One Call Away (Part 6)

Author                  : Lestari Choding.

Genre                   : Sad, romance, Married life

JJS                          : twitter @chodingcho97  facebook Lestari Cho, Magnae Choding

Cast                       : Seokyu and other cast.

Length                  : Chapter.

Note                      : Annyeong^^ Lestari comeback.. ada yang nunggu kah? Gw minta maaf yee, part 4 kemaren bahasa gw agak kasar ama readers. Yah waktu itu gw memang lagi mood swing banget. Bawaannya pengen marah mulu.. tapi sekarang gw udah baikan kok XD XD ..

Sorry juga kalo alurnya gak sesuai sama apa yang kalian pengen. Gw menulis berdasarkan ide gw, jadinya ya kek begini deh. 😀 :D. semua cerita ini adalah author pov. Jadi diambil dari sudut pandang gw sendiri. ngerti pan? XD

Maapin gw ye gw ketiduran smalem padahal tinggal klik publish doang. I swear, bener2 mata niie kagak bisa diajak kerja sama. Jadinya gw post pagi hari yang indah ini hahahah 😀 XD XD

Always thanks buat readers yang udah RCL One Call Away.. Ini pure dari imajinasi gw sendiri. kalo ada kesamaan sama ff lain gw yakin itu nggak sengaja. Karena gw berusaha jujur sama apa yang gw tulis. Typo selalu berserakan dimana – mana jadi nikmati saja. 😀

Okey cuap – cuapnya segitu aja..

ANTISEOKYU, This is not your territorial so, You Have To Go Out From Here.. jangan ngambah kalo mau bikin masalah. Oke, ini cukup.

 

 

Previous Part

Part 1 / Part 2 / Part 3 / Part 4 / Part 5

HAPPY READING

Mengapa ada derita bila bahagia tercipta

Kenapa ada sang hitam bila putih menyenangkan

                                                                (berhenti berharap)

 

Aku memang tidak mencari keberadaanmu

Aku terlalu malu dengan apa yang sudah kulakukan

Setidaknya aku masih punya Tuhan yang bisa menyampaikan

Betapa rindunya aku pada kalian.

                                                                Cho Kyuhyun

 

ONE CALL AWAY

 

Suara monoton itu menyadarkan Kyuhyun bahwa Jiyeon telah meninggalkan dunia ini. Setetes air mata jatuh membasahi pipi pria itu.

 

‘Apa aku bisa merawat Lauren sedangkan aku saja sama sekali tak bisa menjaga Daniel dengan baik.’ gumam pria itu dengan wajah sendu.

 

Tak lama kemudian beberapa orang berbaju putih datang memasuki ruangan itu. Kyuhyun berlalu meninggalkan ruangan Jiyeon. Ia memasuki ruang bayi menatap sendu pada bayi berusia satu minggu itu.

 

“apa aku bisa merawatmu seorang diri?” tanya Kyuhyun pada dirinya sendiri.

 

ONE CALL AWAY

 

Five Years later,

 

Seorang anak laki – laki dengan paras tampan nampak masih tertidur dengan selimut yang menggelung tubuhnya. Saat ini memasuki awal musim semi dan udara masihlah dingin. meski jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan namun anak laki – laki tersebut belum juga berniat membuka mata sedikitpun.

 

Seohyun, ibunya telah selesai menyiapkan sarapan. Ia melihat jam dinding lalu menghela nafas perlahan. Sudah jam segini tapi Daniel belum juga bangun. Ia segera melepas apron yang ia kenakan dan beranjak ke kamar anaknya. Ia tersenyum kecil dengan tingkah Daniel ketika tidur. Ia terlihat seperti telur gulung. Dengan langkah perlahan ia dekati putra semata wayangnya.

 

“Baby, what time is it now? Let’s wake up.” Ucap Seohyun dengan menggoyangkan pinggang putranya. Ia membuka selimut anaknya. Namun Daniel sama sekali tak mengindahkan Seohyun.

 

“Daniel.. Let’s wake up! Baiklah jika tidak mau bangun. Mom tinggal telpon Daddy dan bilang acara hari ini batal.” Dengan sigap Daniel segera bangun dan membuka mata.

 

“No Way!! Daniel sudah bangun.” Potong Daiel dengan suara serak khas orang yang baru saja bangun tidur. Seohyun tersenyum selalu seperti ini. Daniel akan segera bangun jika dirinya mengancam dengan membawa nama Daddy.

 

Jika kalian berpikir Seohyun kembali menikah itu adalah salah besar. Wanita itu sama sekali tidak menikah lagi setelah beberapa tahun ia hidup sendiri. ia tidak percaya pada dengan sebuah pernikahan setelah penghianatan yang dilakukan Kyuhyun padanya. Namun, seorang pria berdarah Amerika – Inggris itu mampu membuat Seohyun percaya padanya. Meski pada kenyataannya hubungan mereka tidak lebih dari seorang teman.

 

“You have to take a bath before Dad arrive.” Daniel mengangguk. Seohyun membantu Daniel turun dari ranjang menuju kamar mandi.

 

“Dad will go here right?” Seohyun tersenyum mengangguk. Ia bantu putra tunggalnya membuka piyama dan menyiapkan peralatan mandinya.

 

“jangan lupa sikat gigi tampan.” Ingat Seohyun. Daniel yang baru saja mulai menggosok gigi segera menghadap Seohyun seolah menunjukkan jika dirinya memang sedang menggosok gigi.

“Good boy, baiklah Mom keluar kau lanjutkan mandimu oke?” Daniel mengangguk. Seohyun keluar kamar mandi dan menyiapkan baju yang akan Daniel kenakan nanti. Hari ini mereka akan pergi bersama Karena pria itu menjanjikan akan pergi.

 

Deringan ponsel membuat Seohyun sedikit terkejut ia buru – buru mengambil ponsel yang berada diatas meja setelah melihat nomornya ia tersenyum.

 

“Morning Honey, what are you doing?” sapa pria itu, Seohyun tersenyum.

 

“aku baru saja membangunkan Daniel. kau jadi datang? tidakkah sebaiknya kau istirahat saja. Bukankah kau masih lelah?” berondong Seohyun dengan berbagai pertanyaan. Pria diseberang terkekeh.

 

“No, I miss my son. Where is he?”

 

“taking a bath now. Baiklah kau akan datang jam berapa? Dari kemarin dia terus geger mencarimu. Aku sampai pusing. Sebenarnya dia anak siapa sih?” gerutu Seohyun. Pria itu tertawa mendengar gerutuan wanita beranak satu itu.

 

“satu jam lagi aku akan datang. Wait me baby..”

 

“okey..” tepat setelah pria itu memutuskan panggilannya Daniel keluar dengan baju yang dipilihnya.

 

“Mom, apakah Dad menelpon?” Seohyun menoleh menatap putranya kemudian mengangguk. Ia senang melihat putranya sangat tampan.

“wow, putra Mom begitu tampan, Kiss for Mom.” Daniel segera mendekat ke arah Seohyun dan mengecup pipi serta bibir mungil ibunya.

 

“apa Dad akan segera datang?”

 

“satu jam lagi.”

 

“yeay!! Akhirnya.. sudah lama Niel tidak bertemu dengan Dad.” Ujar Daniel dengan gembira.

 

ONE CALL AWAY

 

                Kyuhyun nampak panic sejak tadi. Ia terus saja berjalan kesana kemari seperti setrika karena dirinya sedang khawatir. Ia baru saja pulang dari Kanada, dan babysitter yang mengurus anak perempuannya mengatakan bahwa Lauren kambuh. Saat ini saja gadis kecil itu sedang berada diruang ICU. Ia tak diperbolehkan masuk karena dokter masih menanganinya didalam sana.

 

empat tahu lalu Dokter menyatakan Lauren mengidap penyakit jantung bawaan dari lahir ketika Lauren berumur satu tahun. Ada yang salah dengan jantungnya seperti kebocoran. Ia tidak tahu pasti penyakit apa yang menimpa putrinya. Yang pasti sejak Dokter mengatakan penyakit itu padanya. Lauren seolah menjadi semakin lemah dan kehilangan kekuatannya. Tidak seperti anak seusianya yang lincah. Gadis kecil itu hanya bisa terbaring diatas ranjang. Tak berapa lama Dokter dan perawat keluar.

 

“bagaimana keadaan putriku dok?” tanya Kyuhyun dalam bahasa inggris. Tentu saja, ia menetap di California sekarang.

 

“ia sudah melalui masa kritisnya. Untung saja gadis kecil itu segera dibawa kemari. Kukira dia tengah merasakan sesuatu yang membuatnya tertekan. Hal itu berakibat buruk pada jantungnya.” Jelas dokter panjang lebar.

 

“apa aku sudah boleh masuk?” dokter mengangguk. Kyuhyun segera memasuki ruangan yang sudah tidak asing bagi dirinya. Lauren sering sekali masuk keluar rumah sakit. Hal itu membuat Kyuhyun yang awal mulanya tidak tahan dengan bau menyengat dari obat perlahan menghilang.

 

“Laurennie..” panggil Kyuhyun pelan. Gadis kecilnya tengah tertidur dengan selang infuse ditangan kirinya dan masker oksigen yang menutupi wajahnya. Kyuhyun menatap sendu pada putrinya itu. Jika saja pekerjaan itu tidak mengharuskannya pergi ke Kanada ia yakin putrinya akan baik – baik saja.

 

“Dad..” gumam Lauren lirih. Perlahan Lauren membuka kedua mata kecilnya. Ia berusaha menyesuaikan matanya dengan cahaya.

 

“iya sayang..”

 

“Dad sudah pulang?” Kyuhyun mengangguk, gadis kecil itu tersenyum tipis. Berusaha untuk duduk namun Kyuhyun menggeleng.

 

“berbaring saja dulu,” ingat Kyuhyun.

 

“aku ingin memeluk Dad. Aku rindu pada Dad.” Kyuhyun tersenyum.

 

“nanti saja.. Dad juga tidak akan kemana – mana lagi. Dad akan menunggumu.” Lauren tampak murung membuat Kyuhyun tidak suka.

 

“kenapa dengan wajah cantik putri Dad ini? Gelap sekali.” Goda Kyuhyun. Lauren memalingkan wajahnya.

 

“kenapa Mom tidak pernah datang ketika Lauren sakit? Dad bilang Lauren punya Mom dan oppa. Kenapa Lauren hanya bersama Dad? Apa Dad berbohong pada Lauren?” Kyuhyun tertohok mendengarkan keluhan putrinya. Ia terdiam sejenak berusaha mencari alasan yang tepat untuk ia berikan pada Lauren.

 

“Dad tidak berbohong padamu sayang. Kau memang punya Mom dan juga oppa. Tapi mereka sedang pergi jika urusan Mom sudah selesai Mom dan oppa pasti akan kembali pada kita.” Lauren menatap Kyuhyun menyelidik.

 

“Are you sure?” tanya lauren. Kyuhyun mengangguk.

 

“apakah Dad membawa ponsel? Bolehkah Lauren meminjam sebentar.”Kyuhyun merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya. Dengan tangan yang lemah Lauren ambil ponsel Kyuhyun. ia membuka kunci dan membuka galeri ponsel Kyuhyun. pria itu tidak tahu apa yang dilakukan anaknya.

 

“kau sedang sakit sayang. Main gamenya nanti saja ya.” Bujuk Kyuhyun sedangkan Lauren menggeleng. Meski ia memakai masker oksigen Kyuhyun tahu jika anaknya tengah tersenyum.

 

“Lauren rindu Mom. Kapan Mom pulang?” gumam Lauren lirih. Kyuhyun merasakan sakit yang dirasakan Lauren. Ia juga merindukan wanita itu. Kyuhyun memang tidak mengatakan jika ibu kandung Lauren adalah Jiyeon.

 

“Lihat Dad, how beautiful my Mom.. I miss her so much.” Mata Lauren berkaca – kaca ketika dia mengusap layar ponsel Kyuhyun.

 

 

“Lauren ingin sekali memeluk Mom, kapan Lauren bisa bertemu dengan Mom Dad? Kapan?” Lauren menangis membuat pria itu segera menggendong putrinya. Lauren hanyalah gadis kecil yang merindukan kasih sayang seorang ibu. Tapi Kyuhyun tidak bisa mengabulkannya.

 

“Dad janji, Dad akan membawa Mom pulang bersama kita.” Lauren hanya mengangguk. Dengan perlahan Kyuhyun usap air mata putrinya dan tersenyum agar putrinya sedikit melupakan rasa rindu pada Momnya.

 

“sekarang waktunya Lauren istirahat. Dad akan menunggu Lauren.”

 

“lalu Mom?”

 

“Lauren harus sembuh jika ingin bertemu Mom, Mom pasti tidak akan senang jika melihat Lauren terbaring sakit seperti ini.”

 

“Really?” Kyuhyun mengangguk.

 

“jadi sekarang waktunya putri Dad tidur. Agar cepat sembuh dan bisa bertemu dengan Mom.” Kyuhyun menarik selimut Lauren sebatas dada dan mengecup keningnya.

 

‘maafkan Dad sayang.’ Batin Kyuhyun menangis.

 

ONE CALL AWAY

 

                Pria jangkung nan kekar itu baru saja sampai disebuah penthouse mewah. Dengan kedua tangan yang membawa banyak Paper bag yang akan ia berikan pada kedua orang yang disayanginya. Tak lama ia sudah sampai dan mengetuk pintu depan.

 

Dari dalam Daniel sudah berlari ketika mendengar suara ketukan pintu. Ia berusaha membukakan pintu untuk orang yang sudah ditunggunya selama beberapa hari ini terakhir.

“DADDY!!!” teriak Daniel keras. Pria itu melepaskan paper bag yang memenuhi kedua tangannya untuk menggendong Daniel yang sudah ia anggap seperti putranya sendiri.

 

“Dad’s son, how are you Hero?” tanya pria itu pada Daniel.

 

“Fine, I miss you so much Dad, Dad terlalu lama pergi.” Sungut Daniel membuat kedua orang dewasa itu tertawa. seohyun mengambil paper bag yang berserakan dilantai. Tidak mungkin pria itu akan mengambilnya karena Daniel sudah pasti merengek minta digendong oleh pria itu.

 

“that is for you baby, and for my little hero.” Kata pria itu. Daniel segera mengambil salah satu paper bag dan membukanya. Tak lama kemudian lelaki kecil itu tertawa senang karena ternyata Dadnya membelikan mainan yang sudah lama diincarnya.

 

“Dad paling tahu aku. Daniel merengek pada Mom minta dibelikan ini saja Mom tidak mau. Padahal grandpa dan grandma selalu memberikan apapun yang Daniel minta.” Gerutu Daniel.

 

“Seharusnya kau tidak usah memberikan Daniel itu Christ, lihat dia bahkan bersikap seperti itu pada Momnya sendiri.” adu Seohyun pada pria itu.

 

“itu karena Mom pelit tidak mau membelikan Daniel mainan ini. Tapi untunglah Daddy tidak pelit. Hahaha.” Anak itu tertawa ketika berhasil menggoda Seohyun. Mainan yang dimaksud Daniel adalah sebuah PSP keluaran terbaru dan produknya terbatas. Tentu saja Seohyun enggan membelikannya. Selain mahal, benda itu mengingatkan Seohyun pada sosok yang selama ini tidak diketahui oleh Daniel. ayah kandungnya.

 

“jangan begitu hero, Mom adalah yang terbaik kau tahu.” Pria itu mencoba memberi pengertian pada Daniel. anak itu hanya mengangguk dan muali sibuk dengan PSP barunya. Pria itu menyenderkan dirinya pada sofa, terlihat lelah sekali. Tentu saja perjalanan Perancis – Chicago bukanlah perjalanan dekat.

 

“kau lelah sekali Christ. Istirahat dulu ya dikamar.” Ajak Seohyun. Pria itu membuka matanya sejenak kemudian tersenyum. Ia menarik tangan Seohyun agar wanita itu mau duduk disebelahnya. Seohyun menurut, pria itu menyenderkan kepalanya pada Seohyun.

 

“So nice, ternyata aku terlalu merindukanmu dan Daniel. aku sampai sesak nafas rasanya.” Pria itu terkekeh.

 

“apa kau sudah sarapan eum?” tanya Seohyun perhatian. Pria itu menggeleng.

 

“astaga, ikut aku.” Seohyun tarik tangan kekar pria itu untuk mengikutinya ke ruang makan. Daniel yang tahu Mom dan Dadnya mulai beranjak, ia bertanya.

 

“kalian mau kemana?”

 

“Dad belum sarapan. Mom akan menyiapkan sarapan untuk Dad, kau tunggu disini ya.” Anak itu mengangguk tanpa menatap Seohyun. Seperti Kyuhyun yang tidak akan peduli apapun jika sudah bermain game.

 

“makanlah yang banyak, wajahmu terlihat lelah sekali.” Seohyun siapkan makanan dipiring pria itu.

 

“aku sedang tidak nafsu makan dear, entahlah kurasa aku sakit.” Sahut pria itu. Seohyun menghampiri pria itu dan menyentuh keningnya. Memang sedikit hangat meski tidak panas. Pria itu mencari kesempatan memeluk pinggang Seohyun dan menghirup aroma tubuh wanita yang telah menjeratnya selama beberapa tahun terakhir. Aroma strawberry yang memabukkan.

 

“Mr. Moreau kau sangat kekanakan kau tahu.” Cibir Seohyun. Seohyun tidak keberatan sama sekali dengan perlakuan pria itu padanya. Namanya Christopher Moreau. Pria berdarah amerika – Inggris yang tubuhnya seperti pegulat namun sifatnya sangat kekanakan.

 

“I miss you dear, seminggu tidak bertemu denganmu membuatku gila.” Gumam Christ. Seohyun usap rambut pria yang telah bersamanya selama beberapa tahun terakhir. Meski hubungan mereka sama sekali tidak berkembang ke arah yang lebih. Tapi perasaan pria itu pada Seohyun sangat berbeda. Ia sangat mencintai wanita beranak satu itu. Pertemuan yang tidak disengaja itu ternyata membuat pria bermarga Moreau itu benar – benar tergila – gila pada Seohyun.

 

“makanlah dulu, aku akan mengambil suplemen agar kau tidak sakit.” Seohyun lepaskan pelukan Christ pada dirinya. Mau tidak mau pria itu menuruti perkataan Seohyun.

 

“bagaimana dengan perjalanan ke Prancis?” tanya Seohyun. Ia sudah datang dengan sebotol suplemen itu. Ia mengambil satu dan menaruhnya didekat Christ. Pria itu hanya mengangkat bahunya.

 

“tidak menyenangkan tanpamu dan Daniel.” wanita itu tersenyum. Christopher Moreau adalah seorang pengusaha yang bergerak dibidang property. Propertynya bahkan memenuhi hampir disemua Negara bagian Amerika. Bukankah pria itu sangatlah hebat? Sayangnya kehebatannya sama sekali tak bisa membuat Seohyun jatuh cinta padanya.

 

“sudah, makanlah sarapanmu dan istirahatlah dikamar. Aku akan bilang pada Daniel untuk menunda jalan – jalan kita sore hari saja.” Titah Seohyun.

 

“Tapi..”

 

“Daniel pasti mengerti jika Dad sedang lelah. Kau tidak perlu khawatir oke.” Pria itu mengangguk kemudian menyuapkan makanan ke mulutnya. Seohyun tersenyum ketika pria itu mau menurut padanya. Bagi Seohyun, Christ adalah sosok yang sangat hebat. Pria itu membantunya mengurus Daniel. padahal Daniel sama sekali tidak ada hubungan darah apapun dengannya.

 

Christopher Moreau, adalah satu – satunya teman pria Seohyun di Chicago. sedangkan Changmin, beberapa tahun lalu ketika ia baru beberapa bulan di Chicago. Ia berbicara dengan halus pada pria itu agar dia melupakan Seohyun. Saat itu hatinya memang sedang terluka dia tidak mungkin bisa menerima Changmin yang notabene adalah sahabat dari suaminya. Seohyun hidup di Chicago hanya dengan Daniel meski terkadang anggota keluarganya juga mengunjunginya.

 

“melamun dear?” Seohyun tersentak kemudian menormalkan raut wajahnya. Pria itu terlalu memahaminya hingga ia takut bahwa pria itu tahu apa yang sedang dipikirkannya.

 

“tidak, kau sudah selesai?” pria itu mengarahkan pandangan matanya pada piring yang sudah tandas isinya. Seohyun segera mengambil piring itu dan mencucinya.

 

“apa Daniel bisa menunggu sampai sore hari? Sepertinya aku benar – benar lelah.” Tanya Christ hati – hati. Seohyun menoleh sebentar kemudian melanjutkan mencuci piring.

 

“bisa kau tenang saja. Istirahatlah kau pasti lelah.” Christ segera menuju kamar Seohyun. Meski penthouse ini luas dan memiliki beberapa kamar tapi pria itu hanya mau tidur dikamar Seohyun. Berbeda jika ia memang menginap. Walau dia begitu memuja Seo Joohyun ia masih tahu batas.

 

“Mom, Dad kemana?” tanya Daniel sambil celingukan mencari Christ.

 

“Dad sedang lelah Niel, bisa menunggu sampai nanti sore kan?” seohyun menghampiri putranya. Daniel nampak mengerutkan keningnya.

 

“tapi Dad bilang..

 

“iya Mom tahu, tapi apakah Daniel tidak kasihan Dad lelah sekali. Nanti sore saja ya kita pergi bersama Dad. Biar Dad tidur dulu. Dad ada dikamar Mom sekarang.” Jelasnya panjang lebar. Lelaki kecil itu mengangguk kemudian berlari meninggalkan Seohyun menuju ruang tengah dan berbaring disofa sambil memainkan PSP. Khas Kyuhyun sekali.

 

ONE CALL AWAY

 

                Kyuhyun menunggui Lauren seorang diri sambil mengerjakan kerjaan kantor yang sebenarnya memang tidak bisa ditinggalkan pria itu. Ia meregangkan otot – ototnya ketika pekerjaannya telah selesai. Ia tatap putri kecilnya yang masih terlelap. Seulas senyum terbit dari bibirnya meski tidak lama. Pria itu cukup sadar semua hal yang terjadi dalam hidupnya adalah sebuah karma. Karma Karena telah melukai seseorang yang begitu mencintai dan dicintai olehnya.

 

Rasa sakit menyergap dadanya. Sesak dan terasa ingin mati saja, itulah yang Kyuhyun rasakan. Pria itu selalu merasa ingin menyerah. Namun, ketika melihat sosok putri kecilnya yang tidak tahu apapun ia merasa tidak tega. Apakah ia harus menelantarkan Lauren seperti ia menelantarkan Daniel? tidak kan? Setidaknya Daniel masih punya seorang ibu yang bisa mengasuhnya dan memberikan kasih sayang yang banyak pada putranya itu. Tapi Lauren? Lauren hanya memiliki dirinya. Jika dirinya ingin mati lalu siapa yang mengurus gadis kecil itu.

 

Setelah kematian Jiyeon Kyuhyun segera meninggalkan Korea guna meredam gossip yang tidak berhenti beredar tentang permasalahan keluarganya. Kyuhyun tidak tahu dimana Seohyun dan anaknya. Ia memang tidak berusaha mencari tahu. Bukan karena ia sudah tidak peduli pada istrinya. Ia terlalu malu untuk bertemu dengan anak dan istrinya. Apalagi sekarang ada Lauren. Istri mana yang akan menerima anak dari selingkuhan suaminya?

 

“bagaimana kabarmu sayang? Bagaimana kabarmu Daniel?” gumam Kyuhyun lirih. Setetes air mata mengalir membasahi pipinya. Ia sangat merindukan Seohyun juga Daniel. tapi ia tidak bisa melakukan apapun untuk mempertahankan mereka.

 

Kyuhyun sangat sadar dengan apa yang dilakukannya. Mungkin saja Seohyun berpikir jika dirinya bahagia tanpa kehadiran wanita itu. Meski pada kenyataannya pria itu sama sekali tak bisa melakukannya. Untuk menghibur hatinya dan juga putri kecilnya ia mengatakan pada Lauren jika ibunya adalah Seohyun dan bukan Jiyeon.

 

Setiap harinya pria itu selalu bercerita tentang bagaimana baiknya wanita itu pada Lauren. Saat Lauren bertanya kemana wanita baik itu sekarang berada. Dengan senyum tulusnya ia berkata,

‘Mom sedang ada urusan di tempat yang jauh. Karena waktu itu oppa masih bayi makanya Mom membawa oppa dan Dad menungguimu. Bukankah itu impas? Mom dengan oppa, Dad dengan Lauren.’

               

                Setiap kali Lauren merindukan Momnya. Anak itu pasti memeluk frame yang berisi gambar ibunya. Lauren akan berbicara pada frame itu seolah – olah Seohyun bisa mendengarnya. Kyuhyun diam – diam mengintip Lauren ketika malam hari ia baru pulang kerja. Sebenarnya ia hanya ingin memeriksa apakah Lauren sudah tidur atau belum. Tapi yang ia lihat justru membuat hati pria itu mencelos.

 

FLASHBACK

 

                Kyuhyun baru saja sampai dirumahnya sekitar setengah sepuluh malam. Banyak pertemuan penting yang harus dirinya hadiri dan tidak bisa diwakilkan seperti biasanya. Sebelum pergi ke kamarnya sendiri untuk istirahat Kyuhyun menyempatkan diri untuk melihat putrinya.

 

                Dengan perlahan ia buka pintu itu tanpa menimbulkan suara deritan pintu. Dapat ia lihat lauren tengah tertidur membelakangi pintu. Saat ia hendak masuk untuk mengucapkan selamat tidur pada Lauren, pria itu mendengar isakan lirih putrinya. Hatinya mencelos.

 

                “Mom, kapan Mom pulang? Rennie rindu Mom, Dad selalu bekerja dan tidak punya waktu bersama Lauren. Lauren kesepian Mom. Kapan Lauren bisa bertemu dengan Mom dan juga oppa? Hiks, Lauren rindu kalian.” Lauren menangis sambil memeluk frame itu. Kyuhyun merasa tidak tega dengan Lauren. Ia masuk ke kamar Lauren.

 

                “Sayang..”

 

                “Dad pulang?” Lauren terkejut ketika mendapati Kyuhyun berada dikamarnya masih dengan setelan kantornya. Kyuhyun melihat Lauren memeluk frame berisi foto Seohyun.

 

                “Lauren rindu Mom ya?” tanya Kyuhyun hati – hati. Gadis kecil itu mengangguk.

 

                “kapan Lauren bisa bertemu dengan Mom, Dad? Lauren ingin sekali bertemu dengan Mom.” Pinta Lauren. Kyuhyun angkat Lauren menuju pangkuannya masih dengan Lauren yang memeluk frame Seohyun.

 

                “Lauren sabar ya,, urusan Mom belum selesai. Nanti kalau sudah selesai Mom pasti kembali bersama kita.” Gumam Kyuhyun.

 

                “bersama oppa juga?” tanya Lauren polos. Kyuhyun mengangguk membenarkan.

 

                “tentu, sudah malam sekarang waktunya Lauren tidur, Mom tidak suka jika putrinya tidur malam – malam.”

 

                “benarkah Mom bilang begitu?” Kyuhyun tersenyum.

 

                “baiklah Lauren akan segera tidur semoga saja Mom datang dalam mimpi lauren.”

 

FLASHBACK END

 

ONE CALL AWAY

 

                Daniel merajuk, pria kecil itu enggan membuka suaranya ketika Christ dan Seohyun mengajaknya bicara. Daniel marah ketika ia sudah menunggu hingga sore namun Christ tak segera bangun. Christ bangun sekitar jam enam. Meski saat makan siang Christ bangun tapi pria itu masih merasa tubuhnya lelah Karena seminggu di Perancis ia seperti mesin yang tak berhenti untuk beristirahat.

 

“Hey Hero, katanya ingin pergi bermain bersama Dad. Ayo kita keluar.” Bujuk Christ. Ini sudah keempat kalinya Christ membujuk Daniel. namun pria itu hanya diam sambil menyedekapkan kedua tangannya. Ia pasang wajah angkuhnya. Seohyun menghela nafasnya.

‘kenapa kau harus mirip appamu Daniel.’ tanya Seohyun dalam hati.

 

“Daniel, apa kau tak bisa memahami jika Dad memang sedang lelah. Toh saat ini Dad sudah mengajakmu untuk pergi bukan.” Seohyun coba beri perhatian pada anaknya. Hatinya merasa tidak enak pada Christ. Pria itu sudah bersikap baik pada putranya.

 

“I don’t want anymore (aku tidak mau lagi). Dad said we will go at noon, not evening like this (Dad bilang kita akan pergi sore bukan malam seperti ini).” Sahut Daniel. pria kecil itu beranjak menuju kamarnya.

 

“Daniel wait.” Teriak Seohyun. Namun sayangnya Daniel sama sekali tak menghiraukan teriakan ibunya sendiri. Christ memegang bahu Seohyun.

 

“biar aku yang membujuknya. Kau tenang saja Dear”

 

“tapi Christ kau terlalu memanjakannya. Lihat, dia bersikap seperti itu karena kau selalu memberi apa yang dia mau.” Gerutu Seohyun, pria bertubuh kekar itu terkekeh. Wajah seohyun yang sedang merengut sangat lucu baginya.

 

“ayo, aku akan bicara padanya.” Christ gandeng tangan Seohyun menuju kamar Daniel. pria kecil itu sedang bermain PSP dengan posisi berbaring disofa. Ketika melihat Dad dan Mom datang ke kamarnya ia berhenti dan duduk tegak berpaling dari mereka.

 

“Hero, Hear Dad please.” Kata Christ sambil menyejajarkan tinggi badannya dengan Daniel.

 

“forgive Dad okay (maafkan Dad ya), Dad will change it (Dad akan menggantinya). How if we take a vacation to California (bagaimana kalau kita pergi liburan ke California) ? Bukan sekarang sih, tapi Dad janji for a week we will go (selama seminggu kita pergi).” Daniel menatap Christ dengan tatapan seolah mengatakan benarkah?

 

“Mom pasti tidak akan mengijinkan hal itu Dad, I know it.” Sahut Daniel datar. Putra enam tahun Seohyun benar – benar bertingkah layaknya orang dewasa. Seohyun ingin sekali mengatakan sesuatu tapi Christ menggelengkan kepala.

 

“No, Mom will join us (Mom akan ikut dengan kita)? Sounds great right (terdengar bagus bukan)?” tak lama kemudian seulas senyum terbit dibibir mungilnya.

 

“Really (benarkah)?” tanya Daniel girang, Christ mengangguk. Setelah itu Daniel memeluk Christ dengan erat. Ia senang sekali.

 

“But, Dad have to promise with me and Mom too (Tapi, Dad harus berjanji denganku, Mom juga).” Tukas pria kecil itu.

 

“okay Dad promise. Mom too.” Ujar Christ. Seohyun hela nafasnya. Ia tersenyum ketika anaknya menatapnya dengan tatapan bahagianya.

 

“I love you Mom, Dad.” Gumam Daniel terdengar tulus ditelinga kedua orang dewasa itu.

 

“Daniel tidak marah lagi kan dengan Mom dan juga Dad?” tanya Christ, anak itu menggeleng.

 

“tapi Dad, kapan kita pergi ke California?”

 

“seminggu lagi bagaimana? Dad harus bekerja dulu selama satu minggu. Setelahnya kita liburan ke California satu minggu. Bagaimana menarik bukan?” Daniel mengangguk.

 

“baiklah.. aku setuju.”

 

ONE CALL AWAY

 

                Keadaan Lauren lebih baik dari sebelumnya. Ini sudah seminggu dirinya keluar dari rumah sakit. Ia merengek pada ayahnya agar ia bisa pulang. Kyuhyun tidak begitu saja memberikan ijin pada Lauren. Asal Lauren mau berjanji untuk rutin minum obat dan menjaga diri agar tidak kelelahan barulah Kyuhyun mengijinkannya.

 

Seperti saat ini dirinya bersama babysitter kepercayaan ayahnya berada disebuah taman. Kyuhyun tidak bisa ikut Karena pria itu tengah sibuk dikantornya. Lauren dengan senyuman yang tak pernah pudar memandangi anak seusianya bermain. Ia hanya boleh duduk mengamati anak – anak itu bermain.

 

Ada rasa iri yang menyergap diri Lauren. Ingin sekali Lauren ikut bermain bersama mereka. ia melihat Jane babysitternya sepertinya tengah asik bermain ponsel. Ia melangkah satu – satu meninggalkan Jane dan mendekat ke arah anak seusianya.

 

“hei, pergi dari sana aku mau turun.” Teriak seorang pria kecil dari atas. Lauren memang berdiri didepan perosotan yang akan dituruni pria kecil itu. Lauren hanya menatap lelaki kecil itu dengan bingung. Sedangkan lelaki kecil itu didorong oleh anak dibelakangnya hingga ia terjun bebas ke bawah.

 

“AWASS!!!” teriak lelaki kecil itu. Tapi terlambat lelaki kecil itu menubruk Lauren hingga Lauren terjatuh.

 

“astaga Nona!!” teriak babysitter Lauren. Seorang pria kekar cepat – cepat menghampiri Lauren dan juga putranya.

 

“Daniel, are you okay? Forgive my son. Dia pasti tidak sengaja.” Gumam pria itu. Ia melihat wanita yang bisa ia pastikan babysitter anak itu menatap anak itu dengan tatapan khawatir. Lantas pria itu melihat gadis kecil yang Daniel tabrak nafas gadis kecil itu memburu dan sedetik kemudian anak itu pingsan.

 

~~

 

Lauren Cho, gadis kecil itu segera dilarikan ke rumah sakit oleh Jane. Ia panic setengah mati terhadap anak majikannya yang pingsan. Bukan apa – apa Kyuhyun pasti menyalahkannya meski itu juga bukanlah kesalahannya.

 

Saat ia sampai ke rumah sakit, Jane segera menghubungi Kyuhyun untuk segera datang. Tak lama kemudian Kyuhyun datang dengan nafas yang tersengal. Ia pasti berlari menuju rumah sakit. Jane menatap prihatin majikannya.

 

“bagaimana ini bisa terjadi Jane? Apa kau tidak menjaganya dengan baik?” teriak Kyuhyun. Pria itu, Christ segera menengahi keadaan.

 

“I. am sorry. But, putraku yang salah. Dia tidak sengaja didorong temannya hingga menubruk putrimu dengan kencang.” Kyuhyun menatap pria kekar itu dengan tatapan garang. Tatapannya beralih pada anak laki – laki yang digendongnya.

 

“I. am sorry sir, aku sudah mengingatkannya tapi dia tidak segera minggir.” Gumam Daniel takut – takut. Kyuhyun menghela nafas berusaha meredam emosinya yang semakin ke ubun – ubun.

 

“kau bisa membunuhnya dengan mudah boy if you know.” Kata Kyuhyun dingin. Daniel menunduk takut. Ia tidak tahu jika pria didepannya ini adalah sosok yang sejatinya sangat berhubungan dengan dirinya.

 

“kami akan mengganti biaya rumah sakit pytrimu Sir,”

 

“Kau pikir aku tidak sanggup membiayai putriku sendiri?” sahut Kyuhyun sinis. Christ memandang Kyuhyun dengan tatapan menilai. Christ juga tidak bodoh. Kyuhyun terlihat seperti pria kaya. Tentu saja dia bisa membiayai pengobatan putrinya sendiri.

 

“Daniel, lain kali jangan begitu ya. Kau harus hati – hati. Jika Mom tahu kau pasti langsung disuruh pulang.” Kata Christ menasehati Daniel. ia bahkan tidak menggunakan nama hero seperti biasanya. Jika pria itu tengah serius maka ia akan menyebut putranya dengan nama aslinya.

 

“Sorry Dad.” Gumam Daniel lirih. Entah kenapa Kyuhyun merasa ada sengatan dalah hatinya ketika pria bertubuh kekar itu memanggil anak lelakinya Daniel. ia amati Daniel dengan seksama. Tapi ia tidak mendapatkan apapun. tentu saja Daniel menunduk dan rambut didahinya menutupi matanya.

 

Dalam keadaan tegang, suara ponsel membuyarkan lamunan Kyuhyun. itu bukan suara ponselnya. Ia melirik pria dengan tubuh kekar itu yang merogoh celananya mengambil ponsel.

 

“helo dear,” sapa pria bertubuh kekar.

 

“….”

 

“nothing, Daniel baik – baik saja jika itu yang kau takutkan baby. Aku juga sedang berbicara dengan ayah gadis kecil itu.” Kyuhyun diam – diam menyimak pembicaraan itu. Ia teramat penasaran, tapi suara wanita dalam ponsel itu begitu kecil. Ia tidak bisa mendengarnya.

 

“…”

 

“tidak, kau tidak perlu kesini. Bukankah kau sedang tidak enak badan? Just take care okay, Daniel will be save with me.” Pria bertubuh kekar itu memasukkan kembali ponselnya dalam celana. Tak lama kemudian dokter telah keluar dari dalam ruangan.

 

“bagaimana keadaan putriku dok?” tanya Kyuhyun khawatir.

 

“syukurlah, dia hanya terkejut. tapi tidak masalah, dia sudah sadar kau boleh menemuinya Mr. Cho.” Kyuhyun mengangguk, Dokter itu segera pergi. Namun sebelum Kyuhyun melangkahkan kakinya Christ menghentikannya.

 

“Sir, boleh kami masuk? Setidaknya putraku harus meminta maaf pada putrimu kan?” Kyuhyun tampak berpikir sejenak. Kemudian pria itu mengangguk membiarkan kedua orang asing itu masuk.

 

“Lauren sayang, are you okay?” tanya Kyuhyun. Lauren hanya diberi infuse dan selang oksigen. Itu lebih baik daripada satu bulan yang lalu.

 

“who are they Dad?” tanya Lauren menatap Christ dan juga Daniel.

 

“hello sweety, maafkan putraku ya, dia tidak sengaja menubrukmu hingga kau terjatuh kau mau kan memaafkannya?” sapa Christ lembut. Lauren menatap pria kecil itu. Daniel mendongak.

 

“hero, minta maaf padanya.” Suruh Christ pada putranya. Daniel turun dari gendongan Christ kemudian mendekat ke arah ranjang Lauren. Kyuhyun menatap Daniel penuh minat.

 

“I. am sorry, aku tidak sengaja mendorongmu. Lagian kan aku sudah memperingatkanmu tadi kau tidak segera minggir.” Pria kecil itu masih bisa berkilah membuat kedua pria dewasa menatapnya horror.

 

“Daniel..” panggil Christ penuh penekanan.

 

“baiklah, aku yang salah maafkan aku ya.” Daniel menatap Lauren dengan tatapan menyesal. Gadis kecil itu hanya mengangguk. Tak disangka Daniel mengajak Lauren bersalaman. Persis seperti yang diajarkan Seohyun ketika bertemu dengan orang asing.

 

“namaku Daniel, siapa namamu?” tanya Daniel. dengan ragu Lauren membalas jabat tangan dari Daniel.

 

“Lauren.”

 

“semoga kau cepat sembuh Lauren.” Ucap Daniel tulus. Kedua pria dewasa itu menatapnya hebat. Seolah mengatakan betapa hebatnya orang tua yang sudah mendidik putranya.

 

“kau beruntung punya anak sepintar dia sir,” ucap Kyuhyun dengan pandangan lurus ke depan. Christ mendengarnya.

 

“ibunya yang paling beruntung, dia mendidiknya dengan sangat baik.” Jawab Christ ringan.

 

“Kyuhyun Cho.” ia mengajak Christ berkenalan. Christ menatapnya dan tersenyum.

 

“Christopher Moreau, nice to meet you Mr. Cho” Kyuhyun mengangguk.

 

TBC

 

jangan lupa RCL readers XD XD

saranghaeeeee ♥♥