One Call Away (Part 8)

Author                  : Lestari Choding.

Genre                   : Sad, romance, Married life

JJS                          : twitter @chodingcho97  facebook Lestari Cho, Magnae Choding

Cast                       : Seokyu and other cast.

Length                  : Chapter.

Note                      : Annyeong^^ Lestari comeback.. ada yang nunggu gw kagak? Kagak? Yaudah gwenchana XD . . pertamanya gw mau minta maaf sama semua readers yang nunggu ff ini. Kelamaan ye? Belum juga sebulan XD XD . dan yang kedua gw juga minta maaf sepertinya hidden love belum bisa gw lanjut karena bener2 buntu ide. Yang gw dapet malah ide ff baru2 mulu. Jadinya gw blm bisa nulis. Semoga kalian paham.

Gw akan jelasin sedikit disini, ff ini lebih panjang dari ff sebelumnya dan kalo kalian bosen lebih baik kalian nggak usah baca, dan yang terlalu mengharap seokyu moment maaf2 aje ye, karena sepertinya gw nggak kasih moment buat itu karena konflik ff ini belum berakhir. Mungkin part depan baru ada seokyu moment *kalo gw bikin wkwkwkw.

                Always thanks buat readers yang udah RCL One Call Away.. Ini pure dari imajinasi gw sendiri. kalo ada kesamaan sama ff lain gw yakin itu nggak sengaja. Karena gw berusaha jujur sama apa yang gw tulis. Typo selalu berserakan dimana – mana jadi nikmati saja. 😀

Okey cuap – cuapnya segitu aja..

ANTISEOKYU, This is not your territorial so, You Have To Go Out From Here.. jangan ngambah kalo mau bikin masalah. Oke, ini cukup.

 

Seandainya kau tahu, Ku tak ingin kau pergi

Meninggalkanku sendiri bersama bayanganmu

                                                                                Kyuhyun

                                                  

HAPPY READING♥♥

 

Seohyun memegangi baju Christ erat – erat seolah meminta perlindungan pada pria itu. Air matanya sudah jatuh. Daniel dan Lauren tidak mengerti mengapa Seohyun terlihat ketakutan dengan Kyuhyun. dengan boneka yang masih dalam genggamannya Lauren mendekati sang ayah.

 

“Dad, you make mom cry.” Gumamnya polos. Kyuhyun tidak begitu peduli pada apa yang diucapkan putrinya itu. Ia ingin memuaskan matanya menjelajahi wajah yang begitu dirindukannya beberapa tahun terakhir.

 

“Seohyun..” panggilnya lembut. Seohyun seolah kembali sadar. Ia menatap benci pada Kyuhyun. membuat nyali pria itu menciut.

 

“jadi dia anakmu? Apa dia anakmu dengan Jiyeon?” tanya Seohyun dengan bahasa korea. Ia tak ingin orang – orang disekitarnya tahu apa yang sedang dibicarakan mereka berdua.

 

“what do you talking dear. Use English please.” Kata Christ, Seohyun menghiraukannya, hatinya kembali terluka seperti lima tahun yang lalu. Lima tahun yang lalu saat perselingkuhan suaminya terbongkar. Luka itu datang lagi. Dan Seohyun sama sekali tak bisa mencegah matanya untuk tidak meneteskan cairan bening itu.

 

“aku bisa jelaskan..” Kyuhyun menyahutnya dengan menggunakan bahasa korea pula, tapi belum sampai selesai Seohyun sudah menyelanya.

 

“apa yang harus kau jelaskan padaku hah? Kenapa kau ada disini? dan apa, kau bahkan mengatakan padanya bahwa aku adalah eommanya? Sungguh menjijikan melihat anak selingkuhan suamiku.” Cibir Seohyun sambil melihat Lauren dengan tatapan yang sangat tajam membuat gadis kecil itu semakin erat menggenggam tangan Kyuhyun.

 

“jaga bicaramu Seohyun!!” teriak Kyuhyun keras membuat seisi ruangan benar – benar ketakutan. Christ sungguh akan menjadi gila jika dua orang ini terus berdebat menggunakan bahasa yang tidak ia mengerti.

 

“enough Mr. Cho, we can talk slowly. And please just use English language.” Christ berusaha menengahi keduanya. Tapi tak sedikitpun respon dari keduanya. Daniel memeluk Christ karena ketakutan dengan suasana tegang yang terjadi dalam rumah itu.

 

“I. am afraid dad.” Christ menggendong Daniel dan mengajaknya keluar. Ia juga tahu aturan, tak mungkin ia membiarkan anak kecil menyaksikan perdebatan orang dewasa. Apalagi firasat Christ benar – benar tidak enak sekarang. Apa pria keturunan korea bermarga Cho ada hubungan dengan Seohyun? Mungkinkah?

 

Setelah beberapa orang keluar dari ruangan itu Kyuhyun mulai mendekati Seohyun. Sedangkan Seohyun terus saja berusaha menjauh dari Kyuhyun.

 

“kau biarkan Daniel menyebut Christ Dad? Hebat sekali dirimu. Sudah sejauh apa hubunganmu dengan pria itu? Apa kalian sudah bercinta?” tanya Kyuhyun sarkatis. Sesuatu yang begitu disesalinya. Seohyun yang mendengarnya memelototkan matanya tak percaya. Hatinya tersayat mendengar penghinaan Kyuhyun terhadapnya. Tapi wanita itu sanggup membalut rasa sakitnya dengan tertawa. benar – benar acting yang bagus,

 

“kau pikir siapa dirimu? Jika aku bercinta dengannya apa masalahmu hah? Kau lucu sekali ternyata.” Sahut Seohyun sinis.

 

“asal kau tahu, hingga detik ini aku sama sekali belum menandatangi surat cerai itu. Kau masih berstatus istriku.” Balas Kyuhyun datar.

 

“persetan dengan surat cerai sialan itu. Apa saat kau bercinta dengan Jiyeon kau memikirkan aku hah? Tidak bukan. Jadi biarkan aku melakukan apapun yang kusuka, karena itu adalah hakku. Ah yaa, jangan pernah mengatakan pada anak wanita sialan itu jika aku adalah eommanya. Karena sampai kapanpun aku tidak akan sudi menganggapnya sebagai putriku.” Giliran hati Kyuhyun yang tersayat lebar dengan kalimat Seohyun. Begitu tenang tapi mampu membuat seseorang benar – benar terluka.

 

“aku tidak akan melepaskanmu Seohyun. Tidak, karena aku sudah membiarkanmu lima tahun terakhir hidup tanpaku dan mulai sekarang aku tak akan pernah melepaskanmu.” Gumam Seohyun tegas sambil menatap dalam – dalam manic mata Seohyun.

 

“ck, kau seolah berperilaku sebagai seorang suami yang bertanggung jawab pada anak dan istrinya. Kau bahkan tak pernah peduli pada putramu sendiri tapi sangat peduli dengan putri selingkuhanmu. Cih, ternyata ada manusia menjijikan seperti Cho Kyuhyun. aku sungguh ingin muntah sekarang.” Sahut Seohyun sangat sinis.

 

“aku melakukan itu karena aku punya alasan. Jiyeon meninggal dan aku tak mungkin membiarkan Lauren hidup sendiri.” ucap Kyuhyun lirih. Seohyun kembali tertawa mengejek.

 

“kau tak mungkin membiarkan Lauren hidup sendiri. tapi kau membiarkan Daniel hidup sendiri.” sahutnya tepat sasaran. Kyuhyun terdiam dengan wajah menunduk. Seohyun tersenyum sinis meski matanya berkaca – kaca. Ia tak menampik hingga sampai saat ini ia begitu merindukan pria yang sangat dibencinya itu. Bagaimana ada perasaan cinta dan benci yang bersamaan?

 

“berikan aku kesempatan kedua dan aku akan memperbaiki segalanya.” Pinta Kyuhyun.

 

“itu hanya membuang waktumu Tuan Cho yang terhormat. Putraku terlanjur mengenal Christ sebagai appanya. Ia sama sekali tak tahu jika kau adalah appa kandungnya. Karena yang Daniel tahu hanyalah Christ. Hanya pria itu yang peduli padanya dan menganggap Daniel selayaknya anak sendiri. bukan pengecut sepertimu. Aku permisi” Seohyun melangkahkan kakinya keluar dari rumah besar milik Cho Kyuhyun.

 

Diluar semua orang berkumpul dengan wajah yang menyiratkan begitu banyak pertanyaan. Namun Seohyun memberikan kode bahwa dirinya sedang malas bicara.

 

“Daniel, lets go home.” Ajak Seohyun dengan menggandeng tangan Daniel erat membuat Daniel terkejut dan hampir terjatuh.

 

“dear, be careful.” Christ mengingatkan.

 

“Mom mau kemana? Kenapa Mom pulang, kita belum bertemu dengan Dad Lauren.” Tanya Lauren polos. Seohyun menatap tajam Lauren. Anak kecil itu ketakutan lalu memeluk Jane.

 

“I am not your mommy. Don’t call me like that. Because I hate you so much.” Gumam Seohyun begitu menyakitkan ditelinga anak sekecil itu. Christ terperangah. Bagaimana bisa Seohyun yang lembut berubah menjadi wanita tidak berperasaan. Bahkan setelah itu Seohyun pergi bersama Daniel dan meninggalkan Christ begitu saja.

 

Christ merasa tidak tega dengan Lauren yang sudah menangis. Wajah anak itu berubah pucat. Ia tarik bahu kecil Lauren. Gadis kecil itu tidak mau menatapnya sedikitpun dan memilih menunduk.

 

“Lauren dengarkan uncle. Jangan marah dengan mommy nya Daniel. bukankah wajah mommy mu dan wajah mommy Daniel itu sama? Jadi kau tak boleh marah dengan mom okay. Sepertinya mom sedang tidak enak badan. Uncle pulang dulu ya..” kata Christ lembut. Lauren hanya mengangguk patuh. Meski baru mengenal Christ, Lauren merasakan kenyamanan tersendiri saat bersama pria yang dipanggil Daniel sebagai Dad.

 

“Lauren, aku pulang dulu ya.” Ucap Daniel. sejujurnya dari tatapan Daniel Christ dapat membaca sebuah kegelisahan dan ketidaknyamanan. Tapi pria itu juga tidak bisa melakukan apapun.

 

Lauren memandang sendu pada Daniel dan Christ yang mulai meninggalkannya. Kyuhyun segera menyusul putrinya. Betapa sakit hatinya ketika melihat Lauren terisak dengan bahu bergetar hebat. Ia peluk anaknya erat.

 

“Mommy,, Mommy… Mommy hate Lauren Daddy. Mommy.” Isaknya keras. Jane menatap sendu pada Lauren.

 

“it’s gonna be alright princess, don’t worry.” Gumamnya menenangkan anaknya. Kyuhyun gendong anaknya menuju kamar.

 

ONE CALL AWAY

 

Sesampainya di hotel Seohyun segera menata kembali barang – barang yang dibawanya dari Chicago. Ia tidak mau berada disini lebih lama lagi. Tidak, hal itu hanyalah menghancurkan hatinya perlahan. Ia tidak peduli pada dua pria yang menatapnya heran.

 

“Mom, bukankah kita masih akan berada disini untuk beberapa hari?” tanya Daniel hati – hati. Melihat raut wajah Seohyun yang sama sekali tidak bersahabat membuat Daniel takut.

 

“dear?” panggil Christ seraya mendekat. Ia menatap Seohyun penuh tanya. Sejujurnya memang banyak sekali pertanyaan yang berputa diotaknya.

 

“I wanna go home  Christ, can you take me go home?” pinta Seohyun. Christ hanya mengangguk. Sedangkan putra mereka menunduk. Daniel tidak menyukai gagasan itu. Tapi dia tak berani membantah Seohyun. Meski ia tergolong manja dan juga banyak tingkah. Daniel seolah tahu jika saat ini bukan waktunya untuk merengek.

 

“Daniel, hear Mom.. Mom so apology with you.. we can take vacation in other place. Kau mau kan?” tanya Seohyun sambil berjongkok menyamai tinggi putranya. Daniel tidak menatap Momnya namun dia mengangguk.

 

ONE CALL AWAY

 

Saat ini pukul Sembilan malam. Mereka berencana pergi dari California besok pagi dengan penerbangan pertama. Saat ini Seohyun tengah memandangi langit malam California melalui balkon suite room. Matanya kembali memanas ketika bayangan tadi sore kembali berputar diotaknya. Isakan kecil berhasil lolos dari bibirnya. Membuat Christ menatapnya sendu.

 

“Dear” panggilnya lembut. Ia memeluk Seohyun dari belakang. Seohyun tidak menolak pelukan Christ karena sejujurnya saja ia butuh sandaran sekarang. Christ letakkan dagunya dibahu kanan Seohyun.

 

“you can tell me anything dear. Why you have to hide it from me?” bisiknya lembut. Seohyun makin terisak. Ia membalikkan tubuhnya dan memeluk Christ begitu saja. Untung Christ pria kekar. Jika tidak mungkin saja dirinya akan jatuh bergulingan dengan Seohyun dilantai.

 

“dia kembali Christ, seseorang yang dulu sangat menyakitiku kembali. Dia kembali Christ. Dia.. Dia.. Cho Kyuhyun.” ucapnya tersendat – sendat karena tangisannya yang tak kunjung mereda. Christ menegang.

 

“aku tak mau melihatnya Christ. Hatiku sakit setiap melihat wajahnya.” Lanjut wanita itu. Tangan kanan Christ mengusap pelan rambut Seohyun sambil mengecup kening Seohyun bertubi – tubi.

 

“bukankah kita besok kembali ke Chicago? Kenapa kau harus mengkhawatirkan hal itu? Lagipula aku juga tidak akan membiarkan laki – laki itu mengganggumu. Trust me” ucap Christ meyakinkan.

 

“Really?” tanya Seohyun sambil menatap Christ dengan tatapan penuh harap. Christ mengulum senyum kemudian mengecup kening Seohyun lagi.

 

“tepatnya kapan aku pernah membohongimu heum?” goda Christ. Akhirnya Seohyun tersenyum juga.

 

“Christ..” panggil Seohyun.

 

“heum..”

 

“tawaranmu waktu itu apakah masih berlaku?” tanya Seohyun takut – takut. Christ menaikkan alisnya tanda tak paham dengan pertanyaan Seohyun.

 

“yang mana dear?”

 

“itu.. menjadi pendampingmu?” Christ tertawa terpingkal – pingkal melihat wajah Seohyun yang memerah.

 

“kenapa kau berubah pikiran heum? Memangnya kau mau menikah dengan pria barat sepertiku? Dulu kau bilang… belum sampai Christ menyelesaikan ucapannya wanita itu dengan cepat menarik tengkuk Christ dan menyatukan kedua bibir mereka. Seohyun yang mencium Christ, Seohyun berusaha menarik Christ dengan memperdalam ciuman mereka. awalnya Christ menikmati hal itu. Kemudian Christ tersadar ia segera melepaskan diri dari Seohyun.

 

“sudah malam tidurlah.” Christ menarik tangan Seohyun masuk ke dalam kamar dan meninggalkan balkon. Seohyun menunduk Christ pasti berpikir jika dirinya murahan.

 

“Christ, aku..” Christ menarik Seohyun dalam pelukannya. Pria itu tidak membiarkan Seohyun menyelesaikan kalimatnya. Tidak, ia belum siap menerima kenyataan terburuk. Jika nyatanya pria itu hanyalah pelarian.

 

“cukup menurut padaku Nyonya Seo Angeline.” Bisik Christ. Seohyun mengangguk dalam pelukan Christ.

 

ONE CALL AWAY

 

                            Kyuhyun menatap putri kecilnya yang terbaring dirumah sakit kembali. Setelah ditinggal Seohyun dengan cara yang menyakitkan tiba- tiba saja gadis kecil itu kesakitan luar biasa pada bagian jantungnya. Tidak banyak ucapan pria itu membopong Lauren menuju rumah sakit.

 

“Kenapa kau lakukan ini Seohyun? Kenapa ucapanmu menjadi sekasar ini?” gumam Kyuhyun lirih. Ia sentuh tangan Lauren. Hatinya merasakan perasaan yang sangat amat bersalah. Lauren tidak tahu apapun. dia tidak berhak menerima kebencian dari Seohyun.

 

Tapi jika dirinya ada dalam posisi Seohyun, apa dirinya mampu melakukannya? Membiarkan anak selingkuhan pasanganmu memanggilmu sebagai Ayah? Kyuhyun bergidik ngeri. Membayangkannya saja terasa menyesakan. Ia tahu ini kesalahannya. Tapi ia punya alasan mengapa ia memberitahu Lauren jika ibunya adalah Seohyun. Kyuhyun hanya tidak ingin masa lalu buruknya diketahui putrinya. Tapi sepertinya Seohyun tak bisa memahami itu.

 

ONE CALL AWAY

 

                            Siang hari mereka telah sampai dirumah. Dapat Seohyun tangkap jika Daniel menghindarinya. Ia hanya bisa menghela nafas perlahan. Christ menyadari perubahan sikap ibu dan anak itu. Ia hampiri Seohyun dan merangkul bahu Seohyun.

 

“Daniel hanya belum memahami situasimu dear. Kuharap kau lebih bersabar okey?” ucap Christ seperti oase ditengah padang pasir. Begitu menyejukkan.

 

“thanks Christ. Eungh, bisakah kau temani aku? Aku akan menceritakan banyak hal padamu.” Christ mengangguk tanda setuju. Ia segera menarik koper Seohyun masuk ke dalam kamar. Ia lepaskan coat musim dinginnya dan meletakan di gantungan.

 

“apa kau ingin ku buatkan cokelat panas heum?” tanya Seohyun basa – basi. Ia masih sibuk menata pakaiannya ke dalam lemari.

 

“tidak, bisakah kau tinggalkan pekerjaanmu itu dan duduk disini?” gumam Christ tidak sabaran. Seohyun tertawa kecil.

 

“dasar tidak sabaran.” Cibir Seohyun menggunakan bahasa korea. Christ menatapnya tajam.

 

“what did you say?” Seohyun hanya menggeleng.

 

“I don’t say anything dear. Trust me” ucap Seohyun manja. Saat ini keduanya tampak saling menatap serius. Cepat atau lambat Christ memang harus tahu rahasia yang selalu ditutupinya itu.

 

“Dear, bisakah kau jelaskan padaku sekarang.” Pinta Christ. Seohyun hanya mengangguk,

 

“apa yang ingin kau tahu?”

 

“kenapa kau membenci Lauren? Bukankah sebelumnya kau bersikap hangat padanya?” tanya Christ penasaran. Raut wajah Seohyun langsung berubah kilatan amarah terlihat dari manic matanya. Christ sadar itu, ia genggam erat tangan Seohyun. Seolah mengatakan pada wanita itu bahwa dirinya tidaklah sendirian. Bahwa masih ada dirinya yang siap menjadi sandaran wanita itu. Meski ada sebagian hatinya merasa terluka.

 

“aku tahu sifatmu dear. Kau bukan orang yang mudah membenci seseorang terlebih dia hanyalah gadis kecil. Jadi jelaskan padaku.” lanjut Christ. Seohyun tampak menghela nafas.

 

“kau benar, aku bukanlah seseorang yang mudah membenci orang lain. Kau benar. Tapi apa yang akan kau lakukan jika anak kecil yang kau anggap sebagai teman anakmu adalah anak dari selingkuhan suamimu? Bisakah kau menerimanya?” Seohyun menatap Christ dengan wajah yang sudah basah air mata. Christ tetap bergeming ia sama sekali tak ingin menyela Seohyun sedikitpun.

 

“Lauren, nama itu bahkan nama yang kusiapkan jika aku mempunyai anak perempuan dengannya. Tapi dia,, “ Seohyun hentikan ucapannya ketika rasa sesak itu membuatnya kesulitan bernafas. Air matanya mengalir begitu deras tanpa bisa dihentikan.

 

“dia memberikan nama anak itu pada anak selingkuhannya, dia mengatakan pada anak selingkuhannya jika aku adalah ibunya. Aku ingin sekali membunuh pria itu. Aku ingin sekali membunuh Kyuhyun supaya aku tidak perlu melihat wajahnya. Karena setiap melihat wajahnya aku selalu teringat dengan perbuatannya lima tahun yang lalu. Dan aku tidak cukup tangguh untuk menangunggnya Christ. Aku..” telunjuk Christ tepat dibibir Seohyun. Menyuruh wanita itu untuk tidak melanjutkan kalimatnya. Ia tahu, jika Seohyun melanjutkannya wanita itu sendiri yang semakin terluka. Ia tarik Seohyun dalam pelukannya. Membagi rasa nyaman pada wanita yang hatinya kembali terluka.

 

“ada aku disini dear, aku selalu bersamamu.” Potong Christ, Seohyun mengeratkan pelukannya pada pria itu. Hari ini ia ingin menumpahkan segala perih hatinya selama lima tahun terakhir. Kesakitan yang selalu dipendamnya seorang diri.

 

ONE CALL AWAY

 

Di sebuah bandara terlihat beberapa orang Korea baru saja datang. Mereka adalah Ahra beserta keluarganya dan juga keluarga Seohyun. Harusnya mereka datang seminggu lagi sesuai perjanjian awal. Namun karena mereka sama – sama sudah menyelesaikan pekerjaan. Mereka memutuskan pergi menemui Seohyun lebih awal.

 

“YAK. BISAKAH KALIAN LEBIH CEPAT?” teriak Tuan Cho selaku kepala keluarga.

 

“aisshh, appa tidak bisakah membantu menggeret koper besar ini. Kau hanya berjalan seorang diri dasar menyebalkan.” Gerutu Ahra. Yang lain haya terkikik mendengarnya.

 

“kau kan punya suami untuk apa diajak kesini jika tidak untuk menggeret koper besarmu.” Balas Tuan Cho santai. Ahra melotot mendengarnya.

 

“astaga appa, kau tidak lihat jika Tae Kwan oppa sedang menggendong Kenzo. Aishh, dasar pria tua menyebalkan.” Gumam Ahra lirih ketika diakhir kalimat. Nyonya Cho tersenyum kemudian membantu Ahra menarik salah satu koper besar miliknya.

 

“biar eomma bantu. Dia memang pria tua menyebalkan.” Ujar Nyonya Cho mampu membuat Tuan Cho terdiam karena kesal.

 

~~

 

“hah, sudah lama sekali aku tidak kesini. Bagaimana ya keadaan putraku?” tanya Nyonya Cho ketika dalam perjalanan menuju penthouse milik Seohyun.

 

“dia pasti baik – baik saja. Bukankah dia pria kuat?” jawab Nyonya Seo. Nyonya Cho tersenyum mendengar jawaban sahabatnya. Senyum yang sejujurnya sarat akan kesedihan. Dan itu hanya dirinya yang tahu.

 

“kau tahu, setiap hari aku berdoa pada Tuhan. bukan pernikahan seperti ini yang kuinginkan untuk putraku. Aku ingin mereka kembali seerti dulu.” Ucap Nyonya Cho pelan sekali. hanya mampu didengar olehnya dan Nyonya Seo. Beruntung karena mereka tidak satu mobil dengan para pria.

 

“eomma..” panggil Ahra, Nyonya Cho memandang Ahra.

 

“beberapa hari yang lalu ketika aku menghubungi Seohyun. Dia bilang dia ada di California.” Kedua wanita paruh baya itu menatapnya dengan tatapan tidak percaya.

 

“aku tidak tahu apakah mereka bertemu atau tidak. Tapi kurasa iya. Entahlah, karena aku merasa takut sekali waktu itu.” Lanjut Ahra.

 

“lalu bagaimana dengan keadaan putri Kyuhyun itu?” tanya Nyonya Seo pada Ahra.

 

“keadaannya terus memburuk. Anak itu masih berada diruang ICU karena penyakitnya semakin parah. Dan kudengar dari Kyuhyun kemarin Lauren koma.” Jawab Ahra. Kedua wanita paruh baya itu merasa tidak tega dengan nasib Lauren. Anak sekecil itu harus merasakan sakit yang begitu parah bahkan tak bisa terobati dengan apapun.

 

“seandainya saja putraku tidak berkhianat.” Gumam Nyonya Cho pelan sekali.

 

ONE CALL AWAY

 

                            Christ tengah bersiap berangkat kerja. Namun pria itu belum mengenakan dasinya. Sebenarnya dia bisa, tapi dia ingin Seohyun membantunya. Karena dengan begitu dia bisa bebas memandang wajah Seohyun sepuas yang ia mau.

 

“Christ, ayo sarapan. Daniel sudah menunggu.” Panggil Seohyun didepan pintu. Christ menoleh dan menggoyang – goyangkan dasinya. Seohyun tersenyum dan mengahmpiri pria itu.

 

“kau pintar mencari alasan eo.” Cibir Seohyun dan Christ terkekeh. Ia sedikit menunduk agar Seohyun dapat menjangkau lehernya. Maklum saja pria itu mempunyai tinggi badan seratus delapan puluh Sembilan. Sedangkan Seohyun hanya seratus enam puluh delapan. Bukankan perbedaannya cukup membuat Seohyun harus berjinjit?

 

“kenapa kau menatapku seperti itu?” tanya Seohyun gugup. Christ terkekeh melihat Seohyun memerah. Pemandangan impian Christ sejak beberapa tahun yang lalu ketika dirinya baru mengenal Seohyun.

 

“you’re beautiful dear.” Bisik Christ dengan tatapan yang mengunci kedua mata Seohyun. Pria itu memajukan bibirnya tepat didepan bibir Seohyun. Sedikit pergerakan saja pasti bibir mereka akan bertemu. Namun…

 

“MOMMY, Ahra aunty coming.” Teriak Daniel mengagetkan keduanya. Seohyun segera tersadar begitu pula dengan Christ.

 

“ayo keluar.” Ajak Seohyun. Mereka keluar bersamaan. Dan ketika sudah dibawah. Seohyun terperangah ketika melihat banyak orang datang dirumahnya. Orang tua kandungnya, orang tua pria itu dan kakak pria itu beserta suaminya.

 

“eomma..” Seohyun segera berlari menghampiri eommanya. Dengan tangan terbuka Nyonya Seo menerima pelukan anak semata wayangnya. Seohyun menangis karena merindukan eommanya. Terakhir mereka bertemu adalah enam bulam yang lalu. Christ membungkuk memberi hormat pada keluarga Seohyun.

 

“kenapa tidak bilang akan datang. Lihat aku hanya memasak sedikit. Bagaimana ini?” rajuk Seohyun.

 

“apa perlu aku memesankan makanan kesini Seo?” tanya Christ. Dirinya tidak lagi memanggil Seohyun dengan sebutan yang biasanya selalu ia pakai. Ia tahu dirinya bukanlah sosok penting. Apalagi ini ada keluarga besar mereka.

 

“tidak usah Mr. Moreau. Kami membawa banyak makanan dari korea.” Jawab Ahra menggunakan bahasa inggris.

 

“benarkah unnie?” tanya Seohyun dengan bahasa korea. Ahra hanya mengangguk. Daniel sibuk dengan kedua grandpa nya. Seohyun membantu Ahra menyiapkan sarapan pagi untuk semua keluarga. Christ nampak sungkan berada ditengah – tengah keluarga Seohyun. Ingin sekali ia bergabung dengan putranya, Daniel. tapi ia takut tidak diterima. Tiba – tiba lengannya digenggam Seohyun. Wanita itu seperti tahu apa yang sedang dirasakan Christ saat ini.

 

“ayo sarapan Christ, bukankah kau harus bekerja?” ucap Seohyun. Pria itu sibuk dengan jawaban apa yang harus diberikannya pada wanita itu.

 

“tidak perlu sungkan. Ada aku disini.” gumam Seohyun sambil tersenyum. Christ mengangguk dan mengikuti Seohyun yang berjalan k arah ruang makan. Semua keluarga telah berkumpul. Sebenarnya ini juga bukan pertama kali Christ bertemu dengan mereka. tapi baru kali ini mereka semua berkumpul dan Christ merasa dia adalah orang lain.

 

“Mr. Moreau, bagaimana kabarmu?” tanya Ahra dengan bahasa inggris yang terdengar agak aneh ditelinga Christ. Christ tersenyum.

 

“aku baik Mrs. Ahra.” Jawab Christ sopan.

 

“apa kau tinggal disini bersama Seohyun dan juga Daniel?” tanya Ahra lagi. Sebenarnya wanita itu tidak berniat menyinggung Christ maupun Seohyun yang terlihat dekat dan bahkan tinggal bersama. Ia hanya ingin tahu sejauh apa hubungan adik iparnya dengan pria barat ini.

 

“tentu saja Dad tinggal bersama kami aunty. Tapi Dad selalu saja pergi keluar negri. Jadi Dad jarang berada disini. tapi untunglah kata Dad, urusan Dad diluar negri sudah selesai.” Celetuk Daniel. pria kecil itu menjawab pertanyaan Ahra sambil memakan croissant. Semua orang memandangnya takjub.

 

“kenapa tidak makan sayur Daniel?” tanya Tuan Cho.

 

“Daniel tidak suka sayur Grandpa, lihat itu menjijikan sekali. bagaimana makanan seperti itu bisa masuk ke mulut Daniel.” jawab Daniel polos membuat semua yang ada disana tertawa. Kenzo putra Ahra menyahut.

 

“sayur membuatmu sehat.” Daniel melirik Kenzo yang asik dengan sayur dipiringnya. Pria yang mempunya selisih dua tahun lebih tua dari Daniel itu menjawab menggunakan bahasa korea. Daniel tidak begitu paham. Tapi Daniel tahu jika Kenzo menyanggah ucapannya.

 

“Mom, apa yang dia katakan?” tanya Daniel pelan.

 

“Kenzo hyung bilang sayur membuatmu sehat.” Jawab Seohyun lembut.

 

“kau harus mengajarinya bahasa korea sayang,” ucap Nyonya Seo. Seohyun hanya mengangguk mengiyakan.

 

“Daniel, kau harus belajar bahasa korea okey? Kalau kau mau aunty akan mengajakmu pergi ke Korea.” Kata Ahra dengan penuh semangat.

 

“benarkah aunty?” tanya Daniel dengan mata berbinar. Ahra hanya mengangguk.

 

ONE CALL AWAY 

 

                            saat ini adalah saat – saat terberat bagi Cho Kyuhyun. mungkin pada hari biasanya memang selalu berat. Tapi ini, sungguh Cho Kyuhyun rela menukarkan apa saja agar ia bebas dari pilihan yang menyulitkan dirinya sendiri.

 

malam ini ia harus terbang ke Chicago sementara putrinya sama sekali belum sadar. Kata dokter tekanan pada jantungnya yang didapat kali ini lebih banyak dari biasanya. Hal itulah yang membuat Lauren belum sadarkan diri hingga sekarang.

 

Kyuhyun memegang tangan mungil puterinya. Haruskah ia meninggalkan Lauren sekarang? Saat keadaannya saja bahkan sama sekali belum ada kemajuan? Tapi jika ia tidak menangani sendiri proyek Chicago kemungkinan besar kerugian yang akan didapat tidaklah sedikit. Cukup untuk membuatnya pusing.

 

“little princess, hurry up to wake up. Dad miss you.” Gumamnya lirih. Ia kacau sekarang. Rambutnya yang mulia memanjang tak ia pikirkan sama sekali. meski pada kenyataannya ia bisa memanggil seorang barber untuk memangkas rambuttnya tapi tak ia lakukan. Ia selalu menomor satukan Lauren diatas segalanya. Itulah yang membuatnya sama sekali tidak memikirkan penampilan. Puterinya terlalu berharga.

 

Tak lama kemudian dapat Kyuhyun rasakan jika tangan mungil itu mulai bergerak dalam genggamannya. Disusul kedua mata gadis itu yang lama – lama mulai terbuka. Kyuhyun menatapnya dengan penuh senyuman.

 

“Dad,” panggil Lauren lirih. Kyuhyun menyentuh kepala Lauren lembut.

 

“kenapa lama sekali bangun sayang? Tak tahukah bahwa Dad mulai kesepian?” tanya Kyuhyun tanpa kehilangan senyuman manisnya. Senyuman penuh bahagia saat mengetahui jika puterinya sudah siuman.

 

“where is mom Dad?” tanya Lauren lirih penuh dengan harapan. Kyuhyun terdiam tidak bisa menjawab apapun pada Lauren. Ia sendiri tidak tahu dimana keberadaan Seohyun.

 

“Dad,” panggil Lauren lagi, kali ini Kyuhyun memfokuskan pandangannya pada Lauren. Gadis kecil itu berusaha melepas masker oksigen yang membuat bicaranya terganggu namun Kyuhyun tak mengijinkannya.

 

“apa Dad akan pergi?” Kyuhyun tersenyum mengangguk. Bukan hal baru bagi Lauren ketika Kyuhyun akan meminta ijin padanya untuk pergi.

 

“ya, Dad akan pergi ke Chicago selama seminggu. Dad tidak ingin, tapi Dad harus pergi.” Jawab Kyuhyun lirih.

 

“benarkah? Dad akan ke Chicago? Bukankah Chicago itu sangat jauh?” tanya Lauren.

 

“darimana princess tahu jika Chicago sangat jauh? Dad bahkan baru kesana sekali dan Dad juga merasa tidak memberitahumu.” Tanya Kyuhyun heran.

 

“Uncle Christ mengatakannya padaku, Daniel juga. Mereka bilang rumah mereka ada di Chicago.” Jawaban Lauren membuat Kyuhyun terperanjat. Chicago, benarkah itu?

 

“benarkah? Lauren tidak berbohong pada Dad?” Lauren menggeleng.

 

“No, I swear Dad.”

 

“baiklah, Dad percaya. Sekarang waktunya princess beristirahat. Dad akan panggil dokter sebentar.” Lauren hanya mengangguk.

 

~~

 

                            Kyuhyun terlihat lemas setelah keluar dari ruangan puterinya. Bagaimana bisa ia baru tahu jika ternyata Seohyun ternyata tinggal di Chicago? Bahkan sepertinya Seohyun tinggal di Chicago sudah dalam waktu yang lama. Dilihat bagaimana fasihnya Daniel berbicara bahasa inggris.

 

“apa selama ini kau berada dibawah langit yang sama denganku?” gumam Kyuhyun entah pada siapa. Ia tersenyum miris dengan jalan hidupnya yang diwarnai lika – liku.

 

“Mr. Cho,” panggil seseorang. Kyuhyun menoleh.

 

“maaf saya baru datang. Tugas dirumah begitu banyak.” Ucap Jane begitu Kyuhyun melihatnya.

 

“Don’t worry, nanti malam aku akan pergi ke Chicago untuk seminggu. Bisa kau jaga puteriku dengan baik?” Jane mengangguk.

 

“terimakasih kalau begitu.”

 

ONE CALL AWAY

 

                            Kenzo terlihat tak senang dengan Daniel. entah kenapa setiap Daniel mengajaknya bermain Kenzo selalu saja mencari alasan untuk menolak. Seperti sekarang ini Daniel mengajaknya bermain PSP bersama tapi Kenzo memilih pergi ke kolam renang.

 

“Kenzo hyung, ayo bermain bersamaku.” Ajak Daniel masih menggunakan bahasa inggris. Meski sekarang ia memanggil Kenzo dengan embel – embel hyung.

 

“tidak mau, bermainlah sendiri.” tolak Kenzo. Putra Ahra berbicara menggunakan bahasa korea, meski Daniel tidak tahu apa yang dimaksud Kenzo. Tapi ia cukup paham bahwa itu adalah penolakan.

 

“ayolah hyung, aku tidak mau bermain sendiri.” rengek Daniel. Kenzo menatap Daniel tajam.

 

“berhentilah merengek aku tidak akan mau menurutimu.” Ujar Kenzo penuh dengan penekanan. Daniel langsung menunduk. Ia tidak tahu, benar – benar tidak tahu apa yang baru saja dikatakan Kenzo. Tapi Daniel tahu jika Kenzo sedang marah padanya. Tak lama kemudian Kenzo pergi meninggalkan Daniel sendirian di kolam renang.

 

“hiks, aku hanya ingin ditemani bermain.” Isak Daniel kecil. Tiba – tiba saja hatinya merasa perih ketika ada seseorang yang menolak ajakannya. Nyonya Seo melihat semuanya. Ia iba dengan cucunya sendiri. ia juga heran bagaimana bisa Kenzo bersikap begitu buruk pada Daniel.

 

“Daniel-ahh.” Daniel mendongak.

 

“Grandma.” Pria kecil itu langsung memeluk wanita paruh baya yang dipanggilnya grandma.

 

“aku mengajak Kenzo hyung bermain PSP didalam. Tapi sepertinya Kenzo hyung tidak mau dan membentakku.” Nyonya Seo tersenyum memeluk cucu semata wayangnya.

 

“mungkin saja Kenzo hyung tidak mengerti apa yang kau katakan. Mau belajar bahasa korea bersama Grandma?” mata Daniel berbinar sedetik kemudian dia mengangguk – anggukan kepalanya.

 

“Grandma mau mengajariku?”

 

“tentu saja. Ayo.” Nyonya Seo menggandeng tangan kecil Daniel ke dalam rumah. Sesampainya ia dikamar ia segera mengobrak – abrik tasnya. Setelah menemukan beberapa buku dengan gambar yang lucu. Ia langung menarik Daniel ke kursi dan Daniel memperhatikan baik – baik.

 

“apa ini Grandma?” tanya Daniel polos. Nyonya Seo tersenyum melihat raut mungil itu. Benar- benar perpaduan wajah Kyuhyun dan juga Seohyun. Wajah yang tampan yang dimiliki Kyuhyun menurun sempurna pada Daniel, dan juga raut polos milik Seohyun pun menurun sempurna pada Daniel.

 

“ini buku untuk Daniel belajar bahasa korea.”

 

“tapi Grandma, Daniel tidak bisa membaca huruf – huruf aneh itu.” Tunjuk Daniel pada tulisan dibawah gambar.

 

“ini namanya Hangeul. Jika Daniel belum paham pada tulisa Hangeul bukan masalah. Kita menulisnya menggunakan huruf alphabet bagaimana?” Daniel tersenyum lebar.

 

“Grandma tahu, Daniel bahkan sudah hafal dua puluh enam huruf alphabet.”

 

“benarkah?” Daniel mengangguk. Ia mengambil pensil yang ada didekat buku. Ia menulis beberapa kata yang ia bisa meski tulisannya tidak terlalu bagus.

                            I LOVE MOMMY AND DADDY

 

                            “whoa, Daniel ternyata sangat pintar. Siapa yang mengajarimu sayang?” tanya Nyonya Seo penuh perhatian.

 

“Daddy, Mommy juga mengajariku. Tapi Daddy lebih sering melakukannya. Daniel sangat sayang sekali dengan Dad.” Ucap Daniel, Nyonya Seo tersentuh. Begitu besar jasa Christ pada puteri dan juga cucunya.

 

“apa Dad orang baik?” tanya Nyonya Seo penasaran.

 

“tentu saja, Dad tidak pernah marah pada Daniel. yang ada Daniel selalu dibela oleh Dad jika Mom marah. Hihihi,”

 

“dasar nakal.” Bukannya marah Daniel malah tersenyum. Anak itu sibuk membuka – buka buku yang diberikan Nyonya Seo padanya.

 

“Grandma,” panggil Daniel tanpa mengalihkan pandangan. Nyonya Seo tidak menjawab. Dia tahu Daniel pasti akan melanjutkan kata – katanya.

 

“apa Mommy punya kembaran?” alis Nyonya Seo terangkat karena merasa tidak mengerti dengan arah pembicaraan cucunya.

 

“memangnya kenapa?” tanya Nyonya Seo lembut.

 

“beberapa waktu lalu Dad mengajak kami liburan. Disana Daniel punya teman namanya Lauren dia cantik sekali. tapi Daniel bingung. Bagaimana bisa saat kami mengantarnya pulang Lauren menunjukkan pada kami foto Mommynya. Dan Grandma tahu, Mommy nya Lauren benar – benar mirip dengan Mommy Daniel.” ucap Daniel penuh dengan rasa heran. Tiba – tiba saja Nyonya Seo terperanjat. Otaknya seperti diperas untuk berpikir.

 

“benarkah?” tanya Nyonya Seo menatap Daniel dengan pandangan serius. Putra kecil Seohyun bingung namun dia tetap mengangguk.

 

“tentu saja Grandma. Daniel tidak berani berbohong. Mom akan marah jika tahu itu.” Jawab Daniel polos membuat Nyonya Seo menatapnya sedih.

 

‘apa kau sudah bertemu dengannya, puteriku?’ batin Nyonya Seo.

 

“Daniel, bisa belajar sendirikan? Grandma mau mencari Mommy mu dulu.” Daniel hanya mengangguk. Ia sibuk membaca tulisan dibuku.

 

ONE CALL AWAY

 

                            Seohyun nampak sibuk diruang kerjanya dirumah. Beberapa hari ini ia memutuskan untuk membawa pekerjaannya ke rumah. Mana mungkin ia pergi bekerja sementara keluarganya jauh – jauh dari Korea mengunjunginya. Bisa saja ia tetap bekerja namun ia merasa itu tidak etis untuk dilakukan.

 

Saat ini saja dirinya tengah sibuk dengan telepon clientnya. Ia membuka sebuah klinik kecantikan yang sudah terkenal di Chicago. Ia adalah lulusan dokter kulit. Dan itu cukup bermanfaat baginya yang membuka usaha tersebut. Tidak hanya itu Seohyun juga membuka sebuah butik yang ia beri nama Daniel Angeline. Nama puteranya beserta nama baratnya. Tiba – tiba saja ketika ia baru saja selesai berbincang dengan salah satu clientnya diponsel pintu kerjanya berderit.

 

“eomma..” panggil Seohyun. Nyonya Seo tersenyum dan melangkah masuk menuju sofa. Seohyun meninggalkan kertas – kertas itu dan menghampiri eommanya.

 

“apa eomma butuh sesuatu?” tanya Seohyun lembut. Nyonya Seo hanya menggeleng. Seohyun mengernyit.

 

“boleh eomma meminta waktu puteri eomma sebentar?” ijin Nyonya Seo. Seohyun tersenyum lembut sambil menggenggam erat kedua tangan eommanya.

 

“apapun untuk eomma.” Gumam Seohyun. Nyonya Seo mengelus surai panjang milik Seohyun sayang dan menarik puterinya dalam pelukannya.

 

“apa kau bahagia? Berada disini hanya bersama puteramu apa kau bahagia?” tanya Nyonya Seo lembut. Mata wanita paruh baya itu berkaca – kaca. Seohyun mengangguk lalu mengeratkan pelukannya.

 

“tentu saja eomma, aku bahagia. Melihat puteraku tumbuh sehat dan aku bisa memantaunya sepanjang hari. Itu sangat menyenangkan.” Jawabnya pelan.

 

“Daniel tadi bertanya padaku tentangmu.” Seohyun melepaskan pelukan dan menatap eommanya.

 

“Daniel bertanya apa Mommynya punya kembaran? Karena temannya Lauren punya Mommy yang wajahnya sama persis dengan mommynya. Seohyun puteriku, apa kau sudah bertemu dengan Kyuhyun?” tanya Nyonya Seo lembut. Pendengaran Seohyun berdenging, matanya mulai memerah. Nyonya Seo tahu jika puterinya begitu menahan diri agar tidak terlihat lemah dihadapannya.

 

“aniya aku tidak bertemu dengannya eomma.” Balas Seohyun tanpa menatap Nyonya Seo. Nyonya Seo sudah bisa menebak puterinya pasti menghindar.

 

“kau tahu, kau masih Seohyun kecilku yang tak pandai berbohong. Seohyun tatap eomma.” Pinta eomma Seohyun dengan menarik pelan dagu Seohyun agar puterinya mau menatap ke arahnya. Saat Seohyun bertatapan dengan eommanya detik itu juga air mata yang ia tahan sekuat tenaga jatuh dihadapan eommanya sendiri. gagal sudah ia bertahan.

 

“aku memang bertemu dengannya lagi eomma. Aku bertemu dengan pria itu lagi. Aku tidak mau melihatnya lagi. Tapi, tapi dia bilang dia akan mengejarku. Aku tidak mau, aku tidak mau kembali padanya.” Seohyun menggeleng dengan wajah penuh air mata. Hatinya terlalu sakit setiap mengingat penghianatan itu. Meski sudah bertahun – tahun tapi luka itu belumlah menghilang.

 

Nyonya Seo ikut menitikkan air mata ketika melihat puterinya kembali seperti lima tahun yang lalu. Ia tarik puterinya ke pelukannya. Ia usap rambut lembut Seohyun. Berusaha meyakinkan puterinya bahwa semuanya akan baik – baik saja.

 

“ssstt, semua pasti ada jalan keluarnya sayang. Masalah tak akan selesai dengan kau yang selalu menghindar.”

 

“aku tidak akan pernah mau kembali padanya lagi eomma. Tidak, sudah cukup banyak ia menyakitiku. Aku tidak ingin kembali padanya.” Isakan Seohyun membuat Nyonya Cho yang baru saja lewat didepan pintu kerja Seohyun mendengar. Karena memang Nyonya Seo tidak menutupnya dengan rapat. Saat ia ingin masuk dan menyapa dua orang yang ada didalam hatinya merasa sakit.

 

“kau sukses membuat Seohyun benar – benar membencimu anakku.” Batin Nyonya Cho terluka. Ia segera meninggalkan tempat itu sebelum keduanya menyadari keberadaannya. Ia merasa sangat bersalah atas dosa puteranya.

 

“bisa kau ceritakan pada eomma bagaimana bisa kalian bertemu, Daniel hanya bilang jika Christ mengajaknya liburan. Apa kalian liburan ke California?” tanya Nyonya Seo. Seohyun menatap eommanya marah.

 

“apa selama ini eomma tahu jika pria itu ada di California?” tanya Seohyun retoris. Nyonya Seo keceplosan tadi dan sekarang ia kebingungan harus menjawab bagaimana.

 

“benar eomma tahu?” tanya Seohyun sekali lagi. Kali ini Nyonya Seo tidak berusaha mengelak sama sekali. Ia merasa jika sudah saatnya puterinya menghadapi segala permasalahan yang selalu dihindarinya bertahun – tahun lalu.

 

“ya eomma tahu. Tapi bukankah selama ini kau juga tak pernah menanyakannya pada eomma lalu kenapa sekarang kau tampak marah?” tanya Nyonya Seo balik. Kali ini Seohyun yang mati kutu. Iya juga, kenapa dia harus semarah itu pada eommanya sendiri hanya gara – gara pria itu. Cih, apa dirinya baru saja mengharap pria itu?

 

“baiklah jika kau tak mau menjawab bagaimana pertemuanmu dengan Kyuhyun. tapi bolehkah eomma tahu sejauh apa hubunganmu dengan pria itu?” Seohyun menatap eommanya.

 

“Christ?” Nyonya Seo mengangguk. Seohyun melangkah mendekati meja kerjanya, ia mengambil frame dan mengelusnya. Disana ada foto mereka bertiga saat berlibur di pantai tahun lalu. Seohyun tersenyum mengingat kenangan itu lagi.

 

“Christ, dia adalah seseorang yang sangat berarti bagiku juga Daniel. dia menolongku beberapa tahun lalu ketika usia Daniel baru menginjak dua tahun. Daniel demam tinggi dan aku terlalu panic. Padahal aku lulusan kedokteran.” Tutur Seohyun sambil tersenyum.

 

FLASHBACK

                                

                            Seorang wanita nampak tergesa – gesa berlari menuju mobilnya sambil membopong putra kecilnya yang baru saja berusia dua tahun. Raut wajah panic dan ketakutan menjadi satu memenuhi wajah Seohyun. Ia terkejut ketika dirinya baru saja pulang dari luar ia mendapati anaknya menggigil hebat.

 

                            “bertahanlah sayang, kau putra mom yang kuat.” Seohyun sama sekali tak meminta bantuan siapapun. Ini sudah pukul Sembilan malam dan ia tidak ingin mengganggu istirahat pelayannya. Baru setengah perjalanan mobil Seohyun tiba – tiba saja berhenti ketika ia melihat sepedometernya ia merasa dirinya sangat sial sekali. ia kehabisan bensin saat puteranya tengah demam tinggi seperti ini. Bunuh saja dia sekarang.

 

                            “bagaimana bisa aku lupa mengisi bensin. Aishhh, bagaimana ini.” Seohyun menengok kanan kiri. Jalanan ini termasuk jalanan sepi. Bagaimana bisa dia akan meminta tolong. Ia juga lupa tidak membawa ponsel. Ketika ia menengok kembali puteranya. Daniel semakin menggigil  bahkan wajahnya semakin memucat dan bibirnya juga membiru. Seohyun takut setengah mati. Ia tahu demam tinggi pada anak – anak mempunyai resiko yang sangat fatal jika tidak segera diatasi.

 

                            Saat ia tengah memangku anaknya tiba – tiba ada sorot lampu mobil dari arah yang berlawanan. Seohyun segera menurunkan Daniel dan memberanikan diri mencegat mobil itu menggunakan dirinya sendiri. ia tidak memikirkan kemungkinan resiko buruk yang akan didapatnya jika saja mobil itu benar – benar tidak mau berhenti dan malah menabraknya.

Sepuluh meter,

Delapan meter,

Tujuh meter,

Enam meter.

                          Ia dengan berani merentangkan kedua tangannya dan menutup mata. Tiba – tiba suara rem diinjak dengan begitu kencang terdengar hingga Seohyun merasa telinganya berdenging. Ia memberanikan diri membuka mata. Mobil itu kurang dari satu meter akan menghantam tubuhnya. Tapi syukurlah, sepertinya pengemudinya cukup lihai.

 

                            Tak lama kemudian pengemudi mobil itu turun. Raut wajah itu terlihat merah padam. Sebenarnya Seohyun takut. Selama disini ia meminimalisir pertemuannya dengan orang barat. Dan sekarang pria itu adalah keturunan orang barat asli. Begitu tinggi dan juga kekar.

 

                            “Are You Crazy? You Want Die? Not In front of me Miss.” Cecar sang pengemudi. Seohyun berusaha menetralkan detak jantungnya yang berdegup begitu kencang karena takut. Saat pria itu hendak meninggalkannya ia memegang tangan kiri pria itu.

 

                            “sekarang apalagi?” tanya pria itu dingin.

 

                            “tolong aku, puteraku dia demam tinggi. Jika tidak segera mendapatkan perawatan kondisinya akan semakin memburuk.” Gumam Seohyun melupakan harga dirinya untuk puteranya.

 

                             “I don’t want.”

 

                            “Please, help me.” Seohyun berlutut pada pria itu dengan wajah basah air mata. Ia benar – benar khawatir dengan keadaan anaknya. Pria itu menghela nafas kasar lalu menarik Seohyun untuk bangun.

 

                            “dimana dia?” Seohyun dan pria itu pergi menuju mobil Seohyun. Saat ia membuka pintu alangkah terkejutnya dia ketika Seohyun mendapati Daniel tengah kejang – kejang dari mulutnya keluar busa. Daniel step.

 

                            “Daniel, bertahanlah sayang. Bertahan untuk Mommy please.” Seohyun gendong anaknya dan pria itu membukakan mobil. Mereka berdua menuju rumah sakit terdekat.

 

~~ 

 

                            Seohyun dan pria itu benar – benar cemas. Dokter yang menangani Daniel belum juga keluar. Wanita muda itu tak henti – hentinya meneteskan air mata. Ia takut.

 

                            “tenanglah, puteramu pasti baik – baik saja.” Ucap pria itu. Seohyun menoleh. Pria itu tengah menatapnya dengan senyuman yang menawan. Seohyun balas tersenyum.

 

                            “Christoper Moreau.”

 

                            “Seo Angeline.”

 

FLASHBACK END

 

                            “semenjak itu hubungan kami menjadi dekat. Dia bahkan membiarkan Daniel memanggilnya Dad meski pada kenyataannya Christ bukan ayah Daniel. dia pria baik, setidaknya dia membuatku tidak terlalu memikirkan banyak hal.” Tutur Seohyun. Matanya menerawang.

 

“kau tahu eomma, Daniel bahkan lebih merasa nyaman bersama Christ ketimbang bersamaku yang eommanya sendiri. hampir setiap hari dia selalu bersama Christ. Dan jika pria itu tidak ada dia akan selalu merengek padaku agar menghubunginya. Ck, sebenarnya dia putra siapa.” Lanjut Seohyun. Nyonya Seo berusaha menjadi pendengar yang baik untuk anaknya. Ia jarang menemui anaknya dan hanya sesekali saja menghubungi lewat ponsel.

 

“lalu kenapa bisa Daniel mengatakan kau mirip dengan eommanya Lauren?” tanya Nyonya Seo. Meski ia sudah tahu alasannya. Tentu saja, dirinya pernah bertandang ke rumah Kyuhyun di California bersama Nyonya Cho. Pertama kalinya ia juga cukup terkejut dengan hal itu. Tapi ketika Kyuhyun menjelaskan semuanya. Ia rasa percuma, ia sudah menduga puterinya tidak akan dengan mudah memaafkan Kyuhyun.

 

“dia memajang fotoku disetiap sudut dinding rumahnya. Dia mengaku pada puterinya jika aku adalah eommanya. Sejak kapan aku melahirkan anak perempuan? Hah, pria itu benar – benar tidak tahu diri.”  Nyonya Seo menggenggam tangan Seohyun erat.

 

“bagaimana jika ternyata Kyuhyun masih mencintaimu dan ingin kau kembali padanya?”

 

ONE CALL AWAY

 

                            Cho Kyuhyun baru saja sampai di Chicago. Negara bagian Amerika yang terletak dibujur barat. Cukup jauh dari tempat kyuhyun tinggal. Pria itu melirik arlojinya sebentar. Masih ada satu jam sebelum pertemuan itu dilakukan. Ia harus segera ke hotel yng telah ia reservasi sebelum berangkat kesini.

 

Ada sebagian dari hatinya merasa begitu senang mengetahui jika saat ini dirinya dan Seohyun berada dinegara yang sama, berada dibawah langit yang sama. Meski ia tidak tahu apakah nanti kata maaf akan ia dapatkan dari Seohyun. Mengingat dirinya dulu yang begitu brengsek meninggalkan Seohyun demi gadis lain, bahkan hingga mempunyai seorang anak.

 

“kuharap kau mau memaafkanku Seohyun.” Ucap Kyuhyun lirih.

 

Setelah menyiapkan beberapa berkas yang harus dia bawa dipertemuan nanti Kyuhyun segera beranjak dari kamar hotelnya dan pergi ke pertemuan tersebut. Untung saja pertemuan itu diadakan tidak jauh dari tempat ia menginap. Ia memilih berjalan kaki saja sambil menikmati udara Chicago.

 

Saat dirinya berjalan santai. Ia terkejut ketika mendapati seseorang yang sangat dikenalnya. Nunanya, Cho Ahra. Ia memicingkan matanya sekali lagi. Benar itu nunanya bersama Tae Kwan hyung suaminya. Mereka terlihat bercanda dan tak menyadari keberadaannya. Saat ia ingin menghampiri mereka tiba – tiba saja ponselnya berdering. Ia ambil ponsel itu.

 

“shitt, aku harus segera kesana sekarang.” Umpatnya. Ia segera mengangkat panggilan itu dan berjalan menuju kantor. Ia tidak bisa menemui nunanya untuk saat ini. Ada rapat yang begitu penting.

 

Sesampainya disana ia rasa keterkejutannya bertambah lagi. Saat ia sedang mendudukan diri dikursi. Sorot mata tajam dari seseorang membuatnya menatapnya. Saat ia menatap mata itu. Ia baru sadar bahwa itu adalah Christopher Moreau. Pria yang dipanggil puteranya sebagai Dad. Ia berusaha tidak memikirkan pria itu dan focus pada pertemuan penting ini.

 

~~

 

“aku tak menyangka kita akan bertemu lagi Mr. Cho” sapa Christ sopan pada Kyuhyun ketika pertemuan itu telah usai. Kyuhyun hanya tersenyum tipis tanpa mengatakan apapun pada Christ.

 

“bagaimana dengan secangkir kopi bersama?” tanya Christ, Kyuhyun mengangguk. Dirinya mengikuti pria bule itu ke sebuah kedai dekat kantor. Kedai yang cukup ramai dan nyaman.

 

“aku baru tahu kalau kau adalah pria itu Mr. Cho.” Ucap Christ membuka pembicaraan. Kyuhyun tahu kemana arah pembicaraan itu. Ia hanya tersenyum.

 

“dan aku juga baru tahu bahwa kau adalah pria yang selalu dipanggil Dad oleh putera kandungku sendiri.” jawabnya. Kyuhyun maupun Christ sama sekali tak ingin ada pertengkaran diantara mereka. mereka sudah sama – sama dewasa.

 

“maaf atas perlakuan Seo yang tidak sopan terhadap puterimu waktu itu. Terkadang sikapnya bisa berubah seperti itu ketika ia tidak bisa mengendalikan emosinya.” Ujar Christ sambil menyesap kopinya.

 

“sepertinya kau sangat memahami istriku.” Gumam Kyuhyun tanpa ada maksud mengejek. Giliran Christ yang tertawa.

 

“aku sudah bersamanya selama empat tahun, tapi aku sama sekali tidak tahu dirinya masih berstatus istrimu. Apa yang sangat kupahami darinya kalau begitu?” jawab Christ. Ia memainkan cangkir kopi itu.

 

“aku hanya tahu dia wanita baik yang mempunyai seorang putera yang sangat tampan dan sangat kubanggakan. Dia mempunyai sebuah klinik kecantikan dan butik. Meski sibuk tidak sekalipun dia meninggalkan anaknya. Dia wanita yang sulit kudekati. Wanita Asia pertama yang membuatku bertekuk lutut padanya namun dia tidak memberiku kesempatan apapun untuk masuk ke dalam hatinya.” Jelas Christ. Ia menggambarkan sosok Seohyun pada suami Seohyun sendiri. sosok yang selalu membuat Christ semakin dan semakin ingin memilikinya seorang diri.

 

“dia tidak pernah mengeluh apapun meski aku tahu dia mempunyai beban yang begitu berat. Aku tahu itu, aku sering mendapatinya menangis dikamar saat malam hari. Kau tahu Mr. Cho? Aku tinggal bersamanya dan Daniel selama hampir tiga tahun. Kau pasti berpikir aku akan macam – macam dengannya. Tapi kau salah, aku sama sekali tak berbuat lebih padanya. Hanya sesekali karena khilaf. Yah jika kau pikir aku menidurinya maka buang jauh – juah pikiran itu. Karena kami tidak pernah melakukannya.” Christ terkekeh dengan ucapannya sendiri. sedangkan Kyuhyun?

 

Hati pria itu diliputi rasa bersalah yang begitu besar dan semakin bertambah ketika ia mengingat ucapannya saat pertama kali bertemu Seohyun setelah lima tahun tak bertemu.

 

“kau biarkan Daniel menyebut Christ Dad? Hebat sekali dirimu. Sudah sejauh apa hubunganmu dengan pria itu? Apa kalian sudah bercinta?” hatinya sakit, bagaimana bisa dirinya menuduh Seohyun yang baik hati dengan perbuatan keji itu? Perbuatan yang bahkan ia lakukan sendiri bersama Jiyeon.

 

“kau tahu Mr. Moreau, aku sangat menyesal pernah menghianatinya. Aku menyesal pernah mencoba melepaskannya saat ia begitu mencintaiku. Aku begitu menyesal membiarkannya pergi begitu saja.” Gumam kyuhyun lirih.

 

“penyesalan selalu datang diakhir Mr. Cho. Aku ingin mengatakan satu hal padamu. Seharusnya aku tak perlu mengatakannya karena jika aku katakan aku yang rugi. Tapi jika itu membuat orang yang kucintai bahagia apapun akan kulakukan.” Kyuhyun menatap Christ yang berbicara dengan nada sungguh – sungguh.

 

“dia mencintaimu aku tahu itu Mr. Cho, aku sangat tahu jika hatinya masih dipenuhi oleh dirimu. Tapi dia selalu menepisnya. Dan setelah kepulangan kami dari California dia bilang dia ingin menjadi pendampingku. Kau tahu aku sangat bahagia dia berkata seperti itu padaku. siapa yang tidak bahagia jika orang yang kau tunggu bertahun – tahun mengatakan hal itu padamu.” Christ tersenyum seolah mengingat bagaimana Seohyun yang menanyakan penawaran yang pernah ia berikan pada Seohyun masa dulu.

 

“dia terlalu naif dengan mengatakan jika dirinya tidak mau bersamamu. Aku tahu itu. Dan hal itu juga yang membuatku hampir kehilangan kendali dan hampir menidurinya. Dua kali aku merasa kehilangan kendali. Tapi aku bisa mengatasinya. Kau tahu pria barat sepertiku adalah pria buas. Tapi saat bersamanya. Dia seolah menyedot segalanya dari otakku. Aku mencintainya dan aku sangat menjaganya. Yang ingin kukatakan adalah rebutlah dia dariku dengan cara yang jantan. Jangan menjatuhkan satu sama lain karena bagiku itu adalah hal paling memalukan bagi seorang pria.” Ucap Christ penuh keyakinan. Meski ia takut Seohyun akan berpaling darinya. Tapi ia yakin, jika Seohyun jodohnya. Bagaimanapun Kyuhyun berusaha Seohyun tetap akan kembali padanya.

 

Namun jika Seohyun bukanlah jodohnya seberusaha apapun Christ menghalangi Kyuhyun. Seohyun pasti menemukan jalan kembali untuk bersama Kyuhyun lagi. ia percaya Tuhan pasti memberikan wanita yang lebih baik dari Seohyun dan mencintainya.

 

“kenapa kau melakukan ini Mr. Moreau? Bukankah kau bilang kau mencintai istriku?” tanya Kyuhyun. sejujurnya ia tidak mengerti kenapa ada orang yang mencintai wanita namun membiarkan pria lain merebutnya? Bukankah itu terdengar aneh dan terlalu baik?

 

“karena dia mencintaimu Mr. Cho, seberapapun aku berusaha merebut hatinya tetap kau yang menempati hatinya. Tapi satu hal yang harus kau ingat.” Kyuhyun menatap Christ tepat matanya.

 

“jika dia memang tidak ingin kembali padamu jangan paksa dia. Jangan sakiti dia lagi. Sudah cukup hatinya terluka karena penghianatanmu itu. Aku bisa memaklumimu. Kau tak mungkin berhianat jika wanita itu tak menggodamu lebih dulu. Namun bagaimanapun juga aku tetap tak bisa membenarkan apa yang kau lakukan.” Lanjut Christ.

 

“bagaimana jika ternyata aku bisa membawanya kembali ke kehidupanku seperti dulu? Apa kau akan melepaskannya Mr. Moreau?” tanya Kyuhyun. Christ tersenyum lembut.

 

“jika dia bahagia denganmu aku bisa apa? Asal kau tak melarangku bertemu dengan Daniel aku baik – baik saja.” Balas Christ santai. Kyuhyun memicingkan matanya.

 

“kau tak akan membawanya kabur?” tanya Kyuhyun penuh selidik. Christ tertawa keras melihat tingkah pria Asia didepannya ini.

 

“kau tahu pria barat selalu bisa dipercaya. Aku tidak akan mengingkari ucapanku sendiri. terserah kau percaya padaku atau tidak.” Ujar Christ santai.

 

“kalau begitu bisa kau beri aku alamat dimana istriku tinggal?” Christ menatapnya tak percaya.

 

“kenapa kau takut?” Christ menggeleng. Ia keluarkan buku kecil dan pulpen. Menulis alamat yang diminta Kyuhyun. ia menyerahkan pada Kyuhyun.

 

“saat ini keluarga besarnya sedang berkunjung. Aku sebenarnya canggung bertemu dengan keluarganya karena ini pertama kalinya bagiku. Dan kuharap ketika kau bertemu keluarganya nanti mereka akan menyambutmu dengan baik.” Kyuhyun terperanjat.

 

Sebelum rapat tadi ia merasa melihat kakak perempuannya bersama suaminya disekitar sini. Apa mungkin mereka juga mengunjungi Seohyun?

 

“apa salah satu keluarga Seohyun ada wanita bersama suaminya dengan satu putera?” tanya Kyuhyun. Christ tampak berpikir sejenak kemudian mengangguk.

 

“yaa, bahkan orang tua wanita itu datang juga, kenapa? Apa dia keluargamu?” Kyuhyun mengangguk.

 

“whoah kebetulan sekali kalau begitu. Ahh aku harus kembali ke kantor.” Christ mulai beranjak dan mengenakan jas kantor yang tadi dia sampirkan dikursi. Belum genap dua langkah Christ berhenti.

 

“terimakasih Mr. Moreau, semoga kebahagiaan selalu menyertaimu.” Ucap Kyuhyun tulus dari hatinya.

 

ONE CALL AWAY

 

Kyuhyun menatap rumah yang ada dihadapannya. Bukan rumah tepatnya adalah penthouse mewah. Ia tersenyum melihat penthouse didepannya. Dimana anak dan istrinya ada didalamnya. Lengkap dengan kedua orang tuanya dan juga orang tua gadis itu. Ia ingin sekali melangkahkan kakinya masuk tapi ia tidak seberani itu.

 

“kau didalam sayang, semoga harimu selalu indah. Aku mencintaimu.” Ucap kyuhyun bagai angin lalu. Ia segera melangkahkan kakinya meninggalkan penthouse itu.

 

Saat itu Kenzo tengah bersantai dibalkon. Ia menyipitkan matanya ketika melihat seseorang yang begitu dikenalnya meski mereka jarang sekali bertemu. Kenzo segera turun secepat yang ia bisa tanpa peduli teriakan orang – orang yang menyuruhnya berhati – hati. Daniel yang melihat Kenzo berlaripun mengejarnya.

 

Ketika Kenzo sudah sampai luar penthouse matanya menoleh ke kanan dan kiri. Ia melihatnya. Ia melihat ahjussinya ada disana. Sebentar lagi ahjussinya akan masuk ke dalam taksi dan sebelum tu terjadi Kenzo sudah lebih dulu berteriak.

 

“KYUHYUN AHJUSSI.” Teriaknya. Kyuhyun mendengar dan menoleh. Ia terkejut ketika mendapati keponakannya memanggilnya dan berlari ke arahnya.

 

“Kyuhyun ahjussi, Kenzo rindu ahjussi.” Ucap Kenzo ketika ia bisa memeluk Kyuhyun dengan erat. Sebelum Kyuhyun pindah ke California beberapa tahun yang lalu. Dirinya memang sangat dekat dengan keponakannya sendiri. ia sering mengajak Kenzo bermain bersamanya.

 

“nado, kenapa keluar? Masuklah udara dingin disini. lagipula kau juga tidak tahu tempat ini kan?” gumam Kyuhyun sambil memeluk bocah berusia tujuh tahun dan beberapa bulan lagi menginjak delapan tahun.

 

“ahjussi mau kemana? Kenapa ahjussi tidak ikut Kenzo masuk?” tanya Kenzo polos. Kyuhyun tersenyum lembut.

 

“ahjussi harus bekerja Kenzo-yaa.”

 

“bukankah ahjussi ingin bertemu dengan Seohyun imo? Ia ada disini ahjussi. Kajja masuk.” Kenzo menarik – narik tangan Kyuhyun tapi pria itu tetap bergeming tanpa melangkahkan kakinya satu langkahpun mengikuti Kenzo. Saat Kenzo ingin mengatakan sesuatu Daniel sudah berbicara lebih dulu.

 

“Uncle? Bukankah kau Daddynya Lauren?” Kyuhyun menoleh mendengar suara itu. Suara puteranya. Kyuhyun tersenyum melihat puteranya dari jarak dekat. Puteranya terlihat tampan sekali.

“ya, Uncle memang Dadnya Lauren. Sini peluk Uncle.” Titah Kyuhyun. Daniel tidak merasa takut sama sekali dengan Kyuhyun. ketika Daniel sudah berada didepan Kyuhyun. pria itu segera menarik Daniel dalam dekapannya. Merasakan feromon puteranya yang belum pernah ia rasakan. Menghirup kuat – kuat aroma tubuh Daniel. dari sana juga ia bisa mencium aroma strawberry milik Seohyun.

 

Betapa rasa bersalah Kyuhyun semakin menggunung saja. Ia ingin menangis dan mengatakan beribu maaf pada Daniel. tapi ia tidak ingin mengotori pikiran Daniel dengan perbuatan masa lalunya yang begitu menyedihkan.

 

“Uncle, apa Lauren ikut?” tanya Daniel. Kyuhyun menggeleng kemudian melepaskan pelukan. Ia tatap puteranya baik – baik. Daniel begitu terawat bersama Seohyun. Sedangkan Lauren? Cih, ia sama sekali tak bisa menjaga Lauren dengan baik.

 

“apa Lauren sakit?” tanya Daniel lagu, kali ini Kyuhyun mengangguk.

 

“ya, Lauren baru saja sadar dari komanya. Dan parahnya uncle meninggalkan Lauren dirumah sakit sendirian.” Jelasnya, Daniel menatap Kyuhyun dengan pandangan iba. Tapi sesaat kemudian Kenzo mendorong Daniel hingga Daniel hampir jatuh tersungkur jika saja Kyuhyun tidak menariknya.

 

“Kenzo-yaa ada apa denganmu?” tanya Kyuhyun sedikit berteriak menggunakan bahasa Korea yang tidak dimengerti Daniel. Kenzo nampak kaget dibentak ahjussinya sendiri.

 

“ahjussi, bukankah gara – gara dia Seohyun imo tidak mau kembali padamu lagipula dia juga selalu merebut perhatian semua orang Kenzo benci padanya.” Mendengar Kenzo berkata seperti itu Daniel menunduk. Ia tidak tahu tapi ia merasa Kenzo benar – benar tidak suka padanya.

 

“tidak kenzo-yaa, kau tidak mengerti. Ini bukan salah Daniel. dan hei, hilangkan sifat cemburumu seperti itu. Hidupmu bahkan lebih baik dari hidup Daniel. kenapa masih merasa iri?” nasehat Kyuhyun pada keponakannya.

 

“Daniel masuklah sayang, uncle akan segera pulang.” Pinta Kyuhyun. ia ingin berbicara pada Kenzo empat mata. Daniel mengangguk,

 

“uncle bisa katakan pada Lauren supaya dia cepat sembuh?” Kyuhyun mengangguk kemudian Daniel tersenyum dan melangkah masuk. Kyuhyun menatap Kenzo penuh perhatian.

 

“Kenzo-yaa, lihat ahjussi.” Kenzo menurut.

 

“jangan membenci Daniel seperti itu. Kau tahu Daniel hidup tidak selengkap dirimu. Dia bahkan tak tahu jika ahjussi adalah ayahnya.” Kyuhyun tersenyum miris.

 

“kenapa ahjussi tidak jujur saja padanya? Bukankah dengan begitu dia akan tahu ahjussi adalah ayahnya?” tanya Kenzo polos.

 

“tidak sayang, tidak semudah itu. Nanti, jika kau sudah dewasa kau pasti paham. Sekarang ahjussi boleh minta satu hal padamu?” Kenzo mengangguk.

 

“jangan beritahu siapapun jika kau bertemu ahjussi disini. dan jangan sampai Seohyun imo tahu jika ahjussi ada disini.”

 

“kenapa begitu?” tanya Kenzo tidak terima.

 

“cukup turuti kata ahjussi. Biar nanti saat ada waktu luang ahjussi akan mampir kesini lagi menemui kalian. Untuk sekarang kau hanya perlu diam.” Kenzo mengangguk.

 

ONE CALL AWAY

 

                                Seohyun baru saja keluar dari penthousenya ia ingin membeli sesuatu di minimarket sebentar. Tapi ia melihat Kenzo berada diluar dan menatap seseorang yang kini sudah masuk dalam taksi. Ia menghampiri keponakannya.

 

“Kenzo, kenapa disini sayang?” tanya Seohyun lembut. Kenzo menoleh.

 

“ah, Kenzo hanya melihat – lihat saja imo, imo mau kemana?” tanya Kenzo gugup. Ia baru saja berbohong pada Seohyun untuk yang pertama kalinya.

 

“Imo mau membeli sesuatu diluar. Kau mau ikut?” tanya Seohyun, Kenzo mengangguk.

 

“kajja.”

 

TBC

 

Jangan lupa RCL readers

Saranghaeyooooo