Posted in Cho Kyuhyun, Christopher Moreau, married life, Romance, SAD, Seo Joohyun

One Call Away (Part 10)

Author                  : Lestari Choding.

Genre                   : Sad, romance, Married life

JJS                          : twitter @chodingcho97  facebook Lestari Cho, Magnae Choding

Cast                       : Seokyu and other cast.

Length                  : Chapter.

Note                      : Annyeong^^ Lestari comeback.. hei readers, maafin gw yah update nya lamaaa banget… gw sibuk banget sampek nggak bisa ngeluangin waktu buat nulis. Sebenarnya gw pengen publish minggu pagi. Tapi nya gw lupa beli kuota >_<

Btw ada yang kangen gw kagak? 😀 kagak? Yaodah nggak papa kok. Wkwkwkw..part 10 gw minta maaf kalo nantinya nggak sesuai sama bayangan kalian, gw udah sebisa mungkin meres otak gw buat nulis ni ff. meski pada awalnya sempet buntu. Mesti bertapa dulu buat dapet ide lagi XD XD

Selalu berterimakasih buat readers yang sudah RCL di ff sebelumnya. Maaf gw nggak balas satu – satu. Gimana mau balas buka blog juga jarang -_- heheheh XD tapi tenang aja kok. Gw baca semua komenan.

Ini pure dari imajinasi gw sendiri. kalo ada kesamaan sama ff lain gw yakin itu nggak sengaja. Karena gw berusaha jujur sama apa yang gw tulis. Typo selalu berserakan dimana – mana jadi nikmati saja. 😀

Okey cuap – cuapnya segitu aja..

 

ANTISEOKYU, This is not your territorial so, You Have To Go Out From Here.. jangan ngambah kalo mau bikin masalah. Oke, ini cukup.

 

Recommended Song :

  • Girls day – I miss you
  • Girls day Minah feat Minhyuk BTOB – No
  • Sistar Soyou feat Brother Su – You Don’t Know Me

 

HAPPY READING

 

Sekuat apapun aku menghindarimu..

Seberusaha apapun aku membencimu..

Aku tidak pernah mampu menghapusmu

 

                                                                                Seohyun

 

Kau adalah satu – satunya untukku

 

                                                                                Kyuhyun

Let’s Story Begin. . .

 

Malam itu tanpa istirahat Seohyun langsung pergi menuju bandara memesan tiket pesawat tujuan penerbangan California. Dia sama sekali tak menyiapkan apapun begitu juga dengan Christ. Rasa khawatir lebih mendominasi hati wanita itu. Christ hanya bisa mengikuti kemauan Seohyun tanpa bisa menolak. Ia tahu wanita ini begitu khawatir karena anaknya dibawa pergi oleh sosok suami yang sangat dibencinya.

 

“tenanglah, Daniel pasti baik – baik saja.” Kata Christ ketika melihat raut kesal Seohyun. Christ ingin sekali menyampaikan pendapatnya namun sepertinya sekarang bukanlah waktu yang tepat. Ia benar – benar memahami Seohyun. wanita itu tidak akan segan mendepaknya jika Christ bersikap menyebalkan disaat genting seperti ini.

 

“tapi dia sudah mencuri anakku. Dia membawa pergi putera kesayanganku. Bagaimana bisa aku tetap tenang.” Sahut Seohyun tidak terima.

 

“Seohyun, bagaimana bisa kau berpikir sekejam itu padanya. Dia hanya ingin bersama anaknya. Dan bisakah kau tidak berpikir negative padanya?” bentak Christ. Seohyun langsung menunduk karena ini adalah pertama kalinya Christ bersikap sekasar ini padanya. Christ yang sadar telah membentak Seohyun hanya dapat menghela nafas kasar. Ia tarik tubuh Seohyun dalam pelukannya. Hatinya pilu mendengar wanita itu terisak. Ia tahu Seohyun ketakutan setengah mati saat pria yang masih berstatus suaminya membawa anaknya tanpa ijin.

 

“Maaf aku hanya ingin kau berpikir rasional disaat seperti ini dear. Maaf aku tidak sengaja membentakmu.” Gumam Christ sambil mengecup pelipis Seohyun. Seohyun hanya mengangguk patuh. Mungkin Christ benar jika ia sudah keterlaluan pada pria yang menjadi ayah dari puteranya. Setelah pengumuman pesawat terdengar mereka bergegas masuk dalam ruang boarding.

 

ONE CALL AWAY

 

                Pagi ini gadis itu merasa sangat senang. Tidak tahu apa yang dipikirkan Jannine pagi ini. Tapi ia tampak riang. Tidak biasanya ia seperti ini. Semenjak acara kabur dari pertunangannya gadis itu sulit sekali tersenyum. Gadis dua puluh dua tahun itu hanya bisa memainkan gitar sebagai pelampiasan atas kemarahannya. Namun, siapa sangka sejak pertemuan tidak sengajanya dengan pria itu Jannine seolah kembali menemukan senyumnya. Yeah, meski pria itu sangat kaku dan menyebalkan tapi Jannine tetap suka.

 

Gadis itu lebih memilih mengganggu Christ daripada mengurus masalah yang ditimbulkannya akibat melarikan diri. Ia bahkan tidak peduli pada kekasih tampannya yang sudah berselingkuh dibelakangnya. Ia segera bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Karena pagi ini ia berencana mengunjungi kantor Christ dan mengganggu pria itu. Baru memikirkannya saja sudah membuat pipi gadis ini merona. Astaga, apakah Tuan Moreau sudah mempengaruhinya?

 

Setelah acara membersihkan diri selesai. Jannine bersiap keluar dari apartemen dan mencari sarapan diluar seperti biasa. Ia bukan gadis yang pandai memasak. Ia dilahirkan dengan tangan lentik yang hanya bisa digunakan bermain alat musik. Hampir semua jenis alat music gadis itu bisa memainkannya. Tapi hanya satu yang menjadi favoritnya, gitar.

 

Di Jerman dia cukup terkenal karena benda itu. Jerman sangat menghargai para seniman dan musisi itulah mengapa ia selalu di kejar – kejar para pencari berita. Ia adalah anak tunggal dari pemilik perusahaan Empire Corp nomor satu yang bergerak dalam berbagai bidang. Wajah perpaduan Thailand – Jerman membuatnya banyak di puja lawan jenis. Namun hal itu justru membuatnya tidak nyaman. Ia hanya ingin hidup normal seperti gadis biasa.

 

“Good Morning Miss, I am looking for Mr Moreau.” Tanyanya sopan pada resespsionis. Meskipun ia adalah gadis urakan ia sama sekali tidak melupakan sopan santunnya.

 

“Mr Moreau sedang di California Miss,” Jannine mengernyit, California?

 

“memangnya kenapa dia kesana?” tanyanya. Sang resepsionis hanya menggeleng tanda tidak tahu. Akhirnya Jannine memutuskan untuk keluar kantor. Sedikit kecewa karena pria yang ingin dia ganggu tidak ada di tempat. Ketika berjalan santai tiba – tiba saja sebuah ide terlintas dibenaknya.

 

“ahh, apa aku susul saja dia ke California ya? Lumayan lah aku juga belum pernah kesana.” Gumamnya pada dirinya sendiri. ia tersenyum dengan pemikiran spontannya itu.

 

ONE CALL AWAY

 

Seohyun dan Christ segera memasuki kediaman Kyuhyun di California. Tapi sangat sayang karena sang pemilik rumah tidak ada di tempat. Penjaga gerbang bilang Nona muda Lauren sedang kitis di salah satu rumah sakit. Tidak banyak berkata Seohyun langsung mengajak Christ ke rumah sakit. Emosi Seohyun belum sepenuhnya reda. Wanita itu masih memendam hasrat memakinya untuk Kyuhyun dan akan ia lakukan ketika bertemu dengan pria itu.

 

Sesampainya disana Seohyun terkejut mendapati anak dan keponakannya terduduk di depan ruangan sambil menangis. Keduanya menangis bersama tanpa adanya Kyuhyun disamping mereka. Seohyun segera berlari menghampiri mereka.

 

“Daniel, Kenzo. Kenapa kalian menangis sayang?” tanya Seohyun panic. Daniel meminta Christ untuk menggendongnya. Christ tidak menolak dan segera menggendong Daniel. sedangkan Seohyun memangku Kenzo yang tak berhenti menangis.

 

“hero, ada apa? Katakan pada Dad sayang.” Bujuk Christ lembut. Daniel tidak berhenti menangis dan memilih menenggalamkan kepalanya di cerukan leher Christ. Christ usap lembut kepala Daniel berusaha menenangkannya.

 

“Kenzo-yaa, dimana pamanmu?” tanya Seohyun. meski menangis terisak tapi Kenzo mengarahkan telunjuknya di pintu ruangan.

 

“Lauren, dia kejang – kejang sejak pagi tadi membuat Kyuhyun ahjussi berteriak kami ketakutan Imo kami takut. Lauren, dia seperti akan mati.” Jelas Kenzo dengan terbata – bata. Suaranya harus bersaing dengan derasnya air matanya. Meski masih seumur jagong kenzo juga sudah memahami apa itu hidup dan mati. Seohyun terkejut mendengarnya.

 

“Lauren daddy, Lauren kasihan.” Isak Daniel pilu. Seohyun yang mendengarnya hanya bisa terdiam. Perkataan Christ tadi malam mengguncang batinnya. Apa pria itu dalam keadaan yang sangat buruk hingga kedua pria kecil ini di tinggalkannya begitu saja? Sebersit rasa bersalah timbul dihatinya.

 

Tak lama kemudian Kyuhyun keluar dari ruangan dengan wajah yang sangat lesu. Kenzo dan Daniel segera turun dan menghampiri Kyuhyun. kedua pria ini seperti mempunyai telepati satu sama lain.

 

“Ahjussi bagaimana keadaan Lauren?”

 

“Uncle. Bagaimana keadaan Lauren?” kedua pria kecil itu bertanya bersamaan dengan menggunakan bahasa yang berbeda. Kyuhyun yang awalnya dalam keadaan tegang menyunggingkan senyum kecilnya pada mereka. Kyuhyun berjongkok menyejajarkan tinggi badannya dengan tinggi badan dua pria kecil didepannya.

 

“Lauren sudah baik – baik saja. Dokter sudah menanganinya dengan baik, sekarang peluk Uncle.” Daniel dan Kenzo segera memeluk kyuhyun erat. Kyuhyun menitikkan air matanya. Ia begitu takut kehilangan Lauren sama takutnya dengan ia kehilangan Daniel. keduanya adalah anak Kyuhyun. meski mereka berbeda ibu.

 

“Uncle, menangis?” tanya Daniel. Kenzo segera melepas pelukannya pada Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum ketika anak dari kakak perempuannya begitu baik dan pengertian padanya. Kenzo mengusap air mata Kyuhyun dengan tangan mungilnya.

 

“Ahjussi jangan menangis. Lauren pasti baik – baik saja.” Kyuhyun mengangguk dengan senyum yang terasa sangat sulit untuk ia lakukan. Pandangannya beralih pada dua orang dewasa itu. Ia segera bangkit dan menyapa Christ dan juga istrinya – Seohyun.

 

“Christ kau datang, maaf keadaanku begitu buruk.” Sapanya pada Christ. Christ terenyuh menatap pria ini. Ia tersenyum kemudian memberikan pelukan ala lelaki pada Kyuhyun.

 

“kau harus kuat sobat.” Kyuhyun mengangguk.

 

“maaf aku membawa Daniel tanpa seizinmu. Aku hanya ingin ditemani puteraku disaat aku rapuh.” Gumam Kyuhyun. ia menatap Seohyun dalam, namun wanita itu memilih menatap yang lain. Kenzo sedih melihat ahjussi dan imonya sama sekali tidak akur.

 

“Imo, jangan marah dengan ahjussi. Kenzo mohon.” Pinta Kenzo sambil menggenggam erat tangan Seohyun. mau tidak mau Seohyun harus menuruti keinginan Kenzo.

 

“Daniel, ayo ikut Mommy dan Daddy pulang.” Ajak Seohyun pada Daniel. Daniel yang sedang berada didekat Kyuhyun menggeleng keras tanda ia menolak ajakan Seohyun.

 

“kenapa? Mom dan Dad akan pergi jalan – jalan, kau tak mau ikut?” tanya Seohyun. Daniel masih sama. Ia menggeleng keras. Kepala Seohyun rasanya hampir pecah saat puteranya sama sekali tidak mau menurut padanya.

 

“Daniel mau disini menemani Kyuhyun Uncle dan Kenzo hyung. Mom pergilah jika Mom ingin pergi.” Seohyun terperangah dengan jawaban tegas Daniel. begitu pula dengan Christ dan juga Kyuhyun. bagaimana bisa anak sekecil Daniel berkata seperti itu pada orang tuanya sendiri?

 

“Daniel..” ucap Seohyun tidak percaya.

 

“Daniel tidak suka dengan Mom yang bersikap tidak baik dengan Uncle. Memang apa salah Kyuhyun Uncle pada Mom. Mom bahkan tidak mengenal Kyuhyun Uncle. Bukankah Mom sendiri yang mengajariku untuk bersikap baik pada semua orang?” tutur Daniel yang mampu menohok hati Seohyun. wanita itu bahkan hampir saja limbung, jika Christ tidak menggenggamnya.

 

‘dia bahkan yang menghancurkan hidup kita sayang.’ Teriak Seohyun dalam hati. Ia tidak mungkin mengeluarkan semuanya pada Daniel.

 

“Hero, kau tidak boleh berkata seeprti itu pada Mom. Tahu darimana kau kalau Mom bersikap tidak baik pada Kyuhyun uncle hmm.” Tanya Christ lembut. Hanya Christ disini yang mampu menenangkan keduanya.

 

“Tapi Mom selalu berkata kasar dengan uncle. Daniel sering melihatnya.” Jawab Daniel. Christ menghela nafas sejenak. Susah juga berbicara dengan anak seperti Daniel.

 

“baiklah, jika kau ingin bersama Unclemu. Silakan, Mom tidak melarangmu. Mom akan pergi sendiri.” Seohyun segera meninggalkan mereka semua. Membuat rasa bersalah Kyuhyun menumpuk. Awalnya ia membawa Daniel dan Kenzo hanya untuk menemaninya menjaga Lauren. Meski ia sangat ingin membawa Daniel pergi tapi semua itu tidak dapat dilakukannya. Tidak, karena ia punya satu puteri yang harus ia urus kesehatannya.

 

“kejarlah dia Christ.” Ucap Kyuhyun pada Christ.

 

“kejarlah dia, aku tahu hanya kau yang bisa menenangkannya.” Lanjut Kyuhyun. Christ hanya mengangguk. Ia berjongkok didepan Daniel.

 

“berjanjilah pada Dad untuk tidak nakal dan membuat masalah. Bantu Kyuhyun uncle dan Kenzo hyung menjaga Lauren. Dad akan menemui Mom.”

 

“okay Dad, Daniel promise.” Mereka menautkan jarinya seperti saat seseorang mengucapkan janji.

 

“Dad pergi dulu hero.” Daniel mengangguk.

 

“aku pergi dulu Kyuhyun. jaga mereka.” pinta Christ Kyuhyun mengangguk tersenyum. Sedikit bersyukur Kyuhyun karena Seohyun mengenal pria sebaik Christ. Pria itu sangat dewasa, Kyuhyun dapat merasakannya.

 

ONE CALL AWAY

 

                Jannine baru saja sampai di bandara internasional Los Angeles. Perjalanan tiga jam dalam pesawat membuat beberapa bagian tubuhnya sakit tentu saja karena gadis itu lebih memilih tiket pesawat ekonomi daripada VIP. Alhasil dirinya harus berdesak – desakan dengan penumpang lain. Sebenarnya ia tidak tahu dimana keberadaan pria yang dicarinya. Ia hanya ingin berpetualang ke tempat yang belum pernah ia datangi sebelumnya.

 

“uncle, jika aku benar. Aku pasti bertemu denganmu. Dan jika aku salah bukan masalah. Toh pada kenyataannya kita baru bertemu sebentar.” Katanya pada dirinya sendiri dengan menggunakan bahasa Thailand. Perlu diketahui, Jannine adalah gadis yang suka belajar beberapa bahasa sekaligus. Namun saat ia sedang seorang diri atau ada seseorang yang bisa memahami bahasanya. ia hanya akan berbicara dengan bahasa negeri ibunya. Bahasa Thai.

 

Ia sedang berjalan santai sambil menggeret koper kecilnya. Dan jangan lupakan gitar kesayangannya yang tak pernah luput dari pandangannya. ia segera mencari taksi dan menuju salah satu hotel yang sudah ia reservasi sebelum ia datang ke California. Dengan earphone yang selalu di bawanya jannine mendengarkan lagu – lagu yang menjadi kesukaannya.

 

Photograph – Ed Sheeran.

 

“So you can keep me inside the pocket of your ripped jeans, holding me close until our eyes meet you wont ever be alone.” Ia menirukan lagunya tanpa disadari sang supir taksi mendengarkan dengan baik.

 

“suara anda sangat merdu nona.” Jannine tersentak ketika supir taksi mengajaknya berbicara. Ia menatap sang supir dan seperti memahami maksud gadis itu supir taksi itu mengulangi kembali kalimatnya.

 

“suara anda sangat merdu nona.” Jannine tersenyum simpul mendengarnya.

 

“aku memang penyanyi sir, penyanyi jalanan tepatnya.” Gurau Jannine.  Mengundang tawa sang supir.

 

Saat ini ia sudah sampai di hotel tempat ia akan bermalam disini. dengan langkah riang Jannine memasuki hotel dan meminta kunci kamarnya. Setelah itu gadis itu segera menuju kamarnya dan merebahkan diri di ranjang Kingsize itu.

 

“Uncle..” ucapnya sebelum ia terlelap karena kelelahan.

 

~~

 

“sekarang dia ada dimana Jack?” tanya seorang pria paruh baya di telepon.

 

“dia ada di California Tuan. Nona muda baru saja sampai di hotel. Sepertinya ia kelelahan hingga ia tidak keluar kamar.” Lapor pria muda yang dipanggil jack.

 

“bukankah tadi pagi ia masih berada di Chicago?”

 

“benar Tuan, saya juga tidak tahu kenapa sepertinya Nona muda membuntuti seseorang.” Pria paruh baya itu menyatukan alisnya tanda ia tidak mengerti ucapan tangan kanannya itu.

 

“saya melihat nona muda memasuki sebuah perusahaan sepertinya untuk menemui seseorang. Tak lama kemudian ia memesan hotel dan segera pergi ke bandara.”

 

“perusahaan apa?”

 

“Scotland Enterprise tuan.” Pria paruh baya itu merasa tidak percaya dengan apa yang dikatakan anak buahnya. Hei, dia bahkan baru beberapa hari yang lalu meeting bersama petinggi perusahaan itu. Apa jangan – jangan puterinya?

 

“baiklah, terus pantau puteriku. Aku percayakan padamu Jack.”

 

“baik Tuan.”

 

Pria paruh baya itu memijat kepalanya. Rasanya sakit kepalanya kambuh lagi setiap mengingat puterinya yang benar – benar kelewat berani itu.

 

ONE CALL AWAY

 

                Christ membiarkan Seohyun sendirian ditaman sejak beberapa jam yang lalu. Ia tidak berniat menghampiri wanita itu sama sekali. bukannya ia tidak mau, ia hanya memberi ruang bagi wanita itu untuk dirinya sendiri. meski isakan pilu wanita itu membuatnya ingin mengurung Seohyun dalam pelukannya. Tapi ia sadar, hati wanita itu dari awal bukan miliknya. Wanita itu hanya terlalu keras pada dirinya sendiri sehingga ia membuat dirinya seolah – olah membenci suaminya sendiri.

 

“seandainya saja kau memang memberiku ruang dihatimu dear.” Ujarnya tertahan oleh angin. Ia meninggalkan wanita itu berniat mencari makan untuk semua orang. Ini sudah pukul dua siang. Ia tidak yakin Kyuhyun akan mengurus Daniel dan Kenzo. Bukan maksud Christ meremehkan Kyuhyun. tapi ia sadar bahwa Kyuhyun berada dalam tekanan batin yang begitu dalam. Mungkin sulit baginya berpikir hal lain selain kesehatan anaknya.

 

Setelah mendapat beberapa kantong plastic makanan dari kantin rumah sakit. Christ menghampiri Kyuhyun dan juga dua pria kecil itu. Ia bukan tipikal orang yang tidak peduli pada orang lain. Bahkan meski orang itu adalah seseorang yang harus bersaing dengannya.

 

“hero..” panggil Christ, merasa dipanggil Daniel menoleh menatap Christ. Senyumnya merekah saat melihat Dad datang membawa beberapa kantong plastic yang bisa dipastikan berisi makanan.

 

“Daddy, I am so hungry.” Ujarnya. Christ mengangguk dan segera duduk untuk membukakan makanan.

 

“Kenzo ayo makan.” Ajaknya pada Kenzo. Kenzo menurut dan mendekat pada Christ. Kyuhyun masih berada diruang rawat Lauren.

 

“Dimana Kyuhyun Uncle?”

 

“masih didalam. Tadi Lauren sudah sadar. Makanya Kyuhyun Uncle menemaninya didalam.” Jawab Daniel lancar sambil mengambil croissant.

 

“kalian makan dulu ya, Dad mau mengajak Kyuhyun Uncle makan siang. Pasti Uncle sudah lapar.” Ujar Christ.

 

“Kyuhyun ahjussi bahkan tidak makan dari kemarin.” Sahut Kenzo lirih. Christ menatapnya tak percaya. Bagaimana bisa pria itu bertahan tanpa makanan sejak kemarin? Apa pria itu seorang hero? Pikir Christ.

 

“baiklah, Dad akan masuk. Kalian jangan kemana – mana. Mengerti?” keduanya mengangguk paham. Christ segera masuk ke ruang rawat Lauren. Dapat Christ lihat wajah sayu Kyuhyun sedang menatap Lauren dalam diam.

 

“maaf..” gumam Kyuhyun lirih. Wajah lelahnya begitu kentara dihadapan Christ. Pria itu tak perlu bersusah – susah pura – pura baik saat berada di hadapan Christ. Karena ia tahu Christ bukanlah orang yang akan bahagia diatas penderitaan orang lain. Christ menepuk bahu Kyuhyun seolah memberikan energy pada pria lemah ini.

 

“aku tahu.” Balas Christ.

 

“aku akan menyerahkannya padamu. Kurasa dia memang tidak bisa menerimaku lagi. aku saja yang terlalu percaya diri.” Kyuhyun tersenyum miris dengan apa yang dia lakukan untuk mempertahankan Seohyun disisinya. Belum ada setengah jalan tapi dia merasa lelah.

 

“jadi kau menyerah begitu saja?” ejek Christ. Pria barat itu tidak percaya pada Kyuhyun. bagaimana bisa dulu dia dengan percaya dirinya akan merebut Seohyun kembali ke sisinya. Tapi lihatlah, dia menyerah begitu saja.

 

“aku ingin, tapi aku tak bisa melakukannya. tidak jika dia memperlakukan puteriku seperti itu. Dia tidak tahu apapun tentang kesalahanku. Tidak seharusnya dia bersikap sekasar itu padanya.” Kyuhyun menatap Lauren yang terbaring tak berdaya dengan berbagai peralatan medis di tubuhnya. Christ ikuti arah pandang Kyuhyun.

 

“dia bukan tipikal wanita seperti itu. Kau hanya perlu bersabar pada sikapnya. Seharusnya kau juga tahu resiko apa yang akan kau dapat saat kau ingin kembali padanya. Dia menderita sendirian selama lima tahun terakhir. Meski aku disampingnya dia tidak seterbuka itu tentang perasaannya padaku.” tutur Christ. Kyuhyun mendengarkannya dengan baik.

 

“tapi dia tidak akan bisa menerima Lauren. Kau tidak butakan bagaimana dia bersikap pada Lauren?” tanya kyuhyun lemah.

 

“ini semua salahmu. Dari awal kau yang menyulut api itu hingga api yang kau kira bisa kau padamkan menjadi semakin besar dan tidak terkendali. Dan setelah tak terkendali kau akan pergi begitu saja? Benarkah?” Christ mengatakan hal yang sejujurnya sangat menohok hati Kyuhyun. perkataan pria itu begitu tepat mengenai jantungnya. Semua ini memang salahnya.

 

“aku begitu ingin merebutnya darimu. Membawa serta Daniel ke suatu tempat yang jauh agar tidak seorangpun bisa mengganggu kami bertiga. Tapi aku tidak pernah bisa melakukannya Mr. Cho.”

 

…dia begitu dalam mencintaimu meski mulutnya selalu berkata begitu membencimu. Aku tidak buta. Aku begitu memahaminya hingga rasanya sesak saat kenyataan kalau dia begitu mencintaimu itu harus ku tahu.” Christ berkaca – kaca. Ini pertama kalinya dia membiarkan orang lain tahu titik kelemahannya sebagai pria. Dia yang selalu tersenyum dan bersikap riang pada siapapun adalah pria yang begitu rapi menyimpan luka yang hanya bisa dinikmati seorang diri.

 

“makanlah, bukankah kau harus menjaga anakmu, kau juga masih punya anak lain yang butuh kau perhatikan. aku akan pergi menemui Seohyun” kata Christ. Kyuhyun menatap pria sebayanya itu dengan wajah yang penuh rasa bersalah. Tidak seharusnya pria baik ini terlibat dalam masalah keluarganya. Semoga dia mendapat seseorang yang lebih baik dari Seohyun. doa Kyuhyun dalam hati.

 

“terimakasih Christ.”

 

“tidak perlu terimakasih. Bukankah kita teman?” Kyuhyun tersenyum ketika pria itu berkata demikian. Setidaknya ada seseorang yang bisa mengerti hatinya.

 

ONE CALL AWAY

 

                “sial, bagaimana bisa aku terluka seperti ini. Untung saja gitarku tidak apa – apa.” Sungut gadis muda itu. Dia baru saja diserempet pengendara tidak bertanggung jawab. Sikunya terluka parah hingga darahnya kemana – mana. Mau tidak mau dia harus berkunjung ke rumah sakit untuk menghentikan pendarahannya. Dengan gitar yang bertengger manis dibahu kanannya yang tidak terluka dia berjalan menuju rumah sakit. Kebetulan sekali ia berada tidak jauh dari rumah sakit.

 

“Nurse, can you help me, I am bleed.” Pintanya. Sang perawat segera membawa Jannine ke dalam satu bilik dan mulai membersihkan lukanya.

 

“bagaimana bisa anda bertahan dengan luka selebar ini nona?” tanya perawat itu pada gadis itu.

 

“aku diserempet  pengendara motor. Ini bukan apa – apa. Aku bahkan pernah mendapat luka yang lebih dari ini tapi aku masih bisa berjalan baik – baik saja.” Sang perawat menatapnya tidak mengerti. Gadis itu, Jannine membuka kemeja depannya memperlihatkan satu bekas luka yang cukup mengerikan untuk perawat itu.

 

“bukankah itu, luka karena pedang?” tanya perawat itu tidak percaya. Jannine hanya tersenyum mengangguk dan segera menutup kembali kemejanya.

 

“bagaimana anda mendapat luka itu? Apa anda bertarung? Ah tapi bagaimana mungkin seorang gadis cantik seperti anda bertarung?” perawat itu meracau membuat Jannine tersenyum tipis.

 

“aku memang bertarung Nurse. Dengan sembilan laki – laki.” Sang perawat dibuat melongo dengan jawaban yang seolah biasa saja bagi Jannine. Tidak bagi perawat itu. Perawat dengan nametag Caroline benar – benar tidak mempercayai dengan mudah ucapan Jannine. Bertarung dengan Sembilan laki – laki? Itu benar – benar tidak mungkin. Tapi luka itu…

 

“jangan pernah membayangkannya Nurse, kau pasti akan menjadi gila jika membayangkannya. Apalagi saat itu usiaku barulah lima belas tahun.” Perawat itu kembali melongo. Persis seperti seseorang yang baru saja melihat kecelakaan beruntun. Jannine tersenyum.

 

~~

 

Selesai membersihkan lukanya Jannine diperbolehkan meninggalkan rumah sakit. Saat ini perutnya merasa keroncongan. Tentu saja ia belum sempat makan apapun sesampainya disini. ia langsung terlelap dan setelah bangun dia menghabiskan waktunya untuk menikmati indahnya California. ia pergi menuju kantin rumah sakit membeli makanan ringan dan pergi ke taman.

 

Ia sedang merasa kesepian. Sebenarnya hidupnya selalu saja kesepian, tapi semenjak ia memutuskan untuk kabur dari istana mewahnya barulah ia merasakan jika kesepian itu sangat tidak menyenangkan. Ia memakan snack dengan mata terpejam. Angin musim gugur benar – benar dingin. tapi gadis ini merasa senang. Itu berarti akan turun salju sebentar lagi. ia sangat menyukai titik – titik berwarna putih yang terasa dingin itu.

 

Ia merasa kursi panjang yang ia duduki bergerak. Kursi itu memiliki dua sisi. Sisi utara dan selatan. Saat ini ia sedang berada disisi utara. Duduk sendirian sambil menikmati makanan dan sesekali akan terdengar suaranya yang bernyanyi kecil.

 

“Call me baby if you need a friend. I just wanna give you love come on, come on, come on.” Seorang pria yang baru saja mengistirahatkan dirinya dikursi panjang itu mendengus sebal saat ada seseorang yang berceloteh didekatnya. Kepalanya sedang pening sekali dengan berbagai masalah yang ia hadapi hari ini.

 

“nona diamlah, kepalaku sedang pening sekarang.” Pria itu memohon pada seseorang yang sedang bernyanyi kecil. Jannine tidak mendengarnya, tentu saja saat ini earphone manis itu bertengger rapi dikepalanya dan jangan lupakan volume yang cukup keras hingga petirpun mungkin tidak akan terdengar olehnya.

 

“I am only one call away, I’ll be there to save the day. Superman got nothing on me. I am only one call away.” Jannine terus mengikuti lagu yang dia dengarkan sambil bermain ponselnya. Ia tidak menyadari bahwa ada seorang pria dengan tinggi badan menjulang didepannya. Dia terlalu focus dengan apa yang dia lakukan. Dengan tidak berperasaan pria itu menarik earphone Jannine hingga gadis itu terkejut dan jatuh. Luka yang baru tadi siang di balut itu berdarah kembali. Jelas trlihat dari perbannya yang semakin memerah.

 

“What the fuck you doing hah?” umpat Jannine kasar. Dia marah karena mood yang baru saja di tata membaik di hancurkan oleh seseorang.

 

“KAUU??” panggil pria itu. Jannine mendongak menatap pria didepannya. Ia sampai membuka lebar bibirnya karena terlalu terkejut.

 

“Uncle?!” gumam Jannine.

 

~~

 

“bagaimana bisa kau ada disini hah? Apa kau menguntitku?” sindir Christ pada Jannine. Pria itu baru saja mengganti perban yang melilit lengan kiri Jannine. Tentu saja saat menarik earphone gadis itu tanpa sengaja Christ juga menarik lengan malang itu hingga sikunya mengeluarkan darah.

 

“Uncle bisakah berpikiran baik tentangku. Siapa tahu aku berjodoh denganmu karena kita bertemu lagi.” gurau Jannine. Membuat Christ merona.

 

“jodoh kepalamu. Kau pasti penguntit. Dan luka apa ini, kenapa mengerikan sekali. bagaimana bisa seorang gadis memiliki luka semengerikan ini di sikunya. Astaga gadis macam apa kau ini?” Christ menggeleng – geleng tak percaya. Jika biasanya para gadis akan menjaga tubuhnya mati – matian agar tetap terjaga dan indah. Gadis ini sama sekali tidak. Luka di sikunya mungkin memang luka kecelakaan. Tapi terlalu parah karena luka itu memanjang akibat dia terseret di jalan.

 

“apa kau tak menangis?” tanya Christ lembut setelah selesai mengobati luka Jannine. Gadis itu tampak berpikir sejenak. Christ mendengus, bagaimana bisa Jannine harus secantik itu saat dia tengah berpikir? Pikirannya pasti sudah gila.

 

“tidak..” jawab Jannine polos. Christ tergelak.

 

“tidak? Ini bahkan terlihat sangat menyakitkan.” Sahut Christ ketus. Jannine tertawa membuat Christ mengerutkan kening.

 

“ini tidak sakit, yaa meski sedikit ngilu.” Balas Jannine lembut.

 

“kau itu seorang gadis jadi kau harus lebih menjaga dirimu dengan baik. Jangan sampai terluka seperti ini.” Nasehat Christ. Tiba – tiba saja tatapan mata Christ jatuh pada kedua bola mata Jannine. Membuat gadis itu tergugup. Selama hidupnya ia jarang dikhawatirkan orang lain kecuali bi’danya. Ia tidak punya seorang ibu karena ibunya sudah lama meninggal. Bi’da menikah lagi dengan seorang wanita Jerman. Jannine bukan orang yang tidak menerima keputusan bi’danya menikah lagi. ia sangat menerima itu. Karena pada kenyataannya ibu tirinya adalah orang baik.

 

“kenapa tidak kau saja yang menjagaku uncle?” tanya Jannine jahil. Christ mendongak lagi untuk menatap gadis didepannya ini. Kenapa gadis ini begitu lugas mengutarakan apa yang dia pikirkan?

 

“memangnya kau siapa hah?” tanya Christ tidak terima. Gadis menyebalkan ini mulai menggodanya lagi.

 

Tanpa disadari oleh mereka ada seorang pria yang baru saja sampai di taman. Pria itu memicingkan matanya ketika ia merasa mengenal gadis itu. Bukankah itu tunangannya? Benarkah? Ia tersenyum ketika gadis yang kabur darinya itu ada didekatnya. Ia berjalan menghampiri Jannine.

tumblr_nwk9ngDGfD1qi6agxo1_500

 

“Jannine…” panggilnya lembut. Merasa ada yang memanggilnya Jannine menoleh. Sesaat kemudian saat pandangan mereka bertemu. Tubuh Jannine menegang hebat. Christ merasakannya. Pria itu menghampiri Jannine yang terdiam kaku didekat Christ.

 

“kau…” Jannine merasa tenggorokannya tercekat melihat pria yang begitu dihindarinya ada didepannya.
ONE CALL AWAY

 

                Seohyun menyelinap ke ruang rawat Lauren. Ini sudah sekitar pukul Sembilan malam. Kyuhyun mengurus Daniel dan Kenzo sehingga keduanya mau tidur di rumah pria itu. Wanita itu tidak tahu keberadaan Christ dimana. Sejak Christ mengantarkan makanan padanya pria itu menghilang tiba – tiba. Seohyun merasa tak perlu repot mencari pria dewasa itu. Mungkin saja Christ sedang penat dan butuh udara segar. Pikirnya.

 

Ruangan Lauren temaram karena lampunya dipadamkan. Gadis kecil itu tertidur nyaman dengan berbagai alat – alat medis yang menempel pada tubuhnya. Seohyun merasa dia tak bisa melukai gadis kecil ini. Meski ia sangat membenci ibu yang melahirkan Lauren. Tapi sejatinya ia tahu Lauren tidak mempunyai salah apapun padanya. Gadis kecil nan malang itu bahkan tak tahu jika ibunya sudah tiada. Tiba – tiba saja rasa sesak itu menghampirinya. Betapa jahat dia selama ini pada Lauren. Dia bahkan membentak anak dengan Jantung tidak normal macam Lauren.

 

Ia memegang lembut tangan mungil itu dan mengelusnya. Matanya berkaca – kaca dalam gelapnya malam. Setumpuk rasa bersalah benar – benar bersarang dihatinya. Seohyun bukanlah wanita jahat yang membenci anak – anak. Tidak, dia tidaklah seperti itu. Ia hanya marah pada Kyuhyun dan tak tahu bagaimana cara melampiaskan emosi terpendamnya selama lima tahun terakhir. Jadilah Lauren yang menjadi sasaran. Setetes air mata mengalir disudut matanya. Tak pernah diduganya Lauren akan terusik. Buru – buru ia menjauhkan tangannya dari tangan Lauren dan bersiap pergi dari sana. Namun..

 

“Mom..” panggil Lauren dengan suara yang lemah. Langkah kaki Seohyun terhenti ketika mendengar gadis kecil itu memanggilnya. Ada rasa sakit yang mencubit hatinya.

 

“Mom..” panggil Lauren lagi. Seohyun segera menoleh dan mendapati Lauren ternyata hanya sedang mengigau, gadis kecil itu menggerak – gerakkan kepalanya ke kiri dan kanan seperti orang yang gelisah. Seohyun tak mungkin membiarkannya begitu saja. Ia menghampiri Lauren dan mengelus kening Lauren dengan lembut. Tiba – tiba saja Lauren membuka matanya membuat Seohyun terkejut mendapati mata bening itu tengah menatapnya dalam. Khas tatapan mata Cho Kyuhyun. bukankah dia memang anaknya Cho Kyuhyun? dengan Jiyeon tepatnya.

 

“Mommy..” Seohyun bingung harus berekspresi seperti apa. Dia diam saja dan mengamati Lauren. Lauren mencoba bangun namun Seohyun menggeleng. Dan ajaibnya Lauren menuruti Seohyun.

 

“Mommy..” kali ini Seohyun sunggingkan senyum tulusnya pada Lauren. Memang tidak seharusnya ia memusuhi anak kecil seperti Lauren. Seohyun mengelus kepala Lauren lembut. Tanpa Seohyun sadari Kyuhyun ada dibelakangnya tersenyum indah melihat Seohyun yang lembut telah kembali. Inilah Seohyunnya. Wanita manis yang tak mungkin menyakiti anak kecil.

 

“Apa yang kau rasakan sayang? Mana yang sakit?” tanya Seohyun lembut. Lauren menggeleng lemah. Masker oksigen mengganggunya berbicara. Dengan tangan mungilnya ia membuka masker oksigen itu dan meletakkannya di atas kepala.

 

“Lauren rindu Mommy.” Ucap Lauren serak. Seohyun mengangguk dan memeluk Lauren pelan supaya tidak melukai tubuh mungil Lauren.

 

“Kalau Lauren rindu Mom Lauren harus cepat sembuh supaya bisa bermain dengan Daniel.” Seohyun berikan dorongan pada gadis mungil itu.

 

“Mommy tidak akan pergi lagi kan?” tanya Lauren takut – takut. Seohyun tersenyum kemudian menggeleng.

 

“Sampai Lauren sembuh. Mommy akan menunggu.”

 

ONE CALL AWAY

 

                Christ tidak percaya pada apa yang dilakukannya hari ini. Bagaimana ia dengan mudahnya menuruti apa yang diminta gadis itu. Menemaninya sepanjang hari. Bahkan ketika malam datang Christ tidak berpikiran sama sekali untuk meninggalkan gadis rapuh itu. Yaa, Christ baru tahu kalau gadis menyebalkan nan kelewat ceroboh itu adalah gadis malang.

 

FLASHBACK

 

Seorang pria muda menghampiri Jannine dan Christ yang tengah berdebat. Saat pria itu melangkah maju, Jannine justru melangkah mundur dan menggenggam erat ujung jaket yang Christ kenakan. Dapat Christ rasakan jika gadis itu begitu takut atau lebih tepatnya tidak mau bertemu dengan pria itu. Pria itu begitu tampan menurut Christ. Meski pria itu hanya sepundaknya.

 

                “Jannine..” panggil pia itu begitu lembut. Jannine menggeleng dengan tangan yang begitu erat menggenggam ujung jaket yang Christ gunakan.

 

                “Sie? von hier jetzt bekommen! Ich hasse es, dich zu sehen. Nicht immer hier sein, und Ihr wahres Gesicht zeigen. Ich bin müde. (kamu? pergi dari sini sekarang juga! aku benci melihatmu. jangan pernah ada disini dan menampakkan wajah aslimu. aku muak denganmu.)“ sahut Jannine sinis. Jika biasanya gadis itu akan berbicara menggunakan bahasa yang sama dengan pria itu. Kali ini berbeda, ia ingin pria yang ujung jaketnya ia genggam erat tahu apa yang ia rasakan. Pikiran itu berlalu secara spontan. Jannine bukan tipikal gadis yang akan berpikir dua kali dalam melakukan hal apapun.

 

                “tæ̀ xniccā.. Rx (tapi sayang, tunggu!)” Jannine buru – buru menarik Christ pergi dari sana. Ia benar – benar muak melihat wajah tampan yang akan membuatny mengingat tentang betapa menyakitkannya perselingkuhan yang dilakukan calon tunangannya.

 

                Setelah agak jauh Christ menarik tangan Jannine untuk duduk di kursi. Ia meninggalkan gadis itu sebentar untuk membelikan kopi panas. Sekembalinya Christ, Jannine masih seperti tadi. Tatapan mata menerawang yang kosong. Gadis itu tidak menangis sama sekali. Christ jadi heran, seberapa banyak yang gadis itu bisa lakukan. Saat bersama Seohyun, gadis itu juga memilih memendam lukanya dan dinikmati sendiri. apakah semua gadis melakukannya? bukankah memendam luka itu begitu perih dan menyakitkan?

 

                “minumlah selagi hangat.” Christ menyodorkan secangkir kopi panas tepat diwajah Jannine. Gadis itu segera sadar dan mengambil secangkir kopi hangat itu dan menggumamkan terimakasih. Dengan pelan Jannine menyesap kopi panas itu.

 

                “Uncle, apa aku begitu menyedihkan?” tanya Jannine tiba – tiba, gadis itu berubah murung dan menundukkan wajahnya. Terlihat malu dengan dirinya sendiri.

 

                “kenapa kau bisa berpikir seperti itu?” tanya Christ hati – hati. Pria itu takut jika ia salah bicara dengan gadis ini.

 

                “dia adalah kekasihku, kami berpacaran selama dua tahun. Dan karena itu ia ingin melanjutkan hubungan ini lebih serius. Kami hampir bertunangan. Namun sehari sebelum acara itu terlaksana aku kabur.” Jannine tersenyum miris di akhir kalimat.

 

                “aku tahu. Mr. Weigel sudah bercerita padaku. ayahmu bilang kalian saling mencintai. Ia kebingungan akan sikapmu yang seperti ini.” Nasehat Christ.

 

                “dia berselingkuh uncle, dia berselingkuh bahkan dua hari sebelum pertunangan mereka masuk ke hotel bersama dengan tangan yang bertaut erat. Bukankah kita tahu fungsi hotel dengan baik” sahut Jannine ketus. Matanya mulai memanas. Sungguh, ia tak mau menjadi gadis cengeng untuk penghianat itu.

 

                “kenapa kau tak hampiri mereka berdua dan hajar kekasihmu hingga babak belur.” Ujar Christ spontan. Jannine memutar bola matanya jengah.

 

                “aku bahkan sudah membawa samurai dan anggar.”

 

                “APAAAA??” teriak Christ. Pria itu begitu terkejut dengan jawaban yang kelewat biasa saja dari mulut gadis itu. Samurai? Anggar? Apa gadis ini berencana membunuh calon tunangannya sendiri.

 

                “jangan gila uncle, waktu itu aku baru selesai berlatih samurai dan juga anggar. Namun kau benar juga, seharusnya aku menghajarnya hingga babak belur. Jadi aku tidak menderita seperti ini.”
Christ menatap gadis disampingnya dengan tatapan tidak percaya.

 

                “apa kau anak mafia? Ahh tidak, Mr Weigel bahkan terlihat ramah dan baik. Tidak mungkin seorang mafia.” Christ menggeleng dengan pikiran gilanya karena gadis ini.

 

                “aku hebat dalam berbagai hal kecuali memasak. Namun aku terlihat menyedihkan dalam urusan dengan pasangan. Bagaimana denganmu uncle?” Jannine menatap Christ dengan mata sayunya.

 

                “aku juga sama. Kau tahu Daniel? dia adalah anak dari wanita yang ku cintai.”

 

                “jadi kau mencintai wanita bersuami?” tebak Jannine tepat sasaran. Christ mengangguk. Jannine shock mendengarnya.

 

                “kenapa kau tidak berkencan saja denganku uncle?”

 

FLASHBACK END

 

“Uncle, aku mengantuk. Antarkan aku ke hotel ya.” Christ hanya mengangguk. Sesaat kemudian ia teringat. Seohyun, astaga bagaiama kabar wanita itu seharian ini? Bagaimana Christ bisa melupakannya begitu saja?

 

“tunggu, aku harus menghubungi seseorang.” Jannine mengangguk. Christ mengambil ponselnya disaku celana dan segera menekan angka satu sebagai panggilan untuk Seohyun.

 

“hallo dear, where are you?” Christ berjalan agak menjauh dari Jannine. Sedangkan gadis itu mengernyit tidak suka. Apa dia adalah wanita yang di cintai pria itu? Batinnya dalam hati.

 

“aku masih di rumah sakit Christ. Sebentar lagi aku akan ke hotel. Daniel dan Kenzo mereka tidur dirumah pria itu.” Jawab Seohyun. Christ lega mendengar bahwa sosok yang dikhawatirkannya dalam keadaan baik – baik saja.

 

“Christ?”

 

“ya?”

 

“kau tidak pernah meninggalkanku seperti ini sebelumnya. Apa ada sesuatu yang terjadi padamu? Kau baik – baik saja kan?” tanya Seohyun dengan nada penuh kekhawatiran. Christ merasa ganjal dengan pertanyaan Seohyun padanya.

 

“aku merasa akhir – akhir ini kau sering pergi tanpa mengatakan apapun padaku, kau agak berbeda. Apa kau baik – baik saja?” tanya Seohyun lagi. Christ tersadar dari lamunannya. Ia berdehem sejenak sebelum menjawab.

 

“aku baik – baik saja. Ada temanku yang berkunjung ke Chicago. Jadi kuputuskan bertemu dengannya. Aku lupa memberitahumu sebelumnya. Maafkan aku dear.” Sesal Christ.

 

“tidak perlu meminta maaf. Ahh kau mau kembali ke hotel jam berapa?”

 

“aku akan secepatnya kembali. Apa perlu aku menjemputmu di hotel?”

 

“tidak perlu. Aku juga akan segera pulang.”

 

“baiklah kalau begitu hati – hati.” Christ hendak menutup ponselnya. Namun suara Seohyun terdengar sekali lagi.

 

“Christ.. hari ini aku menemui Lauren. Dia.. sepertinya bahagia sekali melihatku.” Cicit Seohyun. wanita itu seperti merasa bersalah sekaligus malu pada dirinya sendiri.

 

“gadis kecil itu sudah sadar?”

 

“eum,, saat aku melihatnya tadi dia terbangun. Apa yang harus ku lakukan Christ?” tanya Seohyun putus asa. Ia merasa kesal dengan dirinya sendiri. ia tak ingin bersikap baik pada Lauren, Karena ia belum bisa menerima fakta bahwa Lauren lahir dari rahim wanita jahat seperti Jiyeon. Tapi sebagian hatinya berteriak untuk tidak bersikap buruk pada Lauren. Sejak awal dia sudah merasa simpatik dengan gadis kecil itu. Namun semuanya berubah semenjak ia tahu siapa Lauren sebenarnya.

 

“dear, kau yang paling tahu apa yang harus kau lakukan. Cobalah berdamai dengan rasa sakitmu itu. Dia sudah berubah. Pria itu siap menanggung semua kesalahan dimasa lalunya asal kau tak melibatkan puterinya yang tidak bersalah. Seohyun dengar, kau wanita paling baik yang pernah ku temui. Teruslah bersikap baik seperti itu agar aku bangga pernah menjadikanmu wanita impianku. Namun dia suamimu. Aku bukan pecundang yang akan merebut istri orang. Kau tak berniat membuatku jadi penjahat kan?” gurau Christ di akhir kalimat. Seohyun tersenyum mendengar tutur kata Christ yang selalu terdengar lembut dan berarti.

 

“aku mungkin sulit melupakanmu. Kau yang membuat pria brengsek sepertiku berubah seratus delapan puluh derajat menjadi pria baik. Kau pasti bisa membuat pria itu kembali baik. Bukankah dari awal dia adalah pria baik. Jika tidak, kau pasti tidak akan mau menikah dengannya sampai memiliki anak. Kita masih bisa bersahabat baik.” Dengan berani Christ mengatakan hal yang paling dipendamnya selama ini. Rasa sesak itu perlahan menghilang dair hatinya. Memang sudah saatnya ia melepas wanita baik itu pada tangan yang tepat.

 

“kalau dia kembali menyakitiku?” tanya Seohyun lirih.

 

“kau boleh memukulnya. Bukankah kau pernah ku beri tongkat baseball?” Seohyun tertawa mendengar jawaban spontan dari Christ yang terdengar menggelitik.

 

“baiklah, terimakasih atas semua saranmu. Aku ingin sekali memelukmu sekarang.” Balas Seohyun.

 

“nanti saja saat di hotel. Kau bebas melakukan apapun padaku.”

 

“baiklah aku tutup.” Seohyun memutuskan panggilan Christ lebih dulu. Ia menghela nafas perlahan. Christ benar, menjadi jahat bukanlah dirinya. ia segera melangkah menjauh dari ruang rawat Lauren.

 

“kau mau pulang ke hotel?” tanya Kyuhyun padanya. Seohyun menoleh menatap pria itu. Pria yang dulunya tampan sekarang sangatlah lusuh dan tidak terawat. Jambangnya memanjang. Rambutnya juga tidak tertata rapi.

 

“ya.” Jawabnya singkat.

 

“aku akan mengantarmu. Tadi Christ menghubungiku untuk mengantarmu dengan selamat.” Seohyun hanya mengangguk. Ia mengikuti langkah kaki Kyuhyun dengan pelan. Rasa itu masih sama. Meski rasa cintanya pada pria itu berbalut kebencian yang mendalam. Nyatanya fakta bahwa ia mencintai pria itu masih ada hingga saat ini.

 

ONE CALL AWAY

 

Kyuhyun benar – benar mengantar Seohyun ke hotel. Awalnya ia sempat tidak percaya dengan kenyataan itu. Ia pikir Seohyun akan memaki dirinya habis – habisan mengingat ia membawa kabur Daniel tanpa seizinnya. Tapi ia sangat bersyukur Seohyun masih mau mendengar perkataannya. Meski perjalanan ke hotel sama sekali tak ada percakapan diantara keduanya. Lagi pula apa yang harus dibicarakan Kyuhyun dengan wanita itu?

 

“sudah sampai.” Ucap Kyuhyun. ia mematikan mesin mobil. Seohyun tersadar dari lamunannya sepanjang jalan tadi. Ia segera melepas seatbeltnya.

 

“terimakasih. Terimakasih karena tidak menyakiti Lauren.” Gumam kyuhyun lembut tanpa menatap Seohyun sedikitpun. Pria itu terlau takut dengan respon Seohyun padanya.

 

“aku hanya tidak suka melihat anak kecil menderita. Meski pada kenyataannya anak itu yang membuatku menderita.” Jawab Seohyun datar.

 

“aku tahu. Maaf saja tidak akan pernah cukup untukmu. Aku benar – benar akan pergi darimu. Aku akan mengurus surat perceraian kita dan aku akan mengembalikan Daniel padamu. Lebih baik Daniel tidak tahu siapa ayahnya. Pria brengsek sepertiku sama sekali tak pantas mendapat gelar itu dari Daniel.” Deg, jantung Seohyun bergetar hebat hingga membuat dirinya kesakitan. Apa yang pria tadi brusan bilang? Pria itu akan pergi?

 

“tapi kau harus tahu. Aku tak pernah melupakan Daniel meski selama lima tahun aku tak pernah menghubungimu. Aku sangat mencintai putera kita.” Kyuhyun menatap mata Seohyun. wanita itu berkaca – kaca. Sama seperti dirinya. ia balikan badan untuk menoleh pada wanita itu.

 

“setiap tahun aku selalu merayakan ulang tahun putera kita seorang diri. Aku mungkin pria bajingan tak tahu malu. Tapi aku begitu mencintai kalian.” Setetes air mata membasahi pipi Kyuhyun. wanita itu terkejut saat Kyuhyun menagis di depannya seperti itu.

 

“aku tak pernah lupa bahwa ulang tahun anak kita tiga bulan yang lalu. Delapan belas April. Aku tidak pernah melupakan itu Seohyun tidak..” suara Kyuhyun berubah serak karena tangisnya yang begitu deras. Tenggorokannya terasa tercekat. Ini adalah keputusan terakhirnya. Mungkin dengan begitu Seohyun bisa bahagia tanpanya. Seohyun tak jauh berbeda ia menangis menatap Kyuhyun yang putus asa karena dirinya.

 

Kyuhyun mengambil sesuatu dari jok belakang. Sebuah kardus berukuran besar yang terbungkus rapi. Ia menyerahkan semuanya pada Seohyun. seohyun terliaht enggan namun wanita itu tetap mengambilnya. Kyuhyun member isyarat pada Seohyun bahwa gadis itu harus membukanya sekarang. Ketika kardus sudah terbuka Seohyun menahan nafasnya melihat isi didalam kardus itu.

 

“aku selalu mempersiapkan kado ulang tahun untuk Daniel setiap tahunnya. Tapi aku tak pernah bisa memberikan barang itu padanya. Aku benar – benar pengecut kan?” Kyuhyun menertawai dirinya sendiri. berbeda dengan Seohyun. wanita itu benar – benar merasa entahlah, ia tak tahu harus menjabarkan bagaimana. Seohyun membuka satu persatu hadiah ulang tahun yang sudah kadaluarsa itu.

 

Ulang tahun pertama Kyuhyun membelikan Daniel sebuah topi rajut bertuliskan Cho Daniel, tahun kedua sebuah mobil mainan besar yang bisa Seohyun tebak harganya pastilah fantastis. Tahun ketiga sebuah robot. Tahun ke empat sebuah syal berkain lembut. Tahun kelima Kyuhyun memberikan PSP keluaran terbaru saat itu. Seohyun cukup tahu hal itu. Karena Kenzo juga punya yang seperti itu. Dan tahun ini Kyuhyun menghadiahkan sebuah sweater hangat dan juga sepatu. Seohyun tak menyangka pria itu melakukan semua ini.

 

“berikan semua itu pada Daniel. meski telat kurasa lebih baik daripada tidak sama sekali.” ujar Kyuhyun. pria itu sudah mengusap bersih air matanya hingga yang dapat Seohyun lihat hanyalah Kyuhyun yang tersenyum lembut padanya.

 

“kau menjaganya dengan baik Seohyun. terimakasih sudah mengijinkanku merasakan pelukan Daniel. meski ia tidak memanggilku dengan sebutan appa. Aku tetap bersyukur.” Gumam Kyuhyun lembut.

 

“turunlah sudah larut. Christ pasti sudah menunggumu.” Seohyun tetap diam di tempat. Sejujurnya ia tak ingin keluar. Namun Kyuhyun salah mengartikan sikapnya.

 

“ahh kau pasti keberatan ya. Hahaha maafkan aku.” Kyuhyun segera turun dari mobil dan membuka pintu di samping Seohyun. Kyuhyun meminta Seohyun menyerahkan kardus besar itu padanya, agar wanita itu tak merasa keberatan. Seohyun tak bisa menolak.

 

“kamarmu dilantai berapa?”

 

“48.” Kyuhyun mengangguk kemudian ia berjalan menuju lift bersama Seohyun. karena sudah larut malam keadaan cukup sepi. Bahkan dalam lift hanya ada mereka berdua. Suasana canggung menghampiri mereka berdua. Seohyun dan Kyuhyun seperti membuat kesepakatan bersama untuk tidak mengadakan percakapan sedikitpun. Hingga dentingan lift terdengar mereka keluar bersamaan. Tak lama kemudian mereka telah sampai di kamar Seohyun yang bernomor 211. Kyuhyun segera memberikan kardus itu pada Seohyun.

 

“aku sudah mengantarmu dengan selamat. Tugasku selesai. Aku akan pulang sekarang. Terimakasih untuk hari ini.” kata Kyuhyun dengan riang. Seohyun semaki merasa bersalah dengan Kyuhyun.

 

“jaga dirimu baik – baik Seohyun.” Kyuhyun beranikan diri maju dua langkah dan mengecup kening Seohyun dengan penuh perasaan. Cukup lama karena Kyuhyun pikir inilah saat terakhirnya bertemu dengan Seohyun sebagai suami istri. Mungkin ketika matahari terbit mereka sudah memiliki status berbeda sebagai mantan suami istri.

 

“aku mencintaimu Seohyun, dan selamanya akan seperti itu.” Bisik Kyuhyun di telinga kanan Seohyun. gadis itu benar – benar menahan kedua tangannya untuk tidak menerjang Kyuhyun. ia memilih mengepalkan kedua tangannya disisi celana yang ia pakai sampai buku – buku jarinya terasa sakit.

 

“aku pergi.” Kyuhyun menjauh dari Seohyun. masih dengan senyuman yang tersungging indah akhirnya Kyuhyun berbalik arah dan pergi meninggalkan Seohyun. seohyun tak tahu apa yang salah dengan dirinya. bukankah seharusnya ia senang jika Kyuhyun tak lagi mengganggu hidupnya? Bukankah harusnya seperti itu? Tapi kenapa hatinya tidak rela? Kenapa?

 

Seohyun tidak tahu bahwa sedari tadi ada seseorang yang terus memperhatikannya. Pria itu berdehem sejenak membuat Seohyun menoleh padanya. Seseorang itu adalah Christ. Pria itu bersender di balik dinding dan hanya memperlihatkan sebagian dari badannya.

Douglas-Booth-Laugh

 

“kenapa menatapku begitu dear. Kejar dia sebelum jauh.” Tukas Christ dengan wajah tersenyum. Sejujurnya pria itu baru saja sampai dan ketika ia melihat ada Kyuhyun pria itu memilih untuk sembunyi di balik dinding dan memperhatikan keduanya.

 

“tapi aku..” Seohyun gugup tidak tahu harus bicara apa. Christ menghampirinya dan menatapnya dari jarak dekat membuat kegugupan Seohyun bertambah berkali lipat.

 

“kejar dia atau kau akan menyesal selamanya karena terjebak dengan pria tampan nan baik hati macam diriku?” mata Seohyun nampak berputar – putar. Ia berpikir sejenak namun kemudian dia menggeleng.

 

“aku sudah menyakitinya terlalu banyak Christ. Aku takut.” Cicit Seohyun. Christ menggeleng dan menatap Seohyun tegas.

 

“ku ulangi sekali lagi kejar dia atau kau.. belum sampai Christ merampungkan kalimatnya Seohyun sudah lari begitu kencang dan meninggalkan kardus besar pemberian Kyuhyun begitu saja. Dengan segera ia memasuki lift yang tadi ia tempati bersama Kyuhyun. pria itu sepertinya sudah turun ke bawah. Kedua tangan Seohyun bertaut karena takut jika ia akan kehilangan kesempatan untuk mengatakan yang sebenarnya pada Kyuhyun.

 

Christ yang ditinggal begitu saja hanya bisa tersenyum. Ia lega akhirnya wanita itu sudah menyadari perasaannya pada suaminya. Mulai hari ini ia harus belajar melupakan Seohyun sedikit demi sedikit. Pasti bisa, sebelum ada Seohyun hidupnya baik – baik saja. Pasti hidupnya akan baik – baik saja meski tidak ada wanita itu. ia segera memungut kardus besar itu dan masuk ke dalam kamarnya.

 

ONE CALL AWAY

 

                Seohyun menolehkan kepalanya ke kiri dan kanan disekitar basement. Kyuhyun tidak ada. Tiba – tiba saja jantungnya berdegup begitu kencang. Apa Kyuhyun sudah pergi? Apa Kyuhyun benar – bear akan meninggalkannya begitu saja? Mata Seohyun memanas.

 

“Cho Kyuhyun kau dimana?” bisik Seohyun. tiba – tiba saja tenaganya terasa habis ketika ia menyadari ia telah kehilangan pria paling dicintainya itu. ia luruh dan jatuh ke lantai. Air mata itu benar – benar lolos dan membasahi pipi Seohyun.

 

“Seohyun?” panggil seseorang. Seohyun merasa dirinya sedang halusinasi. Kyuhyun tidak ada tapi dia bisa mendengar suaranya.

 

“Seohyun” panggil orang itu lebih keras. Akhirnya Seohyun menoleh dan ia medapati kedua matanya melihat sosok yang dicarinya dari tadi. Kyuhyun mendekat ke arahnya dengan raut wajah khawatir. Ia berjongkok menyejajarkan tinggi badannya dengan Seohyun yang terduduk.

 

“kenapa kau disini? kau menangis?” tanya Kyuhyun lembut. Seohyun diam saja ketika telapak tangan Cho Kyuhyun mengusap pipinya yang basah akan air mata.

 

“apa kau ada masalah? Apa kau ingin aku mengantar Daniel dan Kenzo sekarang juga?” tanya Kyuhyun lemah. Pria itu menatap mata Seohyun yang memerah karena menangis. Benar – bear tak disangka oleh Kyuhyun sebelumnya jika  Seohyun akan memeluknya seerat ini. Kyuhyun benar – benar terkejut.

 

“Kajima Kyuhyun Oppa, Kajima..” Kyuhyun mendengar rintihan suara Seohyun. ia tersenyum dengan lembut ia balas peluk Seohyun menghirup feromon wanita itu yang sudah lama tak ia rasakan. Air mata Kyuhyun jatuh menetes. Bukan air mata kesedihan namun air mata kelegaan. Lega Karena Seohyunnya sudah kembali.

 

“kajima…” Seohyun terus menggumamkan kata kajima. Kyuhyun melepaskan pelukan Seohyun padanya. Ia tatap mata Seohyun dalam.

 

“aku tidak akan pergi. Aku akan selalu disisimu.” Gumam Kyuhyun lembut tanpa melepaskan pandangannya dari Seohyun. Kyuhyun sentuh lembut wajah itu. wajah yang selalu membuatnya merindu. Seohyun tampak menikmatinya.

 

“saranghae..” ucap Kyuhyun tulus.

 

ONE CALL AWAY

 

                Matahari pagi telah bergerak sedikit lebih tinggi. Tentu saja ini sudah menunjukkan pukul Sembilan pagi. Tapi sosok pria tampan itu masih saja terlelap dalam tidurnya. Ia kelelahan setelah kemarin seharian dia sama sekali tidak istirahat. Pria itu ingin membuat dirinya segar dengan tidur agak lama.

 

Deringan ponsel tiba – tiba membuat pria itu terkejut.  ia ambil ponselnya dan segera menolak panggilan tanpa melihat siapa yang menghubunginya. Tak lama kemduain ponselnya berdering lagi ia segera menolak panggilan. Tiga kali, empat kali, lima kali. Akhirnya Christ membanting bantal yang ia gunakan untuk menutupi wajahnya. Dengan kasar ia mengangkat panggilan itu.

 

“what the..

 

“UNCLE!!! Kenapa kau lama sekali membalasnya hah? Kau tidak tahu aku sudah hampir beku disini. cepat jemput aku” suara melengking itu membuat Christ berjengit kaget. Ia menjauhkan ponselnya dari telinga dan mengelus pelan – pelan telinganya yang terasa berdengung.

 

‘dasar gadis gila’ umpat Christ dalam hati.

 

“Uncle, apa kau sudah mati? Kenapa diam saja?” tanya Jannine polos. Christ melotot sebal. Astaga mulut gadis ini begitu mengerikan ternyata.

 

“bisa tidak berbicara pelan – pelan saja. Kau tahu kau mengacaukan tidurku.” Tanya Christ datar. Dia sedang lelah dan malas berdebat dengan gadis menyebalkannya. Itu hanya akan membat kepalanya berdenyut.

 

“tapi Uncle, kau sudah berjanji membawaku bertemu dengan Daniel dan Kenzo. Apa kau berbohong padaku?” suara Jannine tiba – tiba saja berubah menjadi sedih. Christ menghela nafas kasar. Bagaimana bisa dia bertemu dengan gadis semenyebalkan itu. dia sedang lelah dan pusing. Tapi gadis ini sama sekali tidak bosa merecokinya.

 

“aku sedang tidak enak badan. Nanti siang saja. Aku mau tidur.” Sahut Christ ketus dan memutuskan panggilan begitu saja tanpa tahu bahwa Jannine sedang mengumpatnya.

 

~~

 

“bagaimana bisa dia berbohong padaku seperti ini heh. Dasar pria menyebalkan. Ahh apa lebih baik aku susul dia ke hotel saja? Bukankah kemarin dia memberitahuku. Ahh kau memang cerdik Nona Weigel yang cantik.” Gadis itu setelah uring – uringan sendiri tiba – tiba saja tersenyum dan memuji diri sendiri. ia memasang earphone di telinganya dan berjalan santai.

 

Beberapa menit kemudian ia sudah sampai di hotel yang ditempati Christ. Ia bertanya pada resepsionis dimana kamar Mr Moreau. Meski ia harus menyamar sebagai temannya dan sudah mempunyai janji. Akhirnya ia bisa menemukan dimana letak kamar Christ. Pria itu menempati kamar nomor 210. Setelah sampai ia membuka gagang pintu namun tidak bisa. Ia menepuk keningnya pelan.

 

“bodoh sekali bagaimana bisa aku tidak minta kunci saja tadi.” Jannine terlihat berpikir sejenak. Kemudian seringai lebar tampak diwajahnya. Ia membuka tas yang selalu dibawanya kemana – mana. Mencari sebuah benda kecil yang selalu ia gunakan dalam situasi darurat. Pembobol kunci.

 

“untung saja aku selalu membawamu sayang.” Jannine terkekeh dengan ucapannya sendiri. tidak butuh waktu lama Jannine sudah berhasil membuka pintu. Setelah menutupnya kembali ia terkejut karena pria itu masih bergelung dengan selimut tebal yang nyaris menutupi seluruh tubuhnya. Dengan hati – hati ia menghampiri pria itu. ia tersenyum, melihat wajah yang selalu ingin dilihatnya setiap hari. Ia menyentuh kening Christ pelan namun ia langsung terjingkat kaget.

 

“astaga, badanmu panas sekali uncle.” Gumamnya lirih.

 

“Uncle, bangunlah.. Uncle..” Jannine berusaha membangunkan Christ namun pria itu terlihat enggan. Keringat dingin tampak membasahi tubuh pria itu. jannine kebingungan. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Seumur – umur dia tidak pernah sakit dan tidak tahu caranya merawa orang sakit. Ia terus modar – mandir sambil berpikir keras.

 

Ia mengambil ponsel dan menghubungi sahabat karibnya yang sekarang ada di Jerman. Mungkin sebaiknya ia bertanya pada Selena. Gadis itu lebih baik dalam urusan seperti ini disbanding dirinya.

 

“Allo Selena, bisa bantu aku?” tanya Jannine khawatir.

 

“ada apa?” tanya Selena balik.

 

“bagaimana cara merawat orang yang demam?” jannine tahu sahabatnya pasti akan langsung memberondong dirinya dengan berbagai macam pertanyaan.

 

“siapa yang sakit? Apa kau demam? Sudah ku bilang kan…

 

“bukan aku. Seseorang, aku tidak bisa menjelaskan sekarang. Cepat beritahu aku caranya. Suhu tubuhnya benar – benar tinggi aku takut terjadi sesuatu padanya.” Terdengar helaan nafas dari Selena.

 

“kompres keningnya dengan air es. Berikan dia bubur dan obat penurun panas.”

 

“nama obatnya apa?”

 

“astaga, masak obat penurun panas saja kau tidak tahu? Berikan saja dia paracetamol atau sejenisnya. Itu obat penurun panas.” Sahut Selena sebal.

 

“I got it. Thank you friend.”

 

“hmm..” Jannine menutup ponselnya dan segera mencari sesuatu yang tadi disebutkan oleh Selena. Tidak susah, karena dikamar hotel semua itu ada. Dengan hati – hati ia menurunkan selimut dan mulai menyingkap rambut yang berada di kening pria itu. penuh perasaan dia kompres kening Christ secara perlahan.

 

“bagaimana bisa kau sakit Uncle, kau jadi tidak tampan dengan raut pucat seperti ini.” gumam Jannine. Gadis itu bergegas keluar kamar hotel dan pergi ke apotek untuk membeli obat yang direkomendasikan oleh Selena. Sebelum kembali ia juga membeli bubur hangat. Jannine tidak pernah tahu bahwa ada pria kekar yang selalu mengawasinya. Ia terlalu asik dengan fikirannya sendiri.

 

Sekembalinya ia ke kamar Christ. Pria itu tampak sudah sadar meski masih enggan beranjak dari ranjang. Jannine sunggingkan senyum manis pada pria itu. Christ mengernyit.

 

“bagaimana bisa kau ada disini?” tanya Christ serak.

 

“tentu saja bisa. Aku kan jenius.” Sahut Jannine percaya diri.

 

“bangunlah uncle, aku sudah membelikanmu obat dan juga bubur.” Perintah Jannine. Mau tidak mau Christ menuruti perintah gadis itu tanpa penolakan sedikitpun. Dengan perlahan ia menyuapi Christ. Meski awalnya pria itu menolak namun setelah menatap raut wajah Jannine yang terlihat mengeras akhirnya Christ menerima suapan dari gadis menyebalkan itu.

 

Deringan ponsel nampak memecahkan keheningan diantara mereka. itu ponsel Christ. Ketika Christ hendak mengangkatnya Jannine meraih ponsel itu cepat.

 

“makan dan minum obat dulu uncle, baru kau oleh menerima panggilan itu.”

 

“tapi..”

 

“aku tidak suka penolakan Uncle Christ yang tampan.” Jannine mengerling genit pada Christ membuat Christ terdiam. Gadis ini benar – benar membuat kerja jantun Christ dalam keadaan membahayakan. Senyum manisnya membuat Christ terdiam seperti orang bodoh.

 

Sedangkan seseorang yang dari tadi menghubunginya merasa heran ketika Christ sama sekali tak merespon panggilannya. Bahkan setelah lima kali ia menghubunginya. Cho Kyuhyun merasakan raut Seohyun yang berubah panic saat Christ sama sekali tak menjawab panggilannya.

 

“belum dijawab?” Seohyun hanya mengangguk lemah. Kyuhyun maju selangkah dan memeluk Seohyun lembut. Ia mengusap punggung wanita itu dan berbisik.

 

“bagaimana kalau kita kembali ke hotel dan memeriksa Christ. Anak – anak biar Jane yang menjaga. Kajja.” Kyuhyun menarik lengan Seohyun dan membawanya ke mobil. Dalam perjalanan Seohyun sama sekali tak mengeluarkan sepatah katapun. Entah kenapa, hatinya dipenuhi rasa bersalah pada pria yang selama beberapa tahun terakhir ini menemaninya.

 

Yaa, ia merasa bersalah dengan Christ. Matanya tiba – tiba memanas mengingat luka yang akan Christ dapat karena dirinya. ia teringat bagaimana pria itu dengan tanpa pamrih selalu menolong dan memperhatikan ia dan Daniel. saat – saat bersama Christ yang selalu menjadi obat Seohyun ketika ia merasa lelah dengan apa yang ia rasakan. Pria itu tempatnya mengeluh dan meminta saran saat pria disampingnya ini tidak ada. Tapi sekarang, suaminya kembali. Mau tidak mau Seohyun akan menjauh dari Christ. Dan entah kenapa ia merasa tidak sanggup menyakiti hati seorang pria baik seperti Christ. Pria itu tidak pantas terluka karena dirinya. dan Seohyun merasakan kegundahan hati yang begitu dalam.

 

TBC

 

                Segitu dulu ya.. maaf kalu nggak memuaskan. Gw Cuma nyampe sgitu. Mau nulis lagi udah capek mandengin laptop mulu. Takut mata gw juling nanti. Wkwkwkw.. keep RCL ya readers

                maaf ya yang kemarin nunggu pw dan nggak gw bales.. gw emang sedikit sentimental kemarin.. tapi sekarang udah nggak. mungkin ada satu dua komenan yang agak nyelekit di part 10 ini. kalian mungkin nggak tahu betapa gw susah ngeluangin waktu buat bikin ff ini. gw sibuk ngurusin rumah sama nyari pekerjaan karena gw nggak bisa ngelanjutin pendidikan gw alias nunda. tolong yaa, kalo part ini mengecawakan. nggak usah baca.. gw bukan tipikal orang baik – baik. emosi gw juga sering meledak – ledak tolong kalian jangan bikin gw jadi orang jahat. kalo nggak suka nggak perlu komen yaa..

maaf cuap – cuapnya panjang.. selamat membaca..

 

Saranghaeyoo ❤ ❤ :* :*

Author:

Annyeong.. naneun Lestari Destyaningrum imnida, bangapseumnida. saya adalah WIRESS, ini adalah wordpress baru dan akan saya penuhi dengan banyak ff. terutama Seokyu. hehehe. soalnya saya juga suka ff western kayak punya kak Kenza itu.. maaf yaa kalo banyak kesalahan. namanya juga baru netes. gomapseumnida,, annyeonggihaseyo :)

49 thoughts on “One Call Away (Part 10)

  1. Astaga apakah kyuOppa dan Seo eonni udah baikan? Haha salut sama jannine eonni, mungkin eonni bisa jadi pengganti seo eonni buat christ
    Next

    Like

  2. semoga aj seoma gk berubah pikiran
    and seokyu bisa bersatu dehhh
    smoga christ bahagia sma pilihanny
    kerennn bgttt
    feelny dpt bgttt daebakkk
    lanjuttt neeee
    hwaitingggg

    Like

  3. seohyun tenang aja christ sudah ada yg menjaga,
    akhirnya seokyu bersatu kembali, tinggal ngasih tahu daniel kalo kyuhyun itu appa nya,,

    ihh ni ff bener2 bikin penasaran, next part jangan lama2 lagi ya,,

    Like

  4. Astaga gue nangis gara2 cho kyuhyun..
    Akhirnya setelah bertahun2 ya mreka kembali juga..
    Ini dah kenapa aku yakin kalau seohyun gak akan tega nyakitin lauren

    Like

  5. Knp ya..wlpn kyu udh baikan tp ttp aj gmn gitu..
    Emang tema perselingkuhan ini sangat sensitif apalgi kyu udh punya anak dr selingkuhan. Jdi bingung mau komentar ap..he.
    Di satu si seneng liat mereka baikan tp di satu sisi msij belum cukup penderitaan kyu..haha

    D tunggu part selanjutnya y

    Like

    1. wkwk, iya gw juga agak kecewa sama part ini, kirain masih ada perjuangan lagi, mana si kyu nya lebih banyk milih si lauren deui, iya sih anaknya juga dan lagi sakit, tp yah gi deh., berasa gak pantes aja gitu haha.
      sedikit keceea dengan part ini.

      Like

      1. Bagaimanapun, apapun yang terjadi, mau itu anak haram ataupun anak perselingkuhan, Lauren tetap anak kandung Kyu..Sebenarnya wajar jika Kyu lbih fokus ke Lauren, seperti yg Kyu katakan, Daniel masih punya Seohyun yg bisa menjaga Daniel dengan baik, sedangkan Lauren?? Ia bahkan tak mempunyai eomma.. Wajar kan jika Kyuhyun sebagai satu2nya keluarga Lauren jadi bersikap protective kepada Lauren ketimbang pada Daniel..

        Like

  6. Seonni akhirnya luluh juga dan mereka memutuskan kembali. Tapi, Seonni masih rada goyah milih Kyu atau Christ karena gak mau nyakitin Christ.
    Nexttt, fightingggg yooo!!

    Like

  7. yaamppppuuunnnn akhirnya yahhh seohyun luluh juga dan dengerin kata hatinya buat maafin kyuhyun ㅠㅠ
    Christ juga udh punya pengganti kok hehe.. semoga mulai dari skrg semua akan punya kehidupan yg bahagia.
    Gimanapun aku pengen bgt liat daniel manggil kyuhyun itu appa

    Like

  8. Semoga seohyun gak berubah pikiran, aku pengennya lauren mati aja biar merek hidup bahagia bertiga atau bahkan berempat sama anak kedua seokyu *jahat banget ya😆

    Like

  9. udh baikan sih tapi entah kenapa masih kurang sreg aja gitu, apalagi ada anak hasil perselingkuhannya, cuma ff sih, tapi berasa aneh aja kalo si seo mau nerima anak itu gitu aja. kalo anak tiri sih masih mendingan yak. berasa kasihan si daniel. ujung2nya kayak ff yg lain juga “menerima dengan lapang dada”. baikannya begitu doang lagi.terkesan tidak ada perjuangan nyata si kyuhyun. saya suka baca dari awal tapi sejujurnya kecewa dengan part ini. semoga authornya gak marah yak. haha.

    btw, soal janinne & christ berasa lebih banyak dari part seokyunya. sedikit saran dari salah satu penikmat ff ini, krna tokoh utamanya seokyu, alangkah lebih baik diperbanyak part seokyu yg menceritakan ttg perjuangan kyu untuk seo lagi. kalau yg ini berasa lebih diceritakan christ dan janine yg dari awal perkenalan sampe seterusnya. saya banyak skip jadinya. hehe.

    anyway, better lah sbg pengisi liburan. semoga next partnya tidak mengecewakan. thank you authornya.

    Like

  10. Separuh hati setuju kyu balikan ama seohyun tapi separuhnya tidak rela,belum terlihat banget kyu sayang ama daniel karena fokus kyu terpecah karena lauren….apa seohyun tulus menerima kyu lagi siap2 mekupakan masa lalu yg menyakitkan itu…..dan lauren akan sembuh atau tidak…..buat lestari tetap semangat….

    Like

  11. Terharu banget deh pas moment seohyun yang gak mau kyuhyun pergi itu, sekarang tinggal tnggu reaksi daniel tau siapa appa kandung sebenernya…
    Salut deh ama Jannie pantang menyerah bngt yahh prok prok prok suka bngt sma moment jannie & christ
    next kak keep fighting

    Like

  12. Sedih bgt bacanya sampai nangis. Apa lagi pas kyu ngantar Seo lg ke hotel. Akhirnya seo mau maafin kyu juga. Akhirnya lauren punya mommy juga. Smga seo.gak galau apa lagi berbah pikiran. Next chapter.nya jangan lama gak sabr nunggunya next nya.

    Like

  13. Aku senang akhornya seo bisa kembali sama kyuhyun. Tapi bagaiman dengan crist ? Meskipun crist merelakan seo kembali ke kyuhyun , pasti hatinya akan terluka.

    Like

  14. Nice Chapter!! Kyuhyun!! Akhirnya kau mendapat akhir dari karma yg kau dapat.. Terima kasih Seohyun, terima kasih karena sudah menerima kembali Kyuhyun oppa kami.. Tapi aku sedikit gk ikhlas klo Lauren bakal diasuh oleh Seohyun, secara bagaimanapun juga Lauren itu anak hasil perselingkuhan, anak haram… Christ, kau sungguh baik, terima kasih karena sudah menjaga Seohyun selagi Kyu tak ada.. Semoga kau bisa mendapatkan wanita yg lebih sempurna daripada Seohyun..

    Like

  15. Worth it banget di part ini. Tapi scene antara si Christ sama cewe baru itu kalo bisa agak diskip hahaha. Tinggal nunggu keutuhan keluarga Cho hehe. Nextt

    Like

  16. Nice part author syantikk…saya ska..christ dewasa+bijak bgt y smga dpet yg lbh dr seo..bwt kyuppa jgn sia2n lg ksemptan yg dikash seomma awas loh slingkuh lg jambak nih(digampar sparkyu wkkwwkkkk) smga happy ending bwt smuanya…ditunggu next part nya y author syantiik..hwaiting..awas eonn jgn mpe juling gegara ngadepin laptop bwt nls epep wkkkwkk…

    Like

  17. Uhuuyy antara ketawa sambil nangis campur aduk wkkw
    Konyol banget aku sampai bayangin kyu dipukul pame tongkat bisbol pemberian christ wkwkwk
    Bersyukur se syukur syukurnya(?) seo udah mau balik sama kyu + gak benci lauren
    Cuman nanti banget daniel tau kalo kyu appanya
    Kyu so sweet btw
    Nyiapin kado tiap tahun
    Mirip cerita Sabtu Bersama Bapak yg nyiapin video buat diputar tiap sabtu
    Good joob bangeett dah ff ini

    Like

  18. ok,,1 konflik udah clear,,skrng tggal nunggu reaksi daniel klo dia tau kyu itu bpk kndungannya,,god job buat authornya

    Like

  19. Woaa daebak akhirnya seohyun sama kyuhyun hubungannya sudah agak baikan. Tapi seohyun sekarang malah gundah dengan perasaannya, semoga aja seohyun milih kyuhyun ya.. Dan mungkin waktu seohyun tau kalau si christ sama jannien dia akan milih kyuhyun wkwkwk
    Buat kyuhyun jangan sia”in kesempatan ini yaa

    Like

  20. bingung mw koment ap yg jelas mewek dr awal baca..

    part ini mah ksian smua’a..kasian lauren..ksian kyu ksian seo n kasian christ…
    tp pas akhir lbih kasian christ hrus nglepas cinta’a

    Like

  21. Akhirnya kyu n seo gak jadi cerai
    Meskipun di awal2x nyesek banget…
    Hufft degdeg an rasanya…
    Udah christ sama jannine aja…
    Hehehehe
    Ditunggu kelanjutannya….

    Like

  22. Good Job authornim~~~
    Nice ff ^_^ sukses banget authornim bikin aku mewek malem malem T-T
    Next part bakal aku tunggu walaupun harus nunggu lama 😀

    Like

  23. Lah kok tbc sihhh….
    Ahhhhh lagi seru serunya lhoooooo…
    Ahahah lanjut kak 😊😊😊😊😊😊😊😊😊
    fighting 😊😊😊😊💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪👍👍👍👍👍👍👍👍👍

    Akhirnya si Crish nemu juga jodohnya …
    Finally SeoKyu kembali lagiiiiiiiiiiiiiiiiiii 😁😁😁😁😁😁😁😀😀😀😀😀😀😀
    Ah aku hampir aja nangis pas adegan Kyu nganter Seo…
    Kata2 nya itu lhooooo 😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢

    Aku suka bangettttt….
    Lanjutkan kak 😁😁😀😀😀😀💪💪💪💪👍👍👍👍👍👍👍

    Like

  24. Ceritanya seru dan ok bnget.
    akhirnya seokyu baikan dan kembali bersama, apalagi si seo udah mulai mendekati lauren. Jadi kyu oppa tidak pernah melupkan ultahnya daniel dan selalu memberi hadiah di setiap ultahnya. Sepertinya Jannine itu sedikit nekad, astaga pasti Christ itu sedikit kesel dengan tingkah jannine. Chingu di tunggu part slnjutnya.

    Like

  25. Yeeeeaaay akhirnya bisa baca part ini juga.. Cie yang bersatu lagi .. Aku seneng liat seohyun baik sama lauren…salfok sama pemeran cowo baru itu ganteng bgt hihihi.. Kaget juga pas liat gambar crist gerak .. Lanjut chingu aku tunggu

    Like

  26. akhirnya seokyu baikkan.
    smoga bsa brsama lagi
    ..
    udahlah christ dngan jannine ajh.. cantik jga koqq..
    next ya .. .. ..
    gomawo.. .. ..

    Like

  27. Sebenarnya bingung sih mau comment kayak gimana lagi. Soalnya ffnya keren habis. Baca ff ini bisa menguras emosi,bikin nangis,terharu pokoknya komplit banget.
    Ngomong2 disini banyak part tentang janinne dan christ jd dicomment dulu. Salut deh dengan apa yang dilakukan janinne untuk deket sama chrit dia itu wanita yang tak mudah menyerah. Makinhari mereka juga makin deket aja. Ya semoga aja christ bisa melupakan seo eonnie lewat janinne.
    Lihat seo eonnie yang maafin kyu dan balik lagi ke kyu seneng banget tp kenapa agak gimana gitu. Soalnya masih inget apa yang kyu lakukan ke seo eonnie bikin orang emosi. Apalagi ini seo eonnie harus nerima anak selingkuhan dengan lapang dada. Bagaimana pun seo eonni itu wanita yang gak ingin di duakan. Tp berhubung itu seo eonnie pasti akan baik2 aja.
    Salut sama authornya ditengah kesibukannya tetep nyempetin post ff ini.
    Nice
    Semangat nulis lanjutannya
    Fighting
    :

    Like

  28. Hahahaha… mereka balikan deh yaa.. chukkae kyuhyun ah.. sesuai teorinya bahwa lelaki bakal dapet sesuai dengan apa yg ia perjuangkan dan perempuan akan dapet sesuai dengan apa yg ia pertahankan.

    Like

Leave a reply to aprianyy Cancel reply