelidik. Kenapa ia merasa Seohyun sedang cemburu padanya ya? Tapi apa mungkin?

 

“hei, kenapa aku merasa kau cemburu padaku ya?” tanya Christ menyuarakan pikirannya. Seohyun terperangah.

 

“aku tidak cemburu, aku hanya ingin tahu siapa gadis yang bersama tiga pria tampan ini.”

 

“kan sudah kubilang, aku tidak tahu namanya, apa mungkin aku tahu berapa umurnya?” Seohyun tertawa ringan menyadari kebodohannya.

 

“hehehehe,,,,”

 

“kurasa dia di awal dua puluhan.”

 

“benarkah?” Christ mengangguk.

 

ONE CALL AWAY

 

                pagi ini suasana penthouse Seohyun benar – benar ramai. Tentu saja semua orang tengah berkumpul menjadi satu ditambah Kyuhyun yang baru kemarin menginap disini. meskipun begitu tak ada percakapan sedikitpun antara Kyuhyun maupun Seohyun. suasana yang terasa sangat aneh bagi yang melihatnya. Bukankah mereka masih suami istri?

 

“Dad,, apa Dad akan pergi bekerja?” tanya Daniel pada Christ. Kyuhyun tertohok setiap kali puteranya memanggil pria itu dengan sebutan Dad. Itu menyakiti harga dirinya. Tapi ini adalah bayaran yang setimpal untuknya.

 

“emm,, Dad ada rapat dengan client dari Jerman. Jadi Dad harus pergi.” Jawab Christ lembut. Pria kecil itu tampak merengut tiap kali Christ akan meninggalkannya. Tipikal anak dan ayah yang sangat dekat bukan. Hah, seharusnya itu Kyuhyun saja.

 

“memangnya kenapa sayang jika Dad bekerja?” tanya Nyonya Seo pada Daniel. Daniel menatap grandmanya lalu menjawab.

 

“karena aku ingin bermain bersama Dad. Kemarin aku dan Kenzo hyung bertemu dengan nuna (kakak perempuan) cantik. Iyakan hyung?” Kenzo menatap Daniel.

 

“dia milikku awas saja berani mendekatinya.” Ancam Kenzo membuat semua orang dewasa disana tergelak. Hei, Kenzo itu baru berumur delapan tahun.

 

“tidak bisa, pertama kali aku melihatnya dia duduk bersebelahan dengan Dad. Jadi dia nunaku.” Sahut Daniel tidak terima. Seohyun menatap kedua pria kecil itu bingung.

 

“apa dia sangat cantik Daniel?” tanya Seohyun penasaran.

 

“tentu saja Mom, nuna bahkan bisa memainkan gitar. Nuna benar – benar hebat. Rambutnya panjang sekali.” jawab Daniel antusias. Seohyun melirik ke arah Christ. Pria itu diam saja.

 

“siapa namanya?” gantian Ahra bertanya. Kedua pria kecil itu saling menatap tak lama kemudian mereka berdua mengangkat bahu bersama.

 

“apa? Kalian tidak tahu namanya?” teriak Ahra tidak percaya.

 

“aku lupa menanyakannya eomma. Dia menggunakan banyak bahasa membuatku bingung.”  Balas Kenzo menggunakan bahasa korea.

 

“memang bahasa apa saja?”

               

                “entahlah, nuna bisa bahasa jerman, inggris, korea, dan satu lagi aku lupa. Pokoknya seperti nikchun ahjussi kalau berbicara.”

 

“Thailand?”

 

“mungkin..”

 

“jika Dad tidak bisa menemaniku bermain. Mom mau ya menemani Daniel dan Kenzo hyung.” Ujar Daniel.

 

“tidak bisa sayang, Mom juga harus pergi bekerja. Banyak bahan yang baru datang. Setelah itu mom juga harus pergi ke klinik.” Seohyun merasa berat menolak permintaan puteranya sendiri. tapi pekerjaan juga sudah menantinya dari kemarin.

 

“bagaimana jika Uncle Kyuhyun saja yang menemani Daniel dan Kenzo hyung?” Kyuhyun menawarkan diri. Semua orang mengalihkan pandangannya kepada pria itu.

 

“uncle tidak bekerja?” tanya Daniel.

 

“pekerjaan uncle sudah berkurang banyak. Sisanya bisa uncle kerjakan malam hari. Bagaimana?”

 

“yeay… Daniel setuju. Thank you Uncle Kyuhyun..”

 

“you’re welcome baby.”

 

ONE CALL AWAY

 

                Gadis itu baru saja memasuki sebuah restoran dengan makanan ala jerman. Ia belum sarapan sama sekali karena ia baru bangun sekitar pukul delapan. Ia memilih tinggal disalah satu apartemen yang disewanya. Dan memakan junkfood setiap harinya. Dan seperti hari ini. Ia memilih sarapan disini ditemani gitar kesayangannya.

 

Saat hendak duduk dan meletakkan gitarnya. Gadis itu melihat seorang pria yang kemarin ditemuinya. Ia tersenyum kecil, pria itu benar – benar tampan. Meski tidak seratus persen tapi ia mirip dengan Robbert Pattinson, pasangan Kristen Stewart di film Twilight. Gadis itu baru saja mau menghampiri pria itu sebelum dia tahu bahwa pria itu ternyata bertemu dengan seseorang. Matanya membelalak sempurna karena yang ditemui pria itu adalah bi’danya.

 

“bagaimana bisa pria itu mengenal bi’da? Apa pria itu rekan bisnis bi’da? Ahh sialan.” Gerutunya dalam bahasa Thailand membuat pelayan yang akan bertanya bingung.

 

“Nona anda ingin memesan apa?” tanya sang pelayang sopan. Gadis itu sibuk mengintip kedua pria yang tampak membicarakan hal serius.

 

“Nona..”

 

“ahh ya, aku pesan ini.” Tunjuk gadis itu pada gambar yang bahkan tidak ia lihat. Ahh, dia pasti menyesal ketika melihat apa yang baru saja ia pilih. Namun sayangnya gadis itu nampak tidak peduli. Hingga akhirnya ketika pelayan itu datang barula ia terkejut.

 

“kenapa makanannya banyak sekali?” tanya gadis itu.

 

“bukankah tadi anda memesan paket A Nona?” pelayan itu balik bertanya. Dia memukul kepalanya sendiri karena merasa bodoh dengan tindakannya.

 

“baiklah kau boleh pergi.”

 

~~

 

“Mr. Weigel, anda tampak tak sehat. Apa anda sedang sakit?” tanya Christ pada Clientnya. Pria paruh baya yang baru saja dipanggil hanya tersenyum.

 

“apa begitu terlihat?” Christ mengangguk.

 

“Puteriku kabur sehari sebelum acara pertunangan. Padahal awalnya ia setuju dan sejauh yang ku tahu mereka menerima ini tanpa beban. Tapi dia kabur begitu saja.” Mr. Weigel mulai membuka cerita.

 

“lalu apa anda sudah menemukan keberadaannya?” Mr. Weigel kembali menggeleng.

 

“dia seperti tikus kecil yang pandai sekali bergerak. Tapi aku tahu dia ada disini.”

 

“benarkah? Bagaimana anda bisa tahu?” Mr. Weigel hanya tersenyum kecil membuat Christ mengernyit heran.

 

ONE CALL AWAY

 

                Selesai meeting dengan Client, Christ bergegas masuk mobil dan menuju ke kantor. Ketika ia baru saja mendudukan diri dikursi kemudi. Ia hampir saja berteriak. Gadis menyebalkan kemarin sore duduk manis disamping kursi kemudi. Hei, bagaimana bisa?

 

“bagaimana bisa kau ada disini?” tanya Christ heran. Gadis itu menunjukkan sebuah besi kecil yang mirip kunci. Entah apa namanya Christ juga tidak tahu. Tapi yang pasti itu adalah alat untuk membobol kendaraan.

 

“astaga, ini tindak criminal. Aku harus segera menghubungi 911.” Christ meraih ponselnya untuk menghubungi 911. Namun belum sempat tersambung ponsel itu sudah berpindah tangan pada gadis disampingnya.

 

“apa yang kau lakukan?”

 

“Uncle, aku bukan penjahat. Aku hanya bersembunyi dari seseorang. Tidak bisakah kau paham itu? Aku ini terlalu manis untuk jadi penjahat.” Ucapnya bangga sambil mendekatkan wajahnya pada Christ. membuat pria itu sangat gugup.

 

“apa kau bilang? Uncle?” Christ tak percaya dengan apa yang didengarnya. Dia baru berumur tiga puluh tahun. Haruskah gadis itu memanggilnya Uncle? Terdengar tua sekali.

 

“aku hanya meniru Kenzo.” Elaknya.

 

“terserah apa katamu. Turun sekarang.” Perintah Christ.

 

“tidak mau. Aku mau ikut denganmu Uncle.” Kekeh gadis itu. Ia bahkan menyilangkan tangannya didepan dada. Uhh, jika dia bukan seorang gadis sudah Christ tendang orang menyebalkan itu.

 

“aku mau ke kantor. Aku punya banyak pekerjaan yang harus ku selesaikan Nona, lebih baik cari orang lain yang ingin kau ganggu.”

 

“tidak mau. Aku bilang tidak ya tidak. Apa telingamu tidak berfungsi dengan baik Uncle?” Christ menyerah. Tidak ada gunanya berdebat dengan gadis ini. Itu hanya akan membuang energy dan waktunya. Sedangkan hari ini dia benar – benar dikejar deadline.

 

“terserah. Jangan mengeluh karena aku akan sangat sibuk. Aku tidak cukup waktu meladeni bocah sepertimu.” Sahut Christ datar. Gadis itu tidak mempedulikannya karena ia lebih memilih mendengar music lewat earphone miliknya.

 

“Uncle, kau mengenal bi’daku rupanya. Dunia sempit sekali ternyata.” Celetuk gadis itu. Christ tak mengerti. Bi’da? Apa itu bi’da?

 

“bi’da itu bahasa Thailand dari Dad.”

 

“ohh jadi kau puteri Mr. Weigel yang melarikan diri sehari sebelum pertunangan? Tak kusangka bocah sepertimu hampir bertunangan.” Ejek Christ. Gadis itu merengut. Ia paling sebal jika ada yang membahas pertunangan sialan itu.

 

“aku bukan bocah Uncle. Namaku Jannine Weigel. Kau bisa memanggilku Chagiya.” Gurau gadis yang bernama Jannine Weigel.

 

“Chagiya? Apa itu Chagiya?” tanya Christ. Gadis itu – Jannine memutar bola matanya malas. Bukankah pria itu dikelilingi oleh banyak orang korea? Kenapa ia tak belajar sedikitpun? Dasar pria pemalas! Sungut Jannine dalam hati. Ia sama sekali tak ingin mengatakan apa arti dari kata itu. Dan ia juga tidak tahu bagaimana bisa mulutnya berkata seperti itu pada pria asing.

 

“tanya pada Kenzo.” Jawab Jannine ketus.

 

“ck, aku sangat membenci bahasa Korea.. kenapa aku harus dikelilingi orang – orang Korea?” gerutu Christ. Jannine tertawa.

 

“hei Uncle, orang – orang Korea adalah orang – orang yang indah. Pria dan wanitanya cantik dan tampan. Aku menyesal kenapa aku tidak terlahir sebagai orang Korea.” Christ menatapnya sejenak. Karena ini lampu merah.

 

“aku ini orang istimewa Uncle, Ayahku Jerman dan Ibuku Thailand. Meski tidak secantik orang Korea. Aku tetap cantik kan Uncle?” tanya gadis itu polos membuat Chrust menarik sudut bibirnya.

 

“apa kau baru saja curhat padaku?” Jannine merengut, pria yang sedang mengemudi disampingnya ini benar – benar menggemaskan sekaligus terlalu tampan. Ia berkarisma dan itu membuat dirinya lupa jika gadis itu baru saja patah hati.

 

ONE CALL AWAY

 

               Kyuhyun menetapi janjinya. Seharian ini ia habiskan bermain bersama putera dan keponakannya. Ia sangat bahagia. Sudah lama ia memimpikan ini. Sejak kelahiran Lauren didunia ini. Ia hanya focus pada puteri kecilnya itu. Karena Lauren lahir dengan jantung yang tidak sehat. Itulah yang membuat Kyuhyun harus menahan keinginannya mendekati Seohyun dan juga Daniel.

 

Bukan karena pria itu tidak mencintai Daniel, atau tak ingin berjuang untuk keluarga yang telah dihancurkannya. Apa salah jika ia berpikir bahwa Daniel lebih terurus dengan Seohyun daripada dengannya? Ia seorang pria sibuk, untuk mengurus Lauren saja ia masih kerepotan. Terkadang pekerjaannnya menyita banyak waktunya. Toh, Seohyun jelas menolak jika ia meminta wanita itu mengurus Lauren. Ingat! Lauren itu anakhasil perselingkuhan Kyuhyun dengan Jiyeon. Siapapun wanita pasti akan menolak merawat anak selingkuhan suaminya. Tak terkecuali dengan Seohyun.

 

Mungkin sebagian orang akan menganggapnya bajingan egois. Itu hak mereka yang berpikir seperti itu. Mereka tidak tahu apapun tentang isi hati Cho Kyuhyun yang sesungguhnya. Mereka tidak tahu bahwa pria penindas yang suka berbuat seenaknya adalah orang yang rapuh. Mungkin tidak aka nada yang percaya apa yang terjadi padanya kemarin saat ia berdebat a lot dengan istrinya Seohyun.

Pria itu terdiam dan menangis sepanjang malam. Beruntung Tuhan memberinya bentuk mata yang indah. Meski ada sedikit campur tangan dokter didalamnya. Ia tetap bersyukur. Mata kecil nan bulat itu segera kembali pada bentuk semula saat pagi hari. Jika itu istrinya, bisa dipastikan mata Seohyun sudah membengkak bagai di gigit serangga.

 

Kyuhyun baru saja akan melangkah mendekati puteranya yang bermain bersama keponakannya. Baru langkah ketiga ia bergerak. Ia dikejutkan oelh deringan ponselnya. Ia segera merogoh saku celananya dan menjawabnya.

 

“hallo.”

 

“……” Kyuhyun terdiam mendengar penjelasan orang yang menelponnya. Seolah kakinya sudah tidak menapak di bumi lagi.

 

“bagaimana itu bisa terjadi? Apa kau lengah hah!!” bentak Kyuhyun keras. Membuat kedua pria kecil itu terkejut. mereka segera menatap Kyuhyun yang wajahnya merah padam.

 

“….”

 

“baiklah aku akan segera terbang sekarang juga.” Setelah memutus panggilannya Kyuhyun menghampiri mereka berdua. Kedua pria kecil itu menatap Kyuhyun polos.

 

“ada apa Uncle?” Tanya Daniel. Kyuhyun berpikir sejenak, haruskah ia mengajak Daniel ke California? Ini adalah kesempatan emas untuknya membawa Daniel. Ia tahu Seohyun pasti tak akan tinggal diam jika anaknya tidak ada. Tapi Daniel kan anak Kyuhyun juga.

 

“Lauren kecelakaan. Daniel-ahh, Kenzo-yaa. Uncle tidak punya banyak waktu. Maukah kalian ikut bersama Uncle ke California?” Ucap Kyuhyun penuh dengan kebohongan.

 

“tapi Uncle, Daniel belum meminta ijin pada Mom. Kalau Mom marah bagaimana?” Tanya Daniel polos. Ia menghela nafas pelan. Inilah didikannya Seo Joohyun. Puteranya begitu penurut dan sopan.

 

“tidak apa, Uncle akan menghubungi Mom nanti, ayo kita harus segera pergi.”

 

ONE CALL AWAY

 

Seohyun baru saja memasuki penthousnya. Pekerjaan begitu banyak hingga membuat ia pulang pukul delapan malam. Christ pun sama, mereka bertemu di garasi. Dapat Seohyun lihat wajah lelah Christ yang begitu kentara.

 

“kau juga baru sampai ternyata. Kau terlihat lelah sekali.” Sapa Seohyun. Wanita itu membantu Christ membawakan tas kerjanya.

 

“seseorang menggangguku dari tadi pagi.”

 

“benarkah? Siapa?”

 

“hanya orang yang tak penting, ayo masuk.” Mereka berjalan berdampingan masuk ke rumah. Ketika sudah sampai di ruang tamu. Kedua orang itu terkejut ketika beberapa anggota keluarganya tampak cemas.

 

“Ahra unnie, kenapa kalian semua tampak cemas? Memangnya ada apa?” Tanya Seohyun sembari mendekat ke arahnya.

 

“Kenzo dan Daniel.” Jawab Ahra gugup. Sejujurnya ia takut sekali jika sampai adik iparnya akan marah. Seohyun memang terkenal akan diamnya. Tapi, apa ada seorang ibu yang akan tenang saja melihat puteranya tidak dirumah.

 

“bukankah mereka bersama pria itu?” jawab Seohyun. Tak lama kemudian rahang gadis itu mengeras dan matanya menatap tajam.

 

“jangan bilang Kyuhyun membawanya kabur.” Gumam Seohyun datar penuh penekanan. Christ yang dari tadi diam saja ikut bersuara.

 

“ada apa dear? Kenapa kalian tampak cemas?” Tanya Christ lembut. Seohyun berusaha menahan ledakan emosi yang sudah memanas dalam ubun – ubunnya.

 

“pria sialan itu membawa pergi anakku.” Jawab Seohyun dengan tatapan mata penuh kebencian. Semua orang hanya bisa menunduk.

Kyuhyun, selamat!! Kau berhasil membuat wanita yang kau cintai semakin membencimu.

 

TBC

 

Segitu aje dulu ya readers, gw selalu minta coment kalian untuk membangun cerita jadi lebih hidup. Gw udah nurutin kalian kan. Gadis cantik itu recommend dari mas mantan. Lumayan lah buat Christ gw. Jadi jangan ada yang nge bash Christ gw lagi. Dia idola gw juga. Awas saja keceplosan -,- . bikin ff ini mau gak mau gw juga harus belajar bahasa Thailand dan itu lebih susah daripada bahasa korea. 😦 doain gw ya readers. siapa tahu gw bisa jadi penerjemah XD XD *hubungannya apa coba

Gw pergi dulu ye,, ff yang lain ntar deh nyusul XD XD

Annyeong^^