Posted in Cho Kyuhyun, Comedy, Jaehyun, Romance, Seo Joohyun, Uncategorized

BIG FAMILY Chapter 1

Author           : Akira Cho

Genre             : Comedy, Romance, family

JJS                   : twitter @chodingcho97  facebook Lestari Cho, Magnae Choding

Cast                : Seokyu and other cast.

Length           : Chapter.

Note               : Annyeong^^  long time no see mee yaa… kangen aku gak nihh.. hehehe… maaf baru nongol setelah sekian lama. Aku bawa ff big family chapter satu. Karena sejujurnya ini nulisnya udah dari lama banget. Ada kali dua bulan atau tiga bulan. Tapi ngaret publishnya XD XD 

          Ff ini banyak pairing yang nggak mungkin terjadi. Menurutku. Makanya aku tulis aja. Kenapa? Karena ini asalnya dari imajinasiku. Jadi kalau kalau nanti ada yang ga suka sama salah satu tokoh yang ada ya gausah baca atau anggap itu orang lain. Soalnya aku gamau ganti tokoh. Yang nulis siapa, yang ribet siapa.. upss 😀 😀

          Okay gausah banyak cuap – cuap.. aku tahu kalian nunggu aku kok. Jadi gausah pada baper hahahaha. Typonya masih banyak. Silakan dinikmati.

HAPPY READING

big-dream-home-house-living-favim-com-403294

          Disebuah perumahan paling mewah di Seoul terdapat salah satu rumah yang kemewahannya benar – benar mencolok dan berbeda dari yang lain. Rumah mewah dengan interior paling menakjubkan itu dibuat oleh seorang arsitek kenamaan Korea yang memilih menetap di Amerika.

 

 

Rumah mewah atas nama Cho Kyuhyun. Pria yang sekarang memasuki usia empat puluh lima tahun adalah pengusaha kaya raya yang paling disegani seantero Korea. Bahkan pria itu juga memiliki banyak saham dan tabungan bernilai milyaran di berbagai negara. Tidak heran jika hidup keenam anak – anaknya benar – benar di limpahi kemewahan yang tak wajar.

 

Ngomong – ngomong Cho Kyuhyun telah menduda selama sepuluh tahun terakhir. Ia menikahi model ternama saat itu yang bernama Stephanie Hwang. Gadis keturuan Korea – Kanada itu telah memikat seorang Cho Kyuhyun yang pada saat itu dikenal dingin pada banyak wanita.

 

Pria itu cukup berani mengambil keputusan. Setelah mengenal dan berpacaran selama beberapa bulan dengan Stephanie. Kyuhyun meminta ijin pada orang tua Stephanie dengan terbang langsung ke Kanada. Meski sempat mendapati penolakan tapi itu hal kecil baginya. Karena jauh dalam hati Cho Kyuhyun. Dia sangat mencintai Stephanie lebih dari apapun. Meski mereka menikah diusia yang cukup muda. Saat itu Stephanie baru berusia dua puluh satu tahun dan Kyuhyun dua puluh tiga tahun.

 

Pernikahan mereka cukup membahagiakan. Karena tak berselang lama Stephanie hamil dan melahirkan seorang putera tampan yang begitu dibanggakan oleh keluarga besar mereka. Memiliki sifat dan wajah yang serupa dengan Cho Kyuhyun membuat Cho Jaehyun begitu sering bertengkar dengan ayahnya.

 

Selang dua tahun kemudian Stephanie mengandung dan melahirkan seorang putera tampan lagi. Putera kedua mereka ini menuruni sifat dan karakter Stephanie yang lembut dan penyayang. Cho Renjun, nama putera kedua mereka. Seringnya Jaehyun bertindak semena – mena membuat Renjun lebih banyak mengalah pada Jaehyun.

 

Dan sepertinya berkah selalu mengalir di keluarga kecil Cho Kyuhyun. Karena Kyuhyun dan Stephanie memiliki banyak putra – putri yang pantas dibanggakan. Hingga pada suatu titik Stephanie mengalami pendarahan hebat saat mengandung anak ke enam. Anak yang belum lahir itu bahkan sudah diberi nama oleh Stephanie.

 

Ten Years Ago

 

Cho Kyuhyun pontang – panting lari sambil menggendong istrinya yang ia temukan tengah merintih kesakitan sambil memegang perutnya. Cairan merah mengalir begitu deras melalui pahanya. Tak ia pikirkan bagaimana lelahnya ia yang baru saja mendarat dari London. Saat ini yang ada dipikirannya adalah rasa marah yang begitu dalam pada lima anak – anaknya.

 

Kyuhyun tidak habis pikir pada lima anak – anaknya yang sudah ia titipi pesan untuk menjaga ibunya. Bagaimana bisa membiarkan ibunya yang tengah hamil besar seorang diri dikamar?

 

Di belakangnya kelima anak – anaknya menyusul ayah dan ibunya dengan perasaan yang sama paniknya. Terutama Jaehyun. Dia adalah putra sulung dan dialah yang mendapat perintah mutlak untuk menjaga ibunya selama ayahnya pergi. Namun hari ini ia benar – benar lelah dan segera tertidur begitu pulang sekolah. Ia bahkan tak sempat berganti pakaian dan makan.

 

Jaehyun tak mungkin menyalahkan adik – adiknya yang usianya bahkan masih kecil. Ia tahu pasti bahwa ayahnya pasti akan marah besar padanya. Dan ia sudah menyiapkan mental untuk itu.

 

“siapapun tolong selamatkan istriku!” teriak Kyuhyun ketika tiba di ruang gawat darurat. Beberapa suster dan dokter jaga segera menghampiri Kyuhyun yang sedang membopong istrinya. Meski kesakitan Stephanie tetap tersenyum sambil menatap suaminya.

 

“kau benar – benar tidak berubah oppa. Tenanglah Lauren pasti baik – baik saja, ssshhh..” ia merintih lagi ketika merasa perutnya tertusuk.

 

“Diamlah Stephanie Cho. Tutup mulutmu dan bertahanlah.” Jawab Kyuhyun sinis. Kyuhyun tidak bermaksud bersikap seperti itu. Tapi ia terlalu panik dan takut. Dan jika dua rasa itu datang padanya maka Cho Kyuhyun akan berubah seratus delapan puluh derajat menjadi orang lain.

 

“tolong keluar sebentar tuan.” Titah salah satu perawat yang ada diruangan itu.

 

“bertahanlah sayang, bertahanlah demi anak – anak kita.”ucap Kyuhyun sambil menangis. Stephani tersenyum sambil mengangguk. Perawat mempersilahkan Kyuhyun untuk keluar.

Ketika ia keluar ia mendapati lima anaknya menatapnya dengan cemas. Tapi pandangan Kyuhyun tertuju hanya pada Jaehyun. Ia melangkah mendekati anak sulungnya.

 

“kau senang sekarang? Melihat mommy mu terluka seperti itu.”kata Kyuhyun retoris. Jaehyun menunduk. Ke empat adiknya menatap jaehyun sendu.

 

“berapa kali kau mengabaikan perkataan Daddy Jaehyun-ahh. Daddy bisa menerimanya. Tapi lihat sekarang! Karena kelalaianmu Mommy mu bahkan tak bisa bergerak. Kau senang sekarang? Kau puas?!”Kyuhyun bahkan mulai berkata dengan nada yang keras. Ia tidak peduli bahwa yang dimarahi adalah anak kandungnya sendiri.

 

“mianhae..” sesal jaehyun. Kyuhyun melengos.

 

“kau mengecewakan Daddy Jaehyun-ahh.” Tak lama kemudian beberapa perawat yang menolong istrinya keluar. Kyuhyun dan anak – anaknya mendekat.

 

 

“bagaimana keadaan istri saya dok?”

 

“iya, bagaimana keadaan mommy kami dok?” ucap Sandy salah satu putri kembar Kyuhyun.

 

“pendarahan yang dialami istri anda cukup parah. Kami juga harus segera melakukan tindakan operasi caesar untuk mengeluarkan bayi dalam kandungannya. Karena jika tidak mungkin keduanya tidak akan selamat.” Penjelasan dokter itu membuat beberapa anak Kyuhyun berteriak terkejut dan menangis terutama Sandy Mandy dan Denis yang memang dekat dengan ibunya. Jaehyun menunduk, air matanya mengalir begitu deras. Ini semua salahnya. Ayahnya benar. Ini karena kelalaiannya.

 

“segera lakukan apapun untuk menyelamatkan keduanya dok. Apapun..” ucap Kyuhyun cepat. Wajah cemasnya benar – benar tidak bisa disembunyikan sama sekali. Apalagi ketiga anaknya justru menangis.

 

“tenanglah Denis, Sandy, Mandy. Mom pasti baik – baik saja. Sebaiknya kita berdoa untuk Mommy. Iya kan hyung.” Ujar Renjun dewasa. Jaehyun iri dengan Renjun. Bagaimana sikap Renjun yang selalu mendapat pujian dari ayah dan ibunya, bagaimana Renjun bisa bersikap dewasa menenangkan adik – adiknya. Kenapa ia tidak bisa seperti itu.

 

“iya sebaiknya kita berdoa untuk Mommy.” Sahut Jaehyun lemah. Renjun mendekati ayahnya dan berbisik.

 

“jangan marah pada Jaehyun hyung, Daddy. Hyung sakit sejak kemarin. Tapi dia tidak bilang siapapun.”penjelasan Renjun membuat Kyuhyun menatap Jaehyun dalam. Jaehyun yang sedang mengajari adik – adiknya untuk berdoa. Kyuhyun menangis dalam diam.

 

“daddy takut Jun-ahh, Daddy takut..” ucap Kyuhyun putus asa. Renjun memeluk ayahnya dengan sayang.

 

“kami juga takut Daddy, tapi kami percaya pada Tuhan. Bukankah Daddy dan Mommy mengajarkan itu pada kami?” Kyuhyun mengangguk.

 

“temani hyung dan adik – adikmu Jun-ahh.”Renjun mengangguk dan kembali pada saudaranya.

 

****

Beberapa jam kemudian akhirnya operasinya selesai. Kyuhyun dan putra – putrinya segera menemui sang dokter.

 

“bagaimana keadaan istri saya dok?”tanya Kyuhyun cemas. Sang dokter menghela nafas sejenak.

 

“bayi anda lahir selamat Tuan. Namun keadaan istri anda kritis. Pendarahan yang cukup parah membuat daya tahan tubuhnya menurun drastis. Setelah dari ruang operasi kami akan meletakan istri anda diruang ICU agar mendapat perawatan yang intensif.” Kyuhyun memejamkan matanya. Ketakutan itu benar – benar menggerogoti hatinya.

 

“baiklah dok. Lakukan apapun” akhirnya sang dokter dan perawat segera pergi. Kyuhyun menatap anaknya satu persatu. Anak – anaknya masih begitu kecil. Apalagi bayi yang baru saja lahir itu. Kyuhyun tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika Stephanie pergi. Kyuhyun menangis untuk hal itu.

 

“anak – anak Daddy pulang saja ya. Besok kan kalian sekolah.” Bujuk Kyuhyun pada lima anak – anaknya. Lima anak – anaknya saling pandang lalu serempak menggeleng.

 

“mandy ingin menunggu mom disini.”

“sandy juga mau.”

“Denis kan belum sekolah Daddy.” Jawaban polos itu membuat Kyuhyun tersenyum disela air matanya. Ia menggedong putra kecilnya dan menciumnya.

 

“anak kecil tidak baik berada dirumah sakit lama – lama.”jelas Kyuhyun.

 

“tapi adik bayi kan ada dirumah sakit.”celetuk Denis lagi. Kyuhyun hampir kehabisan kata – kata lalu Jaehyun meminta ayahnya menyerahkan Denis padanya.

 

“adik bayi kan masih butuh perawatan Denis. Jadi adik bayi belum bisa dibawa pulang. Kau paham?”Denis mengangguk –anggukan kepalanya.

 

“aku akan membawa adik – adik pulang Daddy.” Ucap Jaehyun.

 

“hyung, kenapa badanmu panas?”perkataan Denis membuat Kyuhyun langsung menyentuh kepala Jaehyun.

 

“kau demam Jaehyun-ahh. Segera minum obat arraseo. Dan maafkan Daddy. Tadi daddy takut sekali.” Jaehyun tersenyum menatap ayahnya.

 

“gwenchana Daddy. Memang Jae yang salah, jae minta maaf.”kyuhyun mengangguk.

 

“Daddy tapi aku ingin melihat adik bayi dulu.” Kyuhyun menghela nafas ketika putri kembarnya memaksa ingin melihat adik bungsunya.

 

****

“woahh,, adik bayinya kecil sekali.”ujar Denis kagum ketika melihat adik bungsunya dalam dekapan sang ayah. Kyuhyun tersenyum. Anak – anaknya masih begitu polos.

 

“bolehkah Sandy menggendong adik bayi Daddy?” tanya Sandy. Kyuhyun menggeleng.

 

“tidak boleh Sandy sayang. Adik bayi masih begitu mungil kau mungkin bisa menyakitinya tanpa sengaja.” Tutur Kyuhyun panjang lebar.

 

“kalau Mandy? Apakah Mandy boleh menggendongnya Daddy?” tanya Mandy lugu. Kyuhyun terkekeh.

 

“dasar pabo. Sandy saja dilarang itu artinya tidak satupun dari kita boleh menggendongnya Mandy.”ejek Jaehyun datar. Mandy mendengus sebal.

 

“oppa menyebalkan.” Gerutu Mandy. Jaehyun melirik arloji yang melingkari pergelangan tangannya. Sudah hampir jam sebelas malam. Denis bahkan sudah menguap sedari tadi.

 

“kajja pulang. Sudah larut.” Komando Jaehyun. Adik – adiknya tak serta merta langsung mau. Terutama Denis, Denis masih saja menggelayuti Kyuhyun meski wajahnya sudah sangat mengantuk.

“Denis pulang ya. Hyung akan menggendongmu. Otte?”

 

“tapi Denis mau sama Mommy..” Denis mulai menangis. Jaehyun menggendongnya dan menepuk punggung Denis seperti yang sering ibunya lakukan pada adiknya.

 

“Mommy sakit jadi mommy belum bisa bertemu dengan kita. Besok kita kesini lagi. Arraseo..”

 

“janji?”

 

“iya denis, hyung janji. Kajja semuanya kita pulang.”akhirnya ke empat adik – adiknya itu mau diajak pulang olehnya. Kyuhyun tersenyum bangga pada puteranya. Meski tadi ia sempat memarahi Jaehyun. Namun akhirnya ia sadar bahwa sebetulnya ini bukan salah Jaehyun sepenuhnya. .

 

****

 

Keesokan paginya saat Kyuhyun sedang menunggui Stephanie ia juga menggendong putri kecilnya sambil memberinya susu dalam botol. Ia tersenyum senang melihat putri kecilnya yang masih merah. Meski dokter sudah melarang Kyuhyun membawa bayi kecilnya ke ruangan ibunya. Tapi Kyuhyun berkilah bahwa dengan adanya Lauren kecil disamping ibunya maka ibunya akan segera sadar.

 

Dan tak lama kemudian Kyuhyun meletakan Lauren kecil dalam ranjang khusus yang telah disiapkan perawat sebelum membawa Lauren masuk ke ruang ICU. Ia memegang tangan istrinya yang begitu dingin. Sejak semalam Kyuhyun tak henti – hentinya berdoa  untuk istrinya. Ibu dari enam anak – anaknya.

 

“bangunlah Stephanie, apa  kau tak ingin melihat uri Lauren? Dia sangat cantik sepertimu. Kau harus bangun dan melihat betapa menggemaskannya putri bungsu kita.” Gumam Kyuhyun sambi l menunduk. Tak lama berselang pria itu merasakan sebuah genggaman pada tangannya. Sontak saja ia mendongak dan menatap Stephanie yang sedang tersenyum tipis. Di mata Kyuhyun istrinya tetaplah cantik meski selang oksigen ada dihidungnya.

 

“Lauren eoddiseo?”tanya Stephanie lirih. Kyuhyun segera mengambil bayi mungil itu dan meletakkannya disisi kanan Stephanie. Stephanie begitu bahagia. Bayinya lahir dengan selamat dan sehat.

 

“dia cantik sepertimu sayang.” Ujar Kyuhyun sambil menggengam tangan Stephanie.

“oppa..”

“ya sayang..”

“apa anak – anak sekolah?” Kyuhyun mengangguk.

“tapi sebentar lagi Denis datang.” Sahut Kyuhyun cepat. Dan benar saja pintu ruang ICU Stephanie di ketuk. Kyuhyun dan Stephanie tersenyum melihat kedatangan putra kecil mereka.

“Mommy..” panggil Denis manja. Stephanie tersenyum lembut dan memerintahkan Denis untu mendekat. Denis menatap adik bayi tanpa berkedip.

“adik bayinya seperti boneka Mandy nunna ya..” Kyuhyun tertawa kecil lalu mengangkat Denis supaya lebih tinggi.

“Denis sudah sarapan belum sayang?” tanya Stephanie perhatian. Tangan kirinya ia gunakan untuk mnyentuh putranya.

“sudah Mommy bibi Ahn sudah membuat sarapan untuk kami. Tapi Jaehyun hyung tadi pagi tidak sarapan.” Tutur Denis polos membuat orang tuanya terkejut.

“kau tidak bertanya kenapa Jae hyung tidak sarapan?” tanya Kyuhyun.

“Renjun hyung sudah bertanya tapi Jae hyung hanya menggeleng. O iya mommy semalam badan hyung terasa panas saat menggendongku. Lalu aku minta Renjun hyung yang menggendongku.” Stephanie membelalakan mata. Matanya sudah berkaca – kaca. Putra sulungnya, Jaehyun kesayangannya..

Memang sejak dua hari sebelum Kyuhyun pulang Jaehyun selalu mengurung diri dikamar. Dan saat Stephanie kemarin terpeleset sebenarnya ia ingin memanggil Jaehyun. Tapi tenaganya pun tak cukup untuk berteriak.

“maafkan aku.. semalam aku memarahi Jaehyun.” Sesal Kyuhyun sembari menunduk.dan Stephanie sudah dapat menduga hal ini pasti akan terjadi. Wanita muda itu menghela nafas pelan.

“Denis..”

“ya mommy..”

“kalau mommy tidak ada kau mau kan menjaga adik bayi? Apa Denis sudah tau nama adik bayi.” Stephanie mencoba mengajak anaknya berbicara serius.

“jaga bicaramu Stephanie. Aku tidak suka mendengar hal itu.” Tegur Kyuhyun tegas. Namun Stephanie sama sekali tak mendengarnya. Ia terus saja berbicara pada Denis. Seolah ia memang sadar hidupnya di ambang kematian.

“memangnya Mommy akan pergi kemana?” tanya Denis polos. Stephanie menggeleng.

“jawab saja apa kau mau melaksanakan perintah Mommy, bukankah Denis sayang dengan adik bayi?” Denis mengangguk. Kyuhyun tidak tahan dengan pandangan didepan matanya. Ia memilih menyingkir dan membiarkan Stephanie hanya ditemani Denis.

Kyuhyun menangis didepan pintu sambil memukulkan kepalanya di depan pintu. Ia tahu hal itu. Dokter sudah menjelaskan padanya semalam. Bahwa pendarahan yang dialami istrinya begitu parah. Bahkan dokter pun tak bisa memprediksikan kondisi istrinya untuk satu hari nanti. Bisakah Stephanie bertahan disisinya? Jika Stephanie tidak bisa bertahan lalu bagaimana dengannya? Bagaimana dengan enam anak – anaknya?

“apa Denis sudah tahu nama adik bayi?” tanya Stephanie sambil mengelus wajah mungil putri bungsunya. Denis menggeleng pelan.

“apa Daddy belum memberitahu?”

“Daddy tidak memberitahu kami mom. Semalam Daddy sangat marah dengan Jaehyun hyung. Karena Jaehyun tidak ada saat mommy sakit. Denis kasihan tapi Denis tidak bisa apa – apa.” Stephanie mengusap air matanya cepat sebelum Denis menyadarinya.

“Denis sayang mommy kan? Mau berjanji satu hal pada mommy?”

****

Jam sudah menunjukkan pukul satu siang. Setelah Denis bilang ia mengantuk ia meminta pengasuh Denis untuk membawa Denis pulang. Lagipula tidak baik bagi anak seusia Denis berkeliaran di rumah sakit. Kyuhyun  melirik arlojinya. Supir dari anak – anaknya sudah menghubunginya bahwa anak – anaknya akan segera datang.

Meski Kyuhyun sudah mengatakan bahwa lebih baik pulang dulu namun sang supir tak sanggup menolak keinginan ke empat anak – anaknya yang sangat sulit ditolak. Pada akhirnya keempat anak – anaknya lah yang menang.

Sebuah mobil sedan mewah baru saja sampai parkiran rumah sakit. Sandy dan Mandy sudah berebut keluar duluan. Sangat berbeda dengan dua kakak laki – lakinya yang sangat tenang. Jaehyun duduk di depan bersama sang supir karena dia anak tertua.

“aku duluan Mandy..”

“Aku duluan Sandy.. yak bagaimana bisa kau tidak mengalah dengan adikmu huh!”sungut Mandy. Sandy menatap sebal pada saudara kembarnya. Jika dia menginginkan sesuatu barulah ia akan menyebut Sandy kakak.

“kita hanya berbeda tiga menit Mandy. Lagipula kau tak pernah memanggilku kakak.” Sahut Sandy ketus. Renjun tertawa melihat kekonyolan adiknya.

“yaa kalian ini . bagaimana bisa saudara kembar terus bertengkar seperti itu eoh.”

“dia duluan oppa.” Adu Mandy.

“yak.. kau duluan kenapa menyalahkanku.”sahut Sandy tidak terima. Kemudian Jaehyun menarik rambut keduanya ke belakang hingga keduanya mengaduh.

“yaisshh.. appo Jae oppa!!” ucap Sandy dan Mandy berbarengan.

“makanya diam. Kau kira ini rumahmu. Kita harus segera menjenguk mommy di dalam bukannya malah ribut disini.” Ucapan tegas Jaehyun membuat ketiganya diam. Sang supir menatap kagum pada anak tertua majikannya itu. Jaehyun memang terkenal dingin dan paling sulit diatur. Namun ada sisi dimana Jaehyun menjadi dewasa dan dapat dibanggakan. Seperti sekarang ini.

“kalian  dengar! Untung saja Cuma rambut yang ditarik Jae hyung. Bagaimana jika bibir kalian. Hahahhaha..” Renjun menggoda kedua adiknya hingga keduanya meneriaki Renjun. Namun yang diteriaki justru berjalan lurus ke depan.

****

Ke empat anak – anak Kyuhyun segera menghampiri Kyuhyun ketika melihat Kyuhyun melambai pada mereka. Sandy dan Mandy berlari dan langsung memeluk Kyuhyun dengan erat.

“Daddy, bagaimana keadaan mommy?” tanya Sandy cemas.

“Mommy baik – baik saja. Kalian mau menjenguk Mommy kan? Dua – dua ya.. ruang ICU tidak boleh dikunjungi banyak orang.”keempat anak – anaknya mengangguk paham.

“jadi siapa dulu?” tanya Kyuhyun.

“kami dulu Daddy..” Sandy dan Mandy langsung menyahut membuat Kyuhyun terkikik geli.

“baiklah.. cha kalian berdua masuk. Jaehyun-ahh, Renjun-ahh tunggu disini sebentar ya.”

“ne Daddy..” ucap mereka berdua serempak. Kyuhyun membukakan pintu untuk putri kembarnya. Stephanie tersenyum tipis melihat kedua putrinya datang. Meski tubuhnya sudah lemah dan tak bertenaga namun ia harus terus tersenyum pada anak – anaknya.

“Mommy.. Mandy rindu Mommy.”

“Sandy juga..” kedua putrinya memeluknya dengan  sayang. Mata Stephanie berkaca – kaca. Rasanya sangat sulit, bagaimana jika ia benar – benar mati? Anak – anaknya masih terlalu kecil. Bahkan putri bungunya belum sempat ia susui dikarenakan kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan.

“Mommy.. apa mommy masih sakit?” tanya Sandy. Stephanie mengangguk mendengar pertanyaan dari putrinya. Tangannya ia gunakan untuk mengelus rambut putrinya yang sudah mencapai punggung.

“kalian harus memotong rambut kalian. Sedikit saja. Kalian mengerti..” tutur Stephanie.

“shireo!!” jawab Mandy cepat. Stephanie mengerutkan kening.

“aku dan Sandy tidak ingin memiliki rambut pendek Mommy. Karena kami ingin terlihat cantik seperti mommy.” Sahu Mandy polos sambil menatap Stephanie dengan sayang. Stephanie tersenyum sedih. Bagaimana nanti jika ia benar – benar pergi? Bagaimana kehidupan keenam anak – anaknya dan juga suaminya. Ia mengusap air matanya dengan cepat sebelum anak kembarnya melihatnya. Ia menepuk sisi kosong disampingnya. Dengan segera kedua putri kembarnya berebut duduk disisi ibunya.

“Daddy mana sih.. kenapa tidak segera kembali.” Sungut Sandy sambil menyedekapkan kedua tangannya. Jika begini Stephanie merasa melihat Kyuhyun dalam diri putrinya.

“Daddy sedang mengurus administrasi mungkin.”balas Stephanie.

“kenapa lama sekali.” Gantian Mandy yang menjawab.

“bersabarlah sayang. Sandy Mandy.. sudah melihat adik bayi kan?” tanya Stephanie lembut. Keduanya mengangguk bersamaan.

“adik bayinya lucu sekali. Aku ingin menggendongnya. Tapi kata Daddy tidak boleh.” Jawab Sandy membuat Stephanie tersenyum kecil. Putri kembarnya begitu polos dan menggemaskan.

“Mandy juga tidak boleh. Daddy pelit!” sahut Mandy ketus sambil menyedekapkan kedua tangannya didepan dada.

“suatu saat nanti kalian pasti boleh menggendong adik bayi. Kalian mau kan menjaga adik bayi jika Mommy tak ada?” tanya Stephanie. Pertanyaan yang sama yang sudah ia ajukan pada Denis.

“tentu saja.. aku akan menjaga adik bayi agar Mandy tidak mengganggunya Mommy. Mommy tenang saja.”jawaban Sandy membuat Mandy naik darah.

“yaa, kapan aku mengganggu adik bayi huh. Kau yang suka menggangguku.”sungut Mandy tak terima.

“enak saja, kau lupa kau selalu mengambil penghapusku? Kau bahkan pernah kena marah Jae oppa karena sifat menyebalkanmu itu.” Ujar Sandy diatas angin. Mandy menatapnya marah.

“yaa.. kau juga pernah kena marah Jae oppa. Ingat tidak kau pernah memberi Kihong es jeruk. Padahal dia anjing. Dasar pabo.” Ejek Mandy. Sebelum semuanya makin runyam Stephanie sudah memberikan tatapan peringatan untuk kedua putri kembarnya untuk berhenti bertengkar.

“Sandy, Mandy.. Mommy ingin berbicara kalian mau mendengar Mommy?”

“ne Mommy.”

“tanpa pertengkaran lagi.” Keduanya menunduk dan mengangguk. Stephanie menggenggam kedua tangan putrinya dengan erat. Seolah menyampaikan pada kedua putrinya bahwa dirinya begitu menyayangi mereka. Bahwa Stephanie menyayangi keenam anak – anaknya sama rata. Tanpa perbedaan sedikitpun.

“Mom sayang sekali dengan Sandy, Mandy. Dan anak – anak Mom yang lain.”

“kami juga sayang Mom.” Sahut keduanya serempak. Stephanie menangis haru melihat kekompakan putri kembarnya.

“jangan bertengkar lagi. Sandy dan Mandy kan sudah sekolah.”

“kalau Sandy mengalah Mandy juga tidak akan marah dan bertengkar Mommy.” Kilah Mandy pongah, gen Kyuhyun benar – benar menurun pada anak –anaknya.

“kau juga sering begitu.” Jawab Sandy tak terima.

“sudah, baru saja Mom bilang jangan bertengkar. Dan kalian sudah mulai bertengkar lagi.”

“Sorry Mommy..”

“kalau Mom tak ada, jangan lupa belajar dan menyiapkan buku sendiri. Kalian juga harus menjaga adik bayi dengan baik. Jangan terlalu bergantung pada bibi Ahn. Dan bantu Denis belajar arraseo!” nasehat Stephanie panjang lebar. Sandy yang pada dasarnya peka dan mengerti seperti Jaehyunpun bertanya.

“memangnya Mom akan kemana? Kenapa seolah – olah Mom akan pergi jauh.” Tanya Sandy was – was. Stephanie tersenyum tipis.

“hanya cukup dengar dan laksanakan perintah Mommy. Kalian paham?”keduanya mengangguk.

“sini peluk Mommy Sandy Mandy. Mom sayang sekali dengan kalian berdua. Jadi anak berbakti untuk Daddy ya.. jangan menyusahkan Daddy jika Daddy sedang lelah. Jangan nakal dan mengganggu Jaehyun dan Renjun oppa. Arraseo..” Stephanie menangis sambil memeluk anak – anaknya dengan erat. Dalam hati keduanya, mereka merasa aneh dan ketakutan.

“nanti jika Mommy tidak lagi bersama kalian, tidak lagi menemani kalian makan, belajar dan mandi. Kalian harus bisa melakukan semuanya sendiri. Jangan manja pada bibi Ahn. Bantu bibi Ahn menyiram kebun bunga dibelakang ya. Kalian paham?” suara Stephanie serasa tercekat. Air mata benar – benar membuatnya kesulitan mengendalikan suaranya.

“Mommy jangan bilang begitu. Kami tidak mau mommy pergi kemana – mana. Nanti Daddy bagaimana? Adik bayi juga bagaimana?” ucap Sandy. Gadis kecil Stephanie dan Kyuhyun itu menolak keras ucapan ibunya yang akan ergi meninggalkan mereka.

“iya, memangnya mommy akan pergi kemana? Apa Mom sudah tidak sayang lagi pada kami hingga mau meninggalkan kami sendirian.” Sambung Mandy kesal. Stephanie menggeleng keras. Air matanya tak berhenti mengalir. Bagaimana dia akan menjelaskan semuanya pada putri kembarnya yang masih berusia enam tahun itu? Mengatakan pada mereka berdua bahwa dirinya akan mati? Apakah anak seusia itu akan paham dengan kata mati?

“pergi kesuatu tempat yang jauh.”

“Apa Mandy boleh ikut?” Stephanie menggeleng pelan. Dengan lembut ia mengelus punggung putrinya.

“karena Tuhan hanya memanggil Mommy.”

“kenapa tuhan tidak memanggil Mandy juga mommy. Kenapa Tuhan hanya memanggil Mommy.”tanya Mandy marah. Stephanie menangis karena dia tak mengerti.

“kenapa ini?”tanya Kyuhyun yang baru saja masuk. Pria itu terkejut ketika mendengar suara Mandy sedikit berteriak. Ia menggendong Mandy dan bertanya pada puteri kembarnya.

“Mandy sayang, kenapa marah seperti itu. Kan Mommy sedang sakit.”

“Mommy bilang mom akan pergi karena dipanggil Tuhan. Saat Mandy ingin ikut kata Mommy Mandy tidak boleh ikut. Lalu kami akan ditinggal sendirian begitu?”Mandy mengadu pada Kyuhyun dengan mata berkaca – kaca. Mandy memang belum mengerti apa yang akan terjadi.  Tapi Sandy berbeda. Karena meski ia masih berumur enam tahun dia jelas tahu apa makna dipanggil Tuhan. Gadis kecil Kyuhyun itu mengusap matanya yang mulai berair dan menarik kemeja depan Kyuhyun.

“Mandy ayo keluar? Kau bawa monopoli dalam mobil kan? Ayo main monopoli.” Mandy menatap kakak kembarnya sejenak. Kyuhyun dan Stephanie tersenyum miris menatap Sandy yang berubah menjadi sangat bijak. Akhirnya Sandy turun dari gendongan ayahnya.

“aku tidak bawa monopoli Sandy. Tapi aku bawa boneka yang dibelikan daddy saat ulang tahun. Kajja main boneka saja.” Mandy seolah melupakan kesedihannya dan menggandeng tangan Sandy. Sebelum Sandy mengikuti langkah Mandy keluar ruangan. Sandy menatap ibunya dengan mata berkaca – kaca.

“apapun itu, sandy akan menjaga Mandy dan juga adik bayi untuk Mommy. Sandy akan berusaha mengalah dan menjadi kakak yang baik untuk adik – adik. Sandy sayang Mommy,” meskipun berusaha tegar dn ikhlas, Sandy tetaplah anak – anak. Stephanie memeluknya dengan erat sambil menangis. Kyuhyun bahkan tak bisa menyembunyikan air matanya. Menatap istrinya seperti itu. Mandy mendekati Kyuhyun dan melayangkan tatapan penuh tanya pada ayahnya.

“kenapa Daddy menangis?” sebelum Kyuhyun menjawab Sandy sudah menggandeng tangan Mandy dan mengajaknya keluar.

“kami main diluar ya Daddy,” pamit Sandy, Kyuhyun hanya mengangguk. Setelah kedua anaknya keluar Stephanie menangis pilu dipelukan Kyuhyun. Tidak ada kata yang bisa disampaikan Stephanie selain maaf pada suaminya.

“maaf,, maaf tidak bisa menjaga mereka lebih lama lagi. Maaf..”Kyuhyun menggeleng pelan.

“No! Kau tak perlu minta maaf padaku sayang. Tidak, bahkan jika kau memang berniat pergi. Pergilah karena aku akan menjaganya dengan baik seperti impian kita dulu.”Kyuhyun menghapus titik – titik air mata yang membasahi pipi istrinya dengan sayang. Ia mengecup  kening Stephanie dengan lembut.

“aku akan memanggil Jaehyun dan Renjun untuk masuk. Kau tunggu disini ya.” Stephanie tersenyum mengangguk. Bahkan tanpa Kyuhyun tahu Stephanie sudah bisa memprediksikan hal ini akan terjadi padanya. Sebelum kehamilannya membesar ia pernah berkonsultasi pada  salah satu dokter pribadinya resiko saat ia mengandung anak terakhirnya cukup berbahaya. Bukan karena ia terpeleset dikamar. Lebih dari itu ia cukup memahami bahwa kehamilan keenamnya ini ia benar – benar mempertaruhkan nyawa untuk itu. Dan meskipun begitu rasanya cukup sepadan melihat anak keenamnya yang begitu merah dan mungil. Wajahnya benar – benar wajah milik Kyuhyun.

****

“Mommy..” panggil Renjun sambil berlari menghampiri Stephanie yang terbaring lemas diranjang. Stephanie tersenyum melihat kedua anak lelakinya yang selalu menjadi kebanggannya.

“bagaimana keadaan Mommy? Mommy baik – baik saja kan?” tanya Renjun panjang lebar. Stephanie tersenyum tipis dan mengusap kepala Renjun dengan sayang.

“Mommy rindu Renjun, Mommy juga rindu Jae oppa.”gumam Stephanie lemah. Jaehyun mendekat ke arah Stephanie dari sisi lainnya. Pria sulung Kyuhyun itu tak banyak bicara melihat kondisi ibunya tengah sekarat seperti itu. Ia menggenggam tangan Stephanie dengan erat sambil berusaha kuat untuk menahan tangis.

“ini bukan salahmu nak, Mommy sudah jelaskan pada Daddy bahwa ini bukan salah Jae oppa yang tidak ada saat Mommy terpeleset. Dan Daddy mengerti akan hal itu. Jadi berhenti menyalahkan diri sendiri eoh.Jae oppa dengar Mommy kan?” tutur Stephanie tertatih. Jaehyun baru berani menatap ibunya. Ia memeluk ibunya dengan hati perih luar biasa. Jaehyun adalah putra sulung keluarga Cho. IQ Kyuhyun benar – benar menurun sempurna hanya pada dua anak saja. Jaehyun dan Sandy. Itulah kenapa Jaehyun cukup bisa memahami tiap kata – kata Stephanie dan Kyuhyun tanpa perlu penjelasan apa – apa.

“bertahanlah untuk kami Mommy, untuk Daddy dan untuk keluarga kita.” Bisik Jaehyun penuh sakit. Renjun terdiam mendengar bisikan Jaehyun yang penuh luka itu. Pria kedua Kyuhyun ini pun sama sekali tak bisa menyembunyikan air matanya. Ia hanya bisa menangis. Hingga Kyuhyun masuk dan melihat lagi dan lagi air mata dari anak – anaknya. Kyuhyun memeluk Renjun begitu erat. Dan tangisan itupun menjadi lebih keras.

“jaga adik – adikmu dengan baik ya. Cho Jaehyun.. Mommy sangat sayang dan bangga padamu. Jangan mengecewakan Daddy, jadilah panutan yang baik untuk adik- adikmu. Arraseo..” Jaehyun mengangguk membiarkan air matanya mengalir tanpa perlu menghapusnya.

“Renjun oppa,, sini..” panggil Stephanie. Wanita lemah itu mengusap wajah Renjun seolah ia sedang berusaha menyimpan baik – baik wajah anaknya.

“Renjun sayang pada Mommy kan?” Renjun mengangguk.

“bantu Jae hyung menjaga adik – adik ya. Jangan kecewakan Daddy, jangan sedih saat Mommy tak lagi ada disisi kalian lagi. Karena Mommy akan melihat kalian dari langit. Menjadi bintang paling indah saat kalian merindukan Mommy.”stephanie tak bisa melanjutkan perkatannya karena air mata terus mendesak keluar.

“jangan bicara lagi. Kami mengerti.” Ucap jaehyun dingin. Ia berusaha menekan dalam – dalam rasa sakit yang luar biasa itu.

“suamiku.. maafkan aku… aku mencintaimu. Aku mencintai kalian.” Dan setelah mengatakan hal itu nada monoton keluar dari mesin tepat disamping Jaehyun. Sontak Jaehyun dan Renjun berteriak sambil memeluk tubuh Stephanie yang sudah terbujur kak. Kyuhyun bahkan tak punya tenaga meski hanya untuk berdiri. Pria itu merosot ke lantai dengan wajah basah dan hati yang hancur. Hari ini ia telah kehilangan separuh dari nyawanya. Istrinya telah tiada.

Ten Years Then

 

“Sandy, Mandy.. cepatlah. Kenapa kalian lambat sekali sih.” Teriak jaehyun. Putra sulung Kyuhyun kini sudah menjadi remaja dewasa berusia dua puluh tahun. Semenjak kematian ibunya. Jaehyun banyak menggantikan peran ayah ibunya karena Kyuhyun selalu saja mencari kesibukan untuk menghilangkan kesedihannya.

“sabar oppa, Mandy kehilangan satu kaos kakinya lagi.” Jawab Sandy tak kalah keras. Jaehyun berdecak kesal. Selalu seperti ini! Batinnya. Mandy kerap sekali kehilangan barang – barangnya. Dan itu sungguh membuat Jaehyun sebal setengah mati.

b797602ce7aa2985a914510d342a8197

“oppa, apa kita akan berangkat tanpa mandy unnie?” tanya Lauren pada Jaehyun. Jaehyun menetralkan wajahnya sebelum menjawab, ia menyejajarkan tinggi badannya dengan adik bungsunya itu.

“tidak sayang, Jun oppa tak bisa mengantar mereka kalau kita meninggalkan mereka. Kau tidak lupa kan kalau Jun oppa sedang mengadakan study tour selama tiga hari?” jawabnya lembut. Lauren mengangguk paham. Jaehyun memang selalu bersikap lembut pada Lauren. Ia benar menjaga amanat dari ibunya.

“hyung,  kenapa Mandy nunna lama sekali sih? Aku harus segera bertemu Ken.” Sungut Denis. Adik Jaehyun itu sekarang sudah berusia tiga belas tahun. Dan yaa dia sama merepotkannya seperti si kembar,

“Mandy!!”

CYhnG_nVAAYLTvl.jpg

“iya.. iya.. aku datang,” terlihat sepasang gadis berwajah kembar mendekati mereka bertiga.

“lama sekali sih. Tidak tahu ya ini sudah jam berapa?” ejek Denis pada kedua kakak kembarnya. Sandy tersenyum kecil berbeda dengan Mandy yang cemberut.

“aigoo,, Denis yang tampan tengah merajuk eoh. Kajja berangkat.” Diantara semua saudaranya memang hanya Sandy yang benar – benar bisa bersikap manis pada Denis.

“Jun oppa sudah berangkat ya?” tanya Mandy sambil mengunyah sarapannya di mobil.

“tentu saja, Jun hyung sudah berangkat sejak jam lima. Dan kau masih tidur seperti beruang.”sahut Denis ketus. Lauren terkikik geli disamping Sandy.

“yaishh,, kau itu bocah tapi mulutmu sungguh menyebalkan.” Sungut Mandy kesal. Jaehyun sudah menarik persneling dan siap mengantar mereka ke sekolah.

****

“apa!!! Kau menemukan suamiku selingkuh lagi?” teiakan nyaring itu benar – benar tanpa tahu tempat. Seorang wanita anggun yang sedang menghubungi seseorang itu benar – benar tak tahu tempat sama sekali! Mungkin itu sebagian desas – desus disekitar wanita itu.

80393728.2

Akhirnya wanita itu menyadari beberapa tatapan pengunjung yang menatapnya sinis. Dia membungkukkan badan sebagai permintaan maaf. Meski dalam hati ia tidak berniat melakukan itu.

“jadi dimana kau menemukan Wongeun dengan wanita lain Yoona-ya?” tanya wanita itu ketika ia sudah bisa mengendalikan emosinya. Ini pernikahannya yang ketiga, tapi kenapa semua pria yang dinikahinya selalu berselingkuh darinya? Dia cantik, pintar, mapan dan meski sudah menikah banyak sekali pria yang masih mengantri padanya. Lalu kenapa pria yang menjadi suaminya justru berselingkuh? Wanita itu mengurut kepalanya yang terasa pening.

“baiklah,, kita bertemu nanti Yoona. Aku akan mempersiapkan kejutan untuk suamiku yang sudah berselingkuh.”

“….”

“ahh tidak.. tidak kau jangan khawatir aku tak akan memukulinya seperti Joohyuk dulu. Aku sudah mantap akan melakukan apa padanya kali ini. Lihat saja.”terlihat seringai sinis diwajah manisnya. Setelah menghubungi sahabat karibnya wanita itu pergi dari kafe. Pagi harinya benar – benar rusak karena berita suaminya selingkuh lagi. Dan pelarian satu – satunya adalah gym.

Wanita tadi adalah Seo Joohyun. Wanita dengan gaya sosialita yang begitu melekat dalam dirinya. Warisan yang akan ia ambil alih dari ayahnya tak akan habis walau tujuh turunan. Apalagi dengan paras bak malaikat wanita mapan itupun menikah dengan seorang pengusaha yang dikenal kaya raya pula. Bukankah itu terlihat terlalu sempurna?

Tapi siapa yang tahu bahwa wanita cantik ini telah menikah sebanyak tiga kali? Dua diantaranya berpisah dengan alasan sang suami berselingkuh. Dan sepertinya pernikahan ketiganya juga berakhir di meja hijau. Tapi seohyun tak ambil pusing masalah ini.

Ia sudah menyiapkan satu cara untuk membalas perbuatan suaminya. Bukan cara menjijikan seperti membalas suaminya dengan cara berselingkuh pula. Ia masih punya otak dan harga diri. Biar bagaimanapun ia tak akan pernah rela tubuhnya terjamah oleh orang yang bukan pasangannya.

“kau datang sepagi ini?”tanya Zhoumi. Dia adalah rekan Seohyun dan mereka seringkali bertemu di tempat ini (gym).

“yah,, kepalaku sedang pusing. Aku tidak ingin wajahku berkerut makanya aku kesini.” Jawab Seohyun setengah bercanda, pria itu tersenyum tipis. Sudah terlalu biasa mendengar ucapan serupa dari wanita itu.

“baiklah. Silakan lakukan apapun yang kau mau. Aku harus segera pergi. Clientku menunggu.” Pria jangkung itu mengerling pada Seohyun yang dbalas dengan decakan sebal.

“kukira kau akan menemaniku.”rajuk Seohyun. Zhoumi menatap Seohyun yang sudah ia anggap sebagai saudara sendiri.

“nanti saja,aku akan menghubungimu.”

“yaksokhe?”

“ne,, yaksokhe.”

****

Cho kyuhyun baru saja menyelesaikan rapat bersama petinggi perusahaan yang ada di Beijing. Ya saat ini pria kepala empat itu tengah berada di Beijing sudah sejak seminggu yang lalu. Padahal belum lama ini ia baru saja kembali dari Kanada setelah perjalanan bisnisnya.

Semenjak kematian istrinya Cho Kyuhyun berubah menjadi orang lain. Menjadi pribadi yang dingin dan sulit dijamah. Anak – anaknya pun tak ada yang dekat dengannya kecuali lauren. Baginya Lauren adalah segalanya. Tapi Kyuhyun pun tak mampu melihat mata polos Lauren lebih lama. Itu akan selalu membuatnya terbayang pada Stephanie.

Kyuhyun melepas kacamatanya perlahan. Ia mengambil ponsel dan membuka galeri. Meski terlihat tidak peduli dengan anak – anaknya tapi sejujurnya Cho Kyuhyun adalah sosok ayah yang begitu memperhatikan anak – anaknya. Bibi Ahn yang mengurus keenam anaknya akan selalu memberinya kabar dan juga gambar tentang kegiatan anak – anaknya.  Dan pesan – pesan yang disampaikan oleh pelayan setianya itu selalu bisa membuat hatinya yang kelabu menjadi sedikit berubah cerah.

‘hari ini Tuan Muda Renjun mengadakan study tour ke pulau Nami selama tiga hari. Saya sudah mempersiapkan segala kebutuhannya. Tuan Muda berangkat jam lima pagi tadi.’dan pesan itu dilengkapi foto anaknya yang tengah berkemas. Putra kedua Cho Kyuhyun. Dia benar – benar seperti Stephanie. Hangat dan menyenangkan.

Kyuhyun membaca pesan selanjutnya dari bibi Ahn. Dan ini adalah tentang putri kembarnya, ‘Nona Mandy kehilangan kaus kakinya lagi sehingga menyebabkan keributan kecil pagi ini. Tuan Denis yang tak sabar menunggu akhirnya marah.’Kyuhyun tersenyum tipis. Ia merindukan mereka. Merindukan keenam anak – anaknya. Merindukan buah hatinya bersama Stephanie.

“seandainya kau masih disini sayang.” Bisik Kyuhyun lirih.

****

Mandy menatap kebun bunga yang ada dibelakang rumah mereka. Kebun bunga yang selalu ia rawat bersama Sandy dan juga yang lainnya. Ini sudah sepuluh tahun berlalu semenjak kematian ibunya. Mandy selalu merasa kebun bunga ini adalah tempat tinggal ibunya. Disini banyak sekali bunga yang ditanam. Dan Mandy tahu betul bunga apa yang disukai oleh ibunya. Bunga lili.

“Mandy rindu Mommy, apa Mommy tidak rindu pada Mandy?” tanya Mandy sambil menatap bunga lili yang baru saja ia petik. Setetes air mata jatuh membasahi pipinya. Mandy termasuk anak Kyuhyun yang sedikit sulit diatur. Dia berbeda dengan Sandy.

“sekarang Lauren sudah besar, kami menjaganya dengan baik   seperti yang Mommy mau. Aku juga selalu mengajari Denis belajar. Tapi Denis menyebalkan sekali. Selalu saja aku dimarahi anak kecil itu.”adu Mandy pada bunga lili yang digenggamnya itu.

“sudah lama sekali Daddy tak pulang. Aku rindu Daddy.”gumam Mandy lirih. Gadis itu sedang berusaha untuk tidak menangis. Tiba – tiba seseorang menepuk bahunya pelan membuat Mandy terkejut.

“Sandy?!”

“apa yang sedang kau lakukan disini sendirian?”tanya Sandy heran pada saudari kembarnya. Mandy mengusap kedua matanya dan mengangkat bahu acuh.

“hanya sedang merindukan Mommy saja.” Jawab Mandy seadanya. Sandy tersenyum tipis.

“aku juga rindu dengan Mommy.” Sahut Sandy sambil menatap langit malam yang tampak kelabu.

“andai saja Mommy masih disini. Pasti Daddy tidak akan bekerja hingga lupa pada anak – anaknya.”ujar Mandy sarat akan kesedihan. Sandy memeluknya lembut dan Mandy menangis dipelukannya.

“aku rindu pada Mommy Sandy, aku juga rindu dengan Daddy. Kenapa Daddy tak segera kembali ke rumah? Apa pekerjaan lebih penting daripada anak – anaknya? Apa memang seperti itu?”racau Mandy sedih. Sandy mengelus rambut panjang Mandy dengan sayang. Meski kembar namun sikap Sandy jauh lebih dewasa dibanding dengan Mandy.

“Daddy pasti segera kembali. Sudah jangan menangis. Kau terlihat buruk jika seperti itu tahu,”ejek Sandy untuk membuat Mandy tersenyum. Sandy mengusap lelehan air mata yang masih tersisa.

“cha, kalau begini kita benar – benar sama. Jangan sedih Mandy. Nanti Denis dan Lauren bagaimana kalau kakaknya bersedih heum?” ucap Sandy dewasa. Mandy mengangguk. Meski sering bertengkar dengan Sandy tapi Mandy selalu menurut pada setiap apa yang dikatakan oleh Sandy.

rew.jpg

Tanpa mereka ketahui, sebenarnya sosok yang tengah dibicarakan oleh mereka ada disini. Cho Kyuhyun baru saja sampai dirumah sepuluh menit yang lalu. Pria itu sudah bertanya pada pelayan setianya tentang anak – anaknya. Dan sang pelayan menjawab bahwa anak – anaknya sudah tidur. Sudah menjadi kebiasaan Cho Kyuhyun ketika pulang dari perjalanan bisnis yang melelahkan ia pasti pergi ke kebun bunga dibelakang untuk mengurangi kerinduannya pada memdiang istrinya.

Kyuhyun melangkahkan kaki ke tempat itu setelah putri kembarnya masuk ke dalam rumah.  ia duduk merenung di kebun bunga itu sendirian. Menatap bunga – bunga cantik yang selalu mengingatkannya pada istri tersayangnya.

“mereka merindukanmu Stephanie, sama seperti aku yang nyaris gila merindukanmu.”gumam Kyuhyun lirih.

“mereka lebih merindukanmu oppa.”Kyuhyun mendongakkan kepala mendengar suara itu. Dapat ia lihat didepannya Stephanie tersenyum begitu cantik dengan gaun panjang berwarna putih.

“Stephanie, kau datang sayang.” Tanya Kyuhyun tak percaya. Sedangkan wanita dengan wujud istrinya tersenyum lembut. Stephanie duduk disampingKyuhyun yang masih menatapnya tak percaya.

“ternyata anak – anak kita sudah besar ya oppa. Terimakasih sudah menjaganya dengan baik.”Kyuhyun menggeleng pelan. “aku tidak menjaga mereka dengan baik sayang. Aku membiarkan mereka menangis sendirian disaat mereka merindukan kedua orangtuanya.”gumam Kyuhyun sedih. Stephanie tersenyum tipis. Meskipun sudah berbeda dunia. Stephanie tentu tahu apa saja yang sebenarnya terjadi pada anak dan suaminya didunia yang sudah ia tinggalkan. Tuhan memberikan kesempatan padanya untuk mengetahui apa saja yang dilakukan suami dan anak – anaknya.

“maka carilah penggantiku oppa. Carilah seseorang untuk mengurus dan menjaga putra – putri kita.”tuturnya. bukannya meresapi Kyuhyun justru tertawa dengan keras.

“kau kira aku bisa menggantikanmu dengan wanita lain begitu?! Tidak Stephanie, aku sudah hidup sendirian selama sepuluh tahun meski tanpa wanita. Dan aku masih sanggup hidup sepuluh tahun kemudian meski harus sendirian lagi. Bagiku anak – anakku sudah cukup.”jawab Kyuhyun dengan tegas.

“jangan seperti itu oppa. Mereka butuh sosok ibu yang memperhatikan mereka. Kau terlalu sering bepergian. Aku tahu kau sangat mencintaiku oppa. Aku tahu, dan jika kau mencintaiku. Carilah seorang wanita yang baik yang bisa menjagamu dan juga anak – anak kita.”

“tidak Steph – perkataan Kyuhyun terhenti ketika Stephanie mencium bibirnya. Kyuhyun memejamkan mata menikmati bibir yang sudah lama ia rindukan. Tanpa terasa air mata itusudah jatuh membasahi pipinya. Rasa rindu yang bercampur dengan kesedihan dan juga kehilangan membuat Kyuhyun menjadi begitu rapuh.

****

Seo Joohyun baru saja membukakan pintu pada suaminya yang baru saja pulang kerja. Tidak, Seohyun tahu dengan jelas bahwa suaminya baru saja pulang dari selingkuhan brengseknya. Seperti biasanya ia membawa tas dan juga jasnya. Kali ini Seohyun akan lebih bersabar lagi.

lee won geun.jpg

“kau tidak bertanya aku darimana?” tanya Wongeun heran pada istrinya. Biasanya istrinya akan menyambutnya dengan berbagai macam pertanyaan ketika ia pulang terlambat. Tapi ini, pria ini menatap istrinya seksama.

“kenapa?” tanya Wongeun pelan. Seohyun berusaha tidak menggubris pertanyaan suaminya.

“ingin kopi atau teh?”

“Seohyun?”

“baiklah sepertinya kau butuh kopi seperti biasanya.” Ucap Seohyun berusaha menekan sakit didadanya. Semoga saja ia bisa bertahan untuk hari ini. Ya hanya hari ini, karena besok ia akan pergi dari sini.

Wongeun menatap istrinya dengan perasaan bersalah. Seharusnya ia tahu cepat atau lambat Seohyun juga pasti akan mengendusnya. Mengendus hubungan terlarangnya dengan kekasihnya. Sebelum pikiran Wongeun semakin kacau. Ia memutuskan untuk membersihkan diri.

Seohyun mengusap sebutir air mata yang tiba – tiba saja jatuh. Sejujurnya meski ia bersikap seperti tidak terjadi apa – apa. Tapi tetap saja rasanya sesak. Ini bukan yang pertama baginya. Tapi kenapa? Kenapa pria yang dinikahinya selalu berakhir dengan menghianatinya.

Setelah bertemu Yoona kemarin. Yoona menjelaskan padanya jika Wongeun masih rutin menemui mantan kekasihnya yang sedang sakit. Bukan hanya itu, ia juga teringat pertengkaran demi pertengkaran yang sudah setahun ini menghiasi rumah tangganya. Wongeun selalu gila kerja. Pikirnya dalam hati. Namun ternyata semua itu bohong! Wongeun membohonginya habis – habisan. Ternyata setiap kali ia pergi keluar kota atau apalah namanya ternyata dia menemui wanita lain. Yoona memberikan bukti beberapa foto padanya.

“masakanmu harum sekali.”puji Wongeun sambil memeluk Seohyun dari belakang. Dulu sebelum ia tahu tentang perselingkuhan Wongeun. Jantungnya pasti akan berdebar – debar karena sejujurnya Wongeunlah yang membantunya melupakan rasa sakit karena dihianati. Namun hari ini jantungnya bahkan tak merasakan apapun. Hatinya seakan mati untuk lelaki ini.

“jangan ganggu aku Geun-ahh. Duduklah dan aku akan menyiapkan sarapan untukmu.” Meski cemberut akhirnya Wongeun pun menuruti keinginan istrinya. Pria itu menarik nafas lelah. Seohyun pasti menyembunyikan sesuatu darinya. Itu pasti, tapi apa?

“Seohyun-ahh..” panggilnya lembut.

“kau pasti sudah sangat lapar kan? Cha, makanlah aku membuat sup iga sapi kesukaanmu. Makan yang banyak ya..” celoteh Seohyun riang seolah panggilan Wongeun sama sekali tidak didengarnya sama sekali.

“Seohyun..”

“setelah ini aku ingin pergi bersenang – senang denganmu kau mau kan?” ajak Seohyun benar – benar menghiraukan panggilan suaminya.

“baiklah..”

“nanti aku mau ke bukit tempat kencan pertama kita, lalu ke danau itu, lalu ke namsan tower dan pantai.. ahh pasti akan sangat menyenangkan sekali.” Gumam Seohyun dengan mata berbinar. Ia benar – benar pandai menutupi perasaan hancurnya saat ini.

“kau tidak bekerja?” tanya Wongeun sama sekali tidak melepas pandangan dari wanita yang berstatus istrinya itu.

“tidak, aku ingin menghabiskan waktu hari ini hanya denganmu. Bersenang – senang sampai puas. Karena mungkin tak ada hari esok bersama untuk kita.” Jawab Seohyun sedikit lirih bagian akhirnya. Rahang Wongeun mengeras menatap Seohyun dengan tajam.

“apa maksudmu tak ada hari esok bersama untuk kita?”Seohyun tersenyum lembut menatap Wongeun.

“kau lupa besok kau mulai bekerja? Aku juga akan bekerja. Jadi apa kita bisa punya waktu untuk esok bersenang – senang? Tidak kan?” tutur Seohyun terdengar masuk akal.  Tapi bagi Wongeun. Ia tahu maksud kalimat itu bukanlah itu. Ia tahu, tapi ia sungguh takut akan maksud kalimat Seohyun jika pemikirannya ternyata benar.

****

Terdengar teriakan nyaring dan juga tangisan dari anak – anak Kyuhyun dipagi hari. Keenam anak – anaknya belum tahu jika kyhyun sudah pulang. Kyuhyun ingin memberikan kejutan untuk anak – anaknya. Ia tersenyum mendengar teriakan demi teriakan yang terus berganti. Apakah setiap pagi anak – anaknya selalu seribut ini? Batin Kyuhyun tersenyum geli.

“sudah ku bilang, seharusnya taruh kaus kakimu dikepala Mandy. Setiap pagi kau selalu meributkan kaus kaki. Dasar idiot.”itu suara Denis. Kyuhyun menyeruput teh hangatnya dengan perasaan senang.

“seharusnya kau membantuku. Bukan mengataiku dasar adik tidak berguna!” balas Mandy ketus. Lauren mendekat ke arah Mandy.

“aku juga punya kaus kaki, apakah unnie mau meminjam punyaku?” tanya Lauren polos. Denis terkikik sedangkan Mandy memasang wajah cemberut.

“tidak Lauren sayang, punyamu kekecilan untuk unnie.” Jelas Mandy halus.

“iya Lauren, kau tidak tahu dia seperti gajah.”timpal Denis menyeringai.

“sudah, pakai ini saja.” Sandy datang dengan kaus kaki ditangannya.

“tapi Sandy aku tidak suka..” cicit Mandy.

“suka tidak suka pakai saja. Lagipula kau selalu seperti ini. Makanya kalau melepas sepatu sekalian dengan kaus kakinya.”tutur Sandy kesal. Belum sampai Mandy menjawab Jaehyun datang dengan wajah sangarnya.

“kenapa ini bisa ada diranjangku!”tanya jaehyun dengan nada membentak membuat semua adik – adiknya terdiam. Satu tangan Jaehyun menggenggam kaus kaki kesayangan Mandy. Mandy menepuk dahinya pelan.

“astaga aku lupa..” bisiknya pada Sandy.

“mian oppa.. kemarin – Jaehyun mendekat ke arah Mandy dengan tatapan tajamnya,

“kau itu sudah enam belas tahun! Berusahalah bersikap dewasa. Aku bosan mendengar keluhan kaus kaki tiap pagi. Dan jika besok kau masih seperti itu. Oppa tak segan – segan menyuruhmu jalan kaki ke sekolah.”Mandy menatap Jaehyun tak percaya.

“shirreo!” Tolak Mandy sambil memberengutkan bibir. Kyuhyun yang sudah merasa tidak tahan dengan ocehan anak – anaknya mulai naik ke lantai atas. Ia berjalan ringan seolah beban kesedihann kemarin sama sekali tidak ada. Tentu saja anak – anaknya adalah obat bagi kesedihannya.

“Mandy masih belum berubah juga ya?”gumam Kyuhyun santai berusaha mencairkan ketegangan antara anak – anaknya. Mandy yang tadi menatap Jaehyun dengan sinis tersenyum lebar begitu tahu dibelakang Jaehyun ada ayahnya.

“Daddy!!!!” teriak Mandy sambil berlari memeluk Kyuhyun dengan erat. Semua saudaranya menoleh dan tersenyum senang mengetahui ayah yang mereka rindukan ada dirumah.

“Daddy pulang…” Lauren berlari menuju Kyuhyun dan Kyuhyun sudah siap dengan merentangkan kedua tangannya dengan lebar tanda siap memeluk putri bungsunya.

“aigoo uri Lauren semakin hari semakin cantik saja..”puji Kyuhyun.

“kapan datang Daddy?” tanya Jaehyun sopan. Kyuhyun tersenyum.

“semalam.” Sandy dan Mandy saling tatap.

“kami tidak mendengar Daddy pulang. Padahal kami tidur malam,, upss” celoteh Mandy takut saat ditatap Jaehyun tajam. Ia hanya memberikan cengiran lebarnya.

“pantas saja selalu terlambat bangun.” Sungut Jaehyun.

“sudah – sudah. Denis tidak rindu Dad kah?”tanya Kyuhyun sambil menatap Denis lembut. Denis mengangguk sambil menghampiri Kyuhyun. Tentu saja dia sangat merindukan Kyuhyun. Hanya saja ia terlalu gengsi.

“Jun hyung pergi ke Jeju dad. Besok baru pulang. Daddy masih dirumah kan besok?” tanya Denis dengan tatapan memelas. Kyuhyun tampak berpikir sejenak. Membuat anak – anaknya menatap was – was pada dirinya.

“tentu saja. Perjalanan bisnis Dad sudah selesai.”

“jadi Dad akan bekerja lalu pulang kerumah?”tanya Sandy dengan tatapan tak percaya namun tersirat kebahagian.

“ehm..ehm..”

“Dad akan sarapan bersama kami serta makan malam bersama kami?”

“tentu saja sayang..” Kyuhyun menjawab pertanyaan dari anak – anaknya. Tak disangka semua anak – anaknya langsung menyerbunya dan memeluknya dengan erat.

“kami rindu Dad..rindu sekali..” – Sandy

“jangan pergi lagi ya Dad. Kami kesepian..”- Mandy

“andai Jun hyung ada disini bersama kita.”- Denis.

“andai saja Mommy juga disini bersama kita.”pernyataan Lauren adalah pernyataan paling menohok hati Kyuhyun. Ia menggendong putri bungsunya dan memeluknya dengan erat.

“Mommy selalu bersama kita sayang.. jangan sedih ya.. ayo sarapan. Bibi Ahn sudah siapkan sejak tadi.” Semua anak  – anaknya mengangguk dan berjalan menuju ruang makan dilantai bawah.

****

Seo  joohyun benar –benar membuat Lee Wongeun cemas. Hari ini mereka melakukan banyak hal yang selama ini jarang sekali mereka lakukan. Terakhir mereka melakukan perjalanan menyenangkan yaitu sebelum Wongeun menemui gadis itu. Ia jarang memperhatikan Seohyun,  waktunya hanya terfokus pada gadis itu hingga ia melupakan istrinya sendiri.

Seohyun benar –benar bertingkah manja dan romantis padanya. Tak henti – hentinya ia berceloteh tentang perjalanan yang  mereka lalui. Meskipun sedikit terusik tapi Wongeun merasa bahwa ia lebih membutuhkan Seohyun diatas segalanya. Semuanya terasa kabur saat gadis itu kembali padanya. Namun ia meyakini dirinya sendiri bahwa ia lebih membutuhkan istrinya daripada gadis lain.

“geun-ahh..”

“iya sayang..”

“nanti saat ke pantai aku ingin berenang. Boleh kan?”tanya seohyun sambil memasang puppy eyes andalannya. Wongeun menatapnya sekilas kemudian menggeleng keras.

“NO!!” tolak wongeun.

“tapi Wongeun-ahh.. aku ingin berenang. Kau tak pernah menemaniku berenang.”sahut  Seohyun merajuk. Dalam hati Wongeun merasa tersindir. Ia tahu hobby Seohyun adalah berenang. Namun ia tak pernah menyempatkan waktu untuk menemani istrinya. Bahkn hanya berenang dikolam renang rumah mereka sendiripun hampir tidak pernah.

“baiklah – baiklah.. ayo kita turuti perintah tuan putri.” Ujar Wongeun mengalah. Seohyun bersorak gembira dan memeluk wongeun yang sedang menyetir.

“saranghae Geun-ahh.”bisik Seohyun.

“nado saranghae istriku.” Tanpa wongeun sadari sebenarnya Seohyun berusaha kuat menahan tangisnya. Ribuan kali wanita itu berpikir benarkah Wongeun yang dicintai dan dipercayainya menghianati dirinya sama seperti jung Yonghwa dan juga Nam Joohyuk? Menghianati tali suci pernikahan mereka.

Seohyun menatap Wongeun dengan lembut. Memperhatikan Wongeun. Wajah itu masih sama. Masih seperti Wongeun yang dulu. Wajah tampan yang membuatnya berani bangkit dari kegagalan dua pernikahan sebelumnya. Bukan tanpa alasan Seohyun jatuh terhadap Wongeun. Wongeun adalah pria yang ditinggalkan kekasihnya sehari sebelum pernikahan dilaksanakan. Mempunyai latar belakang yang sama membuatnya percaya bahwa Wongeun tak mungkin menyakitinya. Namun semua itu hanya angan belaka. Hanya harapan yang sia – sia.

“kenapa menatapku seperti itu? Apa ada yang aneh diwajahku?” tanya Wongeun heran.Seohyun tersenyum menggeleng.

“lalu?”

“kau tampan.” Jawab Seohyun mampu membuat Wongeun merasakan debaran itu lagi. Debaran yang beberapa bulan ini mulai menghilang itu kembali lagi. Wongeun tersenyum lebar.

“ap- belum sempat Wongeun berucap ia sudah mendapatkan kecupan singkat di bibirnya.

“apa itu?” tanyanya tanpa mau menghentikan senyuman diwajahnya.

“menyetirlah dengan benar Tuan Lee aku tidak mau mati muda.”ujar Seohyun sok ketus. Wongeun terkekeh pelan.

“haruskah kita kembali kerumah saja? Aku merindukanmu.” Bisik Wongeun dengan tatapan mata nakal. Seohyun menatapnya jengah.

“andwe!!”

“pelit sekali.”

“biar saja!” sahut Seohyun ketus. Wongeun mendesah kemudian menuruti perintah istrinya.

****

Jaehyun baru saja sampai kampusnya setelah mengantar sekolah adik – adiknya. Hari ini mata kuliahnya dimulai pukul sembilan. Jadi masih ada satu jam untuk dirinya bersantai. Pria itu memilih menutup kepalanya dengan hodie dan menyumpal kedua telinganya dengan earphone yang tersambung dengan ponselnya.

Jaehyun tak menyadari ada dua orang pria yang sejak tadi berteriak memanggil namanya. Tentu saja pria itu takkan bisa mendengar apapun. Karena lagu yang didengarnya cukup berisik. Salah satu dari dua pria itu akhirnya melempar salah satu sepatunya tepat dikepala Jaehyun. Jaehyun terkejut dan mengaduh. Ia  menatap horror pada seonggok sepatu kurang ajar yang berhasil mampir dikepalanya.

jaehyun

Tanpa perlu menoleh ke belakang Jaehyun sudah tahu siapa pelaku utamanya. Pasti jepang kesasar itu yang sudah mengerjainya. Jaehyun tersenyum sinis lalu mengambil sepatu itu melemparnya ke tong sampah. Namun naas sekali karena ada seorang gadis yang sedang berjalan terburu – buru. Hingga akhirnya gadis itu mengaduh karena sepatu sialan itu justru mampir dikepalanya.

“sialan.” Dengus Jaehyun pelan. Kedua pria dibelakangnya terkekeh.

“astaga.. apa yang dilakukan pria es itu sekarang?”ejek Taeyong sambil merangkul bahu Yuta. Yuta tertawa begitu keras. Gadis itu menghampiri Jaehyun dengan raut wajah marah,

“sialan kau. Kau pikir aku tempat sampah apa. Berani sekali kau melempar sepatu busuk  ini padaku.”kata gadis itu bersungut – sungut. Jika kebanyakan gadis yang berhadapan dengan jaehyun pasti akan terpaku setidaknya tiga detik setelah menatapnya. Gadis ini justru langsung memakinya.

“salahmu kenapa kau berlari. Aku memang akan membuat sepatu busuk itu ke tempat sampah kok.”ujar Jaehyun membela diri. Jaehyun mengambil sepatu itu dan ia hendak melemparnya kembali  ke tempat sampah.

“hei.. jangan buang sepatu kesayanganku.” Teriak Yuta setengah berlari dengan satu kaki. Serentak Jaehyun dan gadis itu menoleh pada Yuta. Jaehyun sudah bersiap mengeluarkan sumpah serapahnya namun.

“jadi sepatu busuk itu milikmu huh. Gara –gara kau aku telat pergi keruang rektor. Kau tahu aku mahasiswa baru dan kau berniat mengerjaiku eoh. Dasar sinting. Makan sepatu busukmu itu.”gadis itu merebut sepatu itu dari jaehyun dan memberikannya dengan kasar pada Yuta. Ketiga pria itu melongo menatap kepergian gadis itu.

“daebak! Apa dia seorang iblis? Tapi wajahnya seperti malaikat.”gumam Yuta sambil memegangi sepatunya. Jaehyun mendengus kesal lalu memukul kepala Yuta dengan keras.

“kau benar – benar menyebalkan. Kenapa harus melempar sepatu padaku.”Yuta hanya terkekeh.

“sudahlah, ayo ke studio.” Lerai Taeyong. Akhirnya mereka bertiga pergi ke studio kampus. Tempat mutlak untuk ketiganya mengembangkan bakat seni. Jaehyun mempunyai suara indah nan merdu. Sedangkan Taeyeong adalah rapper handal. Yuta? Jangan ditanya dia bisa apa, karena dia adalah masternya alat musik.

Sejak gadis itu datang pagi tadi hingga sekarang ia sama sekali belum menemukan dimana ruang rektor. Ingin bertanya tapi sebelum ia menghampiri ia sudah dihunus  dengan tatapan sinis. Dalam hati ia menggerutu pada ayah dan ibunya. Kenapa pula ia harus mengikuti bibi centilnya itu keKorea. Ia tak habis pikir daripada dia dititipkan pada bibinya itu ia  lebih suka menjaga dirinya sendiri.

“ckk, dimana sih ruang rektor itu. Perutku mulas berkeliling sejak tadi.” Sungut Tzuyu. Yaa gadis yang sedang mencari ruang rektor dan gadis yang dilempari sepatu oleh Jaehyun adalah gadis yang sama.

Gadis manis itu mengibaskan rambut merahnya ke belakang. Melepas kuncir rambutnya dan menali lagi dengan erat. Ia menatap sekeliling. Koridor ini begitu sepi dan gelap. Tapi  ada satu ruangan yang lampunya dibiarkan menyala.  Dengan rasa penasaran yang tinggi gadis itu berjalan ke arah ruangan itu.

Ia cukup terkejut ketika pintu dalam ruangan itu terbuka sedikit. Ia mendengar seseorang tengah memainkan piano dan ia begitu kenal instrumen lagu itu. Itu adalah soundtrack sebuah film jepang. Filmnya sudah sangat lama. Tapi bagaimana pria itu tahu lagu itu? Berbagai pertanyaan mampir dikepala cantiknya. Dan tanpa sadar gadis itu menyanyikan lirik lagu itu.

Boku no gaman ga itsu ka mi wo musubi

Hatenai namiga can to

Do marimasu youni

Kimi to suki na hito ga

Hyakunen su zuki masu youni…

Pria yang duduk membelakangi Tzuyu menoleh dengan tatapan mata yang tajam. Kilatan itu semakin tajam saat menyadari siapa yang baru saja mengacau dirinya.

“kau!!” ucap mereka berbarengan.

“apa yang kau lakukan disini hah?” tanya Jaehyun sengit. Tzuyu belum mampu mengeluarkan sepatah katapun bahkan  ketika pria itu berjalan mendekatinya. Aura pria itu begitu menakutkan bagi Tzuyu.

“hei anak baru, apa yang kau lakukan disini?”tanya Yuta dengan suara jenaka khasnya. Tzuyu menoleh, dalam hati ia merrasa bersyukur karena pria itu telah datang menyelamatkannya. Kalau tidak, mungkin Tzuyu bisa mati berdiri saat ini juga.

“rektor mencarimu. Kau belum menemuinya sejak tadi?”Tzuyu  masih terdiam.

“hello?!”

“ahh ya, aku tersesat..” cicit Tzuyu.  Ia bahkan lupa pada pria yang baru saja ia bentak habis – habisan tadi. Yuta mengerutkan kening. Merasa ada yang aneh dengan gadis itu.

“segeralah temui rektor. Dia bukan orang yang begitu sabar.” Tzuyu mengangguk kemudian melangkah pergi. Baru lima langkah ia berjalan ia membalikkan badan dan menghampiri dua pria itu.

“ada apa?” tanya Yuta.

“bisakah antar aku ke ruang rektor?” tanya Tzuyu lirih.

“maaf tapi aku tak bisa, aku harus segera ke kelas. Ah ya Jaehyun bisa mengantarmu.” Ujar Yuta santai.

“aku?” tanya jaehyun dengan nada sinis.

“tentu saja, kau tidak kasihan padanya, rektor sudah menunggunya sejak jam 7. Lagipula kelasmu kan masih setengah jam lagi.” Sahut Yuta. Tzuyu menunduk.

“tidak apa aku bisa-

“sudah, Jaehyun pasti mengantarmu. Kajja.” Yuta mendorong tubuh jaehyun ke depan. Jaehyun menatap sebal pada yuta yang seenaknya memperlakukan dirinya.

“menyusahkan!” sungut Jaehyun. Tanpa sepatah katapun Tzuyu hanya mengekor Jaehyun dibelakangnya. Teringat bagaimana mata itu menatap tajam saat ia mengintip pria itu tadi membuat bulu kuduknya merinding. Sebenarnya Tzuyu sendiri sudah galak dan sangar untuk ukuran seorang gadis. Meski ia sangat manis. Namun ia masih tak menyangka tatapan tajam pria itu mampu membuat nyalinya yang setinggi langit menciut.

****

Seohyun dan wongeun benar – benar menikmati hari ini dengan bahagia. Bahkan Wongeun merasa ia kembali jatuh cinta pada istrinya. Sesuatu yang sudah lama pudar kini terasa kembali. Saat ini mereka tengah berjalan santai di pantai. Wongeun tak pernah melepaskan rangkulan dari seohyun. Namun kehadiran seseorang ternyata mampu menghancurkan momen indah mereka bahkan lebih dari itu.

“Wongeun-ssi, kau disini?”sapa pria itu. Seohyun tersentak kemudian menatap pria yang tengah menyapa suaminya. Itu mantan suami keduanya. Nam Joohyuk, pria kedua yang paling dibenci Seohyun. Perpisahan mereka bukanlah perpisahan baik – baik. Dan sampai saat ini Seohyun maupun Joohyuk masih menyimpan dendam yang begitu dalam. Seohyun dapat merasakan sebuah genggaman dari tangan suaminya.

“ya, ada apa?” tanya Wongeun sopan. Joohyuk tersenyum menyeringai.

“kenapa tidak dirumah sakit. Bukankah Nara belum sembuh?” tanya Joohyuk mampu membuat Wongeun terdiam seribu bahasa. Seohyun baru pertama kali mendengar nama Nara disebut. Oh, mungkin saja dia adalah gadis yang diceritakan oleh Yoona tempo hari.

“bukan urusanmu Nam joohyuk-ssi.” Jawab Wongeun masih mempertahankan kesopanan yang ia miliki. Joohyuk terkekeh.

“kenapa juga masih mempertahankan wanita mandul sepertinya? Wanita itu hanya bisa menghabiskan uang dan berkarir. Dia sama sekali tak bisa memiliki seorang putra. Aku lebih setuju kau bersama Nara. Meski dia masih sakit, tapi bukankah kau punya anak darinya?” tutur Joohyuk panjang lebar. Mata Seohyun membulat sempurna. Ia melepas genggaman Wongeun dengan kasar.

“sayang dengar aku..”

“kau, sumpah mati aku akan  selalu berdoa setiap keburukan akan menimpamu dan wanita itu. Setelah kau menghianatiku dan juga mengatakan hal buruk tentang diriku kau masih juga merecokiku. Apa kau belum puas dengan wanita itu? Ohh, atau jangan –jangan kaupun mencari wanita lain lagi? Kau menjijikkan Nam Joohyuk!”ujar Seohyun penuh berani.

“tutup mulutmu jalang!” sebuah tamparan keras mendarat dipipi Seohyun. Bahkan setetes darah segar keluar dari sudut bibirnya.

“bajingan, apa yang kau lakukan pada istriku?” satu bogeman mentah mendarat di wajah Joohyuk. Sat Joohyuk hendak membalas Wongeun lebih dulu melayangkan sebuah bogem lagi untuk pria itu. Seohyun menangis, luka disudut bibirnya tidaklah seberapa dibanding melihat pria yang kau cintai menyakitimu.

“kalian berdua hentikan!!!” teriak Seohyun dengan suara yang begitu putus asa. Joohyuk berdiri dan menatap benci ke arah Wongeun.

“seharusnya kau berkaca Seohyun. Ketidakmampuanmu mempunyai anak itulah yang membuatmu selalu mendapat lelakimu mencari wanita lain.” Ejek Joohyuk padanya. Seohyun menatap Joohyuk dengan senyum samar.

“arra,, pergilah. Kita tak punya urusan lagi sejak empat tahun yang lalu.”usir seohyun tanpa menatap Joohyuk. Baginya luka yang ditorehkan Joohyuk cukup dalam. Hingga ia nyaris saja mati rasa.

“Seohyun, aku bisa jelas-“ Seohyun mengangkat satu tangannya tanda untuk Wongeun berhenti berbicara.

“aku sudah tahu Wongeun-ahh, terimakasih untuk hari – hari yang sudah kau lalui bersamaku. Setidaknya kau lebih baik dari Nam Joohyuk. Kau tidak menghakimiku, hahahaha aku memang wanita mandul lalu kenapa? Apa aku tak pantas hidup didunia ini?”tanya Seohyun dengan berurai air mata. Wongeun ingin menarik Seohyun dalam pelukannya namun wanita itu memilih mundur.

“terimakasih Wongeun-ahh.. terimakasih” gumam Seohyun dengan suara tercekat. Air mata sama sekali tak mau berhenti mengalir. Hatinya kebas. Meski begitu ia masih mampu merasakan bahwa Wongeun begitu menyesal. Tapi untuk apa? Semua sudah terlambat.

“tidak sayang, jangan katakan itu. Dengar dulu penjelasanku.” Racau Wongeun berusaha memeluk istrinya. Namun Seohyun selalu mengelak. Hatinya sakit melihat istri yang dicintainya bersikap seperti itu.

“aku sudah mengurusnya. Besok surat perceraian itu akan tiba padamu. Tanda tanganilah, buat ini menjadi mudah. Aku lelah.”ucap Seohyun tegas. Wongeun menggeleng, pria itu bahkan tak peduli bahwa kini dirinya sudah menangis. Ia tak pernah ingin berpisah dengan Seohyun.

“bisakah kau dengar aku? Aku akan mengatakan padamu segalanya.”tanya Wongeun memelas. Seohyun menggeleng pelan.

“kau paling mengerti aku Wongeun. Satu hal yang tak pernah bisa diterima akalku adalah perselingkuhan. Dan kau melewati batas itu. Jadi percuma saja kau menjelaskan segalanya padaku. Kau tetap menyakitiku.” Gumam Seohyun dengan suara yang serak. Wongeun menatap sedih ke arah Seohyun. Ia tentu tidak lupa bagaimana frustasinya wanita itu saat pertama kali bertemu. Bukan hal mudah bagi Wongeun mendekati Seohyun.

“lalu kenapa kau mengajakku kencan hari  ini Seohyun?” tanya Wongeun tidak mengerti. Wanita itu tetap mempertahankan senyuman diwajahnya, meski sisa – sisa air mata masih ada.

“karena aku dan kau memulainya dengan baik, maka aku ingin mengenangmu dengan cara yang baik pula. Joohyuk benar, aku tidak bisa menjadi ibu karena rahimku terluka. Larut dalam bekerja adalah satu pengalihan dari kesedihanku yang tidak bisa membahagiakanmu. Tapi mendapati suami yang kucintai menghianatiku lagi. Aku tak bisa.. tidak bisa Wongeun.. karena rasanya sakit. Sakit hingga rasanya kesakitan yang lain tak terasa sama sekali.” Ujar Seohyun dengan tatapan menerawang. Wongeun hanya bisa menunduk.

“Wongeun..” panggil Seohyun lembut. Kedua tangan lembut wanita itu menghapus air mata diwajah Wongeun.

“hiduplah dengan baik setelah ini. Jangan suka pulang malam. Jika Nara belum sembuh kau harus lebih memperhatikannya. Aku yakin kau memilih bersamanya karena dia lebih istimewa dariku kan? Maka, jangan sia – siakan Nara. Arraseo?” nasehat Seohyun bahkan tak mampu membuat Wongeun menahan rasa sakit didadanya. Ini begitu menyesakkan,

“peluk aku Seohyun. Peluk aku..” gumam Wongeun putus asa. Seohyun memeluknya dan menumpahkan air mata kesakitan yang selama ini ia pendam. Lelaki ini, adalah lelaki ketiga yang sudah menyakitinya dengan cara yang sama. Dan Seohyun tak tahu masihkah bisa ia percaya pada sebuah kesetiaan?

****

Jaehyun baru saja memasuki rumah sekitar pukul tujuh malam. Tiba – tiba saja salah seorang dosen kampusnya meminta ia menjadi asisten dosen untuk beberapa waktu ke depan. Dan tadi ia baru saja mendapat bimbingan dari dosennya.

“aku pulangg..”sapa Jaehyun. Pria berumur dua puluh tahun itu meletakkan ranselnya disofa sambil duduk. Ia menatap keadaan sekitar. Sepi sekali, pikirnya.

“Denis?” panggil Jaehyun,

“Sandy, Mandy?” panggil Jaehyun lagi. Namun belum ada suara yang menyahut panggilannya.

“Lauren?” akhirnya Jaehyun bangkit dan menuju lantai atas tempat dimana kamar adik – adiknya berada. Ia membuka satu persatu kamar. Namun nihil, ia tak menemukan seorang pun disana. Tak lama kemudian terdengar suara dari bawah.

“kami pulangg!!!!” Jaehyun segera melihat dari lantai atas. Ia bersyukur ternyata adik – adiknya ada.

“kalian darimana?” tanya Jaehyun menatap adiknya satu persatu. Terlihat Sandy Mandy sudah menguap tanda mengantuk.

“kami dari makan malam diluar. Bosan makan malam dirumah terus.”sahut Denis. Jaehyun merasa ada yang kurang. Tapi apa? Ditatapnya adik – adiknya satu persatu.

“Lauren mana?”

****

Gadis kecil itu terlihat ketakutan ketika dirinya keluar dari restorant keluar mencari saudara – saudaranya tapi sudah tidak ada. Lauren menatap sekeliling restorant. Mobil yang membawa mereka pun sudah tidak ada. Gadis kecil itu menangis lirih sambil terus berjalan.

“Jae oppa… Lauren takut..” gumamnya lirih sambil membawa boneka Winnie The Pooh pemberian Kyuhyun. Ia berjalan pelan – pelan ditrotoar berharap akan bertemu dari salah satu saudaranya.

Dari arah berlawanan terlihat seseorang mengendarai mobil ugal – ugalan. Lauren membelalakan mata ketika mobil itu justru mengarah padanya. Dan belum sempat Lauren menghindar mobil itu sudah menabrak dirinya. Ia merasa dirinya terpental meski tak begitu jauh. Rasanya begitu menyakitkan hingga ia tak bisa menemukan suaranya.

“Jae oppa..”dan setelah itu semuanya menggelap..

TBC

Author:

Annyeong.. naneun Lestari Destyaningrum imnida, bangapseumnida. saya adalah WIRESS, ini adalah wordpress baru dan akan saya penuhi dengan banyak ff. terutama Seokyu. hehehe. soalnya saya juga suka ff western kayak punya kak Kenza itu.. maaf yaa kalo banyak kesalahan. namanya juga baru netes. gomapseumnida,, annyeonggihaseyo :)

30 thoughts on “BIG FAMILY Chapter 1

  1. Duuhh lauren knp tuh?dasyat bgt ya Seokyu,kyu nya pny anak banyak,seo nya suami nya jg banyak,sampe menikah 3 kali.kasian jg nasibnya seo krn ga bisa hamil

    Like

  2. Hwaaa anaknya banyak banget…ceritanya bagus makin penasaran aja…seohyun kasihan banget di selingkuhin terus…si laurent hana lunde gimana itu ? Semangat terus buat nulis

    Like

  3. Wawww.
    Kyu hebat punya anak 6.
    Tpi seo kasian 3 kali mngalami kegagalan dlam pernikahannya.
    Trus siapa yah yng menabrak lauren
    Seo.kah.??
    Smoga aja ini mnjadi pertemuan kyu dan seo yng pertama dan lanjut terus

    Like

  4. Mudah”an lauren selamat. Kyuhyun kemana sehingga anak” nya cari makan sendri?
    Aku pikir sandy dan mandy itu rada tomboy eh ternyata manisnya ^^
    Sstt eonni jodohkan jaehyun dengan tyuzu ya. Karna aku suka mereka apalagi mata jaehyun itu……
    Ditunggu kelanjutannya eonni
    Semangat…..

    Like

  5. hohoho gak kebayang ya kalau ini bneran, gila si kyu menghasilkan stengah lusin anak yg unggul2 gak ada yg gagal produk wkwkwkwk,

    ada yg bikin bngung renjun study tour ke nami apa ke jeju? hahaha…

    gak sabar pengen cepet2 seokyu ketemu,

    si seo kasihan, sampe pnya suami 3X, trus masa si seo gak bsa punya anak, ntar pokoknya pas seokyu udah bersatu harus kudu ada keajaiban si seo bisa hamil, haha biar ada generasi seokyu ,,

    Like

  6. loh lauren napa??
    trs anak2 pada makan malam ama siapa?? sampe gak tau lauren hilang…
    kalo ama kyu gak mungkin kan, lauren gimana nasib nya?? masyaaalah…
    jangan buat lauren nyusul ibu nya pleaseeeeee…….
    kyuhyun kemana??? woiiii kyuhyun kemana??
    semoga jaehyun cepet nemuin lauren..
    semoga lauren gak kenapa2 amin…..
    lanjut ya kak….

    Like

  7. Wow anak kyu banyak sekali
    Tapi lebih wow lagi seo udah nikah 3 x
    Jahahahaha
    Hmmmm disini seo n kyu belim dipertemukan ya
    Gak sabar liat pertemuan mereka
    Waduh siapa itu yang nabrak lauren…
    Ditunggu kelanjutannya

    Like

  8. Hai kak salam kenal aku pengujung baru diblog ini . Aduh gimana tuh nasih lauren semoga aja yg nolong seo . Giman ya kalau kyuhyun tau lauren hilang bisa2 habis itu kakak2 . Oke kak aku tunggu nex chapternya

    Like

  9. Ini cerita beda dari yang lain feel bagus, ditambah jalan cerita yang emang keren!
    Hihii castnya pake member NCT aku suka ditambah ada sandy mandy

    aku ngerasa genrenya lebih ke sad yah buat part ini tapi gak tau juga untuk next partnya

    hmm dasar yah cowo gak cukup 1 lagian siapa sih cewe yang pengen gak bisa punya anak? Gak ada kan?…

    Wongeun warbyazah sampe punya anak gtu sama selingkuhannya gak takut karma bang? Joohyuk juga sama aja

    yang nabrak lauren siapa? Gmana kalo kyuhyun tau lauren hilang? Pasti habis kena marah yang lainnya

    Next kak, semangaaaat…

    Like

  10. Wadoooh tu kyuppa produksi ank nya bnyk bgt…seonni mlh kbalikanya g bs pny ktrunan…sedh y kl jd seonni ngenes bgt gt udh g bs pny ktrunan nikh 3x sll dikhianati pula ngenes bgt…jd klop kan y kl jdoh ma kyuppa wwwkkkwwkkk…adouh tu lauren npa…smoga tidk trjdi apa2 y….itu kaka2 nya g ngrsa khilngan gt sm lauren jae ja lngsung ngeh kl da yg kurng…skm blm da y smoga cept dipertemukn….next part ditunggu saeng les…hwaiting…

    Like

  11. berurai terus air mata dari stephi meninggal sampe perselingkuhan wongeun..
    Suka sama Sandy yang baik dan akhirnya mau mengalah sama Mandy..
    Aduhh, si Lauren ketabrak mobil. Siapa yg nabrak itu? Jangan* Seonni, karna dia frustasi diselingkuhin Wongeun jadi ngendarai mobil ugal-ugalan.
    Ditunggu next chap Eonnn..

    Like

  12. Dasyatttt 3 kali nikah si mbak wkwkk
    Walaupun bukan oca yang di update, ff ini udh menghibur bgt buat w, kangen ff seokyu keren yg lain 😭

    Like

  13. Nah loh….ternyata lauren ketinggalan di restauran….????trus yang nabrak lauren itu siapa….?????trus reaksi kyu tau anak bungsunya ilang gimana nih….pasti kayak gempa bumi campur gunung meletus……bikin ngeri……kasian seo yang gagal ke3 kalinya……semoga aja seokyu cepat ketemu dan semua anak2nya kyu bisa nerima seo…..

    Like

  14. Kayanya baru kali ini aku baca couple Kyu-fani ditambah anak segitu banyaknya.. Dan entah kenapa awalnya kupikir malah Wongeun yg kedua dan Joohyuk terakhir, ternyata ini malah dibalik. Hehe
    Aku suka idenya, out of my mind sih.. Haha.
    Ditunggu lanjutannya… Jangan lupa One Call Awayny juga. Fighting author – nim ah.. Saranghae 😘😘😘😘

    Like

  15. Ceritanya bagus,, wah anak kyuhyun kok banyak banget tuh…tapi seru…
    Wuih….seohyun udah nikah 3 kali tuh…semoga seokyu segera ketemu..biar ada momentnya…😁😁😁😁

    Like

  16. Baru baca ff ini,., ceritanya Bagus banget 🙂 kyu oppa jadi duda punya 6 anak lgi 😀😀 seo unni udah nikah sampai 3 kali,., luar biasa seo unni wkwk 😁😀😂
    Dilanjut yaaa,., 🙂

    Like

  17. Haiii
    Readers baru nih.baru sekali mampir kesini lsg disuguhi cerita begini. Jujur aja gw org yg sensitif sepanjang bc ff ini nangis terus.huhuhu
    Kasihan kyu dan anak”nya. Ga bisa byngin di posisi mrk. Juhyun jg kasihan hidupnya.. Gw sempet mikir ini anak kyu jd brp klu ampe seokyu nikah dn punya anak. Ehhh ternyata juhyun mandul.moga adanya kyuhyun bisa membuat juhyun percaya pd cinta lgi.

    Like

  18. Keren ceritanya.. alurnya bisa bawa suasana hati seakan-akan kita adalah pemerannya… wehh daebaklah pokonya

    Like

Leave a comment^^