One Call Away (Part 5)

Author                  : Lestari Choding.

Genre                   : Sad, romance, Married life

JJS                          : twitter @chodingcho97  facebook Lestari Cho, Magnae Choding

Cast                       : Seokyu and other cast.

Length                  : Chapter.

Note                      : annyeonggg…^^ Lestari comeback again. Cepetkan, padahal baru kemaren publish part 4. Sekarang udah part 5 aje. 😀 😀 . gw ketawa baca komenan readers di part 4. Apalagi ada yang komen tentang ‘pisang’ hahaha sampek sekarang gw ketawa tiap inget komen itu XD XD..

Readers banyak yang minta Jiyeon diilangin dari cast, okelah gw kabulin. Baikkan gw.. *PD mode on* , sebenernya waktu nulis part 4 itu gw bener2 nggak mood banget, jadi gw ngasal banget nulisnya. Dan setelah gw baca lagi, part 5 gw dapet ilham. 😀

Sejujurnya juga kenapa gw bisa nulis part 5 selancar ini Karena gw dengerin lagu yang bikin gw baper sampe ngetik ni ff nangis Bombay. Beneran 🙂 jadi ngingetin aja, yang baperan siapin tissue ya.. kalo kagak bisa hemat 😀 😀

Always thanks buat readers yang udah RCL One Call Away.. Ini pure dari imajinasi gw sendiri. kalo ada kesamaan sama ff lain gw yakin itu nggak sengaja. Karena gw berusaha jujur sama apa yang gw tulis. Typo selalu berserakan dimana – mana jadi nikmati saja. 😀

Okey cuap – cuapnya segitu aja..

ANTISEOKYU, This is not your territorial so, You Have To Go Out From Here.. jangan ngambah kalo mau bikin masalah. Oke, ini cukup.

 

HAPPY READING♥♥

 

Semakin ku menyayangimu. . .

Semakin kau menyakitiku. . .

Semakin ku mencintaimu. . .

Semakin kau menghancurkanku. . .

                                                Seohyun (Ungu – sampai kapanpun)

Kau tahu,

Tak mudah bagiku lupakanmu

Aku hanya ingin mencintamu dan dicinta olehmu

Sungguh,,

Tak ada yang lebih meyakinkanku

Bila ku harus mencintaimu

Tanpa hadirnya dirinya

                                                Kyuhyun (Ungu – Tanpa hadirmu)

 

 

ONE CALL AWAY

 

Author pov

 

Kyuhyun baru saja memasuki ruang kerja miliknya. Tiba – tiba Park Yoochun datang menemuinya dengan wajah yang datar. Tidak, itu bukan wajah yang datar melainkan wajah serius dari seorang Park Yoochun. Kyuhyun mengernyitkan dahi kemudian bertanya.

 

“ada apa hyung?”

 

“nyalakan TV-mu.” Perintah pria itu. Kyuhyun segera mengambil remote dan menyalakan TV sesuai perintahnya. Ia membelalakkan mata karena terkejut. ayahnya melakukan konferensi pers sebesar ini tanpa memberitahu dirinya? Yang benar saja?

 

“appamu memintaku membantunya melakukan itu. Itu semua untuk menutupi semua skandal yang telah tersebar.”

 

“tapi kenapa? Bukankah appa bahkan bersikeras memisahkan aku dengan Seohyun? Kami bahkan akan bercerai. Jiyeon bahkan tengah hamil anakku hyung.” Dari kalimatnya Kyuhyun terdengar sangat frustasi sekali. Ia menjambak rambutnya kasar.

 

“ini sudah menjadi resiko tindakan bodohmu.”

 

“jika Jiyeon tahu hal ini bagaimana.. astaga Jiyeon tidak boleh tahu hal ini. Tidak.” Gumam Kyuhyun seperti ketakutan.

 

“kenapa memangnya?”

 

“dia wanita nekat hyung, aku takut dia akan bertindak bodoh dan melukai anakku dalam perutnya. Aku harus segera menemui wanita itu.” Kyuhyun beranjak dari ruang kerja kantornya. Namun sebelum Kyuhyun mencapai pintu. Pria itu dibuat lemas dengan kalimat yang ia dengar.

 

“appamu sudah mengurus wanita itu Kyuhyun.”

 

~~

 

Dijemput beberapa pria berjas hitam, Lee Jiyeon akan bertemu dengan seseorang. Ia tidak tahu siapa yang akan ia temui nantinya. Ketiga orang tersebut hanya diam ketika dirinya bertanya. Awalnya ia menolak untuk ikut. Tapi ketiga pria itu mengancam akan membunuhnya. Mau tidak mau dirinya harus ikut bersama ketiga pria itu.

 

Sesampainya disuatu tempat mereka turun dari mobil dan masuk ke dalam sebuah rumah mewah. Ia tidak tahu rumah siapa ini. Ia terus saja dikawal oleh tiga orang pria itu. Hingga pandangannya tertuju pada sesosok pria paruh baya yang ia kenal sebagai ayah Kyuhyun.

 

“Tuan, kami sudah membawa Nona Lee kemari.” Lapor salah satu dari tiga orang pria itu. Tuan Cho mengangguk dan menyuruh mereka undur diri. Ketiga pria itu membungkuk hormat pada Tuan Cho kemudian meninggalkan tempat itu.

 

“ada apa anda meminta saya datang kemari Ahjussi?” tanya Jiyeon sopan.

 

“aku hanya ingin tahu seperti apa muka tembokmu itu. Dengan tidak tahu malunya kau mengajak Kyuhyun berselingkuh.” Jawaban santai Tuan Cho menohok hati Jiyeon begitu dalam. Wanita itu mengepalkan tangannya meredam amarah yang bergerak cepat ke pembuluh darahnya.

 

“apa kau berniat memisahkanku dengan Kyuhyun?” tanya Jiyeon sarkatik, meninggalkan kesan sopan diawal. Tuan Cho nampak tertawa sinis mendengar pertanyaan Jiyeon.

 

“jika iya memang kenapa?” sahut Tuan Cho dingin dengan pandangan mata menusuk.

 

“kau tidak akan bisa memisahkanku dengan Kyuhyun, ahjussi.”

 

“hahaha. Apa yang tidak bisa kulakukan pada gadis jalang sepertimu Jiyeon-ssi? Kau menghancurkan rumah tangga putraku. Dan dengan tidak tahu malunya kau berkata seperti itu? Bahkan jika aku mau membunuh dirimu dan memberikan potongan tubuhmu pada anjing besar peliharaankupun aku bisa” Jiyeon memundurkan dua langkah ketika mendengar ancaman itu.

 

“tapi aku tidak akan melakukannya jika kau menjauhi putraku. Kau lihat rumah ini. Mewah kan? Aku akan memberikannya cuma – cuma padamu jika kau benar – benar meninggalkan Kyuhyun.” Tuan Cho memulai inti sebenarnya. Melakukan negosiasi secara baik – baik pada wanita itu.

 

“aku bahkan punya sebuah apartemen mewah di Galeria Foret.” Sombong wanita itu. Tuan Cho menatapnya sinis.

 

“aku bisa menghancurkan apartemenmu sekarang juga, atau aku bisa mengambil alih semua yang kau punya Jiyeon-ssi. Aku bukanlah orang rendahan sepertimu yang tidak punya moral.”

 

“memangnya apa yang salah jika aku bersama Cho Kyuhyun? aku bahkan mengandung benih yang ditanam Cho Kyuhyun dalam diriku. Lalu kenapa aku tak boleh bersamanya?” tanyanya dengan suara yang lantang.

 

“apa yang salah? Kau dekat dengannya saja sudah sangat salah. Apalagi kau berani berselingkuh dengannya hingga mengandung. Itu luar biasa salah jalang.” Air mata Jiyeon merembes mendengar seseorang menghina dirinya seperti itu.

 

“dia bahkan sudah menikah dan kau masih berani dekat dengannya. Gwenchana jika kau tak mau melepaskannya. Tapi, lihat saja apa yang akan terjadi padamu besok.”

 

ONE CALL AWAY

 

Jiyeon Pov

 

Tua Bangka sialan itu benar – benar tidak tahu diri. Memintaku menjauhi Cho Kyuhyun? heol, sampai matipun aku tak akan melepaskan pria itu. Tidak akan pernah. Apalagi aku mengandung malaikat kecil buah cintaku bersamanya. Aku mengelus perutku yang sedikit menyembul ke depan. Aku tersenyum setidaknya anak ini memberikanku kekuatan.

 

Ketika aku sampai di apartemen aku terkejut ketika pria sialan itu kembali memukuli kekasihku. Aku segera berlari menghentikan tindakan pria gila itu. Siapa lagi kalau bukan Changmin.

 

“apa yang kau lakukan pada kekasihku brengsek!” bentakku. Aku membantu Kyuhyun yang tampak lemah tak berdaya. Tega sekali dia pada sahabatnya sendiri.

 

“Kyuhyun, kau tidak apa?” tanyaku khawatir. Kyuhyun hanya mengangguk. Pria sialan itu menatap kami seolah kami adalah kotoran yang menjijikkan. Ingin sekali aku mencongkel mata pria itu.

 

“kalian memang pasangan brengsek.” Gumamnya datar seolah mengatakan aku-ingin-buah-apel. Aku menatapnya tajam,

 

“kenapa kau memukuli Kyuhyun? bukankah kau sahabatnya?” tanyaku retoris. Kudengar dia tertawa dan memandangku rendah.

 

“sahabat? Aku bahkan menyesal pernah mengenal dirinya terutama dirimu Jiyeon. Kau tak ubahnya jalang sialan yang menghancurkan rumah tangga orang lain.”
“Apa kau bilang!” aku hendak berdiri. Tapi tangan Kyuhyun menahan lenganku.

 

“jangan, kau sedang hamil.” Gumam Kyuhyun pelan. Aku merasa iba pada Kyuhyun.

 

“bahkan sekarang wanita itu hamil? Kau hebat brengsek.” Tiba – tiba Jiyong datang dan mendekat ke arah kami.

 

“Kyuhyun-ssi ada apa denganmu? Ming kau yang melakukannya?” tanya Jiyong, namun pria itu menatap yang lain dan enggan menjawab.

 

“tinggallah ditempat lain Jiyong-ahh, aku tak akan pernah menemuimu jika kau masih tinggal disini.” ucapnya penuh penekanan. Jiyong tampak terkejut. dasar laki – laki tidak tahu diri.

 

“memangnya kenapa?”

 

“aku tak sudi melihat perbuatan nista seperti ini.” Pria sialan itu beranjak meninggalkan aku Kyuhyun dan Jiyong. Beruntung Jiyong masih mau menolong menuntun Kyuhyun sampai ke dalam apartemenku.

 

ONE CALL AWAY

 

Author Pov

 

Jiyeon segera mengambil baskom dan air guna mengkompres luka diwajah Kyuhyun. jiyong nampak menemani Kyuhyun duduk.

 

“aku tidak tahu apa yang terjadi padamu sebenarnya Kyuhyun. tapi perbuatanmu menyakiti semua orang. Mengapa kau memilih jalan serumit ini?” tanya Jiyong lembut. Kyuhyun hanya menunduk.

 

“kau harus tahu Changmin melakukannya karena dia peduli padamu. Dia sangat menyayangimu dan juga Seohyun. Kau tahu itu. Kuharap kau bisa memakluminya.” Tepat setelah Jiyong selesai berbicara dengan Kyuhyun, Jiyeon tiba.

 

“gomawo Jiyong-ssi sudah membantuku membawa Kyuhyun kemari.” Ucap Jiyeon tulus. Pria itu hanya mengangguk.

 

“aku masih ada urusan aku pergi dulu ya.”

 

“hati – hati Jiyong-ssi.”

 

“ne..”

 

Selama Jiyeon membersihkan luka diwajah Kyuhyun, Kyuhyun melamun. Benaknya masih teringat perkataan Changmin sebelum pria itu memukulinya.

 

“kau kembali menemuinya? Apa kau benar – benar sudah menjadi pria yang kelewat brengsek hah. Kau tak tahu bagaimana hancurnya hati Seohyun dan kau masih bisa bersenang – senang disini. mati saja kau brengsek.”

 

“Kyuhyun…” teriak Jiyeon, pria itu terjingkat kaget.

 

“kenapa berteriak sih. Aku tidak tuli.” Jawab Kyuhyun sinis.

 

“tidak tuli? Aku sudah memanggilmu berkali – kali.” Sahut Jiyeon tak kalah sinis. Kyuhyun menatap wanita itu baik – baik. Wanita yang menjadi cinta pertamanya, wanita yang membuat ia melakukan hal gila menduakan istrinya.

 

Ia menyelami wajah itu. Wajah cantik meski tanpa polesan apapun. wajah yang mampu membuatnya lupa dengan Seohyun. Tapi, saat ini hati Kyuhyun hanyalah hati kosong yang tak tahu apa – apa. Seperti seseorang yang tersesat tidak tahu harus kemana.

 

“Jiyeonie? Benarkah aku mencintaimu?” tanya Kyuhyun lirih. Ia memandang Jiyeon dengan pandangan sangat terluka. Benar – benar terluka. Sedangkan wanita itu memandang Kyuhyun tak percaya. Setelah enam bulan mereka bersama, Kyuhyun mengatakan hal yang begitu menyakitkan baginya.

 

“benarkah aku mencintaimu Jiyeon? Kenapa saat bisa bersamamu tanpa takut dengan semua orang hatiku begitu sakit? Kenapa aku merasa ingin kembali ke kehidupanku sebelumnya Jiyeon? Kenapa?” Kyuhyun bertanya dengan air mata berderai. Ia memandang Jiyeon lemah. Wanita itupun ikut menangis. Selain Kyuhyun ia tak punya siapapun didunia ini.

 

“lalu kau ingin apa? berpisah denganku juga, begitu? Baik jika kau ingin berpisah aku akan membunuh diriku juga janin yang kukandung ini.” Ancam Jiyeon wanita itu berlalu menuju dapur untuk mengambil sebuah pisau.

 

“kau lihat ini Kyuhyun. ini adalah pisau. Jika aku menusukkannya ke dalam sini anak kita akan mati hahaha.. anak kita akan benar – benar mati bersamaku.” Jiyeon tertawa mengerikan membuat Kyuhyun ketakutan. Dengan segera pria itu merampas pisau dari Jiyeon.

 

“tidak Jiyeon, jangan lakukan hal gila itu. Berikan pisaunya padaku Jiyeon, itu berbahaya.” Kata Kyuhyun lembut, Jiyeon tak segera memberikan pisaunya pada Kyuhyun. ia menolak ketika tangan pria itu memegang tangannya. Kyuhyun terus mencegah Jiyeon melukai dirinya sendiri.

 

“bukannya kau ingin kembali dengan Seohyun? Kembalilah! Maka aku akan mati sekarang juga.” Ancamnya pada Kyuhyun. pria itu menggeleng tanda tidak setuju.

 

“tidak, baiklah aku tidak akan kembali pada Seohyun. Tapi berikan pisau itu padaku.”

 

“benarkah, kau berjanji?” tanya Jiyeon dengan senyum mengembang, terpaksa Kyuhyun mengangguk. Tidak ada pilihan lain yang lebih baik dari ini. Meski beribu penyesalan terucap dalam hatinya.

 

“sini pisaunya.” Titah Kyuhyun. dengan menurut Jiyeon berikan pisau itu pada Kyuhyun. wanita itu langsung mendekap tubuh Kyuhyun begitu erat. Ia menangis sesenggukan dipelukan pria yang sudah dicintainya sejak dulu.

 

“jangan pernah meninggalkanku Kyuhyun. aku takut sendirian disini. aku tak punya siapapun lagi sekarang hikss, jika kau meninggalkanku aku bagaimana.” Jiyeon terisak pilu, kyuhyunpun menangis.

 

ONE CALL AWAY

 

Changmin Pov

 

Perasaan marah benar – benar merasuki dalam diriku. Aku membasuh wajah guna menghilangkan sedikit pikiran jahat untuk membunuh Kyuhyun. setidaknya air dingin dapat membuatku tenang. Segera aku keluar kamar mandi dan pergi ke dapur. Ku dengar seseorang masuk ke dalam apartemenku.

 

“hyung, eoddiya?” sebuah suara yang kukenal terdengar. Lee Jonghyun.

 

“disini.” jawabku. Ia segera menghampiriku di dapur.

 

“aku tidur disini ya hyung, aku malas sendirian.”

 

“kenapa tidak bersama membermu saja.”

 

“mereka tidak ada yang tinggal di dorm.”

 

“ck, baiklah..”

 

~~

 

Aku dan Jonghyun duduk santai di sofa. Dia bilang padaku jika dirinya baru saja mendarat setelah tournya di luar negri.

 

“sepertinya banyak yang terjadi selama aku tidak di Korea.” Celetuknya. Ia menatapku seolah meminta penjelasan.

 

“Kyuhyun sudah berubah menjadi pria brengsek sekarang.” Aku tidak menangkap keterkejutan itu dimatanya.

 

“aku bertemu dengan Seohyun dua hari yang lalu diChicago.” Gumamnya. Ia menyesap soju yang kusiapkan untuknya.

 

… dia sudah menceritakan segalanya padaku hyung, tapi aku sungguh tidak percaya dengan apa yang dikatakan Seohyun. Kali ini aku akan bertanya langsung padamu. Apa yang sebenarnya terjadi pada Kyuhyun hyung?” lanjutnya. Baiklah jika Jonghyun ingin tahu aku akan menceritakan segalanya.

 

“jadi itu benar?” gumamnya tak percaya ketika aku selesai menceritakan padanya. Aku hanya mengangguk malas.

 

“hari ini bahkan aku memukulinya lagi karena dia masih bertemu dengan wanita itu.” Aku menunjukkan tanganku yang membiru dan bengkak. Sebenarnya terasa nyeri tapi tak seberapa dengan nyeri yang kurasakan karena Kyuhyun menyakiti wanita yang kucintai.

 

“tiba – tiba saja aku merasa kecewa dengan kalian semua hyung.” Tukas Jonghyun. Aku menatapnya bertanya.

 

“entahlah kenapa aku merasa seperti itu.”

 

ONE CALL AWAY

 

Author Pov

 

                Lima bulan sudah semua ini terjadi. Meski berita tentang perselingkuhan Cho Kyuhyun dengan model cantik Lee Jiyeon berhasil dibungkam oleh pihak Cho Kyuhyun. namun Kyuhyun masihlah bersama wanita itu. Pria itu tidak tahu bagaimana keadaan anak dan istrinya. Jangankan keadaan, mereka dimana saja pria itu tidak tahu.

 

Meski begitu Kyuhyun belum menandatangani surat perceraian yang diberikan Seohyun. Pria itu seolah menahan Seohyun untuk terus menjadi istrinya meskipun mereka berbeda tempat. Tak pernah sekalipun dia melupakan Seohyun dan Daniel. ketika dirinya tak bisa tidur maka ia akan pergi ke apartemennya sekedar untuk melepas rindunya.

 

Seperti malam ini ketika Jiyeon telah tertidur. Ia bangun dan keluar dari rumah Jiyeon. Setelah ancaman Tuan Cho pada Jiyeon beberapa bulan lalu. Kyuhyun memutuskan untuk membeli rumah dipinggiran kota Seoul yang jauh dari hiruk pikuk keramaian. Ia tak ingin Jiyeon dan anaknya terluka. Karena ia begitu mengenal seperti apa karakter ayahnya.

 

Kyuhyun memang tak pernah meninggalkan Jiyeon. Tapi bukan berarti pria itu masih mencintainya. Dia berada disisi Jiyeon hanya karena rasa tanggung jawab. Dia bukan pria brengsek yang menghamili wanita kemudian meninggalkannya begitu saja. Apalagi Jiyeon sebatang kara didunia ini.

 

Kyuhyun menghentikan mobilnya pada sebuah gereja. Ia ingin berdoa dan memohon ampun pada Sang Kuasa. Atas segala kebodohannya selama ini. Gereja hening karena ini sudah larut malam. Kyuhyun memilih salah satu bangku yang terletak paling depan dan mulai memejamkan matanya untuk berdoa.

 

                “Tuhan, apa yang harus kulakukan. Aku merindukan istri dan juga anakku. Aku begitu ingin menemui mereka tapi aku sama sekali tidak tahu mereka dimana. Maafkan aku yang telah mengingkari janji suci pernikahan yang kuucapkan sendiri. aku begitu menyesal hingga rasanya ingin mati saja. Aku merindukan Seohyun, aku merindukan putraku Daniel.

 

                … tapi aku juga tak bisa meninggalkan wanita itu Tuhan. Aku tak bisa meninggalkan Jiyeon begitu saja sementara dirinya mengandung benihku. Aku harus bagaimana Tuhan. Aku harus bagaimana. Beri aku jalan Tuhan.” Gumamnya lirih seraya meneteskan air mata.

 

Seluruh penyesalan menggerogoti relung jiwanya. ia terisak dalam gereja seorang diri. Seolah mengadukan pada TuhanNya betapa sengsaranya hidup pria itu setelah menyakiti anak dan istrinya.

 

~~~

 

Penguasa langit telah datang. Sinar yang begitu menyilaukan membuat wanita itu terbangun dari tidurnya. Lee Jiyeon, wanita itu tak menemukan Kyuhyun sama sekali dirumah mereka. Meski ia sudah mencarinya kemana – mana tetap tidak menemukan Kyuhyun. ia panic, ia mulai berteriak.

 

“Kyuhyun..Kyuhyun.. kau dimana hikss, Kyuhyun jangan bercanda kau dimana Kyuhyun.. Kyuhyun…” panggil Jiyeon berulang kali namun sosok yang dicari tidak nampak batang hidungnya. Pintu terbuka, Jiyeon segera berlari menuju pintu.

 

“Kyuhyun..” panggilnya senang. Namun senyum yan tadinya terbit diwajah Jiyeon memudar digantikan rasa tegang yang begitu nyata hingga membuatnya merasa akan bertemu dengan ajalnya.

 

“jadi kau disini jalang.” Gumam pria tua itu. Jiyeon tak berani menjawab. Pria tua itu adalah Cho Young Hwan. Ayah Kyuhyun.

 

“ah.. ahjussi..” gumamnya tergagap. Ia memegang janin dalam perutnya yang sudah memasuki usia delapan bulan.

 

“aku mungkin membiarkanmu bersama putraku selama beberapa bulan terakhir. Tapi kali ini, kali ini aku tidak akan melepaskanmu jalang. Kau pantas mati.” Tuan Cho hendak memukul Jiyeon dengan begitu keras namun sebuah tangan menghalaunya.

 

“jangan sakiti Jiyeon appa, kau bebas melakukan apapun padaku, hanya jangan lukai Jiyeon. Dia sedang mengandung anakku.” Gumam Kyuhyun dengan menunduk. Seperti apa yang dikatakan Kyuhyun. ayahnya memukulinya dengan keras dan tanpa ampun membuat Jiyeon berteriak histeris ketika Kyuhyun memilih diam dan tak membalas perbuatan ayahnya itu.

 

“cukup ahjussi, jangan lukai Kyuhyun lagi.” Teriak Jiyeon. Ia berlari berusaha melindungi Kyuhyun. namun naas, dirinya terpeleset. Ia jatuh dan darah mulai mengalir melewati kakinya.

 

“JIYEON!!!” teriak Kyuhyun. Tuan Cho nampak terkejut ketik melihat wanita yang paling dibenci dalam hidupnya terkapar tak berdaya sembari memegangi perutnya.

 

“Kyu.. sak.. sakittth.” Tepat setelah mengatakan hal itu Jiyeon tidak sadarkan diri. Dengan segera ia mengangkat Jiyeon dan melupakan rasa sakitnya. Tuan Cho menghela nafas lelah. Kenapa jadinya seperti ini.

 

ONE CALL AWAY

 

Kyuhyun Pov

 

Aku panic setengah mati ketika Jiyeon pingsan dengan banyak darah yang mengalir melewati kedua kakinya. Aku membawanya ke rumah sakit terdekat. Tak kusangka appa mengikutiku. Tapi aku tak bisa mengatakan apapun padanya karena hatiku kalut. Kami menunggu di depan UGD.

 

“kau menjadi si brengsek sejati Cho Kyuhyun. kau mengkhawatirkan wanita itu setengah mati. Tapi kau sama sekali tak memikirkan anak dan istrimu sama sekali. Bagaimana kau bisa hidup dengan hati seperti itu?” gumam appa begitu dingin mampu menembus hatiku yang terdalam.

 

“jika appa tahu, setiap detiknya aku selalu ingin mengakiri hidupku ketika aku membayangkan wajah anak dan istriku. Hatiku juga sakit appa, aku juga sama seperti Seohyun. Aku berada disamping Jiyeon karena dia mengandung anakku. Dia mengidap Obsessive Compulsive Disorder. Dia akan melakukan hal apapun jika sampai aku meninggalkannya.

 

…appa tak akan pernah mengira betapa aku ingin menemui anak dan istriku. Appa tak pernah tahu hal itu.” Aku menangis ketika menjelaskan apa yang menjadi keluh – kesahku pada appa. Pria yang menjadi panutanku sejak kecil.

 

…setiap malam aku selalu berdoa untuk mereka appa, aku melepaskan rasa rinduku hanya pada sehelai pakaian Seohyun yang tertinggal di apartemen kami. Aku menciumi aroma tubuh Seohyun melalui pakaiannya. Aku bahkan tidur dengan selimut dan bantal yang selalu digunakan putraku. Agar aku bisa merasakan mereka ada ketika aku merindukan mereka.” tuturku. Aku tidak peduli appa akan berpikir apapun tentangku atau akan memukulku lagi. Aku hanya ingin mengatakan padanya betapa terlukanya hatiku.

 

Tak kusangka appa memelukku. Appa memberikanku sebuah pelukan. Aku membalas pelukan appa begitu erat. Aku menangis dibahu appa.

 

“mianhae appa. Mianhae membuatmu malu. Mianhae.” Gumamku.

 

“kau pria jangan menangis. Appa akan memaafkanmu.”

 

ONE CALL AWAY

 

Author Pov

 

                Pintu ruangan UGD itu telah terbuka. Kyuhyun segera menemui dokter itu dengan perasaan was – wasnya. Tapi ayahnya mampu menenangkannya.

 

“bagaimana keadaan Jiyeon uisa?”

 

“istrimu mengalami pendarahan hebat. Kami harus segera mengeluarkan bayi dalam perutnya. Jika tidak keduanya dalam bahaya.” Jawab uisa tersebut.

 

“itu artinya kelahiran premature?” tanya Kyuhyun. uisa itu mengangguk. Kyuhyun menatap ayahnya. Kemudian ayahnya mengangguk.

 

“baiklah uisa. Lakukan apapun untuk keduanya, pastikan mereka berdua selamat uisa.” Pinta Kyuhyun.

 

“sebaiknya anda segera mengurus administrasinya terlebih dahulu.” Kyuhyun mengangguk.

 

~~~

 

Kyuhyun mondar – mandir tidak menentu menunggu uisa keluar dari ruang operasinya. Mulutnya berkomat – kamit merapalkan doa pada Tuhan agar menyelamatkan kedua orang itu. Jiyeon dan putranya. Ayahnya masih menemani Kyuhyun. untung saja Kyuhyun memilih rumah yang benar – benar jauh dari serbuan wartawan. Jadi mereka tidak perlu khawatir akan adanya wartawan.

 

Ketika lampu operasi telah berhenti Kyuhyun menunggu tepat didepan pintu operasi. Hatinya benar – benar was – was. ‘semoga ibu dan anak itu selamat Tuhan’ doanya dalam hati.

 

“bagaimana keadaan keduanya uisa? Mereka baik – baik saja kan?” tanya Kyuhyun khawatir. Wajah uisa tersebut tidak menampilkan wajah yang semestinya. Jangan katakan.

 

“bayi anda baik – baik saja tuan, cantik berjenis kelamin perempuan. Tapi bayi itu harus berada dalam incubator selama beberapa minggu. Karena dia terlahir premature. Sedangkan Jiyeon-ssi. Dia koma. Pendarahan yang terjadi belum juga berhenti. Kami akan terus memantau keadaan Jiyeon-ssi.” Jelas uisa panjang lebar. Hati Kyuhyun sakit. Anaknya harus dirawat di incubator. Sedangkan ibunya koma.

 

“boleh kulihat bayiku uisa?” uisa itu mengangguk. Kyuhyun mengikuti uisa itu berjalan. Matanya menangkap sesosok bayi mungil yang berada dalam incubator. Wajah Kyuhyun tersenyum. Kemudian ia berpindah menjenguk Jiyeon.

 

Wanita itu tertidur dengan selang infuse ditangan kirinya. Masker oksigen menutupi wajahnya. Kyuhyun merasa bersalah pada wanita ini. Seharusnya saja ia tidak mudah goyah. Penyesalan memang selalu datang di akhir.

 

“Jiyeonie, kau tak ingin bangun heum? Anak kita cantik sepertimu. Terimakasih sudah mempertahankannya bersamamu. Terimakasih. Maafkan aku selama ini aku selalu melukaimu. Aku sadar. Memang seharusnya aku tak memberimu sebuah harapan diawal. Maaf membuatmu berada dalam posisi sulit Yeonie.

…jika kau sadar nanti, aku ingin kau yang merawat bayi itu. Aku mana bisa merawat bayi. Anakku saja ku tinggalkan begitu saja karena tergoda olehmu.. hahaha” Kyuhyun tertawa sumbang. Ia mengingat bagaimana dulu ia berperilaku pada Daniel dan Seohyun.

 

“Jiyeonie, cepatlah sadar.” Pinta Kyuhyun lirih.

 

Tanpa Kyuhyun sadari Changmin mendengarnya. Ketika Tuan Cho menghubungi Park Yoochun saat Tuan Cho datang ke rumah Kyuhyun. ia juga ikut, ia menyaksikan bagaimana Tuan Cho mengancam Jiyeon, ketika Tuan Cho memukuli Kyuhyun dan saat Kyuhyun menumpahkan segala rasa sakitnya pada ayahnya sendiri. ia mendengar semuanya. Ia merasa menyesal berlaku sangat buruk pada Kyuhyun beberapa bulan terakhir. Ternyata batin pria itu jauh lebih menderita dari apa yang ia perkirakan.

 

“mianhae Kyuhyun.” gumam Changmin layaknya angin lalu. Tapi ucapan itu tulus dari dasar hatinya. Ia memang tulus meminta maaf pada sahabatnya.

 

ONE CALL AWAY

 

Seohyun Pov

 

                Aku sedang bersama anakku menikmati waktu sore hari bersama Lucy dan juga putrinya. Umur Daniel genap satu tahun seminggu yang lalu. Kami merayakannya secara sederhana. Ucapan selamat berdatangan. Hanya dia yang tak mengucapkannya. Aku tersenyum miris. Memangnya aku siapa? Hahaa.

 

“What happened Seo?” tanya Lucy padaku. wanita berambut pirang itu sudah menjadi sahabat dekatku. Dan segala hal tentangku bahkan pernikahanku aku ceritakan padanya.

 

“Nothing.” Jawabku singkat. Ia nampak tidak suka dengan jawabanku.

 

“Oh C’mon mam, just tell me.” Aku menggeleng.

 

“I know you miss him Seo, its so clear in your eyes.”

 

“I think so,” jawabku ringan. Aku memerhatikan anakku yang sudah bisa berjalan. Ia sangat tampan. Mengingatkanku dengannya.

“Daniel, be careful.” Ingatku padanya. Ia hanya tersenyum.

 

“Mom, Whel is ma bled (Where is my bread)?” aku tersenyum mendengar suara cadel anakku. Segera saja aku membuka tas dan memberikan croissant. Lidah Daniel ternyata cocok dengan makanan barat daripada diriku yang hanya bisa makan makanan korea.

 

“if you need it, come here.” aku mengerling padanya. Dengan langkah kaki kecilnya Daniel mendekatiku dan menengadahkan kedua tangannya persis seperti yang kuajarkan padanya.

 

“say what?” tanyaku.

 

“I want a bled (bread) mom. Give me one plis (please).” Gumam Daniel lucu. Membuat aku dan Lucy tertawa mendengarnya.

 

“Daniel give me one please.” Goda Lucy padanya. Daniel menatap Lucy lalu menatap croissant yang dipegangnya. aku mengamati tingkah Daniel. Daniel menatapku seolah meminta persetujuan aku hanya tersenyum dan mengangguk. Kemudian dengan polosnya Daniel menyerahkan roti favoritnya untuk Lucy.

 

“fol (for) Lucy aunty..” gumamnya. Lucy takjub dengan sikap Daniel. Merry saja tidak mau membagi makanannya bersama ibunya sendiri. lucy mengembalikan croissant itu pada Daniel.

 

“Justkidding boy, nah, this is for handsome boy like Daniel.” Daniel tersenyum lebar ketika roti favoritnya berada ditangannya kembali.

 

“you’re great mom Seo,” puji Lucy, aku hanya membalas dengan senyuman tipis.

 

ONE CALL AWAY

 

Author Pov

 

Sudah satu minggu Jiyeon koma. Keadaannya bukan semakin membaik malah semakin memburuk. Tubuh Jiyeon begitu kurus. Meski pendarahannya sempat berhenti tapi nyatanya wanita itu tak juga bangun dari ranjang rumah sakit. Sejauh ini hanya Kyuhyun yang menemani Jiyeon.

 

Bolak – balik ia bekerja, menunggu Jiyeon di rumah sakit dan melihat putri kecilnya yang masih berada di incubator. Namun pria itu hanya diam tanpa mengeluh pada siapapun meski ayahnya selalu memantau keadaan Kyuhyun lewat orang lain. Kyuhyun sama sekali tak menghubunginya meski hanya untuk meminta bantuan kecil dari ayahnya.

 

“Jiyeonie, kapan kau sadar heum? Anak kita bahkan sudah berusia satu minggu. Kenapa kau tidak segera bangun?” celoteh Kyuhyun seperti biasa. Meski banyak orang yang mengatakan dirinya brengsek sialan. Pria itu adalah pria dengan ketegaran hati yang patut diacungi jempol. Dia membiarkan dirinya dilukai asal bukan orang lain. Entah itu Seohyun, Jiyeon maupun anaknya.

 

“kau tahu, aku sudah menemukan nama yang cocok untuk putri kita. Bagaimana dengan lauren? Terdengar cantik kan? Aku memberi nama itu karena sejujurnya nama itu adalah nama yang akan diberikan Seohyun jika dirinya hamil anak perempuan.”

 

…aku tidak tahu kenapa Seohyun menyukai nama itu. Tapi karena Seohyun pula aku memberi nama itu pada putri kita. Aku mungkin pria egois Jiyeonie. Kau boleh pukul aku Jiyeon. Aku sudah kebal dengan segala pukulan apapun. tapi hingga detik ini. Aku belum bisa hidup dengan baik tanpanya.” Saat Kyuhyun menatap wajah Jiyeon. Mata wanita itu basah. Basah dengan cairan bening, air mata.

 

“kau dengar aku kan Jiyeonie, bangunlah dan lihat Lauren. Jangan hanya tidur terus.” Belum sempat Kyuhyun menuntaskan kalimatnya suara monoton panjang membuatnya terdiam. Detak jantung wanita itu berhenti.

 

TBC

Jangan lupa RCL ya readers 😀 😀

Saranghaeeeee