One Call Away (Part 11)

Author                  : Akira Cho

Genre                   : Sad, romance, Married life

JJS                          : twitter @chodingcho97  facebook Lestari Cho, Magnae Choding

Cast                       : Seokyu and other cast.

Length                  : Chapter.

Note                    : Annyeong^^ Lestari comeback.. ugghhh,, beribu – ribu maaf ya buat kalian yang udah lama nunggu ff ini. sebenernya mau post hidden love dulu. Tapi ya kalo aku post gak bagus aku takutnya gak bisa memuaskan kalian yang udah nunggu berbulan – bulan. Jadilah aku tunda lagi post hidden love. XD XD

Heum.. maaf buat part 11 kalo kalian nanti kecewa. Sejujurnya masih banyak idenya Cuma jari – jarinya malas bergerak lagi. yaudah jadinya kayak begini. Mungkin lebih mengecewakan daripada part 10. Jadi aku udah minta maaf duluan. Jangan judge aku yaa.. sungguh aku paling benci dengan kata² yang terlalu berlebihan. Meskipun kadang mulutku parah syekali 😀 😀 tapi aku udah usahain tobat kok. Liat kan udh gak lo gw lagi kekekeke.. tapi gayanya tetep Lestari dong..

Oh ya,, nama penaku ganti jadi Akira.. bagus yaa hahaha, biar sedikit kece aja sih. Aku juga mau kasih tahu.. aku punya blog baru yang berisikan beberapa author SK masih baru banget jadinya belum banyak ff yang dipost. Kalau kalian mau mampir, mampir aja ya..

Wonderland Star

Selalu berterimakasih buat readers yang sudah RCL di ff sebelumnya. Maaf nggak balas satu – satu. Gimana mau balas buka blog juga jarang -_- heheheh XD tapi tenang aja kok. Aku baca semua komenan.

Ini pure dari imajinasi sendiri. kalo ada kesamaan sama ff lain yakin itu nggak sengaja. Karena aku berusaha jujur sama apa yang aku tulis. Typo selalu berserakan dimana – mana jadi nikmati saja. 😀

AntiSeokyu, this is not your territorial. Jangan baca kalau nggak suka..

 

Okey cuap – cuapnya segitu aja..

 

œœHAPPY READINGœœ

 

Aku lelah..

Aku benar – benar lelah..

Apa sebaiknya aku berhenti dan pergi

                                                                                                    Seohyun

Story begin

 

Aku menatapnya. Aku melihat dan memperhatikannya. Gadis menyebalkan itu benar – benar perhatian padaku. dia merawatku dengan baik. Saat seharusnya wanita yang kuharapkanlah yang merawatku. Namun wanita itu tidak datang. Dalam keheningan aku tersenyum miris. Kenapa aku merasa tidak rela melepaskannya? Aku begitu mencintai wanita itu. tapi aku sudah memutuskan untuk mulai melupakannya. Meski dalam hati aku tidak yakin mampu melakukannya dengan baik. Hatiku, pikiranku dan cintaku sudah kuserahkan semua padanya.

 

Tapi aku harus sadar. Siapa aku dan bagaimana posisiku. Aku hanyalah seorang pria yang mencintainya. Sedangkan Kyuhyun adalah pria yang dicintai dan menjadi suaminya. Aku tidak memiliki alasan kuat untuk memintanya bertahan denganku. Jadi mau tidak mau aku harus melepaskannya. Rasanya sakit, tapi aku juga tidak punya pilihan lain.

 

“UNCLE!!!!” teriak gadis itu padaku. aku hampir saja tersedak saat mendengar gadis itu berteriak tepat di telingaku. Apa gadis ini tarzan? Menyebalkan sekali.

 

“aku tidak tuli kenapa harus berteriak” sahutku ketus. Lihat wajahnya, dia lucu juga saat sedang kesal. Terlihat menggemaskan sekali.

 

“tidak tuli katamu? Aku bahkan sudah memanggilmu berkali – kali dan kau diam seperti kambing congek” jawabnya sinis. Aku menatapnya garang. Berani sekali gadis ini menyamakan aku dengan dengan kambing congek.

 

“seperti kambing congek saja kau mengejarku sampai kesini.” Balasku tak kalah sinis. Tiba – tiba saja dia terdiam. Kulihat kedua pipinya merona. Astaga, apa gadis ini benar – benar menyukaiku? Aku tersenyum geli dengan ekspresinya itu.

 

“kau benar – benar menyukaiku ya? Kalau begitu sini cium aku sekarang.” Godaku padanya. Dia semakin salah tingkah dan bergerak – gerak gelisah. Kekeke,, sepertinya dia memang menyukaiku.

 

“aa.. aa.. aku akan pergi sekarang. Uncle istirahat saja ya. Makanan sudah kusiapkan jika kau ingin makan. Bye uncle..” gadis itu pergi begitu saja setelah kugoda habis – habisan. Aku tersenyum melihatnya.

 

“Jannine yang manis.”

 

ONE CALL AWAY

 

                Suasana apartemen itu masih hening, tentu saja karena pemiliknya belum pulang. Hanya ada dirinya yang baru saja tiba dan mendudukkan diri di sofa empuk milik kekasihnya. Saat ini kekasihnya tengah mengadakan tour keJepang bersama rekan satu grupnya. Dan akan pulang malam ini. namun sampai jam delapan kekasihnya belum juga muncul.

 

Gadis itu membuka kulkas untuk memeriksa bahan makanan yang ada. Dan tepat seperti dugaannya. Kekasihnya tak mungkin menyimpan bahan makanan apapun jika bukan dirinya yang melakukannya. pria itu terbiasa makan makanan cepat saji. Hanya jika dirinya berkunjung saja pria itu akan memakan masakan rumah.

 

“sebaiknya aku berbelanja sebentar sebelum dia datang.” Gumam gadis itu pada dirinya sendiri. ia berlalu dan mengambil tasnya. Ia akan keluar sebentar untuk membeli beberapa bahan makanan yang akan ia buat untuk makan malam dengan kekasihnya. Beruntungnya Galeria Foret adalah apartemen mewah yang tidak jauh dengan berbagai market. Yang tentu saja memiliki kelas yang tinggi.

 

Selesai berbelanja gadis segera kembali ke apartemen beruntung lokasinya dekat jadi ia hanya butuh berjalan kaki lima belas menit untuk mencapai apartemen kekasihnya. Sampai di depan apartemen ia tak menyangka jika kekasihnya sudah tiba dengan wajah yang begitu lelah.

 

“Jiyong oppa,,” Jiyong yang sedang memasukan password menoleh dan mendapati kekasihnya berdiri tidak jauh drinya dan membawa plastic yang diyakininya jika gadis itu habis berbelanja bahan makanan.

 

“sayang..” panggilnya pada gadisnya. Gadis itu Taeyeon seegra berhambur ke pelukan kekasihnya itu. ia memeluk Jiyong dengan erat. Sudah hampir sebulan mereka tidak bertemu karena kesibukan masing – masing. Taeyeon yang saat ini sibuk dengan album barunya benar – benar kesulitan mencari waktu yang tepat untuk bertemu dengan kekasihnya yang sama – sama punya jadwal tour.

 

“bogoshippeo oppa..”

 

“nado chagiya.. kau habis belanja heum?” tanya Jiyong lembut sambil melirik kantong plastic yang ada ditangan kanan Taeyeon. Gadis itu mengangguk sebagai jawaban.

 

“aku ingin membuatkan makan malam untuk oppa. Apa oppa sudah makan?” Jiyong menggeleng. Seolah tahu jika kekasihnya akan datang dan memasakan makanan untuknya.

 

“manajer hyung menawariku makan bersama sebagai kesuksesan kami melaksanakan tour. Tapi aku menolaknya karena aku tahu kau akan datang. Kajja masuk, oppa sangat lelaaaah sekali.”  manja Jiyong pada Taeyeon. Gadis itu tersenyum. Ia membantu Jiyong membawa kopernya.

 

“kau akan memasak apa sayang? Bagaimana jika Samgyeopsal?”

 

“aku juga berencana memasak itu..” jawab Taeyeon. Jiyong tersenyum dan mengacak rambut kekasihnya itu.

 

“kita memang benar – benar cocok ya.” Gumam Jiyong dengan senyuman yang tersungging diwajahnya. Perlu diketahui, leader bigbang yang terkenal beringas dan bersikap berandalan ini sangat berbeda saat bersama kekasihnya. Gadis bertubuh kecil yang juga menjadi leader girl group SNSD ini benar – benar mampu memesona seorang Kwon Jiyong dengan sikapnya yang dewasa namun terkadang bisa manja seperti anak kecil.

 

“cha oppa, aku sudah membungkuskan untukmu.. aa” perinta Taeyeon. Dengan senang hati Jiyong menerima suapan Taeyeon. Pria itu benar – benar merasa lelahnya yang begitu menyengat menguap begitu saja ketika melihat kekasihnya ada disisinya.

 

Selesai makan keduanya duduk santai disofa panjang dengan kepala Jiyong yang berada dipangkuan Taeyeon. Tangan mungil gadis itu mengusap lembut surai kekasihnya sambil merenung. Kejadian beberapa tahun terakhir benar – benar merubah segalanya. Pikirannya menerawang ia merindukan maknaenya. Ia merindukan suara maknaenya, ia merindukan kata – kata bijak sang maknae yang mampu membuatnya tersentuh. Terkadang ia merasa malu sebagai seorang leader. Karena memang lebih dewasa sang maknae daripada dirinya.

 

Ingin sekali ia pergi menemui sang maknae. Bertukar cerita dan pengalaman tentang kehidupan yang dijalani masing – masing. Tak terasa karena begitu terhanyut air matanya mengalir begitu saja. Dan usapan lembut pada surai kekasihnya terhenti begitu saja diiringi isakan kecil yang lolos dari bibirnya. Taeyeon begitu merindukan Seo Joohyun. Sang adik.

 

“sayang, kenapa menangis?” Jiyong bangkit dan memeluk Taeyeon dengan lembut. Sang gadis masih saja terisak dan memilih menyembunyikan wajahnya dicerukan leher sang kekasih.

 

“katakan padaku sayang, ada apa?” tanya Jiyong lembut. Ia memeluk Taeyeon dengan penuh kasih sayang agar sang gadis nyaman.

 

“aku merindukannya oppa. Seohyun, aku benar – benar merindukannya. Sudah bertahun – tahun berlalu dan aku sama sekali tak pernah menemuinya.” Jawab Taeyeon dengan suara serak. Akhirnya Jiyong mengerti apa yang menyebabkan sang gadis menangis. Dia terlalu merindukan sang maknae sampai seperti ini. sepertinya Taeyeon benar – benar menyayangi gadis itu.

 

“kau begitu menyayanginya eoh..” tanya Jiyong. Taeyeon mengangguk tanpa mau memperlihatkan wajah basahnya.

 

“aku jadi cemburu. Bagaimana kekasihku begitu menyayangi orang lain daripada aku heum.. ahh Seohyun-ssi benar – benar beruntung. Sahabat dan kekasihku semuanya berpihak padanya.” Gerutu Jiyong manja. Sungguh, Jiyong benar – benar lucu saat merajuk. Taeyeon menatap Jiyong tajam namun pria itu malah membalas tatapan kekasihnya dengan tatapan santai. Seolah pria itu sama sekali tidak melakukan kesalahan apapun.

 

“oppa cemburu pada adikku sendiri?” tanya Taeyeon tidak percaya dan dengan polosnya Jiyong mengangguk begitu saja. Mengiyakan pertanyaan kekasihnya.

 

“oppa.. dia adikku..” sungut Taeyeon dengan suara yang lebih keras. Jiyong segera terkekeh saat mendengar Taeyeon mulai menggerutu.

 

“kau mengerjaiku ya..” tebak Taeyeon. Jiyong tersenyum kecil.

 

“heum, kata manajer hyung bigbang mendapat jatah libur seminggu setelah perjalanan tour. Dan aku juga sudah melihat jadwalmu kau juga mendapat jatah libur lima hari. Bagaimana jika kita pergi menemui mereka. pasti Daniel sudah besar ya.” Gumam Jiyong panjang lebar. Taeyeon ternganga. Bagaimana bisa kekasihnya mengetahui hal itu.

 

“oppa” Taeyeon tak percaya dengan apa yang baru saja Jiyong katakana. Benarkah?

 

“heum, kau tak suka?” tanya Jiyong khawatir. Dengan cepat Taeyeon menggelengkan kepalanya.

 

“bagaimana bisa kau memiliki pemikiran seperti itu? apa aku mengatakannya padamu?” Jiyong terkekeh melihat Taeyeon terkejut.

 

“apa sih yang tidak kutahu tentangmu. Sudah kubilang kan kita ini benar – benar cocok. Siapkan perlengkapan kita. Besok pagi kita berangkat.” Tukas Jiyong. Pria itu bangkit ketika merasakan panggilan alam.

 

“oppa, bukankah kau baru saja sampai dari Jepang kau akan pergi lagi bersamaku?” tanya Taeyeon. Jiyong menoleh.

 

“untukmu tidak ada kata tidak sayang.” Balas Jiyong dengan senyuman lembutnya. Berbeda dengan yang terlihat dalam video musicnya.

 

“gomawo oppa..”

 

ONE CALL AWAY

 

                Seohyun dan Kyuhyun sudah sampai di basement hotel yang ditempati Seohyun dan Christ. Mereka hendak menjenguk Christ yang tidak bisa dihubungi. Entah kenapa Seohyun merasakan sebuah firasat tidak enak tentang pria itu. kyuhyun menatapnya, ia jelas tahu bahwa istrinya tengah mengkhawatirkan pria lain. Ada rasa tidak suka yang tiba – tiba menyusup dadanya. Tapi ia sama sekali tak bisa berbuat apapun. ingin marah? Bukankah seharusnya dia yang mendapat kemarahan itu?

 

Karena langkah yang tergesa – gesa Seohyun tidak sengaja menabrak gadis muda. Mereka terjatuh bersamaan. Seohyun segera menolong gadis muda tadi berdiri. Ia mengucapkan maaf berkali – kali karena tak sengaja menabraknya.

 

“maaf nona, aku benar – benar tidak melihatmu tadi.” Ucap Seohyun sambil menunduk. Kyuhyun membantu Seohyun meminta maaf.

 

“it’s okay, aku baik – baik saja mrs.” Jawab gadis muda tadi. Merasa sudah cukup Seohyun dan Kyuhyun berlalu menuju lift yang membawanya ke lantai 48. Lantai dimana kamar Christ berada.

 

Setelah Kyuhyun dan Seohyun pergi gadis muda tadi nampak berpikir sejenak. Ia mengamati kepergian Kyuhyun dan Seohyun dengan kenin berkerut. Ia merasa mengenal mereka berdua. Tapi dimana ya? Wajahnya sungguh tidak asing.

 

“mereka, aku seperti mengenalnya. Sebentar – sebentar. Dia bukan orang Amerika. Jelas, mana ada orang Amerika bermata sipit seperti itu hanya orang Asia Timur yang memiliki mata seperti itu. Asia Timur??” mata gadis itu terbelalak. Tiba – tiba saja pandangannya menoleh pada lift yang tadi dimasuki kedua orang itu.

 

“Kyuhyun oppa!!!!” teriaknya tanpa sadar. Saat ini ia benar – benar terlihat seperti fangirl yang tergila – gila pada idolanya.

 

“jika dia Kyuhyun oppa, maka wanita tadi Seohyun unnieeeee!! Ahh bagaimana bisa aku terlambat mengenali mereka. dasar bodoh.” Rutuk Jannine sambil memukul dahinya sendiri. ia berlalu dengan wajah riang. Sepertinya ia akan menghubungi sahabatnya untuk memamerkan bahwa dia baru saja bertemu dengan teman idolanya. Kekeke,, dia kan mengidolakan Andrew Choi alias Choi Siwon.

 

ONE CALL AWAY

 

                Seohyun dan Kyuhyun sudah sampai di depan kamar Christ. Keduanya mulai mengetuk pintu dengan perlahan. Tak lama kemudian Christ sudah membukakan pintu untuk mereka. mata Seohyun terkejut mendapati Christ masih mengenakan piyama tidurnya dengan wajah yang terlihat lelah.

 

“astaga, kau baik – baik saja? Ada apa denganmu Christ?” tanya Seohyun. ia begitu panic ketika Christ tidak mengabarinya dan tidak mengangkat ponselnya. Dan bertambah panic ketika mendapati pria itu berwajah pucat dan lelah.

 

“aku hanya terlalu lelah. Ahh masuklah.” Christ mempersilahkan mereka masuk. Seohyun segera menggandeng Christ dan duduk berdampingan dengan pria itu. seohyun meletakkan telapak tangannya di dahi Christ sekedar memeriksa suhu tubuh pria itu.

 

“aku sudah baik – baik saja Angeline.” Gumam Christ. Pria itu kembali seperti awal pertemuan mereka. memanggil Seohyun dengan nama baratnya. Tidak ada lagi panggilan manis seperti biasanya. Dan hal itu membuat Seohyun merasa Christ mulai jauh padanya.

 

“maaf meninggalkanmu. Aku sudah banyak merepotkanmu selama ini. maafkan aku Christ.” Seohyun menunduk,. Dirinya dipenuhi rasa bersalah terhadap pria baik itu. sungguh, kenapa dia harus menyakiti pria baik sepertinya.

 

“no matter, aku sudah dirawat oleh seseorang.” Sahut Christ dengan senyuman. Seohyun mendongak menatap Christ.

 

“aku tidak berbohong, kau bisa melihat sendiri ada bekas makanan kan? Aku sudah baik – baik saja.” Christ menatap meja berusaha menunjukkan pada Seohyun bahwa dirinya tidak berbohong. Dan dapat Seohyun lihat ada baskom kecil dan handuk yang sudah pasti untuk mengompres kepala Christ, obat serta sarapan yang sudah dimakan setengah. Setidaknya Seohyun sudah dapat bernafas lega sekarang.

 

“aku benar – benar minta maaf padamu Christ.. aku..”

 

“it’s okay, Kyuhyun bagaimana keadaan Lauren?” Christ berusaha mengalihkan pembicaraan agar Kyuhyun menjadi nyaman. Sebenarnya Christ memperhatikan Kyuhyun sejak tadi. Bagaimana pria itu menutupi rasa kesalnya karena Seohyun lebih perhatian padanya daripada Kyuhyun sendiri.

 

“kemarin dia sudah baik – baik saja. Puji tuhan,” jawab Kyuhyun sopan. Christ tersenyum.

 

“ngomong – ngomong siapa yang merawatmu?” tanya Seohyun.

 

“aku juga tidak tahu siapa. Dia menguntitku hingga kesini. Kurasa dia suka padaku.” Canda Christ.

 

“seorang wanita?” Christ menggeleng.

 

“laki – laki?” teriak Kyuhyun tak percaya. Christ menatapnya horror.

 

“kau tahu aku sangat normal Mr. Cho.” Sahut Christ penuh penekanan dalam setiap kalimatnya.

 

“seorang wanita bukan, laki – laki bukan lalu siapa banci begitu?” kali ini Seohyun yang bersuara dan Seohyun pun mendapatkan tatapan tajam sama seperti Kyuhyun.

 

“terus saja berpikir gila seperti itu. dia memang bukan seorang wanita dan laki – laki. Karena dia seorang gadis. Gadis menyebalkan yang manis.” Jawab Christ, diakhir kalimat Christ tersenyum kecil.

 

“apa??” sahut Seohyun dan Kyuhyun bersamaan.

 

“hehehehe..” Christ hanya terkekeh melihat wajah keduanya tampak bingung.

 

ONE CALL AWAY

 

                Pepohonan rindang itu tampak indah dipandang mata. Belum lagi berbagai macam bunga yang berwarna – warni nampak terlihat disamping pepohonan yang berjejer rapi sepanjang jalanan. Suasana yang begitu tenang dan damai. Terlihat seorang gadis kecil tengah mengejar kupu – kupu berwarna merah muda yang begitu cantik.

 

                “Lauren..” panggil seorang wanita dengan nada yang begitu lembut. Lauren yang awalnya tengah berlari berhenti karena merasa ada seseorang yang memanggilnya. Ia menoleh dan mendapati seorang wanita berpakaian putih yang terlihat begitu cantik sedang tersenyum padanya.

 

                “Lauren, kemari sayang..” panggil wanita itu lagi. seperti terhipnotis suara lembut itu Lauren pun berjalan ke arah wanita itu.

 

                “anda siapa?” tanya Lauren. Ia menatap mata wanita itu.

 

                “aku mommymu sayang, sini peluk mommy.” Wanita yang mengaku mommy Lauren merentangkan kedua tangan berharap putrinya akan memeluknya. Dan Laurenpun mendekat dalam dekapan wanita itu.

 

                “I miss you Lauren sayang.” Gumam wanita itu. ia terus memeluk Lauren dengan erat.

 

                “maaf Mrs, aku sudah punya mommy. Namanya mommy Seohyun.” gumam Lauren kecil dalam pelukan wanita itu. wanita itu melepaskan pelukan pada putrinya dan tesenyum.

 

                “dia bukan mommy mu sayang. Tapi aku, kenalkan namaku Lee Jiyeon. Kau suka tempat ini kan?” Lauren mengangguk. Siapa yang tidak akan suka tempat ini. begitu indah dan menyenangkan.

 

               “ikutlah bersama mommy jika kau ingin disini sayang. Jangan merepotkan daddy lagi kau mau?” tawar wanita itu. Lauren tampak berpikir.

 

                “jadi aku akan meninggalkan daddy dan Mommy Seohyun?” wanita itu Jiyeon berpikir sejenak kemudian mengangguk. Ia memangku Lauren dan mendaratkan dagunya pada kepala Lauren.

 

                “mommy pernah menyakiti mereka sayang. Jadi mommy ingin mengajakmu bersama mommy supaya mereka bisa bahagia.” Ucap Jiyeon sendu.

 

                “mommy jahat begitu?” tanya Lauren polos. Jiyeon mengangguk sendu.

 

                “Tuhan sudah menghukum mommy untuk waktu yang lama sayang. Kau mau kan ikut bersama mommy? Kau mau berjanji untuk ikut bersama mommy?”

 

                “tapi aku ingin bertemu daddy sekali lagi, boleh?” jiyeon mengangguk.

 

                “tentu saja.”

 

ONE CALL AWAY

 

                Lauren mulai membuka matanya perlahan,. Setelah mengalami kejang – kejang yang begitu hebat gadis kecil itu mulai terlihat membuka matanya. Meski samar gadis kecil itu dapat melihat raut wajah cemas sang ayah dan juga wanita yang dipanggilnya mommy.

 

“princess, kau sadar sayang.. anak Daddy.. mana yang sakit sayang, katakan pada Dad.” Gumam Kyuhyun beruntun. Mata pria itu memerah karena menangis dan begitu cemas dengan keadaan puterinya.

 

“Daddy..” panggil Lauren lirih. Bertambah lirih saat masker oksigen itu menutupi wajahnya. Tangan mungilnya berusaha menyingkirkan masker oksigen itu agar dapat berbicara dengan sang ayah.

 

“mommy..” panggil Lauren pada Seohyun. wanita itu menatapnya dengan pandangan cemas. Seohyun menggenggam erat telapak tangan Lauren. Sebagai seorang ibu Seohyun merasa sakit melihat gadis kecil ini menderita.

 

“ya Lauren..” jawab Seohyun.

 

“Daddy, terimakasih..” ucap Lauren dengan senyuman kecil. Wajah polos yang terlihat pucat itu begitu membuat hati Kyuhyun serasa diremas. Ia takut kehilangan Lauren. Benar – benar takut.

 

“untuk apa Lauren berterimakasih pada Daddy, Daddy tak melakukan apapun untuk Lauren.” Balas Kyuhyun. pria itu sudah meneteskan air mata karena rasa takutnya benar – benar berada dipuncak.

 

“Daddy, Don’t Cry..” ucap Lauren sambil menghapus air mata Kyuhyun yang mengalir. Pria itu sama sekali tak bisa menutupi kesedihannya saat ini. kenapa puterinya harus menderita seperti ini? puteri polos yang tidak tahu apapun tentang kesalahan Kyuhyun dan Jiyeon dimasa lalu. Kenapa harus gadis kecil ini yang menderita.

 

“Daddy adalah pria paling tampan yang menjadi milik Lauren. Jika Daddy menangis Daddy tidak tampan lagi” kata Lauren lagi. kyuhyun berusaha menampilkan senyum yang terasa berat ia lakukan. Sungguh, ini bukan saat yang tepat untuk menyunggingkan suatu senyum. Saat dimana anaknya sekarat.

 

“Lauren katakan pada Dad, mana yang sakit. Biar Dad bilang pada dokter.” Lauren menggeleng. Ia tersenyum lembut pada Kyuhyun.

 

“Lauren bertemu mommy,” deg,, jantung Kyuhyun bertalu – talu dengan begitu cepat hingga terasa sangat menyakitkan. Sungguh, apa maksudnya.

 

“Mommy Seohyun?” tanya Kyuhyun sambil memegang lengan Seohyun. namun gadis kecil Kyuhyun itu menggeleng pertanda bukan.

 

“mommy Jiyeon. Ternyata Mommy Lauren sangat cantik.” Keduanya terpekur mendengar jawaban Lauren. Gadis kecil itu bertemu dengan mommynya. Jiyeon yang sudah mati.

 

“daddy, mommy Jiyeon mengajak Lauren bersamanya. Padahal Lauren ingin disini.” Lauren terlihat berbeda dari biasanya. Meski wajah gadis kecil itu pucat namun ia seperti orang normal biasa berbicara. Meski arah pembicaraannya benar – benar mengerikan.

 

“jangan ikut mommy Jiyeon, Lauren disini saja bersama Daddy dan mommy Seohyun .” Sela Kyuhyun cepat. Seohyun dapat merasakan ketakutan Kyuhyun. tangan Kyuhyun yang tadi ia gunakan untuk memegang lengannya kini mengerat. Ia tahu pria itu benar – benar ketakutan.

 

Dan meski Seohyun terluka karena pengkhianatan Kyuhyun dan Jiyeon dimasa lalu. Ia tak bisa menampik jika hatinya sakit melihat Kyuhyun menangis. Melihat gadis kecil itu berbicara yang seharusnya bukan porsinya. Dada Seohyun serasa sesak. Ia hanya mampu menitikkan air mata dalam diam. Dia ingin memberikan waktu Kyuhyun berbicara pada Lauren.

 

“Lauren sudah berjanji pada mommy. Mommy bilang Lauren tidak boleh menyusahkan Daddy lagi.” ujar Lauren dengan senyuman lembut yang terpatri diwajahnya. Senyuman yang terlihat menakutkan bagi Kyuhyun.

 

“jika Lauren pergi, Daddy sendirian. Kau tak kasihan pada Daddy?” tanya Kyuhyun putus asa. Seohyun terus menangis dalam diam melihat keduanya. Kenapa ia harus berada dalam situasi seperti ini? dirinya terluka? Namun dirinya masih bisa merasakan luka orang yang melukainya? Bukankah hati wanita ini begitu mulia?

 

“ada Mommy Seohyun yang cantik, Mommy kemari..” Seohyun menurut, wanita itu mendekat ke arah Lauren. Tangan mungil Lauren mencoba menggapai telapak tangan Seohyun. seohyun mendekatkan tangannya agar gadis kecil Cho Kyuhyun

 

“Mommy Seohyun.. I am sorry, for my Mom’s wrong. I am sorry..” gumam gadis kecil itu. Seohyun memeluk Lauren sambil terisak. Bukan salah gadis kecil ini. gadis kecil ini sama sekali  tak tahu apapun tentang kesalahan ibunya. Tapi kenapa gadis kecil ini yang minta maaf?

 

“Mommy I Love You. Really – really Love You Mom.” Bisik Lauren, Seohyun tak mampu menahan isak tangisnya. Ia menangisi keadaan Lauren. Ia menangis untuk anak dari selingkuhan suaminya. Tapi,untuk saat genting seperti ini apakah wajar memikirkan keburukan seseorang? Saat dimana satu nyawa mungkin akan meninggalkan mereka. Seohyun bahkan lupa siapa sebenarnya Lauren. Yang terlihat dimatanya hanyalah gadis kecil sekarat yang mampu tersenyum,bahkan saat orang tuanya ketakutan setengah mati.

 

“I Love You Dad..”tuttttt, itu adalah kata terakhir yang diucapkan Lauren sebelum gadis kecil itu menutup matanya untuk selamanya. Cho Kyuhyun terdiam kaku mendengar bunyi panjang yang monoton. Tanda Jantung Lauren tidak berdetak lagi. kesadarannya seperti terserap habis. Beberapa detik kemudian kesadarannya kembali. Ia menggoyang – goyangkan tubuh Lauren yang sudah meninggal.

 

“LAUREN!!! BANGUN SAYANG!! BANGUN, ANAK DADDY YANG CANTIK BANGUN SAYANGG!! KAU TAK BISA MENINGGALKAN DADDY SEPERTI INI. LAUREN!! LAURENNN!!!” teriak Kyuhyun dengan tetes – tetes air mata yang membasahi kedua pipinya. Putrinya tidak lagi bangun. Sekuat apapun Cho Kyuhyun berusaha membangunkan Lauren. Lauren tetap tidak akan kembali padanya. Karena Lauren sudah berpulang.

 

“Kyuhyun..” panggil Seohyun, wanita itu berusaha menenangkan suaminya. Tubuh suaminya merosot ke lantai. Luruh begitu saja bagai tak punya tenaga. Ia menangis keras tak peduli ia akan di cap sebagai pria lemah. Apak dia harus tertawa saat anaknya tiada? Bukankah itu gila?

 

“dia pergi Seohyun. dia sudah pergi..” rintih Kyuhyun sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Seohyun memeluk Kyuhyun agar kesedihan pria itu bisa terbagi untuk dirinya.

 

~~

 

“ayo sayang..” ajak sebuah bayangan wanita cantik bernama Jiyeon. ia mengajak gadis kecilnya untuk pergi bersamanya.  Dan Lauren sama sekali tak menolaknya.

 

                “kau melakukannya dengan baik sayang, Mom bangga padamu.” Jiyeon menyejajarkan tinggi badannya dengan badan Lauren. Gadis kecil itu hanya mampu tersenyum. Seumur hidupnya ia belum pernah merasakan perasaan senyaman ini. karena sejak Lauren hidup di dunia Lauren tidak pernah merasakan disayangi oleh seorang ibu.

 

                “tapi Dad..”

 

                “Dad akan baik – baik saja, ayo pergi..” Jiyeon menggandeng tangan mungil Lauren. Jiyeon memandang Kyuhyun dan Seohyun lembut. Kedua orang itu takkan bisa melihatnya. Karena sekarang alam mereka sudah berbeda. Tidak ada yang bisa menjelaskan secara pasti seperti apa alam keduanya berbeda. Karena itu adalah Rahasia Tuhan. Tidak satupun makhluknya dapat mengetahui tanpa ijinnya.

 

                “terimakasih Kyuhyun telah menjaga putri kita. Kali ini aku yang akan menjaganya dengan baik.” Guma Jiyeon dalam hati. Semakin lama bayangan mereka semakin menjauh dan menjauh. Tak lama kemudian semuanya menghilang tanpa sisa. Keduanya telah pergi ke tempat yang berbeda.

 

~~

 

Suasana duka benar – benar menyelimuti  kediaman Kyuhyun di California. semua keluarga datang ke rumah duka. Kyuhyun seperti mayat hidup. Pria itu hanya diam tanpa melakukan apapun. matanya bengkak dan memerah. Semuanya memperlihatkan betapa rapuhnya pria itu. seohyun memandangnya sendu. Jika boleh mengulang waktu. Ia tidak ingin hal seperti ini terjadi. Tidak apa dia bertahan dengan kebenciannnya pada Kyuhyun asal pria itu bersikap seperti biasa.

 

Dari kejauhan Christ melihat Seohyun. sejak kematian Lauren beberapa menit setelahnya wanita itu langsung menghubunginya. Tanpa memperdulikan rasa sakit yang ia rasakan pria itu segera menghampiri Kyuhyun dan Seohyun ke rumah sakit setelah sebelumnya ia mengabari keluarga Seohyun yang sedang berkumpul. Pria itu ikut merasakan duka yang begitu mendalam mengenai kepergian Lauren. Dengan langkah pelan Christ menghampiri Cho Kyuhyun.

 

“kau harus kuat kawan. Laurenmu pasti sudah bahagia sekarang.” Ucap Christ lembut. Kyuhyun mendongak menatap Christ. Ia berusaha tersenyum ditengah kesedihannya. Christ memahami itu. pria itu memeluk Kyuhyun seperti layaknya saudara.

 

“kau hanya perlu bersabar menanti takdir indah didepan. Trust me..” Christ memberikan semangat pada Kyuhyun.

 

“terimakasih kawan,”

 

“anytime..”

 

ONE CALL AWAY

 

Sejak kepergian Lauren Cho kehidupan Cho Kyuhyun berubah. Pria itu tak segera bangkit dari keterpurukannya, malah pria itu semakin sulit untuk bangkit. Seohyun masih senantiasa menunggui suaminya. Meski ia diabaikan, ia tetap bersikap baik. Ia tahu suaminya sedang dalam masa yang sulit dan emosinya yang tidak stabil. Tapi haruskah pria itu bersikap seperti itu terus? Lalu Seohyun dan Daniel ia anggap apa?

 

Lagi dan lagi Cho Kyuhyun tak mau memasukkan makanan ke dalam perutnya. Dirinya, Ahra, ibunya dan ibu Seohyun sudah membujuk Kyuhyun untuk menyuapi pria itu. namun hanya gelengan lemah yang mereka terima. Seohyun sedih, melihat Kyuhyun seperti ini rasanya seperti di iris – iris.

 

“apa kau tak ingin makan lagi? ini sudah tiga hari kau bersikap seperti ini? sampai kapan kau akan bersikap seperti ini Kyuhyun?” tanya Seohyun dengan nada lelah yang begitu kentara. Wanita mana yang tidak lelah melihat suaminya mengabaikan anak dan istrinya, memilih untuk terpuruk karena anak dari hasil selingkuhannya yang meninggal? Seohyun merasa serba salah. Sungguh, bukan posisi yang mengenakkan untuk dirinya.

 

“aku tidak lapar,” perkataan yang sama sejak tiga hari terakhir. Seohyun berusaha menekan kesabarannya. Ia menghela nafas sejenak.

 

“baiklah, kalau kau tidak ingin makan. Kenapa tidak menyusul Lauren saja.” Perkataan sinis Seohyun membuat ia dihadiahi tatapan tajam dari suaminya. Cho Kyuhyun merasa tersinggung saat Seohyun menyebut nama Lauren dengan nada sinis yang terselip didalamnya.

 

“kau pasti senang kan Lauren sudah meninggal sekarang? Bukankah itu yang kau inginkan? Lauren pergi selamanya KAU PUASSS????” teriak Kyuhyun membuat Seohyun terkejut setengah mati. Matanya berkaca – kaca. Tak menyangka bahwa Kyuhyun akan menuduhnya seperti itu. pada awalnya ia memang membenci Lauren. Tidak, bukan pada Lauren sebenarnya. Ia membenci Jiyeon. semuanya berawal dari wanita ular itu. tapi, Seohyun tak sampai hati membenci dan menyumpahi Lauren supaya gadis kecil itu mati. TIDAK!! Seohyun tidak sejahat itu.

 

“Kyuhyun kau..” Seohyun merasa tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Tapi pria di depannya adalah pria yang sama. Pria didepannya adalah Cho Kyuhyun. suaminya.

 

“kenapa? Bukankah semua itu benar? Kau ingin anakku mati supaya dendammu pada Jiyeon dan perbuatanku dimasa lalu terbalaskan? Iyakan?” tuduh Kyuhyun lagi. kali ini air mata Seohyun benar – benar jatuh. Tuduhan Kyuhyun yang tak beralasan membuat Seohyun tak mampu menjaga dirinya. emosi yang sudah beberapa hari ini ditahannya saat inipun sudah buyar. Membawa tangan kanannya untuk menampar pipi Kyuhyun.

PLAKK..

 

“kau, aku tak menyangka jika ternyata seperti ini penilaianmu padaku..” ucap Seohyun datar, air matanya tak berhenti mengalir.

 

… apa kurang puas kau menyakitiku dimasa lalu? Hingga sekarang kau menuduhku seperti itu? kau, apa hanya anak itu yang butuh kau perhatikan? Kau lupa anakmu sendiri? ani, sejak dia masih bayi pun kau tak pernah mengurusnya. Jika aku memang dendam padamu. Jika memang aku seperti itu..” Seohyun hentikan ucapannya ketika merasa ia butuh untuk bernafas. Ia pejamkan matanya sejenak berpikir sedalam yang ia bisa.

 

..kenapa aku masih bersamamu? Apa aku menertawaimu saat dia tak ada? Apa aku seperti itu saat dia tak ada? Katakan padaku, bagaimana bisa kau berpikir sekeji itu padaku?” Kyuhyun hanya diam saja. Pikirannya berkelana entah kemana. Hatinya sudah terlalu sering sakit. Hingga perkataan Seohyun pun terasa hambar ditelinganya. Ia hanya terdiam layaknya anak idiot.

 

“jika kau memperlakukanku seperti ini, sebaiknya kita berpisah saja. Tidak perlu bertemu dan hidup bersama. Mungkin memang kau dan aku tidak ditakdirkan untuk hidup bersama.” Seohyun keluarkan hal mengganjal dalam hatinya. Ia lelah dengan semua ini. ia lelah bertahan dengan pria ini. pria yang menghianatinya, pria yang melukainya, dan pria satu – satunya yang dicintai olehnya. Ini benar – benar menyulitkan.

 

“berpisah ya berpisah saja. Apa susahnya..” sahut kyuhyun ketus. Pria itu tidak berpikir saat mengatakannya. Percayalah, ia seperti benar – benar anak idiot yang tidak tahu apa – apa. Dan Seohyun, wanita itu.. sepertinya perceraian adalah satu – satunya hal terbaik untuk mereka berdua.

 

ONE CALL AWAY

 

                “ada apa? Kenapa kau mengemas semua barang – barangmu?” tanya Christ tidak mengerti. Wanita itu hanya menangis sambil mengemas semua barangnya.

 

“ayo kembali ke Chicago. Aku akan segera mengurus perceraianku dengan Kyuhyun.” jawab Seohyun.

 

“APA? Ceraiii?!” tanya Christ tak percaya. Bagaimana bisa Seohyun dan Kyuhyun akan bercerai.bahkan sebelum kematian Lauren mereka sudah berbaikan.

 

“cepatlah Christ, ajak Daniel dan jangan katakan apapun. bilang saja kita akan kembali ke rumah.” Tukas Seohyun tanpa menatap Christ sedikitpun. Laki – laki itu hanya mengangguk dan segera keluar dari kamar Seohyun.

 

~~

 

“Hero, kau sedang apa?” tanya Christ lembut. Pria itu menatap Daniel yang tengah terdiam sambi memandangi frame Laureun.

 

“kau merindukannya ya?” Daniel mengangguk. Pria kecil Seohyun itu mengelus frame itu lembut. Seolah takut jika Lauren akan kesakitan.

 

“Dad, apa Lauren baik – baik saja?” tanya Daniel polos. Christ tersenyum

 

“tentu saja, Lauren kan sudah bersama Tuhan.” Jawab Christ bijak.

 

“tapi Lauren meninggalkan Uncle Kyuhyun sendirian disini.”

 

“itu sudah rencana Tuhan Hero, tidak seorangpun dapat menebaknya.” Balas Christ. Daniel hanya mengangguk.

 

“Mom mengajak kita berkemas, kita akan pulang ke Chicago nanti malam.”

 

“lalu Uncle?” tanya Daniel lagi.

 

“Uncle bisa mengurus dirinya dengan baik. Lagipula ada keluarga Uncle disini. jadi Daniel tak perlu khawatir.” Sahut Seohyun. wanita itu sudah lebih baik dari sebelumnya. Tidak tampak genangan air diwajahnya. Meski mata bengkaknya itu tak dapat menutupi jika dirinya habis menangis.

 

“Mom..” Daniel berlari memeluk Seohyun.

 

“jadi kita akan kembali ke Chicago?” Seohyun mengangguk. Tiba – tiba saja terdengar suara gaduh yang memekakkan telinga hingga membuat mereka terkejut.

 

“ARRGGHHHH” itu suara Kyuhyun. Seohyun dan Christ saling berpandangan. Tiba – tiba saja Seohyun menurunkan Daniel  dari gendongannya dan memberikan pada Christ. Seohyun berbisik di telinga Christ.

 

“bawa Daniel keluar, please..” Seohyun memelas membuat Christ menatapnya tak tega.

 

“Hero sebelum pulang, ayo bermain..”

 

ONE CALL AWAY

 

                Christ mengajak Daniel berjalan – jalan di department store. Disana Christ membiarkan Daniell bermain sesukanya namun tetap dalam pengawasan pria itu. mata pria itu sibuk menjelajah setiap sudut dari department store tersebut. Tanpa diduganya ia tertarik dengan topi woll berwarna biru laut. Ia tersenyum dan menghampiri stan yang menjual topi. Bukan hanya topi sih, ada banyak barang seperti kaos tangan, penutup telinga, syal dan juga kaos kaki.

 

Pikirannya tertuju pada gadis itu. Jannine, sudah tiga hari dia tak bertemu dengan gadis itu. terakhir gadis itu menelponnya saat kematian Lauren dan tentu saja saat itu dirinya tak mungkin mengangkat telponnya. Dan semenjak hari itu ia hilang seperti ditelan bumi. Christ tak pernah sekalipun mencoba menghubunginya. Karena ia merasa tidak punya urusan apapun dengan gadis itu.

 

Ia memegang topi wol berwarna biru laut itu. ia tersenyum membayangkan bagaimana jika gadis menyebalkan itu memakai topi ini. pasti terlihat sangat cantik. Yeah, tanpa topi wol ini pun gadis itu sudah amat cantik. Namun pria itu selalu mengelaknya. Yah beda mulut beda hati kan?

 

“Daddy aku hauss…” rajuk Daniel. pria itu segera sadar.

 

“Kau ingin minum apa heum?”

 

“jus strawberry.”

 

“baiklah, lets go..” sebelum pergi Christ membisikan sesuatu pada penjaga stan tadi bahwa dia membeli topi beserta kaos tangannya. Tak lama pelayan itu membungkusnya. Ia mengucapkan terimakasih kemudian menggandeng tangan mungil Daniel untuk membeli jus strawberry. Mereka berhenti di kedai minuman yang tak jauh dari situ.Christ memesan kopi dan jus sesuai yang Daniel inginkan.

 

“Uncle..” teriak seseorang dari belakang membuat Christ nyaris bertindak bodoh dan berteriak saking terkejutnya. Ia menatap tajam seseorang yang hampir saja membuat jantungnya lepas.

 

“KAU!!!” dilihatnya Jannine tengah tersenyum polos seolah dia tidak melakukan apa – apa.

 

“kau disini juga Uncle, woahh ada Daniel juga. Hai tampan bagaimana kabarmu?” cerocos Jannine. Daniel menatap Jannine dengan tatapan girang. Ia sangat merindukan Jannine yang lucu.

 

“eoh, aku baik Nuna, bagaimana denganmu?” tanya Daniel berbinar. Giliran Christ yang melotot tak percaya. Hei, kenapa putranya berubah menjadi sedikit, genit? Astaga..

 

“aku selalu baik tampan. Kau beli apa?” jannine mengacak –acak lembut rambut Daniel. pria kecil itu sama sekali tidak menolak.

 

“jus strawberry, aku haus sekali lelah setelah bermain.” Kata Daniel manja. Jannine tersenyum.

 

“kenapa bermain sendirian, mana Kenzo?” tanya Jannine polos, Ia tak tahu bahwa  pertanyaannya membuat wajah kedua pria berbeda umur itu sedih. Jannine menatap mereka tidak mengerti apakah pertanyaannya salah? Jannine rasa tidak.

 

“Uncle, Daniel.. kenapa dengan wajah kalian?” tanya Jannine

 

“Kenzo hyung menemani Uncle Kyuhyun dirumahnya. Sebentar lagi kami akan kembali ke Chicago.” Sahut Daniel.

 

‘jadi benar, yang kutemui kemarin adalah Cho Kyuhyun. astaga CHO KYUHYUN!!!!!’ gumamnya dalam hati. Ahh dia benar – benar bahagia sekarang. Tapi kenapa raut wajah dua pria ini terlihat begitu sedih?

 

“lalu kenapa kalian bersedih?”

 

“anak Uncle Kyuhyun meninggal. Dia saudaraku.” Jawab Daniel suaranya tercekat. Sepertinya kesedihan itu benar – benar menghampirinya.

 

“apa? Jadi kau putera dari Cho Kyuhyun juga? Itu berarti mommy mu Seohyun? benarkan?” tanya Jannine beruntun. Christ menautkan alisnya. Bagaimana gadis ini bisa tahu semau itu?

 

“kau tahu darimana?” tanya Christ dengan tatapan tajamnya.

 

“bagaimana aku bisa tidak tahu. Mereka berdua bintangnya Korea Selatan. Mereka member Super Junior dan Girls Generation. Tapi sudah keluar sejak mereka memutuskan menikah.” Jawab Jannine seadanya. Daniel tidak dapat menangkap apa yang dimaksud nunanya ini. tapi satu yang pasti ada dipikirannya. Jika Cho Kyuhyun adalah Daddy nya.

 

“Tidak! Uncle Kyuhyun bukanlah Daddy ku. Daddy ku adalah Christ. Sepertinya nuna salah orang.” Sela Daniel cepat dan tegas. Christ terkejut dengan kata – kata Daniel. meski ada sedikit ruang dihatinya yang merasa lega. Anak itu benar – benar menyayanginya layaknya ayah kandungnya meski pada kenyataannya pria itu bukanlah ayah kandungnya.

 

“oh benarkah? Apa Seohyun unnie menikah lagi?” tanyanya pada dirinya sendiri menggunakan bahasa Thailand. Saat – saat dimana ia berbicara karena meragu. Saat itulah ia akan berbicara menggunakan bahasanya. Supaya tidak seorangpun dapat mengerti hal itu. ia pernah kelepasan mengumpat menggunakan bahasa ayahnya namun pria didepannya justru mengerti. -,-

 

ONE CALL AWAY

 

Kyuhyun menatap nanar Seohyun yang sudah selesai membereskan barang – barangnya. Tak satupun dari semua anggota keluarga Kyuhyun maupun Seohyun yang berani berbicara pada mereka berdua. Mereka juga tak bisa mencegah Seohyun yang hendak pergi dari rumah Kyuhyun.

 

“jadi kau akan meninggalkanku.” Tanya Kyuhyun retoris. Ia bersedekap dengan memandang Seohyun tajam. Tak kalah tajam Seohyun pun memandang Kyuhyun.

 

“tentu saja. Tidak ada yang bisa dipertahankan disini. hubungan kita memang sudah lama hilang dan mati. Semuanya tak bersisa. Aku akan segera mengirim surat perceraian padamu.” Jawab Seohyun datar. Semua terasa hambar. Seohyun sudah lelah. Tak ada yang bisa Kyuhyun lakukan selain diam dan diam. Pria itu yang memilih untuk menyetujui berpisah dengan Seohyun. tidak ada lagi air mata. Karena sesungguhnya ia tidak tahu bahwa jalan berpisah dengan Seohyun adalah jalan yang salah. Ia tidak tahu hal itu salah karena emosinya tengah terguncang. Semuanya terasa datar – datar saja.

 

“baiklah.. akupun sudah bosan dengan hal ini.” itu jawaban Kyuhyun sebelum dirinya benar – benar pergi meninggalkan kamar Seohyun. sedangkan wanita itu, dia diam dalam tangisnya. Tangannya mengepal begitu erat hingga buku – buku jarinya memutih. Ia tak pernah menyangka member kesempatan pada suaminya adalah hal terbrengsek yang pernah ia lakukan. Ia menyesal. Sungguh, ia sangat menyesal melakukan itu.

 

ONE CALL AWAY

 

Pasangan itu baru saja turun dari bandara. Ia dan kekasihnya baru saja sampai di Bandara O’Hare, bandara tersibuk di Chicago yang mampu menyaingi Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta sebagai bandara paling sibuk di dunia. Namun pada 2005, Hartsfield mengalahkan O’Hare sebagai bandara tersibguk di dunia dalam arti pemberangkatan dan pendaratan pesawatnya. Ini terutama disebabkan karena pemerintah federal memaksakan pembatasan penerbangan di O’Hare untuk mengurangi penundaan pemberangkatan. Dari segi jumlah penumpang yang dilayani, telah beberapa tahun Hartsfield memegang gelar sebagai bandara paling sibuk di dunia.

 

Pasangan kekasih itu hendak menemui seseorang yang sudah lama mereka rindukan. Terlihat raut wajah bahagi Kim Taeyeon memandang keadaan sekitar. Jadi begini ya rasanya berada di satu tempat dibawah langit yang sama dengan orang yang kau rindukan. Terasa nyaman.

 

“kelihatannya kau bahagia sekali.” celetuk Jiyong. Pria itu perhatikan kekasihnya yang tak hentinya tersenyum. Taeyeon hanya menggandeng tangan Jiyong mesra. Mereka tidak perlu takut akan adanya paparazzi. Chicago memang mengenal mereka namun ini tempat yang aman. Berbeda dengan Korea. Dia cukup menikmatinya.

 

“aku sudah lama tidak bertemu,ahh aku sungguh tidak sabar.” Sahut Taeyeon. Terselip nada bahagia disetiap kalimatnya. Jiyong bahagia melihat kekasihnya bahagia.

 

 

“kajja..” Jiyong membantu Taeyeon memasukkan kopernya ke dalam taksi. Mereka sudah mengantongi alamat Seohyun. yahh, dia pernah diberitahu oleh Seohyun tentang alamatnya di Chicago. Namun Taeyeon tidak pernah tahu kemungkina bahwa adik yang dicarinya itu tidak berada dirumah.

 

ONE CALL AWAY

 

“kau yakin akan meninggalkannya?” tanya Christ sekali lagi padaku. sudah berkali – kali Christ menanyakan hal yang sama padaku sejak pagi tadi. Aku hanya menatapnya jengah. Meski hatiku ragu berpisah. Tapi aku tidak bisa bertahan dengan pria seperti itu. pria yang bahkan menuduhku membalas dendam padanya. Cih, aku tak sudi meski hanya menyebut namanya.

 

 

“kau sudah bertanya puluhan kali untuk hari ini Christ. I said No!! berhenti bertanya. Kepalaku pusing.” Jawabku ketus. Aku sedikit merasa bersalah dengannya. Dia tidak tahu apapun, tapi aku justru bersikap ketus padanya.

 

 

“ku harap kau tidak akan menarik kembali kata – katamu.” Balasnya lirih. Tiba- tiba saja aku teringat hari itu. hari dimana aku benar – benar muak dengan segala yang bersangkutan dengan pria itu. meski rasa benci menguasai hati dan pikiranku. Tapi dia satu – satunya pria yang berhasil masuk dan memiliki hatiku. Hari dimana aku dan dia menangis bersama. Hari dimana Christ menyuruhku untuk mengejar nya. Air mataku jatuh tanpa kuperintah. Aku benar – benar merasa sesak dan sulit berpikir. Aku terlalu banyak disakiti olehnya. Bagaimana bisa aku bertahan dengan pria seperti itu?

 

“kau tahu jika kau seperti ini kau sama saja menyakitiku..” gumamnya lirih. Ia menarikku dalam dekapan hangatnya. Aku menangis dibahunya. Aku tahu aku salah tapi aku tidak memiliki seorangpun untuk bersandar selain dirinya. keluargaku? Aku tak bisa mengatakan pada mereka betapa aku ingin memilih bunuh diri saja. Itu terlalu menyakitkan untuk mereka. dan aku sama sekali tidak berniat untuk menambah beban mereka.

 

“hiks,, maaf.. tolong bawa aku pergi sejauh mungkin. Agar aku tak bisa menemuinya. Aku lelah..aku sudah lelah dengan semua ini..” pintaku padanya.ini adalah pilihanku. Mungkin jalan terbaik bagi kami adalah berpisah.

 

“baiklah aku akan membawamu pergi jauh. Kita pergi sejauh mungkin agar tak seorangpun dapat menyakitimu. Kau mau?” tanyanya padaku. ia menatap mataku dengan lembut. Aku selalu menyukainya. Menyukai Christ yang selalu bersikap lembut dan hangat padaku. dia jarang membentakku, memarahiku, atau bersikap kasar padaku. dia pria dengan jiwa yang begitu digilai banyak wanita. Meski aku sama sekali tak bisa mencintainya. Aku percaya seseorang yang baik pasti sudah Tuhan siapkan untuk pria ini.

 

Seandainya saja Christ adalah pria itu. aku pasti akan sangat bahagia. Sangat amat bahagia.

 

“terimakasih..”

 

~~

 

Seorang gadis tengah menggeret kopernya menuju roang boarding. Hari ini ia memilih untuk kembali ke Chicago. Sepertinya ia mulai nyaman dengan kota Chicago. Dia tak mau berada disini. beberapa hari yang lalu bahkan mantan tunangannya terus mengganggunya dengan meminta dirinya kembali pada pria itu. hih, bermimpi saja dia, Jannine ak mungkin kembali pada penghianat macam dirinya.

 

 

Dengan setelan yang kasual ditambah rambut gadis itu yang digelung ke atas. Gadis itu terlihat modis. Earphone yang terpasang rapi dilehernya menambah kesan bahwa dirinya adalah gadis masa kini yang benar – benar cantik. Semua pria yang ditemuinya menyunggingkan senyum padanya. Gadis itu risih jadi dia hanya memilih untuk menunduk.

 

Setelah barang – barangnya diperiksa, Jannine segera memasuki pesawat kelas VIP. Ia tidak mau lagi naik pesawat kelas ekonomi itu membuat seluruh tubuhnya merasa sakit. Harus berdesakan dengan banyak orang. Ohh, benar – benar menyebalkan., Saat gadis itu sudah mendapatkan kursi duduknya, ia mendengar suara orang bercakap – cakap. Heung, bukan masalah orang yang bercakap – cakap. Tapi suara itu, ia kenal dengan suara itu.

 

“Daddy.. aku haus..”

 

“ini air minummu sayang..” sahut ibu anak itu. jannine menoleh ia terkejut ketika mendapati Daniel dan Christ juga berada bersamanya di pesawat yang sama. Tapi bukan hanya itu. ia melihat Seo Joohyun. Mantan maknae SNSD.

 

“Seohyun unnie…” gumamnya  tanpa sadar, dan Seohyun yang mendengar suara seseorang yang menyebutnya menggunakan bahasa korea pun menoleh.

 

 

 

TBC

 

 

                Segitu dulu yaa.. maaf kalo mengecewakan.. ini lebih pendek dari previous part. next part akan ku buat lebih baik lagi. Keep RCL readers ^_^ saranghaeyoo.. ❤ ❤