Posted in Cho Kyuhyun, Christopher Moreau, married life, Romance, SAD, Seo Joohyun, Uncategorized

One Call Away Part 14

 

Author           : Akira Cho

Genre             : Sad, romance, Married life

JJS                   : twitter @chodingcho97  facebook Lestari Cho, Magnae Choding

Cast                : Seokyu and other cast.

Length           : Chapter.

Note               : Annyeong^^ Lestari comeback. Satu kata yang akan ku ucapkan disini adalah jeongmal Mianhaeyeo. Maaf sudah membuat kalian menunggu berbulan – bulan hanya untuk ff yang absurd ini. Maafkan aku readers. 😥 😥

 

Aku akan lebih aktif lagi di blog ini. Sebenarnya aku udah mulai aktif sejak satu bulan yang lalu. Tapi aku sibuk di dunia real dan blog Wonderlands, maka dari itu blog ku sendiri jadi terbengkalai. Gwenchana. Wonderland juga penting buat aku. 😀 😀

Ff ini akan segera end. Untuk end mungkin akan aku pw. Dan satu lagi, alur cerita ff ini makin absurd aja jadi nikmatin aja ya readers XD XD.. typo dimana – mana. Gak bawa kaca pembesar .

ANTI SEOKYU… This is not your territorial. Jangan ngrusuh ya hehehehe. Nggak RCL barbell sooman melayang >,<

 

Udah cuap – cuapnya segitu aja

Previous Part

Part 1 / Part 2 / Part 3 / Part 4 / Part 5 / Part 6 / Part 7 /

Part 8 / Part 9 / Part 10 / Part 11 / Part 12/ Part 13

 

HAPPY READING

 

 

Jika ada yang bisa memisahkanku denganmu

Maka itu hanyalah takdir yang Tuhan buat

 

 

Selesai mengantar Seohyun ke penthouse dengan selamat Cho Kyuhyun segera mencegat taksi dan pergi ke apartemen Jannine untuk mengambil barang. Ia tahu Jannine pasti akan menggerutu panjang lebar padanya karena ia pergi tanpa pamit. Dan waktunya yang nyaris saja habis karena terlalu menikmati kebersamaannya dengan istrinya mungkin akan membuatnya kehilangan tiket dengan sia – sia.

 

Ponselnya berdering, Kyuhyun segera mengangkat panggilan tak perlu melihatnya karena itu pasti dari Jannine.

 

“Yoboseyo?”

 

“astaga, kau dimana oppa? Kau tahu kurang dari setengah jam lagi pesawat kita akan berangkat?” gerutu jannine.

 

“maaf aku..

 

“cepatlah datang, aku sudah membawa seluruh koper super beratmu di bandara. Kalau kau tidak segera datang aku aka- sebelum Jannine melanjutkan perkataanya Cho Kyuhyun lebih dulu memotongnya.

 

“kau sudah di bandara?” tanyanya tidak percaya.

 

“tentu saja, menunggumu jelas bukan pilihan yang baik.” Sahutnya ketus. Kyuhyun menghela nafas,

 

“apa kau sudah memeriksa kamar mandiku?”

 

“untuk apa? Apa kau mau aku melihat kloset bekas kau duduki. Tidak terimakasih.” Cibir Jannine. Kyuhyun kehilangan kesabaran dan berteriak padanya.

 

“VISA DAN PASPORKU ADA DISANA BODOH!!” Jannine terdiam kaku mendengar teriakan Kyuhyun. Ia tergagap.

 

“ap.. apa, visa dan paspormu?”

 

“seharusnya kau bertanya dulu padaku. Aku menaruhnya di dekat wastafel karena aku lupa memasukannya kembali kedalam dompet. Yasudahlah, aku akan segera mengambilnya. Kau tunggu disana.” Kyuhyun menurunkan intonasinya. Ia tahu Jannine tidak salah. Ia harus segera meminta maaf jika mereka bertemu.

 

“Pak, antarkan aku ke apartemen yang ada di dekat sini.” Sang supir mengangguk dan mengantar Kyuhyun ke apartemen yang sudah sangat ia ketahui. Dalam diamnya Kyuhyun berpikir, kenapa pula ia bisa melupakan visa dan paspornya? Padahal jelas – jelas ia sama sekali tidak bisa memejamkan mata sedetikpun semalam. Apa karena Seohyun jadi ia lupa segalanya? Ia mengusap kasar wajahnya. Teringat pertemuan singkatnya tadi. Meski begitu ia tahu Seohyun masih akan datang padanya.

 

Tidak sampai sepuluh menit taksi yang di tumpangi Kyuhyun sudah membawanya ke apartemen Jannine. Kyuhyun berlari secepat kilat untuk segera naik ke atas. Saat sudah sampai tiba – tiba Jannine menghubunginya lagi.

 

“sudahlah oppa, kita naik pesawat yang lain saja. Tinggal sepuluh menit lagi dan kau bahkan belum ada disini. Seharusnya kita sudah di ruang boarding. Cepat kemari dan ambil koper super beratmu!” Jannine segera memutus panggilan tidak membiarkan Kyuhyun berkata sedikitpun. Kyuhyun tahu gadis itu sangat marah padanya.

 

Kyuhyun segera bergegas keluar apartemen dan menjemput Jannine. Meski sejujurnya ada sedikit ketakutan dalam dirinya. Jannine bukanlah pemarah. Tapi dia sudah keterlaluan dengan membentaknya seperti tadi.

 

ONE CALL AWAY

 

Setelah beberapa saat akhirnya Seohyun sadar. Christ dan Daniel menatapnya dengan cemas. Seohyun bawa tangan kanannya memegang pelipisnya yang terasa berdenyut. Ia menatap Christ dan ingatannya telah kembali ke kejadian sebelum dia pingsan.

 

“Christ,, bagaimana? Apa kau sudah menghubungi Kyuhyun atau Jannine? Bagaimana dengan mereka?” Tanya Seohyun histeris. Christ segera memeluknya untuk menenangkannya.

 

“ssstt,, setelah kau lebih tenang kita akan segera pergi ke bandara untuk memastikannya.” Seohyun terdiam namun tidak dengan kedua matanya. Ia menangis dalam diam. Ia bahkan tak peduli pada putranya yang kini menatapnya dengan tatapan bingung.

 

Tak lama kemudian Seohyun meminta Christ untuk mengantarnya ke bandara. Setelah mengantar Daniel ke sekolah, mereka langsung menuju bandara. Dalam mobil Seohyun sama sekali tidak mau berbicara apapun. Pikirannya terlalu kalut hingga rasanya ia ingin sekali menjerit memanggil nama pria itu, agar pria itu datang dan memeluknya.

 

ONE CALL AWAY

 

            “maaf, aku-“ belum sempat menyelesaikan perkataannya Jannine sudah berlalu meninggalkan Kyuhyun dengan kopernya. Moodnya buruk karena tingkah Kyuhyun pagi ini. mereka ketinggalan pesawat dan Kyuhyun juga membentaknya tadi. Siapa yang akan tetap baik – baik saja kalau begitu. Katakan pada Jannine maka gadis ini lebih memilih menjatuhkan diri dari gedung!

 

“Jannine tunggu aku..” pinta Kyuhyun sambil berusaha menyamai langkah gadis dua puluhan itu. Namun baru beberapa langkah tiba – tiba mereka di kejutkan oleh pengumuman yang ada di depan layar berukuran sangat besar. Serentak semua orang yang sedang sibuk dengan urusan masing – masing menoleh pada layar datar itu. Beberapa orang terkejut begitu juga dengan Kyuhyun dan Jannine.

 

“sebuah pesawat dengan nomor seri E25437 tujuan Berlin Jerman mengalami kecelakaan beberapa menit yang lalu. Belum diketahui apa penyebab utama kecelakaan tersebut namun bisa dipastikan terjadi kebocoran pada salah satu bahan bakarnya yang menyebabkan pesawat tidak terkendali.”

 

            Jannine dan Kyuhyun saling berpandangan sekilas. Kemudian Jannine mengangkat bahu seraya berkata

 

“untung saja kau terlambat. Jika tidak mungkin kita sudah mati.” Kyuhyun tersenyum kecil. Ia menghampiri Jannine dan merangkul bahu gadis itu.

 

“maaf ya sudah membentakmu tadi. Aku hanya sedang.. suasana hatiku sedang buruk.” Aku Kyuhyun jujur. Jannine menggeleng.

 

“no matter. Ayo kita pulang. Lebih baik kita tunda pemberangkatan kita hingga suasana lebih tenang. Aku akan bilang bi’da untung menjemputku dengan jet saja.” Sahutnya ringan. Kyuhyun mengangguk. Mereka berdua melangkah ke luar bandara. Dalam waktu singkat saja bandara sudah seperti tempat pengungsian. Sebagian besar pastilah keluarga yang anggotanya ikut dalam pesawat itu. Memastikan bahwa keadaan mereka baik – baik saja. Who knows, semua itu hanya Tuhan yang tahu kan.

 

Ketika sedang memasukan barang – barang ke dalam taksi. Kyuhyun merasa seseorang tengah meneriakkan namanya. Ia yakin ia mengenal suara itu. Tapi tidak, ia menggeleng pelan. Ia pasti sedang berhalusinasi. Inilah akibatnya jika ia bertemu dengan istrinya tadi pagi. Otaknya tidak bisa berfungsi dengan baik.

 

“oppa, unnie memanggilmu.” Kata Jannine sambil menggoyang lengan Kyuhyun. Kyuhyun tersadar dari lamunannya. Ia menoleh ke belakang dan ia dapat me;ihat wajah penuh kecemasan milik Seohyun dan juga Christ.

 

“Seohyun..” gumamnya lirih. Seohyun tanpa pikir panjang lagi berlari ke pelukan Cho Kyuhyun dengan wajah berurai air mata. Ia menangis sekeras – kerasnya saat ia sudah bisa merasakan pelukan Kyuhyun. Kyuhyun mengelus punggungnya pelan berusaha menenangkan wanita yang masih berstatus istrinya itu.

 

“kenapa menangis heum, ada apa?” Tanya Kyuhyun lembut. Seohyun memegang kedua pipi Cho Kyuhyun dan menatapnya dengan dalam.

 

“kau benar Cho Kyuhyun kan, kau benar – benar Cho Kyuhyun suamiku kan?” Kyuhyun tertawa kecil dan mengangguk sebagai jawaban.

 

“tentu saja aku Cho Kyuhyun suamimu..” jawaban Kyuhyun membuat Seohyun kembali bisa bernafas normal. Hatinya lega dan beban yang terkumpul penuh dalam dirinya perlahan menghilang.

 

“terimakasih tuhan, terimakasih telah mengabulkan doaku.” Ucap Seohyun penuh rasa syukur. Kyuhyun mengerutkan kening.

 

“memangnya ada apa?” Tanya Kyuhyun tidak mengerti. Wajah Seohyun berubah ketus.

 

“apa kau lupa pesawatmu beberapa menit yang lalu kecelakaan?” sahut Seohyun ketus. Christ yang sudah berada di dekatnya tersenyum kecil.

 

“dia terkejut hingga pingsan kau tahu..” Christ memberikan informasi itu pada Kyuhyun. Meski tidak percaya sepenuhnya ia tahu Christ tidak berbohong ia dapat melihat Seohyun yang menatapnya dengan uraian air mata.

 

“tapi syukurlah kalian tidak jadi naik pesawat itu.” Tambah Christ. ia menatap Jannine penuh harap. Namun gadis itu memilih mengalihkan pandangan ke arah lain. Ia sedang tidak dalam mood baik. Meski sebenarnya tidak terjadi apapun antara dirinya dan Christ. yah meski mereka sudah pernah berciuman.

 

“terutama kau..” tambahnya lagi sambil memeluk Jannine dengan erat seolah takut kehilangan Jannine. Meski terkejut Jannine sama sekali tidak menolak.

 

“syukurlah kau baik – baik saja. Kau bisa membuatku mati jika kau tidak baik – baik saja” gumam Christ penuh arti. Jannine tersenyum dan mengangguk dalam pelukan pria itu.

 

“kalau begitu ayo pulang bersama.” Ajak Christ pada semua orang. Mereka mengangguk. Akhirnya mimpi buruk itu bisa mereka lalui dengan baik.

 

ONE CALL AWAY

 

            Saat ini Seohyun dan Kyuhyun sedang berada dalam kamar yang sama di penthouse milik Seohyun. Dengan Seohyun yang terus memeluk suaminya dengan begitu erat. Ketakutan itu masih ada. Meski sekarang Kyuhyun sudah berada dalam pelukannya. Sudah ada dalam jangkauannya.

 

“jangan pergi.. jangan pergi lagi..” pinta Seohyun lirih. Suaranya bak tercekat entah karena apa. Ketakutannya tadi pagi benar – benar mampu membuatnya tidak berpikir apapun dengan baik bahkan ia melupakan Daniel begitu saja.

 

Kyuhyun yang sedang mengelus surai panjang milik istrinya mengangguk mengiyakan. Sekarang ia bisa bernafas dengan sangat baik. Saat Seohyun sendiri memintanya untuk tidak pergi lagi. saat Seohyun sudah membuka pintu kesempatan kedua padanya. Dan ia berjanji bahwa semuanya pasti akan ia jaga dengan baik.

 

“aku tidak akan pergi lagi..” jawab Kyuhyun penuh keyakinan. Seohyun mendongak berusaha membawa raut wajah Kyuhyun. Dan yangia temukan adalah keseriusan.

 

“tapi, apakah kau sudah memaafkanku?” tanyanya penuh kehatia – hatian. Seohyun terdiam agak lama sebelum menjawab. Membuat Kyuhyun diam – diam merasa takut.

 

“aku sudah memaafkanmu. Meski luka itu menyakitkan. Tapi itu hanya masa lalu. Aku juga berpikir tentangmu akhir – akhir ini. apa yang membuatmu memilih meninggalkanku bahkan ketika wanita itu sudah pergi selamanya, kenapa kau tidak sedikitpun berusaha menemuiku untuk sekedar meminta bertemu dengan Daniel. Awalnya yang kudapatkan hanyalah kau sudah membuangku dan Daniel dari hidupmu. Awalnya seperti itu..” ucap Seohyun lirih. Namun Kyuhyun tetap bisa mendengarnya dengan baik.

 

…namun setelah bertemu lagi denganmu. Aku tahu, aku bisa merasakannya. Kau sama menderitanya denganku. Kau menahan diri untuk tidak berusaha menemuiku karena ada Lauren. Meski awalnya aku membenci kenyataan kau yang lebih memilih gadis kecil itu daripada aku dan Daniel. Tapi aku bisa memahaminya. Kau menyerahkan Daniel padaku karena kau tahu bahwa putrimu itu akan sendirian. Dia hanyalah seorang anak kecil yang tidak tahu apapun tentang kesalahan kedua orang tuanya. Meski sedih dan terluka aku tahu bahwa aku juga tidak sendirian merasakannya.” Sambung Seohyun membuat Kyuhyun mengeratkan pelukannya. Ia mencium rambut Seohyun yang beraroma strawberry. Aroma yang selalu jadi favoritnya.

 

“terimakasih Seohyun. Karena telah memberiku kesempatan sekali lagi, karena sudah percaya lagi padaku dan karena tetap mencintaiku meski aku selalu menyakitimu..” ujar Kyuhyun tulus dan lembut. Seohyun mengangguk.

 

“oh ya sayang, apa kau sudah memberitahu pada Daniel bahwa aku adalah ayahnya?” Tanya Kyuhyun cepat karena hal itu terpikir begitu saja. Kyuhyun menaikkan alisnya tidak percaya.

 

“belum?” tanyanya memastikan.

 

“aku sama sekali belum mengatakan apapun pada Daniel. Dan sejauh ini yang dia tahu ayahnya adalah Christ bukan kau.” Tutur Seohyun mampu membuat Kyuhyun berubah murung. Seohyun tahu ia salah. Tidak seharusnya ia menyembunyikan identitas ayah kandung Daniel.

 

“aku akan memberitahu Daniel secepatnya. Aku-

 

“Daniel sudah tahu..” sahut Kyuhyun cepat. Seohyun membelalakan kedua matanya.

 

“da.. darimana Daniel tahu.. aku tidak pernah mengatakan apapun padanya.” Tanya Seohyun cemas. Kyuhyun menarik nafas sebelum bercerita.

 

“kau ingat saat kita bertemu terakhir kali dengan Daniel?” Seohyun mengangguk.

 

“saat aku memeluknya dia mengatakan padaku ‘aku juga sayang Dad, Kyuhyun Dad.’ Aku terkejut tapi ia memintaku diam” Seohyun tersenyum kecil, meski merasa kecolongan tapi ia bisa bernafas lega sekarang.

 

“aku tahu siapa tersangka utamanya.” Ucap Seohyun menyeringai.

 

‘awas saja kau Mr Moreau.’ Batinnya dalam hati

 

ONE CALL AWAY

 

            “aku senang kau tidak jadi pergi.” Ucap Christ pada Jannine. Saat ini mereka tengah duduk santai di ruang tengah. Meski hubungan mereka sudah lebih baik dari sebelumnya namun tetap saja Christ maupun Jannine bersikap seperti biasa.

 

“aku akan tetap pergi Uncle.. aku akan menghubungi bi’da untuk menjemputku dengan jet pribadi saja. Karena sepertinya aku takut dengan kejadian tadi.” Sahut Jannine.

 

“tapi kau akan kembali kesini kan?” tanya Christ memastikan.

 

“untuk apa aku kembali?” tanya Jannine dengan ketus membuat Christ merengut sebal.

 

“apa kau akan meninggalkan kekasih tampanmu sendirian disini, kesepian karena kau tak ada?” Jannine terkekeh dengan sikap manja pria berumur tiga puluh tahun itu. Bagaimana bisa pria yang selalu terlihat dewasa dan bijaksana berubah menjadi semanja ini? Padahal selisih umur mereka delapan tahun.

 

“tentu saja aku akan kembali uncle..” jawaban Jannine menerbitkan seulas senyum indah diwajah Christ.

 

ONE CALL AWAY

 

Daniel baru saja pulang sekolah siang itu. Ia pulang dengan mobil pengantar khusus yang disediakan oleh pihak sekolah. Wajah kecil itu terlihat lelah. Daniel membuka pintu utama dengan mudah. Karena ibunya tak pernah mengunci pintunya saat jam pulang sekolah Daniel tiba. Sudah beberapa hari ini Daniel merasa ada sesuatu yang aneh melanda dirinya. Pria kecil itu sama sekali tidak bisa menjabarkan apa yang sebenarnya tengah ia rasakan. Efeknya hari ini ia terlihat tidak bersemangat sekali.

 

Saat akan menuju kamarnya yang terletak dilantai atas. Daniel dikejutkan oleh suara orang yang sangat amat dikenalnya. Daniel menoleh dan langsung berhambur ke dalam pelukan orang yang baru saja memanggilnya.

 

“kau sudah pulang Daniel-ahh?” tanya Jannine sambil tersenyum lebar. Daniel berlari ke pelukan Jannine secepat yang ia bisa dan dengan senang hati Jannine membuka kedua lengannya untuk memeluk Daniel.

 

“Nunna, aku kira aku tidak akan bertemu denganmu lagi. I miss you so much..” ucapnya langsung. Daniel memang sudah sangat ketergantungan dengan Jannine. Sikap Jannine yang ramah dan hangat membuat Daniel merasa disayangi.

 

“me too..” jawab Jannine lembut. Daniel melepaskan pelukan Jannine dan menatap jannine lekat – lekat.

 

“nunna, tidak jadi pergi ke Jerman?”

 

“jadi.. tentu saja jadi.”

 

“tapi kenapa nunna ada disini?” tanya Daniel bingung. Jannine tersenyum tipis ia menggandeng tangan kecil itu untuk mengikutinya duduk disofa.

 

“tadi pagi pesawat yang akan nunna tumpangi mengalami kecelakaan..” jelas Jannine. Daniel terkejut hingga ia berdiri dan menatap jannine dengan pandangan khawatir. Jannine terkiki geli, mungkin Seohyun benar jika pria kecil ini sangat menyukainya.

 

“nunna baik – baik saja kan?” Jannine mengangguk manis.

 

“kalau saja Kyuhyun oppa tidak meninggalkan visa dan paspor di kamar mandi mungkin kami sudah hangus terbakar.”

 

“Kyuhyun uncle?”

 

“Mmm..”

 

“apa Kyuhyun uncle ada disini?”

 

“tentu saja.. mungkin dia sedang istirahat di kamar mommy mu tampan.” Daniel tersenyum lebar lalu melepaskan dirinya dari pelukan Jannine. Berlari menuju kamar Seohyun. Ia bahkan tidak takut bahwa ia bisa jatuh kapan saja ketika berlari ke tangga. Tidak mengindahkan nasehat Jannine maupun Christ. Setelah sampai di depan pintu pria kecil itu mengambil nafas perlahan dan membuka handel pintu.

 

Senyumnya semakin merekah ketika ia mendapati sosok jangkung terbaring diranjang mommynya. Seohyun yang baru saja keluar dari kamar mandi tersenyum tipis menatap Daniel yang tidak melepaskan pandangannya sedikitpun pada ayah kandungnya.

 

“kau sudah pulang sayang?” tanya Seohyun menghampiri Daniel. Daniel berlari memeluk ibunya dengan erat.

 

“Mom okay?” tanya Daniel penuh perhatian. Teringat bagaimana ibunya pingsan tadi pagi.

 

“Mom okay sayang..” daniel beringsut dan mendekat ke arah Kyuhyun. Tidak berani membangunkannya dan memilih memandang Kyuhyun penuh harap. Semoga saja pria ini segera bangun. Seohyun menghampiri Daniel dan berbisik pada putranya.

 

“sepertinya Daddymu sangat kelelahan sayang. Ayo kita keluar Mom akan siapkan makan siang untukmu.” Akhirnya mereka berdua memutuskan keluar kamar tanpa membangunkan Kyuhyun yang terlelap.

 

Diruang tengah tampak Jannine sedang bermain game dengan Christ. Pria itu menoleh sebentar memandang pasangan ibu dan anak turun dari lantai atas.

 

“Kyuhyun mana?” tanyanya pada Seohyun.

 

“masih tidur sepertinya dia sangat kelelahan.” Jawab Seohyun tanpa melepas tangan Daniel. Wanita itu mengajak putranya ke dapur. Ia menyuruh Daniel duduk di counter dapur sedangkan dia menyiapkan makan siangnya.

 

“oppa memang sangat kelelahan. Dia mempersiapkan keberangkatannya seminggu yang lalu. Dan berusaha menyelesaikan sisa – sisa pekerjaan yang ada di California sebelum menjemputku.” Jannine melaporkan pada Seohyun. Seohyun terlihat sedih. Tapi bukankah pria itu tidak akan meninggalkannya.

 

“tapi sekarang aku senang karena unnie mau menerima oppa kembali. Itu sungguh menggembirakan.” Seohyun tersenyum kecil. Berbeda dengan Daniel. Pria kecil itu menatap sengit ke arah Christ yang sejak tadi asik mengelus rambut panjang Jannine yang dikuncir.

 

“aku benci Dad..” ucapnya lantang. Membuat tiga pasang mata menatap ke arah Daniel bersamaan. Tak terkecuali Kyuhyun yang baru saja turun dan masih ada di tangga. Mengernyit mendengar suara lantang putranya. Siapa yang Daniel benci? Apakah dirinya?

 

“sayang, kenapa berkata seperti itu. Mom tidak pernah mengajarimu seperti itu.” Nasehat Seohyun. Namun Daniel sama sekali tidak menggubris. Ia melangkah menuju Jannine dan Christ duduk. Dan menatap Christ tajam.

 

“jangan dekat – dekat dengan nunnaku Dad. Jannine nunna itu milikku.”Para orang dewasa tergelak ketika menyadari sikap possesive Daniel pada Jannine. Semuanya tersenyum geli kecuali Christ.

 

“apa aku akan bersaing dengan putraku sendiri, setelah sebelumnya aku bahkan bersaing dengan ayahnya. Hidupku miris sekali.” Gerutu Christ pelan namun masih bisa didengar oleh Jannine. Jannine menatap Christ yang cemberut.

 

“astaga Daniel kau membuat Daddy mu cemburu.” Jannine berusha mengalihkan ketegangan antara ayah dan anak itu. Kyuhyun yang dari tadi hanya menjadi penonton berdehem sejenak untuk mengambil perhatian mereka.

 

“apakah tidak ada yang merindukanku?” kata Kyuhyun lantang mampu membuat Daniel mengalihkan perhatiannya. Ia menatap Kyuhyun tak berkedip untuk beberapa saat. Setelah tersadar pria kecil itu tersenyum lebar dan berlari ke arah Kyuhyun. Menerjang Kyuhyun yang siap memeluknya.

 

“Kyuhyun Uncle.. I miss you..” ucap Daniel parau. Kyuhyun tersenyum sambil mengelus surai lembut putranya.

 

“Uncle juga sangat merindukanmu sayang.”

 

“Uncle, tidak jadi pergi?” tanya Daniel menatap mata Kyuhyun. Kyuhyun menggeleng pelan menandakan bahwa ia tidak akan kemana – mana.

 

“benarkah?”

 

“tentu saja..”

 

“yeay.. itu artinya Uncle akan berada disini terus kan?” tanya Daniel penuh harap. Kyuhyun menatap Seohyun sekilas dan menemukan bahwa istrinya tersenyum mengangguk.

 

“tentu saja sayang.”

 

“yeay!! Aku senang sekali.” Daniel memeluk Kyuhyun begitu erat. Kyuhyun tidak menolak karena ia juga begitu merindukan putranya. Putra yang sudah lama ia tinggalkan. Ia berjanji dalam hati akan menjaga anak dan istrinya sampai ia mati.

 

“appa juga senang ada disampingmu Daniel-ahh.” Bisik Kyuhyun pelan. Daniel mengernyit karena tidak paham. Ia baru saja belajar bahasa Korea dan itu baru sepatah – sepatah yang di ajarkan oleh Mom dan Grandmanya. Mana mungkin ia bisa memahami apa yang diucapkan Kyuhyun. Nmun Hl Itu tak serta merta membuat senyum di wajah Daniel musnah. Ia mendekatkan bibirnya di telinga Kyuhyun.

 

“saranghae appa.” Dua kata yang terlontar dari bibir Daniel mampu membuat Kyuhyun tersenyum lebar. Ia memeluk erat putranya dan dalam hati pria itu melimpahkan puji syukur pada Tuhan yang masih memberinya satu kesempatan yang sangat berarti. Tanpa terasa setitik air mata lolos dari mata Kyuhyun yang mampu membuat Seohyun mendekat. Dengan lembut ia usap air mata itu sambil menggeleng. Seolah mengatakan bahwa semua ini hanya perlu dilalui dengan bahagia. Dan Kyuhyun mengangguk.

 

ONE CALL AWAY

 

Suasana malam hari ini sedikit berbeda dipenthouse Seohyun. Kedatangan Jannine dan Kyuhyun tentunya menambah suasana rumah menjadi hangat. Tidak ada lagi tatapan sinis dan juga perdebatan antara Seohyun dan Kyuhyun lagi. Keduanya sudah mulai bisa menerima keadaan satu sama lain. Sama halnya dengan Jannine dan Christ. Meski keduanya tampak diam namun tak membuat keduanya mau memisahkan diri satu sama lain. Bahkan hingga malam menjelang Christ terus saja mengikuti Jannine kemanapun. Dan sampailah mereka disini.

 

Sebuah gazebo yang terletak di belakang rumah di dekat taman yang indah dengan berbagai macam lampu warna warni yang menghiasinya. Suasana malam ini terasa indah, langitpun seolah tahu dengan kebahagian baru yang dirasakan rumah itu hingga banyak sekali bintang yang bertaburan di langit.

 

Christ terus memeluk Jannine dari samping sambil menciumi kening jannine berulang – ulang. Seolah ia akan cepat mati jika berpisah dengan Jannine. Jannine tidak menolaknya sama sekali. Meski beberapa waktu lalu mereka mengalami kesalahpahaman kecil namun mereka berhasil melauinya dengan sabar.

 

“Jannine..” panggil Christ pelan. Jannine mendongak untuk menatap Christ yang sedang menatapnya lekat.

 

“apa kau bahagia?” tanya Christ, Jannine tersenyum mengangguk. Ia memang bahagia ada di dekat pria yang delapan tahun lebih tua darinya. Meski pria itu suka sekali menyakitinya dengan kata – kata tajamnya. Toh pada kenyataannya pria itu sudah mengakui perasaannya padanya. Bukankah itu sudah bagus?

 

“aku tidak berpikir bahwa aku akan jatuh cinta padamu Jannine.. tidak pernah sedikitpun.” Tutur Christ lirih. Pria itu menunduk sambil memainkan tangan Jannine dalam genggamannya.

 

“aku jatuh cinta pada Angeline sejak aku bertemu dengannya secara tidak sengaja. Aku bukan pria baik sebelumnya. Hidupku hanya ku habiskan dengan bekerja dan mencari wanita sebagai kebutuhan. Apalagi wajahku cukup tampan kan?” pujinya pada diri sendiri. Jannine tersenyum membenarkan. Christ memang tampan. Apalai diusianya yang sudah menginjak kepala tiga. Dengan lembut Christ mengecup punggung tangan Jannine membuat Jannine terkejut dan merona.

 

“Angeline, mengajarkanku banyak hal yang tak pernah ku ketahui dalam hidup. Terutama belajar bagaimana merawat seorang putra. Kau tahu Jannine, pada awalnya aku sangat membenci anak kecil. Apalagi saat aku bertemu dengan Angeline Daniel baru berumur sekitar satu setengah tahunan. setiap hari aku selalu menyempatkan diri mengunjungi tempat ini. Hingga pada akhirnya aku jatuh hati pada keduanya. Aku jatuh hati pada ibu dan anak itu.” Jannine mendengarkan dengan seksama setiap kata yang Christ curahkan. Karena ia tahu masih banyak hal yang ia tidak tahu tentang pria ini.

 

…tapi, sebagai seorang pria aku juga sadar bahwa sebenarnya Angeline tidak pernah memberiku kesempatan menyayanginya lebih. Meski kami tinggal serumah itu murni karena aku ingin menyayangi Daniel sepenuh hatiku dan dia mengijinkan itu. Tidak bisa memilikinya ku pikir tidak apa. Namun ternyata aku tidak pernah baik – baik saja.” Christ menghela nafas sambil tersenyum tipis.

 

“aku menyembunyikan setiap kesakitanku dengan tersenyum. Setidaknya cintaku pada Daniel terbalas. Sejak menyadari itu. Aku sudah merencanakan kepergianku ke tanah kelahiranku. Karena ku pikir aku akan mengalami patah hati berkepanjangan. Astaga, aku sungguh tidak ingin mengalaminya.” Jannine tersenyum melihat raut geli di wajah Christ. Ia usap pelan bahu Christ seolah mengatakan semuanya sudah baik – baik saja.

 

“tapi semua berbeda ketika aku bertemu denganmu. Aku benci padamu awalnya. Kau suka sekali mengangguku. Kau gadis urakan yang tidak tahu malu. Apalagi saat kau dengan mudah masuk dalam mobilku. Bagaimana otak kecilmu itu bisa mempunyai cara – cara ekstrem seperti itu? Meski kesal aku akui kau hebat sayang.” Christ terkekeh melihat wajah Jannine semerah tomat.

 

“aku hanya.. yah, aku suka kehidupan bebas sejak dulu.. jadi ku pikir jadi ku pikir.” Segala perkataan jannine buyar ketika Christ mengecup pipi kirinya mesra. Jannine sudah seperti patung. Terdiam.

 

“kau manis sekali jannine.” Ucap Christ menatap penuh pada bibir Jannine. Pria itu mendekatkan wajahnya untuk menjangkau bibir Jannine. Sedangkan gadis itu hanya diam saja dan tidak menolak sama sekali. Ia memilih memejamkan mata menanti apa yang akan dilakukan Christ padanya. Sedetik, dua detik, tiga detik..

 

Plukk..

 

“ada nyamuk di dahimu Jannine.. kenapa kau memejamkan mata?” Christ memukul pelan dahi jannine membuat Jannine mengaduh dan membuka matanya dengan kesal. Pria itu tersenyum geli.

 

“sakit uncle!!!” gerutu Jannine.

 

“yah, daripada kau digigit nyamuk dan pasti rasanya gatal jadi lebih baik ku bunuh saja nyamuknya. Dan lagi, untuk apa kau memejamkan mata seperti itu? Astaga apa kau berpikir aku akan menciummu Jannine? Kau sungguh mesum.” Ejek Christ sambil tertawa. Jannine merengut dan melepas genggaman Christ pada tangannya. Ia berpaling dan memilih melihat lampu yang menyala kelap – kelip.

 

“aishhh.. lebih baik aku masuk saja.” Jannine melangkahkan kaki meninggalkan gazebo itu. Dan sebelum mencapai dua langkah Christ menariknya hingga Jannine jatuh dalam pangkuannya. Jannine tercengang, lebih terkejut lagi saat Christ sudah melumat bibirnya dengan lembut. Ia tersenyum dalam hati. Dengan pelan Jannine membalas lumatan itu dan mengalungkan kedua tangannya pada leher Christ. Setelah beberapa menit akhirnya ciuman itu terlepas. Mereka berdua menyatukan kening.

 

“I Love You Jannine.”

 

“I Love you too Uncle.” Keduanya tersenyum dan mengulang apa yang terjadi tadi hingga kegelapan menelan mereka.

                

ONE CALL AWAY

 

            “oppa..” panggil Seohyun lembut. Saat ini keduanya tengah berada di kamar yang sama. Kyuhyun terus saja duduk bersandar pada dashboard ranjang. Memejamkan mata seolah sedang tidur. Seohyun yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk kimononya dan mendekati suaminya.

 

“oppa, kau baik – baik saja?” tanya Seohyun cemas. Wanita itu bahkan menempelkan tangannya didahi suaminya. Takut terjadi sesuatu yang buruk pada Kyuhyun.

 

“aku baik – baik saja sayang.” Sahut Kyuhyun sambil menyentuh tangan Seohyun yang menempel pada dahinya. Ia membuka mata dan tersenyum lembut pada Seohyun.

 

“lalu kenapa diam saja dari tadi?” tanya Seohyun lembut. Meski lama kelamaan tatapan cemas itu perlahan hilang.

 

“aku sedang berdoa pada Tuhan. Supaya semua yang kulalui hari ini bukanlah mimpi. Bisa kembali bersamamu dan putra kita. Jikapun itu mimpi aku hanya berharap aku tidak akan bangun lagi supaya aku bisa berbahagia denganmu. Meski itu hanya dalam mimpi.” Jujur Kyuhyun sambil menunduk. Seohyun terenyuh dengan sikap suaminya. Matanya berkaca – kaca. Ia rengkuh wajah suaminya agar suaminya menatap ke dalam matanya.

 

“kau tidak bermimpi oppa. Ini nyata, aku nyata dan aku ada disini bersamamu.” Ucap Seohyun tulus. Kyuhyun tersenyum sambil meraba wajah Seohyun. Sudah berapa lama ia tidak melakukan hal kecil ini? Rasanya sudah lama sekali sampai ia lupa rasanya. Matanya berkaca – kaca siap untuk menangis. Namun Seohyun menggeleng.

 

“tidak, jangan menangis oppa,”kata Seohyun dengan suara serak.

 

“aku hanya terlalu bahagia sayang. Terimakasih untuk maaf yang telah kau berikan padaku, terimakasih karena sudah..

 

Cupp..

 

Seohyun menghentikan racauan Kyuhyun dengan sebuah kecupan singkat di bibir. Wanita itu tersenyum menatap suaminya yang terlihat begitu terkejut. Seohyun membingkai wajah Kyuhyun dengan kedua tangannya.

 

“kau begitu tirus oppa, matamu juga terlihat lelah sekali. Rambutmu sudah mulai memanjang tidak beraturan, kau sepuluh tahun lebih tua dari umurmu.” Aku Seohyun membuat Kyuhyun tersenyum. Kali ini Seohyun benar, memang Kyuhyun terlihat sepuluh tahun lebih tua dari usianya. Pria itu menikmati setiap sentuhan tangan lembut istrinya di wajahnya. Sentuhan yang sudah sangat lama ia rindukan.

 

“kau harus makan yang banyak dan istirahat yang cukup agar kau bisa kembali seperti dulu oppa.” Ucaan Seohyun membuat Kyuhyun membuka matanya perlahan. Ia mengangguk menyandarkan kepalanya di dada Seohyun. Tempat paling nyaman yang pernah ia rasakan.

 

“maafkan aku.. seharusnya aku tak menyakitimu dulu. Rasanya selalu sesak saat menyadari bahwa dulu aku begitu idiot mengkhianati wanita sebaik dirimu. Aku merasa berdosa padamu, tapi aku tahu bahwa aku tak bisa hidup tanpamu.” Jujur Kyuhyun lirih. Seohyun terus mengelus rambut Kyuhyun untuk menenangkannya.

 

…aku berdoa pada Tuhan… jika aku diberi satu kesempatan lagi untuk menyayangimu dan Daniel maka akan aku lakukan dengan sepenuh hati. Aku tak akan menyakiti kalian berdua lagi, tak akan meninggalkan kalian berdua lagi. Bahkan jika itu harus ku bayar dengan nyawaku. Aku akan melakukan apapun untuk kalian berdua.” Seohyun menggeleng. Ia mencium kepala Kyuhyun sambil menangis.

 

“aku sudah memaafkanmu oppa. Jangan berkata seperti itu. Semuanya sudah lewat. Aku dan Daniel sudah disini bersamamu. Kita akan hidup bahagia selamanya setelah semua hal sulit telah kita lalui. Kau percaya padaku kan?” tanyanya sambil menatap mata Kyuhyun yang memerah. Pria itu mengangguk.

 

 

“terimakasih sayang. Terimakasih istriku..”

 

ONE CALL AWAY

 

 

            pagi ini terasa lebih dingin dari biasanya. Yah ini adalah akhir november tentu saja cuaca akan bertambah dingin. Salju mulai turun dan hal itu mengharuskan orang – orang untuk berpakaian lebih hangat dari biasanya. Tak terkecuali dengan Daniel. Pria kecil itu sedari tadi merengut karena Seohyun terus saja berceloteh betapa pentingnya memakai pakaian hangat.

 

“Daniel, mom sudah bilang kan. Salju sudah mulai turun itu artinya cuaca akan semakin dingin. Cepat pakai mantelmu dan sarapan.” Kata Seohyun tegas. Daniel diam saja.

 

“Daniel, dengar mom tidak.” Tanyanya lagi memperingatkan.

 

“tapi Mom, Daniel tidak suka pakai mantel. Daniel benar  benar tidak suka.” Sanggah Daniel sambil melipat kedua tangan. Gayanya khas Cho Kyuhyun sekali. Seohyun mendengus. Anaknya benar – benar.

 

“ada apa sayang?” tanya Kyuhyun menghampiri keduanya di kamar Daniel. Seohyun menoleh dan mendapati suaminya datang.

 

“Daniel tidak mau memakai mantel oppa, padahal cuaca begitu dingin di luar.” Adu Seohyun. Kyuhyun mengernyit heran menatap putranya.

 

“kenapa tidak mau Daniel? Mommy benar diluar dingin. Kau bisa mati beku.” Nasehat Kyuhyun lembut. Daniel tetap menggeleng. Seohyun diam saja memandangi kedua pria berbeda usia itu.

 

“baiklah jika kau tidak mau tidak masalah.” Kata Kyuhyun mengalah.

 

“tapi oppa Daniel bisa sakit.” Sahut Seohyun menatap Kyuhyun tidak mengerti.

 

“biarkan saja, kan Daniel yang mau. Iya kan Daniel.” Tanya Kyuhyun tersenyum geli melihat putranya menunduk. Ia hampiri putranya dan berjongkok.

 

“sebagai gantinya kau harus membawa mantelmu ke dalam tas. Jika kau berubah pikiran kau bisa memakai mantelnya.” Daniel mendongak menatap Kyuhyun berbinar. Kyuhyun selalu saja berbicara lembut padanya sejak saat itu. Dan itu menjadi nilai plus tersendiri bagi Kyuhyun dimata Daniel.

 

“thank you Daddy, I Love You so much.” Ia memeluk Kyuhyun dengan erat,

 

“ayo sarapan..” Daniel mengangguk, Kyuhyun membawa Daniel ke lantai atas dalam gendongannya. Seohyun tersenyum, Kyuhyun bisa mengimbangi sikap kerasnya pada putranya dengan sikap lembutnya. Hatinya tersentuh hingga membuat matanya berkaca – kaca. Ia harus banyak bersyukur pada Tuhan karena telah mengembalikan suaminya seperti dulu.

 

           

ONE CALL AWAY

 

            Jannine menatap dedaunan yang berserakan di jalanan. Wajahnya tersenyum senang membayangkan semua hal yang sudah terjadi dalam hidupnya. Bagaimana ia melarikan diri dari pertunangannya karena kekasihnya menyelingkuhinya, bagaimana ia bisa bertemu dengan seorang Christopher Moreau. Pria keturunan Amerika Inggris yang usianya terpaut delapan tahun. Menikah dengan Christ tidak pernah ada dalam daftar yang ia impikan selama hidupnya. Namun, ini bahkan sudah menginjak tahun kedua mereka menikah.

 

Meski sampai saat ini Jannine belum dikaruniai seorang bayi lucu yang menghiasi kehidupan rumah tangganya. Namun itu tak mengurangi kebahagian yang ada diantara mereka berdua. Meski Jannine pernah merasa bersalah pada Christ karena dia belum bisa memberinya seorang bayi. Namun Christ selalu berujar padanya “tidak apa sayang, itu artinya kau sepenuhnya masih milikku. Aku juga belum siap kehilangan perhatianmu.” Walaupun jawaban Christ benar – benar kekanakan namun hal itu selalu membuat hati Jannine menghangat.

 

Sepasang tangan mengelilingi perut rata Jannine. Jannie tak perlu menoleh untuk memastikan siapa yang sedang memeluknya dari belakang. Ia tersenyum senang sambil meletakkan kedua tangannya diatas tangan suaminya, Christ.

 

“kenapa melamun sendirian heum? Apa kau merindukan Chicago?” Jannine mengangguk mengiyakan. Sejak setahun yang lalu saat mereka pindah ke Munchen, Jannine sebenarnya lebih memilih untuk tinggal di Chicago bersama Kyuhyun dan juga Seohyun. Namun ia sadar statusnya saat itu sudah menjadi seorang istri. Mau tidak mau ia lebih mengutamakan suaminya.

 

“aku rindu sekali dengan Daniel. Ku dengar Seohyun unnie sedang mengandung anak kedua. Apakah itu benar?” Tanya Jannine sambil memutar badan menghadap kea rah suaminya. Christ mengangguk. Tiba – tiba saja raut wajah Jannine mendung membuat Christ cemas.

 

“kenapa?” Tanya Christ lembut sambil satu tangan kanannya ia bawa menyentuh permukaan halus wajah Jannine.

 

“hari ini tamu bulananku dating. Maaf aku pasti mengecewakanmu Christ.” Jannine menunduk tak berani menatap mata suaminya. Christ tidak suka hal ini. Meski sudah berkali – kali menjelaskan pada Jannine bahwa ia tidak masalah jika  belum ada kehadiran seorang bayi namun Jannine tetap memikirkannya. Bagi Christ memiliki Jannine dalam hidupnya sudah lebih dari cukup untuknya.

 

“hey Look at me dear.” Christ mengangkat wajah Jannine agar menatap kedua matanya.

 

“aku sama sekali tak mempermasalahkan hal itu sama sekali. Dan kuharap kau mengerti hal itu sayang. Tidak apa tidak ada seorang bayi diantara kita. Bagiku kehadiranmu sudah cukup. Sangat amat cukup bagiku.” Tutur Christ jujur.

 

“jadi kau bilang aku tidak akan memiliki bayi?” Tanya Jannine marah. Sepertinya istrinya sedang dalam suasana hati yang buruk. Christ menghela nafas.

 

“bukan seperti itu sayang. Sungguh, maksudku jika belum punya bayi tidak apa..”

 

“tapi tadi kau bilang tidak punya bayi..” potong Jannine cepat. Matanya berkaca – kaca. Jannine sendiri tidak tahu kenapa dia bersikap seperti ini. Padahal tadi moodnya baik – baik saja.

 

“tidak sayang bukan seperti itu.. jannine dengar.. hei kau mau kemana?” panggil Christ ketika Jannine berlari meninggalkan kamar mereka. Gadis itu berlari menuju ayunan dibelakang rumah. Tempat yang selalu ia gunakan untuk menghabiskan waktu bersama suaminya.

 

Tanpa diperintah air mata Jannine turun begitu deras. Seolah rasa sakit itu benar – benar menumpuk. Ia tidak paham dan tidak bisa memahami kenapa sampai saat ini ia dan Christ belum dikaruniai seorang bayi. Ia pernah memeriksakan kesehatannya dan juga suaminya dan hasilnya baik – baik saja. Tapi kenapa, kenapa sampai saat ini ia belum juga hamil?

 

“I wanna have a baby” ucapnya lirih disela tangisannya. Ia merasa bersalah dan juga tidak berguna. Christ dating menghampirinya namun ia enggan menoleh untuk sekedar melihatnya. Ia tahu Christ tidak pernah memaksanya untuk memiliki bayi dalam waktu dekat. Tapi tetap saja bukankah semua itu akan menjadi aneh jika sudah menikah dua tahun tapi belum memiliki seorang bayi lucu? Kecuali jika orang itu benar – benar menundanya bukan? Tapi Jannine dan Christ sama sekali tidak menunda untuk hal itu.

 

“dear…” Christ berjongkok menyejajarkan tinggi badannya pada Jannine yang tengah duduk diayunan. Pria itu menghela nafas pelan sebelum berbicara.

 

“aku benar – benar nyaman hanya hidup berdua denganmu. Meski kita belum memiliki bayi mungil yang lucu seperti keinginanmu itu sama sekali tidak masalah. Look at me,” Jannine menatap Christ sesuai perintah suaminya.

 

“segera setelah kau selesai dengan tamumu, aku akan mengajakmu liburan.” Ucap Christ mantap membuat jannine menatapnya.

 

“serius? Tanpa membawa pekerjaan?” Tanya Jannine memastikan. Christ mengangguk mengiyakan.

 

“sebagai gantinya aku akan sibuk mulai hari ini sampai seminggu ke depan untuk menyelesaikan semuanya sebelum liburan. Tidak masalah kan?” Jannine mengangguk tersenyum. Ia memeluk Christ erat.

 

“terimakasih suamiku.”

 

“jangan marah lagi dear. Sungguh, kau membuatku takut. Ayo masuk, anginnya kencang.” Jannine mengangguk namun tak segera beranjak dari ayunan. Christ mengerutkan keningnya.

 

“gendong.” Christ tertawa kecil mendengar rengekan istrinya dengan sigap ia mengangkat tubuh Jannine dalam pelukannya. Jannine sempat tersentak karena Christ menariknya begitu kencang seolah akan menjatuhkan Jannine ke tanah. Mereka berdua tertawa dan masuk ke dalam rumah.

 

ONE CALL AWAY

 

            “bagaimana kandunganmu sayang?” Tanya Kyuhyun setelah sampai rumah. Seohyun tersenyum sambil mengelus perutnya yang sudah membuncit. Usia kandungan Seohyun menginjak bulan keempat.

 

“apa kau merasa mual – mual?” Tanya Kyuhyun perhatian.

 

“tidak oppa, aku baik – baik saja. Baby juga baik – baik saja. Cha mandilah oppa aku sudah siapkan air hangat untukmu mandi kau pasti sangat lelah kan. Aku akan siapkan makan malam untukmu.” Ucap istri Kyuhyun. Kyuhyun menarik tangan Seohyun sebelum istrinya beranjak. Seohyun tak mengerti kenapa sebelum akhirnya Kyuhyun memeluknya tanpa menyakiti bayi mereka.

 

“jangan terlalu lelah sayang, aku masih bisa menyiapkan segalanya sendiri. Kau harus banyak istirahat eoh, aku tak ingin baby kelelahan karena mommy nya terlalu sering beraktivitas. Kau paham sayang?” Kyuhyun melepas pelukannya dan menatap Seohyun lembut. Seohyun tersenyum kecil dan membawa satu tangan Kyuhyun untuk menyentuh perutnya.

 

“dia baby yang kuat, sama seperti daddynya. Oppa tak usah khawatir.” Seohyun menatap Kyuhyun. Setelah masalah itu selesai keduanya sepakat untuk tidak membahas lagi. Mereka hanya ingin hidup nyaman seperti ini.

 

Kyuhyun memeluk Seohyun dengan begitu lembut. Seolah sedang memberikan Seohyun cinta dan kasih sayangnya yang begitu melimpah. Namun tiba – tiba sesuatu terjadi. Ia merasa ada darah yang mengalir dari hidungnya. Kyuhyun bawa tangannya menyentuh hidungnya dan benar. Itu adalah darah. Beruntung darah yang keluar dari hidungnya baru sedikit. Ia segera mengusapnya dan melepas pelukannya.

 

“aku akan mandi sekarang.” Ucapnya singkat tanpa menoleh kea rah Seohyun. meski Seohyun merasa sedikit aneh namun ia mengangguk. Suaminya pasti sudah sangat lelah.

 

Sesampainya Kyuhyun dikamar mandi. Ia segera berdiri didekat wastafel dan membersihkan darah yang terus mengalir dari hidungnya. Pria itu sudah mengalami mimisan sejak dua minggu yang lalu. Matanya memerah karena kepalanya terasa sangat sakit seolah seseorang sedang memukulinya dengan balok besar.

 

“berhentilah. Ku mohon berhentilah.” Ucap Kyuhyun lirih. Sudah hamper sepuluh  menit dan darah itu masih saja keluar. Ia tidak tahu apa yang salah dengan tubuhnya. Namun sudah sejak  beberapa bulan terakhir sakit kepala yang hebat sering menyerangnya bahkan hingga ia demam.

 

 

Setelah beberapa saat akhirnya darahnya berhenti. Cho Kyuhyun bersandar pada dinding untuk menjaga keseimbangan tubuhnya yang dirasanya semakin berkurang. Kedua tangannya terus memegangi kepala untuk mengurangi rasa sakitnya. Kyuhyun bahkan menjedotkan kepalanya ke dinding agar sakitnya berrkurang namun semakin ia coba rasa sakit itu justru tidak berkurang hingga ia mengeluarkan air mata.

 

“ada apa dengan diriku?” ucapnya lirih.

 

ONE CALL AWAY

 

            Seohyun merasa ada yang aneh dengan suaminya. Sudah satu jam setengah suaminya belum keluar dari kamar mandi. Ia mondar – mandir di depan pintu sam mengelus perutnya. Sudah berkali – kali ia memanggil Kyuhyun namun suaminya itu sama sekali tak menyahut. Ia tidak bisa masuk ke kamar mandi karena Kyuhyun menguncinya dari dalam.

 

Sudah terhitung dua minggu Kyuhyun bersikap aneh padanya seperti ini. Seperti dia ingin memiliki sebuah rahasia tanpa  Seohyun ketahui. Tapi apa? Seohyun pusing memikirkannya. Kyuhyun masih bersikap hangat padanya. Tidak mungkin kan dia akan selingkuh lagi? Seohyun menggeleng pelan.

 

“tidak, suamiku tidak seperti itu. Aku yakin Kyuhyun oppa tidak akan menghianatiku lagi. Kau yakin dengan daddy mu juga  kan baby?” gumamnya pada janin yang ada didalam perutnya.

 

“oppa, apa kau tertidur didalam? Cepat keluar. Nanti kau bisa sakit jika terlalu lama didalam.” Kata Seohyun agak keras agar Kyuhyun mendengarnya.

 

“ya sayang, oppa akan segera keluar.” Seohyun menghembuskan nafas lega ketika Kyuhyun menyahut. Ia duduk dan menyiapkan piyama tidur untuk suaminya. Tak lama kemudian Kyuhyun sudah keluar dari kamar mandi dengan handuk. Seohyun menatapnya menyelidik. Suaminya begitu pucat.

 

“aku memanggilmu dari tadi oppa, tapi kenapa oppa tidak menyahut sama sekali?” Tanya Seohyun lembut sambil mengusap wajah Kyuhyun yang masih berair.

 

“aku ketiduran dibathube.”jawab Kyuhyun singkat. Seohyun terdiam.

 

“untung kau tidak tenggelam oppa, lihatlah wajahmu begitu pucat. Kau seperti orang yang sedang sakit. Apa kau merasa pusing?” Tanya Seohyun. kyuhyun menggeleng pelan.

 

“bibirmu bahkan membiru oppa.” Kyuhyun tersenyum tipis.

 

“cium aku kalau begitu.” Tak menunggu waktu lama Seohyun sudah melumat bibir suaminya untuk mengembalikan rona merah dibibir suaminya.

 

 

ONE CALL AWAY

 

Kyuhyun melangkah dengan santai ke sebuah gedung rumah sakit yang tidak jauh dari kantornya. Ia sudah memiliki janji temu bersama dokter yang sudah menjadi sahabatnya sejak ia pindah ke California. Awalnya sahabatnya itu bekerja disalah satu rumah sakit ternama di California. Namun setahun belakangan pria itu dipindah tugaskan ke Chicago.

 

“good morning dokter Bryan.” Sapa Kyuhyun sopan. Pria yang sedang duduk di ruangannya mendongak dan tersenyum kecil ketika orang yang sudah ditunggunya akhirnya datang.

 

“akhirnya kau datang juga Kyuhyun. Ada apa  sepertinya mendesak sekali.” Tanya Bryan santai. Kyuhyun tersenyum tipis. Ia mendudukkan dirinya dikursi tepat didepan Bryan.

 

“akhir – akhir ini aku merasa aneh dengan diriku sendiri.” Bryan menegakkan posisi duduknya dan menatap Kyuhyun serius.

 

“okay, aneh yang seperti apa yang kau rasakan Kyuhyun?” Tanya Bryan sebagai dokter. Bryan adalah dokter spesialis bedah. Meski tidak berkaitan tapi hanya Bryan yang Kyuhyun kenal dengan baik.

 

“dua minggu ini aku selalu mimisan. Darah keluar dari hidungku begitu banyak. Bahkan kadang lima belas menit darahnya tidak berhenti. Jika sudah begitu aku akan mengalami pusing seolah seseorang sedang memukuli kepalaku dengan balok kayu.” Tutur Kyuhyun panjang lebar. Bryan cukup terkejut dengan penjelasan sahabat baiknya itu.

 

“apa kau pernah merasa tidak bisa melakukan apa – apa padahal kau baru saja bangun tidur? Seperti seolah kau baru saja melakukan sesuatu yang begitu berat.” Kyuhyun terlihat seperti mengingat – ingat sesuatu.

 

“ya, aku merasakannya beberapa kali. Aku bahkan sampai tidak bekerja.”

 

“sejak kapan kau merasakan kepala pusing seperti dipukul balok kayu Kyuhyun?”

 

“aku tidak mengingatnya dengan pasti Bryan. Tapi kupikir lima bulan belakangan ini aku merasa seperti itu.” Bryan tampak menulis sesuatu dikertas kemudian menatap Kyuhyun.

 

“aku akan merujukmu pada salah satu sahabatku disini. kita harus mengambil sampel darahmu dan memeriksanya. Ini aku beri kontaknya.” Kyuhyun menerima sebuah kartu nama dari Bryan. Saat ia membacanya ia tertegun.

 

Emily Jackson. Specialist Oncology.

 

            “onkology?” Tanya Kyuhyun tak percaya.

 

“itu hanya dugaan sementara. Kita tidak tahu hasilnya sebelum kita mengambil sampel darahmu. Untuk sementara ku beri resep untuk meredakann sakit kepalamu.” Sahut Bryan. Kyuhyun tidaklah bodoh. Ia pernah bolak – balik  ke rumah sakit saat putrinya Lauren masih hidup. Tentu saja istilah kedokteran bukanlah hal asing baginya. Dan yang tak ia mengerti adalah kenapa harus spesialis onkologi? Kyuhyun masih mengingat dengan baik bahwa Onkologi adalah cabang ilmu bilogi dalam bidang kanker. Tiba – tiba saja hatinya diliputi ketakutan yang berlebihan.

 

“kapan aku bisa menemui dokter ini?” Tanya Kyuhyun.

 

“besok . kau bisa menemuinya besok. Hari ini dia baru akan pulang dari Ohio.”

 

“baiklah terimakasih Bryan.”

 

“jangan sungkan Kyuhyun. Dan kuharap hasilnya negative.” Kyuhyun tersenyum samar sebelum akhirnya keluar dari ruangan sahabatnya itu. Pikiran Kyuhyun tiba – tiba menjadi kosong. Pria itu berjalan dengan sangat lambat seolah berjalan adalah hal paling melelahkan di dunia.

 

Pikirannya melayang pada Seohyun yang sedang hamil dan putra satu – satunya Cho Daniel. Astaga, kenapa ia sama sekali tidak berpikir kesana saat merasakan hal itu? Semua yang dialaminya, semua yang dirasakannya. Bukankah itu gejala – gejalanya. Ia memejamkan mata sejenak. Lalu bagaimana dengan anak dan istrinya? Satu persatu ketakutan berkembang dalam benaknya. Bagaimana jika kenyataannya dia memang mengidap penyakit itu?

 

ONE CALL AWAY

 

Sejak pertemuannya dengan Dokter Bryan. Kyuhyun sama sekali tidak bisa berpikir tenang. Selalu saja kegelisahan terlihat diwajahnya. Seohyun tahu Kyuhyun memang menyembunyikan sesuatu darinya. Dengan langkah perlahan ia hampiri Kyuhyun yang sedang duduk disofa setelah pulang dari kantor. Tak lupa ia membawakan secangkir teh hangat dan juga brownies.

 

Ia duduk disamping suaminya yang terlihat lelah dan menyandarkan kepalanya disandaran sofa. Pria itu memejamkan kedua matanya.

 

“oppa, aku buatkan teh untukmu. Minumlah selagi hangat.” Kyuhyun membuka kedua matanya dan tersenyum kecil melihat perhatian istrinya. Ia menerima cangkir itu dari tangan istrinya dan menyesapnya sedikit kemudian meletakkannya kembali.

 

“oppa..” panggil Seohyun perlahan.

 

“Ya,,”

 

“apa ada masalah dikantor?” Tanya Seohyun lembut sambil menatap wajah Kyuhyun serius.

 

“aniya, semuanya baik – baik saja.”

 

“benarkah?” Kyuhyun mengangguk. Seohyun belum terlihat puas akan jawaban Kyuhyun. Ia bawa kedua tangannya menangkup  wajah suaminya agar suaminya mau menatap langsung ke dalam kedua matanya.

 

“jadi, apa yang sebenarnya terjadi? Kau tahu oppa, aku merasakan perubahanmu.” Gumam Seohyun. Kyuhyun sempat terkejut ketika Seohyun mengatakan hal itu. Namun ia dengan cepat merubah mimic wajahnya agar Seohyun percaya dia baik – baik saja.

 

“tidak ada.” Jawabnya singkat. Seohyun terus menangkup wajah Cho Kyuhyun meski pria itu menghindar.

 

“oppa bohong. Aku tahu oppa bohong padaku.” Kata Seohyun lirih. Dapat Seohyun lihat mata Kyuhyun bergerak – gerak tak focus. Salah satu kebiasaan Kyuhyun ketika dirinya begitu gugup atau menyembunyikan sesuatu.

 

“tidak ada yang terjadi sayang. percayalah.” Ucap Kyuhyun mencoba menenangkan Seohyun. wanita itu melepaskan tangannya. Ia tahu Kyuhyun memang sedang berbohong padanya. Namun ia belum bisa tahu karena sepertinya Cho Kyuhyun memang tidak ingin dia tahu hal itu.

 

“semuanya akan baik – baik saja. Selama kau ada disampingku semuanya akan baik – baik saja sayang.” gumam Kyuhyun sambil memeluk Seohyun erat. Sekuat tenaga Kyuhyun melawan rasa sakit dikepalanya yang tiba – tiba menyerangnya. Matanya berkaca – kaca, bahkan sakit kepalanya menyerangnya disaat yang tidak tepat.

 

“oppa tidak akan meninggalkanku lagi kan?” Tanya Seohyun cemas. Kyuhyun tersenyum miris. Apakah ia mampu menepati janji itu jika benar dia mengidap penyakit itu. Meski dirinya belum melakukan pengambilan sampel darah untuk diperiksa dilaborat. Ia bahkan sudah dapat menduga hasilnya.

 

“Seohyun, dengar oppa.” Titah Kyuhyun.

 

“oppa tidak akan pernah meninggalkanmu. Dan jika hal itu terjadi. Maka takdirlah yang memisahkan kita.” Ucapan Kyuhyun sejujurnya membuat Seohyun ketakutan. Ia tidak ingin kehilangan kyuhyun untuk kedua kalinya. Tidak, ia tidak pernah mau mengalami hal itu lagi. Itu menyakitkan. Meski ia selalu berusaha terlihat baik – baik saja. Tapi, semua itu adalah kendali dirinya.

 

“oppa jangan berkata seperti itu. Oppa membuatku takut.” Seohyun eratkan pelukannya ke dalam dada bidang suaminya. Tempat terhangat yang selalu menjadi favoritnya.

 

“sayang.. jika suatu saat oppa pergi. Jangan sedih ya, kau harus mengurus anak kita dengan baik. Apalagi dalam perutmu anak kita yang lain akan lahir. Aku tak sabar menantikannya.” Kata Kyuhyun penuh makna. Kyuhyun mengusap lembut perut istrinya. Ia mencium perut Seohyun seolah menyampaikan pada calon anaknya betapa ia sangat menunggu kehadiran anaknya.

 

“oppa, ku mohon jangan berkata seperti itu. Kau membuatku takut.” Kyuhyun tersenyum lembut  pada istrinya. Ia mengamati wajah Seohyun.

 

“oppa sangat  mencintaimu sayang.” Kyuhyun mengecup dahi Seohyun cukup lama. Mengabaikan denyutan keras yang menghantam kepalanya. Sekuat tenaga ia menahannya. Meski air matanya jatuh menetes membasahi pipi Seohyun. pria itu tidak peduli. Ia terus mengecup dahi itu. Meski kedua tangannya mencengkeram erat pundak Seohyun.

 

~~~

 

Pagi ini suasana terasa lebih baik. Daniel terus saja berceloteh yang selalu ditanggapi oleh Cho Kyuhyun. Kedua pria berbeda usia itu terlihat sangat antusias mengobrol sambil menghabiskan sarapan. Saat Seohyun bergabung dengan anak dan suaminya. Ponsel Kyuhyun dimeja bergetar. Pria itu menatap sekilas ponselnya kemudian beranjak pergi.

 

“ya..”

 

“….”

 

“baiklah aku akan kesana sekarang.” Kyuhyun menutup ponselnya. Ia tidak tahu jika Seohyun menatap curiga kepadanya. Pikiran Seohyun berkecamuk. Apakah suaminya berselingkuh lagi dibelakangnya? Benarkah?

 

“Daniel, Dad harus segera ke kantor sekarang. Jangan nakal disekolah ya.”

 

“baik Dad.” Jawab Daniel semangat. Ia mendekat ke arah istrinya. Berlutut di depan istrinya sambil menciumi perut Seohyun dengan penuh kasih sayang.

 

“anak Daddy, jangan nakal dan menyusahkan mommy ya. Jadi anak baik selama Daddy bekerja. Kau mengerti.” Kyuhyun tersenyum tipis sambil mengusap perut Seohyun lembut.

 

“anak pintar.” Seohyun berpikir keras. Tidak mungkin suaminya berselingkuh dibelakangnya bukan? Suaminya bahkan sangat mencintainya dan calon anak mereka. Ia harus benar – benar membuktikan jika pemikirannya selama ini telah salah.

 

“sayang, oppa berangkat kerja dulu ya. Jangan terlalu lelah. Saranghae.” Pamit Kyuhyun.

 

“nado saranghae oppa.”

 

ONE CALL AWAY

 

            Sebelum Kyuhyun menemui Bryan. Pria itu terlebih dulu menghubungi sekertarisnya di kantor dan mengatakan pada sekertarisnya itu bahwa dia tidak bisa pergi ke kantor hari ini. Karena ia ada urusan. Setelahnya Kyuhyun pergi menuju rumah sakit tempat sahabat karibnya berkerja.

 

“kau sudah datang. Kemarilah. Sebentar lagi Dokter Emily akan segera datang.” Kyuhyun mengangguk dan menarik kursi didepannya.

 

“jadi hari ini aku akan meminta seseorang mengambil sampel darahmu. Dan setelah itu kau bisa melakukan konsultasi dengan Dokter Emily.” Kyuhyun hanya mengangguk.

 

“bagaimana kepalamu?”

 

“masih sangat  sakit. Kadang aku tidak bisa menahannya sama sekali.” Bryan menghembuskan nafas berat. Semuanya semakin terlihat jelas disini. Firasatnya sebagai dokter mengatakan hal itu memang benar. Tapi ia tidak berani mengatakan pada Cho Kyuhyun. Tidak sebelum semuanya terbukti dengan tes darah itu. Tak lama kemudian seseorang mengetuk pintu ruangan Bryan.

 

Seorang gadis muda tersenyum sopan dan masuk ke ruangan Bryan. Gadis itu terlihat tinggi dan cantik dengan mata abu – abunya. Kyuhyun tersenyum seadanya. Karena menurutnya gadis itu sangatlah biasa dan jauh berbeda dengan istrinya.

 

“Dokter Emily kau sudah tiba.”

 

“tentu, jadi apa yang bisa ku bantu Dokter Bryan?” Tanya Dokter Emily dengan nada yang sopan. Bryan menatap Kyuhyun sesaat.

 

“temanku ingin berkonsultasi denganmu. Tapi lebih baiknya kita mengambil sampel darahnya terlebih dulu untuk memastikan kondisinya saat ini.” Dokter Emily mengangguk paham dan member isyarat pada Kyuhyun untuk mengikuti dokter wanita itu.

 

“tenanglah Mr. Cho semua akan baik – baik saja.” Dokter Emily tahu akan kegugupan Cho Kyuyun. Cho Kyuhyun hanya tersenyum tipis.

 

“menurutmu apakah aku memang mengidap penyakit itu?” Tanya Kyuhyun lirih. Sejujurnya ia merasa amat takut saat ini.

 

“kita tidak akan tahu sampai hasilnya keluar  Mr. jadi aku tidak bisa memutuskan apapun.” Kyuhyun mengangguk sebagai jawaban.

 

ONE CALL AWAY

 

            Seohyun baru saja selesai menyiapkan bekal untuk suaminya. Ia melirik jam dinding. Sudah hampir jam makan siang. Ia segera melepas apron yang ia pakai dan bersiap untuk berganti pakaian.

 

Dengan hati senang Seohyun bersiap mengantarkan bekal makan siang untuk suaminya. Sebelumnya ia sudah berpamitan pada putranya yang baru saja pulang sekolah bahwa ia akan menemui suaminya.

 

Dalam perjalanan Seohyun terus memikirkan suaminya. Berpikir apa yang sebenarnya membuat ia merasa Kyuhyun begitu berbeda dimatanya. Kyuhyun masih terus memperhatikan ia dan calon bayi mereka. Meski begitu Seohyun tetap saja merasa ada sesuatu yang disembunyikan pria itu darinya. Entah apa ia juga tak tahu.

 

Tak berapa lama ia sudah sampai di gedung tempat suaminya bekerja.ia turun dari mobil dengan membawa bekal yang ia buat. Semua karyawan Cho Kyuhyun mengenalnya. Karena sejak hidup bersama dengan Cho Kyuhyun kembali ia selalu menyempatkan diri mengunjungi Kyuhyun di tempat kerjanya.

 

“selamat siang Mrs Cho, apakah anda sedang mencari Mr Cho?” Seohyun mengangguk tersenyum pada sekertaris Cho Kyuhyun.

 

“ya, apakah dia diruangannya.” Sang sekertaris tampak mengerutkan keningnya.

 

“maaf Mrs Cho. Mr Cho sudah mengalihkan pekerjaannya pada saya sejak pagi tadi. Beliau memberitahu saya bahwa beliau memiliki urusan mendadak. Ku pikir anda tahu.” Ucap sang sekertaris. Ia merasa serba salah. Tapi atasannya kan memang tak mengatakan apa – apa padanya. Semoga saja semua baik – baik saja. Doanya dalam hati.

 

“baiklah. Aku akan pulang saja kalau begitu,” kata Seohyun.

 

“bagaimana jika saya mengantar anda?” tawar sang sekertaris. Seohyun tersenyum sopan sambil mengelus perutnya yang membuncit.

 

“tidak perlu Alexa, aku harus ke rumah sakit untuk memeriksakan kandunganku.” Tolaknya halus. Sang sekertaris yang dipanggil Alexa tersenyum sambil memandang perut Seohyun.

 

“semoga bayi anda baik – baik saja Mrs Cho.saya turut senang dengan kehamilan anda.”

 

“terimakasih Alexa, aku pergi dulu.”

 

“hati – hati Mrs Cho.”

 

Seohyun keluar dari kantor Cho Kyuhyun dengan kecewa. Ia menatap  sedih bekal yang masih ada ditangannya. Suaminya baru saja membohonginya setelah dua tahun mereka bersama. Hatinya berdenyut nyeri dan didera ketakutan yang sama. Apakah suaminya kembali menghianatinya?

 

Ia mengusap setetes air mata yang tiba – tiba saja jatuh membasahi kedua pipinya. Ia tidak boleh sedih. Ia harus kuat karena ia sedang mengandung. Ia tidak ingin kesedihannya mempengaruhi pertumbuhan bayi dalam kandungannya.

 

“mungkin saja Kyuhyun sedang bertemu dengan teman lamanya. Kau harus berpikir positif Seohyun.”Seohyun berusaha  menghilangkan pikiran buruk yang mulai bersarang dalam benaknya.

 

ONE CALL AWAY

 

            Proses dalam rumah sakit yang dijalani Cho Kyuhyun begitu lambat. Setelah pihak rumah sakit mengambil sampel darahnya ia diminta untuk menunggu hasilnya. Rasanya lama sekali ini bahkan sudah jam makan siang dan hasilnya belum keluar sama sekali. ia takut tapi ia harus membuktikan sendiri hasil yang akan keluar. Karena masalah ini Cho Kyuhyun bahkan lupa jika hari ini adalah jadwal Seohyun untuk memeriksakan kandungannya.

 

“Mr. Cho, apakah hasilnya sudah keluar?” Tanya Dokter Emily yang tiba – tiba ada dibelakangnya. Kyuhyun memutar tubuhnya dan tersenyum pada wanita muda ini.

 

“sudah, tapi aku belum memiliki keberanian untuk membukanya dokter.” Dokter Emily tersenyum mengangguk.

 

“aku mau makan siang dulu, kau mau makan siang dulu?” tawar Dokter Emily dan Kyuhyun menyetujuinya. Mereka berdua berjalan beriringan. Dan Kyuhyun sama sekali tak tahu bahwa ada sepasang mata yang memandangnya dengan wajah terluka. Wanita itu memandang Kyuhyun dengan wajah beruraian air mata. Hatinya sakit dan panas. Apakah semuanya terulang kembali?

 

Wanita itu adalah Seohyun.

 

TBC

Author:

Annyeong.. naneun Lestari Destyaningrum imnida, bangapseumnida. saya adalah WIRESS, ini adalah wordpress baru dan akan saya penuhi dengan banyak ff. terutama Seokyu. hehehe. soalnya saya juga suka ff western kayak punya kak Kenza itu.. maaf yaa kalo banyak kesalahan. namanya juga baru netes. gomapseumnida,, annyeonggihaseyo :)

53 thoughts on “One Call Away Part 14

  1. Ni ff udah aku tungguin sejak lama, jgn bikin seohyun salah paham lagi, kasihan mereka, jgn sampe berpisah lagi ANDWAE
    SEMANGAT LESTARI BUAT NULIS LAGI, JGN LAMA2 LANJUTNYA NE

    Like

  2. Kyu Dan jannine ga ad di peswat,Syukur lah. Akhirnya mrka smua mendpatkan kebahgiannya. Buat jannine jangan bersedih trust berdoa dma berusha. Seokyu Baru menjalani Yang yanh bahgia uda Ada aja cobaan nya. Smga mrka bisa melewati itu smua. Smga kyu ga kenak sakit parah ga tau lagi sehancur apa hatinya seo. Apa lagi mrka sdg bahgia menanti anak ke dua. Seo jangan slah paham….kyu jlaskan aja yg sbnarnny wlaupun menyakitkan. Smga ga sad ending

    Like

  3. aish selalu bikin tegang begini,
    duh jangan sampai seokyu pisah lagi,
    d part ini daniel nya jarang muncul ya, pengen momen daniel yg manja2an sama kyuhyun,
    trus itu si kyuhyun gak mungkin kena kangker kan, katanya ini sebentar lagi end, gak akan sad ending kan? jangan deh, pokoknya harus happy ending, seokyu daniel dan dedeknya harus bahagia,,

    Like

  4. Uh akhirnya dipost juga gomawo *bow

    please jangan buat kyuhyun pergi ka~ cukup jiyeon sama lauren aja

    haduhhh seohyun salah paham lagi smga gak lama2 lah salah pahamnya kasian juga sama kyuhyun yg lagi sakit kalo seohyunnya salah paham pasti nambah pikiran kyuhyun

    jannine sabar aja kalo udah saatnya pasti bkl punya baby ko fighting!!

    Ditnggu next partnya ka^^ keep Fighting!!!

    Like

  5. Yaaahhh salah paham lagi 😦
    Apa bner kyu mengidap penyakit?? jan sampe kyu meninggal thor 😥 hnya author yg tau :v
    btw, aku reader baru^^
    lanjut ya thorrr>< semangat!! 🙂

    Like

  6. lanjutan..

    ini klarifikasi aja, takut nanti kalau minta pw gak d kasih karena id ganti,
    biasanya ak pake id fakuri11 , tp sekarang ganti fakuri aja,,

    Like

  7. Alhamdulillah, Kyuhyun gak meninggal. Seneng deh liat Seokyu bisa rukun gitu, ih bikin gemes banget sih kelakuan Seokyu disini 😳 Daniel juga gemes, kecil-kecil udah naksir cewek aja kkk.
    And wait, Kyuhyun sakit apa? Please, mereka baru rujuk tapi udah ada masalah aja 😥 semoga sakitnya bang gyu gak parah. Tapi itu kenapa ada darah segala 😥
    Seo unnie juga, please jangan salah paham dulu Unn. Oppa udah berubah kok, Oppa gak mungkin main gila lagi dibelakang..
    Masih berharap cerita ini happy ending..
    Semangat buat next chapter nya😚😚

    Like

  8. Laahh seohyun salah paham lagi… Semoga aja kyuhyun gak kenapa” semoga sehat” aja ya kyu.
    Semoga hidup kluarga kalian happy ending wkwkwk

    Like

  9. Yeeehhhhh akhirnya di post kembali
    Hmmmmm
    Wah bakal salah paham lagi ni seo ke kyu
    Ya ampun
    Kyu jangan sampe deh sakit parah n ninggalin seo
    Baru mulai menjalin sesuatu yang baik n baru harus ada lagi hal yang bakal bikin nyakitin semuanya
    Hmmmm
    Christ uda nikah ye sama jenine
    Bagus deh
    Semoga cepat dapat momongan
    Hehehhehehe
    Ditunggu kelanjutannya
    Fighting

    Like

  10. Saya heran aja kok seohyun menderita mulu,ntar ujung2nya kyu meninggal kan tinggal seohyun sendirian yg mengurus anak2nya lagi2 kyu tidak bisa mengurus anaknya, kalau akhirnya sad end mendingan dulu seohyun nikah ama chris aja atau cowok lain,please onnie kapan mereka bahagia dan menanggis mulu, selingkuhan kyu meninggal,anaknya meninggal eh sekarang kyu pula mau menyusul seperti janjian aja mereka…please eonnie jangan kejam amat pd seohyun kapan mereka bahagia klu perlu sampai tua…atau setikdaknya anak2 kyu udah remaja aja baru kyu meninggalnya…

    Like

  11. baru baca ini ff udah sesak hati aku thor,seonya salah paham trus juga kalau bisa jangan buat sad ending y ngak tega kalau harus kyuhyun kena kanker trus mati…sedih banget kalau sampai terjadi.
    next y

    Like

  12. Setelah sekian lm akhirnya di lanjut jg ni ff,seohyun slh pahan lg,semoga semuanya baik” aja,semoga kyu sehat dn seohyun g slh phm sm kyu.

    Like

  13. Duhh… Akhirnya setelah sekian lama ffnya di lanjutin juga hhehee.. Kok ffnya jadi mirip drama India yah? Bahagiannya sebentar konfliknya lama amat… Pliss, buat mereka bahagia selalu.. Jan ada lagi konflik” sudah cukup 13 part di buat sedih” mulukkk… Wkwk
    So far so good sih kaka….
    Di tunggu next chapternya yahhh…

    Like

  14. Wadoooh…br jg bhagia eh udh sedh lg…di+ spertinya seonni salh fham…pst seonni nyangka kyuppa selngkh lg…hmmm…gmn itu nasbnya…hmmm btw mw ending y…jgn di pw dong heee kl g kl mw di pw kash clue2 nya biar mudah…semoga happy ending y..baik seokyu maupn jnin+christ..kesian daniel mn seonni mw lahirn jg….part selnjutya ditunggu author hwaiting…

    Like

  15. akhirnyaaa, dilanjut..
    Pas baca kata pembuka atau apa sih itu namanya yg ” Hanya takdir yg bisa memisahkan kita”, udah ngerasa apa Kyu akan mati? Baru juga bahagia, udah ada lagi cobaannya.
    Seonni lagi hamil salah paham, semoga gak berpengaruh buruk sama kandungannya..
    Jannine sama Christ lucu, mereka pacaran tapi Jannine manggilnya Uncle. Tapi sekarang mereka udah menikah..
    Kalo dipw minta pw.nya ne Eon, tp lewat mana?

    Like

  16. Ni ff yang gue tungguin dan sekarang baru di post
    Apakah bakal sad ending??
    Jangan buat seohyun salah paham sma kyu yampun gak pengen mereka bertengkar lagi;(
    Next..

    Like

  17. Bagaimana hasilnya apakah benar kyu mengidap penyakit itu? Gimana reaksi Seohyun melihat kyu makan bersama Emily? Ditunggu lanjutanya keep writing and fighting

    Like

  18. wahh..jngn smpe kyu sakit, da seo salah paham lg..mm

    author aku reader baru..dan baru bca par ini tp, udh lngsung suka bca nya..keren bgt ff nya..
    semoga kyu baik2 ja..n happy end 🙂

    Like

  19. ohh.
    ya allah.
    bru jga baikan.
    udah ditimpa msalah lagi.
    mcam gk ada hbis.habisnya mslah mereka berdua
    kpan problem mreka bnar” kelar.

    next chapt thor.
    udah lma aq nunggu part ini.
    . semangat..
    oh iya.
    sya msih orng yng sma. ID lma sya indacho.
    tpi skarang ganti ID.

    Like

  20. hemmm knp ada salah faham lg sih.kshn mereka berdua kalo disaat terakhir kyuhyun hrs renggang hubungnny.bikin semuanya baik2 sj dong …

    Like

  21. Akhrnya seokyu kmbli brstu..jannine sma christ jg..
    Tp knpa hrs ada problm lg..
    Jgn smpe seo slh phm lg,aplg klo smpe kyu bnrn skit..
    Brhrap mereka bhgia and happy ending..

    Like

  22. Akhirnya di post juaaaaa
    Seneng bgt seokyu udh baikan, tapi yang namanya hidup pasti ada aja cobaan. Semoga kesalahpahaman ini bisa cepey selesai dan kyu dinyatakan negative kena kankerrr

    Like

  23. Aduh slah paha again salah paham again. Padahal udah baik2 selama 2 tahun ada aja yang bikin salah paham. Kesalah pahaman emang sangata mengkhawatirkan.
    Padahal baru aja nereka kumoul seneng bareng ada aja cobaan . Andai ini kehidupan nyata seo eoonie kebal banget pasti.
    Aduh si kyu kok sakit padahal dia mau punya baby lagi. Gimana sebelum seo eonnie melahirkan kyu sakitnya parah. Ahh. Jangan samoai
    Please buat seokyu bahagia.
    Nice

    Like

Leave a comment^^