Posted in SAD

Me, You And My Twin Part 2

Author                 : Lestari Choding.

Genre                    : sad and romance

JJS                           : twitter @chodingcho97  facebook Lestari Cho

Cast                       : Seokyu and other cast.

Length                 : Chapter.

Note                      : annyeongg!!! Ane bawa epep yang ini.. sejujurnya ane lebih suka epep ini daripada epep HL *kekeke, disingkat kek iklan axis yak* 😀 . tapi gomawo buat kalian yang udeh RCL epep HL punya ane. Love you readers *tebar cium* . meski gak terlalu banyak tapi ane udeh bersyukur masih ade orang yang ngehargain karya abal2 punya ane.

 

Epep ini jan diplagiat eoh.. ini pure dari otak kecil istri Cho Kyuhyun. pffft.. ane tahu tema kek gini udeh bejibun. Tapi ane berusaha supaya berbeda. Dan semoga readers suka yee..

Okelah, cuap2nya sampe disini aje.. Typo selalu luput dari mata gw.. nggak ade typo nggak happy ajelah 😀

 

 

HAPPY READING^^

 

 

Saat Joohyun sampai luar rumah. Sosok Luhan telah menunggunya disana. Pria yang Joohyun anggap sebagai sahabat terbaiknya. Ia menumpahkan apapun yang ia rasakan pada pria itu. Pria yang sejatinya sangat mencintainya. Joohyun tahu itu. Karena sikap seseorang yang mencintai dengan yang tidak jelas berbeda kan? Dan Joohyun peka akan hal itu. Hanya saja dia tak akan pernah mau membuat hubungannya dengan Luhan lebih dari seorang sahabat. Hatinya tidak setangguh dulu. Saat pertama kali mencintai Lee Donghae.

 

 

 

“Kau sudah datang.” Pria itu hanya tersenyum mengangguk. Kemudian tanpa perintah ia menyodorkan sebuah helm pada gadis itu.

 

 

“Lu, hari ini aku ingin ketoko buku sebelum pulang kerumah. Kau mau menemaniku?”

 

 

“tentu saja.. aku juga sedang mencari referensi.”

 

 

Tak berapa lama keduanya sampai dipelataran kampusnya. Luhan merupakan seorang joki handal yang sangat diidolakan banyak gadis. Tapi pria itu hanya mau dekat dengan Joohyun seorang.

 

 

“aku kekelas dulu, nanti aku hubungi.” Luhan hanya mengangguk kecil. Ia menatap Joohyun yang lama – kelamaan tak terlihat. Ia menghela nafas setelah melepaskan helmnya. Ia mengikuti gadis  itu. Karena ia juga punya kelas pagi.

 

 

 

*****

 

 

Cho Kyuhyun baru saja sampai dikampusnya, tapi banyak sekali gadis yang sudah memanggil – manggil namanya, ada juga yang berbisik – bisik tentang dirinya. Bagaimana Kyuhyun bisa tahu itu? Memang apalagi? Tentu saja karena para gadis berkata dengan lantang membuat telinganya sungguh nyeri. Ia segera pergi kekelasnya.

 

 

Ia sampai dikelasnya dan dosen belum datang. Ia segera mendudukkan dirinya pada salah satu kursi. Ia menatap seorang yang ia temui kemarin.

 

 

 

Cho Kyuhyun POV

 

 

‘jadi aku sekelas dengannya? Kenapa kemarin aku tak menyadarinya ya.’ Tanyaku dalam hati. Gadis itu sibuk dengan buku yang dibacanya. aku bisa menebak jika dua gadis yang punya wajah yang sama ini benar – benar berbeda.

 

 

“unnie kau tak ingat melupakan sesuatu?” teriak seorang gadis. Yang dipanggil unnie mendongak menatapnya.

 

“waeyo?” Tanya gadis itu. Aku tak tahu siapa namanya. Aku hanya memperhatikannya dari kursiku.

 

 

“kemarin kan aku meminta tolong padamu mengerjakan PR ku, apa kau membawanya sekarang?” Tanya gadis itu, kalau yang itu aku tahu dia adalah Jihyun-ssi yang kemarin berkenalan denganku. Ia menoleh padaku dan tersenyum begitu cantik.

 

“annyeong Kyuhyun-ssi” sapanya. Aku hanya mengangguk dengan tersenyum.

 

 

“aku tidak lupa membawanya, cha bukumu.” Kata kembaran Jihyun.

 

 

“gomawoyo Joohyun unnie. Sebentar lagi kelasku mulai, aku pergi dulu unnie.” Jihyun segera berlalu dari kelasku.

 

 

Aku terus memperhatikan gadis yang baru kutahu namanya Joohyun. Ia tidak seperti kembarannya yang ramah dan baik. Ia sangat dingin dan kurasa cukup menjaga jarak dengan orang lain.

 

 

Entahlah, aku hanya merasa seperti itu. Caranya melihat orang lain begitu tajam. Meskipun seperti itu, aku yakin dia gadis baik. Terbukti dia mau mengerjakan PR dari saudara kembarnya.

 

 

Seorang pria masuk kekelas, tapi aku merasa asing dengan pria itu. Karena saat pertama kali aku datang kekelas ini aku sama sekali tak melihat dirinya. Ia langsung duduk didekat Joohyun-ssi dan Joohyun-ssi tampaknya tak keberatan dengan pria itu.

 

 

“tadi aku bertemu Jihyun didepan, kenapa dia kemari?” Tanya Pria itu pada Joohyun-ssi.

 

 

“ia meminta tolong padaku mengerjakan tugasnya tapi aku lupa memberikan padanya. Jadi dia menemuiku dikelas.” Jawab gadis itu tanpa beralih dari bukunya.

 

 

Pria itu tampak menoleh padaku. Aku jadi gugup sendiri. Seperti ketahuan tengah mengintip orang mandi. Tapi pria itu justru tersenyum dan mendekat padaku. Tuhan, semoga dia tidak  tahu sedari tadi aku menguping pembicaraannya.

 

 

“annyeong.. kau pasti Cho Kyuhyun kan, kenalkan Xi Luhan imnida.” Aku menatap pria didepanku. Kurasa pria itu terlalu cantik untuk ukuran seorang pria.

 

 

“heloo?” sapa Luhan lagi membuyarkan apa yang ku pikirkan.

 

“ahh, mianhae, Cho Kyuhyun imnida.” Balasku

 

 

“kau murid pindahan itu kan?”

 

 

“ne..”

 

 

“ayo berteman, aku bosan berteman dengan para gadis.” Pria itu tersenyum, kenapa aku jadi merasa ngeri ya, apa jangan – jangan.

 

 

“jangan berpikir aku seorang gay, aku masih normal. Meskipun berwajah cantik aku masih suka wanita.” Sahutnya, apa dia seorang cenayang eoh, kenapa dia bisa tahu apa yang kupikirkan.

 

 

“hhaaa,, mianhaeyo, kajja berteman.” Kataku. Kami berjabat tangan. Rasanya menyenangkan disambut baik oleh seorang teman.

 

.

.

.

 

Saat ini aku bersama Luhan dan gadis itu diToko Buku. Luhan mengajakku. Aku yang baru disini merasa sangat bersyukur ada orang yang mengajakku. Meski sedari tadi gadis itu sama sekali tak mengeluarkan sepatah katapun. Aku cukup tahu bahwa yang dimaksud Yunho seongsaenim adalah gadis itu.

 

 

“yaa, kenapa kau melihatnya terus eoh?” Tanya Luhan padaku.

 

 

“nuguya?”

 

 

“ck, dari tadi kau terus menatap Joohyunie.  Kenapa? Kau penasaran padanya?” Tanya Luhan lagi. Entah mengapa kau merasa kalau pria ini bersikap protektif pada gadis itu.

 

 

“aniya..” sangkalku. Lama – lama pria ini menyebalkan juga, dia hamper selalu tahu apa yang kurasakan pada gadis itu.

 

 

 

“dia gadis yang menyedihkan. Meskipun terlihat baik – baik saja. Tidak dengan hatinya.” Gumam Luhan lirih, tapi aku masih bisa menangkap apa yang dia katakana tadi.  Tapi apa maksudnya? Gadis yang menyedihkan?

 

 

“Luhan, aku sudah selesai, aku pulang dulu.” Kata Joohyun memberitahu Luhan.

 

 

“baiklah, aku akan mengantarmu pulang.”

 

 

“aniya, aku ingin kesuatu tempat dulu. Pulanglah bersama Kyuhyun-ssi.”

 

 

“kau yakin.”

 

 

“tentu saja.”

 

 

“baiklah hati – hati”

 

Kyuhyun POV end

 

 

******

 

 

Joohyun POV

 

 

Aku berjalan kearah halte. Meski Luhan ingin mengantarku pulang. Tapi aku merasa ingin sendiri. Sejak kemarin, sejak Jonghyun oppa menanyakan hatiku. Aku malah kembali pada rasa sakit dua tahun lalu.

 

 

Tak munafik, hatiku masih untuk pria itu. Pria yang juga dicintai oleh adik kembarku sendiri. Aku butuh udara sejuk. Tuhan, hilangkanlah rasa sakit ini. Aku sungguh lelah. Bis sudah datang, aku segera masuk kedalamnya.

 

 

Aku berusaha mengalihkan segala kepenatanku dengan mendengarkan music. Kuambil headphone ku dan segera memasangnya dikepalaku. Aku mencari lagu yang sesuai dengan yang kurasakan.

 

 

G-Dragon Black..

 

 

Yaa aku menyukai lagu itu. Bukan tanpa sebab aku menyukai lagu itu. Aku memang sangat menyukai bagaimana seorang Kwon Jiyong menyampaikan pesan dalam tiap kata rapnya.

 

 

(G-DRAGON)

 

nae simjangui saekkkareun black
sikeomeoke tabeoryeo just like that
teumman namyeon yurireul kkaebusugo
piga nan soneul bogo nan wae ireolkka wae

Hati ku berwarna hitam
Itu terbakar sampai hitam, hanya seperti itu
aku memecahkan kaca dan aku merasa
Dan aku melihat tanganku yang berdarah dan berpikir, kenapa aku seperti ini

ne misoneun bitnaneun gold
hajiman maltuneun feel so cold
galsurok nal neomu darmaga
gakkeumssigeun karmaga dwijjotneun geot gata

Senyummu adalah emas yang bersinar
Tapi cara bicaramu sangat dingin
Waktu berlalu, kau ingin lebih dariku
Kadang aku berfikir seperti karma berlari kepada ku, tahu

sarangui bonmyeongeun bunmyeonghi jeungo
huimangeun silmanggwa jeolmangui bumo
eoneusae nae eolgure deuriwojin geurimjaga
neoran bicheseo saenggin geol mollasseulkka

Nama asli dari cinta pasti kebencian
Harapan adalah induk dari kekecewaan dan keputusasaan
Kenapa tidak kutahu bayangan itu telah menutupi wajahku
Terbuat dari cahaya dipanggil, kamu

neowa nae saie siganeun meomchun ji orae
eonjena gotongui wonineun ohae
hagiya nado nal moreuneunde
nega nal arajugil baraneun geot geu jachega ohae

Sudah lama sejak waktu antara kau dan aku telah berhenti
Kesalahpahaman selalu penyebab sakit
Aku tidak tahu diriku sendiri
Jadi harapanku itu adalah kesalah pahaman itu sendiri

 

(KIM JENNY)

saramdeureun da aesseo utji jinsireul sumgin chae
geujeo haengbokhan geotcheoreom
sarangiran mal sok garyeojin geojiseul sumgin chae
machi yeongwonhal geotcheoreom

Orang-orang tersenyum dengan usaha, menyembunyikan kebenaran
Seolah-olah mereka senang
Sementara menyembunyikan kebohongan dalam kata cinta
Seolah olah itu akan selamanya

 

 

 

            bisa dibilang kisahku hampir serupa dengan lagu itu. Meskipun begitu aku tidak terlalu memikirkanya. Mungkin ini adalah takdir yang sudah ditentukan oleh Tuhan untukku. Tak berapa lama bis berhenti dan aku sampai diarea pemakaman.

 

 

Aku pergi kepemakaman. Tepatnya aku mengunjungi halmonieku. Seseorang yang paling mengerti diriku. Halmonie meninggal setelah Jihyun sadar dari komanya. Aku sangat mencintai halmonie seperti aku mencintai eommaku.

 

 

 

“annyeong halmonie, bagaimana kabarmu? Maaf baru mengunjungimu. Tugas kuliahku sangat banyak.” Aku membuka pembicaraan tanpa sebuah jawaban.

 

 

“halmonie, apa aku boleh bercerita padamu? Halmonie, sejujurnya aku lelah. Rasanya lelah sekali. Kenapa ya Joohyun tak setangguh dulu lagi? Kenapa Joohyun tiba – tiba berubah menjadi pengecut halmonie?” setitik air mata mebasahi pipiku.

 

 

 

“lihatlah halmonie, aku bahkan belum selesai berbicara. Tapi aku sudah menangis. Heehe.. maafkan joohyun halmonie.”

 

 

 

Joohyun POV end

 

 

Joohyun tak menyadari bahwa seseorang mengikutinya dari belakang. Seseorang itu adalah Kyuhyun. Yaa Kyuhyun penasaran dengan sosok Seo Joohyun. Dan rasa penasarannya membawanya kearea pemakaman ini. Ia heran, kenapa Joohyun pergi kesini?

 

 

Dengan langkah penuh kehati – hatian Kyuhyun ikuti Joohyun. Sebelumnya ia mengenakan coat tebal dan masker supaya Joohyun tak menyadari jika itu adalah dirinya. Ia juga mengenakan topi.

 

 

Ia menatap Joohyun penuh minat ketika gadis itu berhenti disalah satu makam. Kyuhyun tak bisa menebak itu makam siapa. Ia hanya berpura – pura mendekat disalah satu makam lain. Supaya Joohyun tak menganggapnya aneh.

 

 

 

“annyeong halmonie, bagaimana kabarmu? Maaf baru mengunjungimu. Tugas kuliahku sangat banyak.” Kyuhyun mendengar Joohyunb mulai berbicara. Akhirnya ia tahu bahwa makam yang dikunjunginya adalah makam halmonienya.

 

 

“halmonie, apa aku boleh bercerita padamu? Halmonie, sejujurnya aku lelah. Rasanya lelah sekali. Kenapa ya Joohyun tak setangguh dulu lagi? Kenapa Joohyun tiba – tiba berubah menjadi pengecut halmonie?” Kyuhyun mengernyitkan dahinya. Ternyata Joohyun yang ia kira dingin dan sulit didekati adalah sosok rapuh yang sebenarnya butuh seseorang untuk mendengarkannya.

 

 

Ia jadi mengingat hal yang dikatakan Luhan padanya tadi.

 

“dia gadis yang menyedihkan. Meskipun terlihat baik – baik saja. Tidak dengan hatinya.” Kyuhyun yang saat itu terlalu serius menatap Joohyun membuat ia tak begitu focus pada apa yang dikatakan Luhan padanya. Meski ia mendengarnya dengan baik.

 

 

Dan entah kenapa satu tekad itu tiba – tiba muncul dibenaknya. Ia ingin melindungi Seo joohyun. Ia benar – benar ingin melindungi gadis itu.

 

 

 

****

 

 

 

Seorang gadis tampak sebal dengan namja yang ditunggunya sejak 15 menit yang lalu. Ia bukanlah gadis yang suka menunggu. Dan ia menyesal mengiyakan diri untuk bertemu dengan Choi Minho kekasihnya itu.

 

 

“maaf sayang, tadi aku harus latihan dulu.” Sesal Minho. Ia tahu sebentar lagi kekasihnya pasti marah dan itu adalah antisipasinya untuk menghindari kekasihnya.

 

 

“ckk, kau selalu saja seperti itu. Kau paling tahu bahwa aku benci menunggu kan?” cibir gadis itu, Jihyun.

 

 

“hm arraseo mianhae.. sebaiknya kita pesan makanan dulu setelah ini aku akan mengantarmu kemanapun.” Sahut Minho.

 

 

“kemanapun?” Jihyun menatap Minho penuh minat.

 

“yaa, bukankah kau mengajakku berkencan ditengah kesibukanku?” goda Minho. Membuat semburat merah timbul dipipi gadisnya.

 

 

‘cantiknya kekasihku,’ puji Minho dalam hati. Jihyun menatap aneh pada Minho.

 

 

 

“yaa ada apa denganmu Ho-ya?” Tanya Jihyun menyadarkan Minho dari lamunannya.

 

 

“aniya, geunyang.. neo neomu yeoppuda.. nae yeojachingu neomu yeoppuda.” Bisik Minho membuat Jihyun benar – benar merasa malu.

 

 

 

“Minho-ya berhenti membuatku malu.” Cicit Jihyun pelan.

 

 

Minho adalah kekasihnya saat ini. Meskipun Jihyun mempunyai sederet mantan yang bahkan Jihyun sendiri lupa namanya. Tapi saat ini hanya Minho yang benar – benar memiliki hatinya.

 

 

Seorang atlet lari yang bahkan sangat digilai para gadis seumurannya. Pria yang selalu terlambat datang disetiap kencan mereka. Pria yang mampu membuat Jihyun merona karena rasa malu dan rasa senang yang bersamaan.

 

 

Tak berapa lama setelah mereka selesai makan. Minho mengajak Jihyun pergi kedepartemen store Hyundai. Ia tahu bahwa gadisnya adalah sophaholic. Untung saja dia adalah anak orang kaya ditambah ia juga sudah punya penghasilan sendiri membuat ia mampu mewujudkan keinginan gadisnya.

 

 

“Ji-ya, cobalah ini.” Minho memberikan gaun berwarna biru safir yang ia rasa akan sangat pas ditubuh kekasihnya.

Jual Sewa Gaun Pesta_51.png

 

 

“baiklah akan kucoba. Kelihatannya tidak buruk.” Gumam Jihyun.

 

 

Minho menunggu gadisnya keluar dari ruang ganti. Dan tak berapa lama gadisnya keluar dengan gaun yang dipilihkannya tadi.

 

 

“Minho-ya bagaimana? Apa aku pantas mengenakan ini?” Tanya Jihyun.

 

 

“kau selalu pantas mengenakan apapun sayang.” Goda Minho. Jihyun merengut membuat Minho tertawa lalu mengelus kepala kekasihnya dengan sayang. inilah yang membuat Jihyun benar – benar merasa disayangi.

 

 

Meski ia sering berpacaran dan digolongkan seorang player. Ia juga sadar bahwa pria yang menjadi mantannya tidak lebih dari sekedar mengagumi kecantikan yang melekat ditubuhnya.

 

 

Ia menatap Minho yang tiba – tiba saja menjauh darinya. Minho tampak memilih satu pakaian wanita lagi. Jihyun bingung, apakah Minho tak jadi memilih gaun ini? Bukankah Minho mengatakan dirinya pantas mengenakan gaun ini?

 

 

“Minho-ya apa kau berniat mengganti gaun ini dengan yang lain?” Tanya Jihyun penasaran.

 

 

“anni, bukankah kau suka gaun itu ambil saja.” Jawab Minho santai.

 

 

“lalu kenapa kau terlihat mencari sesuatu yang lain lagi?” akhirnya Jihyun mengutarakan apa yang ia pikirkan.

 

“aku ingin mencarikan gaun untuk Joohyun. Entahlah aku merasa Joohyun harus secantik dirimu. Kalian kan kembar”

 

 

“apakah kembar harus selalu sama. Atau jangan – jangan kau punya perasaan pada kakakku.” Jihyun bahkan sudah mengeluarkan taring kemarahannya. Minho menoleh menatap kekasihnya. Ia tersenyum kemudian menatapnya lembut.

 

 

“dasar pencemburu. Jelas – jelas aku memilihmu masih saja berpikiran yang tidak masuk akal seperti itu.” Sahut Minho tanpa menatap Jihyun membuat Jihyun mencibir.

 

 

“namanya hati siapa yang tahu eoh.” Jihyun mengangkat bahu tanda tak mengerti.

 

“jika aku disuruh memilih kau atau Joohyun. Jelas aku memilih Joohyun. Ia cantik, pintar yaah meskipun ia sangat dingin terhadap orang lain. Nyatanya Luhan betah didekatnya. Tapi karena pada dasarnya aku menyukaimu. Meskipun kau bodoh dan genit aku tetap memilihmu kan.” Goda Minho disertai seringaian diwajahnya.

 

 

“yaa, aku tidak genit tahu, issh menyebalkan.” Sungut Jihyun.

 

 

“yaa, kalau bukan genit apa namanya. Ada mahasiswa pindahan saja kau langsung mengajaknya berkenalan.” Jihyun menegang, bagaimana bisa pria itu tahu. Bukankah pria itu tidak masuk kuliah? Ia menelan ludahnya.

 

 

“itu,, itu..”

 

 

“gwenchana, aku sudah tahu sifatmu. Kajja kita cari gaun yang cocok untuk kakakmu.” Ia bersyukur. Minho tak marah padanya. Huh, ia bernafas lega sekarang.

 

Jihyun POV

 

 

Aku menatap takut – takut pada Minho. Ia tahu bahwa kemarin aku menggoda mahasiswa bernama Cho Kyuhyun. aku takut dia marah. Bagaimanapun pasti hatinya terluka. Sejujurnya Minho benar. Aku memang suka menggoda pria. Yaa itu kesenangan buatku. Tapi jika ditanya apa aku serius dengan pria – pria yang kugoda. Tentu saja aku akan menjawab TIDAK!!!

 

 

Bagiku hanya Choi Minho yang ada dihatiku. Dia tahu aku penggoda tapi dia masih mau bersamaku. Sebelum ada dirinya pasti kekasihku akan bertengkar dengan pria yang baru saja mendekatiku. Tapi Minho tidak. Ia hanya diam meski ia tahu aku yang menggodanya terlebih dahulu.

 

 

            Choi Minho saranghae…

 

“kenapa kau masih disitu eoh, kemari.” Panggilnya. Aku mendekat padanya. Ia tampak memegang dua gaun. Peach dan merah.

 

Jual Sewa Gaun Pesta_47.png

 

dress-pesta-merah-seksi crop

 

“diantara dua ini mana yang menurutmu pantas untuk Joohyun?” aku meneliti dua gaun yang dipilihkan kekasihku untuk saudara kembarku.

 

 

“kau berlebihan Minho-ya, kupastikan Joohyun tak akan memakai keduanya.” Jawabku santai. Jelas saja Joohyun unnie itu kan tertutup mana mau dia memakai gaun sependek itu. Apalagi Joohyun unnie kan sedikit lebih tinggi dariku.

 

 

“ck,, kau berniat membuatku batal membelikan kakakmu gaun eoh? Jahat sekali sih.” Sinis Minho. Astaga dasar mata panda.

 

 

“siapa yang kau maksud eoh. Kau kan juga tahu jika Joo unnie tidak menyukai pakaian terbuka seperti itu. Memangnya kau pernah melihat dia memakai pakaian seperti itu?” jawabku tak kalah sinis.

 

 

“ahh iya ya, aku lupa.. aku selalu teringat dirimu sih.” Jawabnya dengan menggaruk tengkuk yang kuyakini tidak gatal sama sekali. Jawabannya membuatku tersenyum macam orang gila. Sialan sekali mata panda ini, mudah sekali membuatku merasa malu seperti ini. -_-

 

Aku menetralkan suaraku kemudian membantunya memilihkan satu gaun yang pas untuk karakter kakakku. Aku tahu dia pasti enggan memakainya. Tapi Joohyun unnie jarang menolak permintaanku kan,, aku serasa mendapat ide saja.. 😀

 

 

Aku memilah – milah gaun yang sudah digantung rapi. aku tiba – tiba tertarik dengan gaun berwarna gold yang terlihat elegan. Pasti Joo unnie akan terlihat cantik sekali menggunakan gaun ini.

Real-Photo-Girl-s-High-Neck-Gold-Lace-Cocktail-Dresses-Short-A-line-Tulle-Party-Gowns.jpg

 

 

 

 

“Minho-ya bagaimana dengan gaun ini? Kurasa Joo unnie sangat cantik mengenakannya. Ini juga tidak terbuka seperti dua yang kau pilihkan tadi. Otte?” tanyaku padanya. Ia tampak mengamati gaun yang kupilih.

 

 

“baiklah kurasa pilihanmu tidak buruk.” Jawabnya. Iss dasar pria ini. Memangnya selama ini ia kira fashion style ku buruk. Aku ini Seo Jihyun, si sophaholic yang cantik.

 

“jangan menggerutu. Kau kira aku tak tahu eoh.”

 

“dasar menyebalkan.”

 

“tapi kau cinta padaku kan.” Dia mulai percaya diri lagi -_-

 

“terserah kau saja.” Jawabku. Lama – lama lelah juga berdebat dengan mata panda ini. Dia selalu mampu menangkis apa saja yang kukatakan.

 

“kajja mencari sepatu.” Ajaknya, aku hanya mengikuti saja. Sebenarnya yang sophaholic siapa? Kenapa dia yang sangat bersemangat sih.

 

“astaga, apa kau ingin aku menghabisi bibirmu disini eoh? Jangan manyun seperti itu aku jadi ingin memakan bibirmu.” Ucapannya membuat kedua mataku membulat. Astaga, apa dia gila eh? Bahkan pelayan wanita yang mendengarnya tersenyum – senyum. Seolah dialah yang digoda. Choi Minho mati kau.

 

“aku tidak mood lagi. Aku mau pulang.” Aku meninggalkannya seorang diri. Aku kesal dengannya. Dia selalu saja seperti itu. Lebih baik aku mencari ice cream sajalah. Itu caraku melupakan rasa kesalku

 

 

Jihyun POV End

 

Minho memanggil kekasihnya tapi Jihyun sama sekali tak mendengarkannya. Astaga, kenapa dia bisa tergila – gila dengan gadis kekanakan seperti Seo Jihyun eoh. Minho tak berniat mengejar kekasihnya. Biarlah dia merajuk. Dia sudah menyiapkan kejutan untuk kekasihnya.

 

“Nona aku mau sepatu yang itu.” Tunjuknya pada sepatu berwarna gold yang sangat elegan. Ini untuk Joohyun. Pikirnya. Alasan ia peduli terhadap Joohyun hanyalah karena Joohyun adalah bagian dari hidup Jihyun yang menurutnya – kurang diperhatikan. Minho hanya berusaha bersikap baik pada saudara kembar kekasihnya. Tapi sayangnya Jihyun selalu beranggapan berbeda.

1.0x0

 

Minho  tertarik pada high heels simple yang menurutnya akan cocok dengan gaun yang ia pilihkan tadi untuk Jihyun.

 

index

 

 

“nona, aku juga mau yang ini.” Kata pria itu pada pelayan.

 

****

 

Saat memakan ice cream dikedai sendirian. Jihyun tampak menoleh kanan kiri. Ia berharap kekasihnya akan datang menjemputnya dan minta maaf. Ini bukan pertama kalinya Jihyun merajuk pada Minho dan jelas saja Minho selalu mengalah untuk dirinya. Tapi sekarang? Batang hidungnya saja tak kelihatan.

 

                Minho melihat dari balik dinding tampang kekasihnya yang sedang bermuram durja. Dalam hati ia tertawa. Biasanya ketika gadis itu marah ia akan menghampiri gadis itu untuk sekedar minta maaf. Tapi kali ini Minho urung melakukannya.

 

Bukan tanpa alasan Minho menolak untuk minta maaf. Ia hanya ingin dihargai sebagai seorang pria. Jihyun terlalu manja padanya. Tidak masalah sih.. hanya saja Minho ingin gadisnya berubah menjadi lebih dewasa. Itu harapannya.

 

Tanpa diduga seorang pria tampan tampak menghampiri Jihyun yang sedang terduduk seorang diri. Minho menajamkan pandangan matanya berusaha meneliti apakah ia masu dalam deretan mantan kekasih gadisnya. Sepanjang Minho menatap ia tahu ia belum pernah mengenal pria itu sama sekali.  Sebagian dari egonya sebagai seorang kekasih serasa terluka melihat kekasihnya dihampiri orang lain. Apalagi gadisnya dengan senyum menawan menyambut kedatangan pria lain selain dirinya.

 

Ingin ia hampiri mereka dan menyeret gadisnya pergi dari sana. Tapi sungguh ia sangat kesal hingga tangannya terkepal erat. Dengan segala emosi terpendamnya.  Ia berusaha mengabaikannya dan memilih kembali kerumahnya.

 

Same time, Same Place~

 

 

            “Joohyun?” panggil seorang pria padanya. Jihyun sontak menoleh mendengar panggilan orang itu. Ia menatap pria didepannya dengan pandangan meneliti. Berusaha mengingat siapa pria didepannya itu. Tapi sejauh Jihyun mencoba mengingat ia benar – benar tidak tahu siapa pria itu.

 

“mianhae, aku bukan Joohyun, aku Jihyun,” jawabnya sopan. Pria didepannya tidak tampak terkejut.

 

“apa aku boleh duduk disini Jihyun-ah?” Tanya pria itu padanya. Seperti dihipnotis, Jihyun mengangguk membiarkan pria didepannya duduk disana.

 

“mian, apa aku mengenal anda sebelumnya?” Tanya Jihyun lagi. Kali ini pria itu tampak terkejut. Apakah 2 tahun waktu yang sangat lama hingga seseorang bisa melupakan wajah orang lain? Apa gadis didepannya ini hanya berpura – pura menghindar darinya? Benarkah seperti itu? Banyak sekali pemikiran – pemikiran aneh yang ada dikepala pria itu.

 

“kau tak ingat padaku Jihyun-ah?” Tanya Pria itu berusaha memastikan. Jihyun hanya menggeleng.

 

“aku ke.. ia menghentikan kalimatnya. Ia hanya merasa tidak pantas mengatakan hal itu pada Jihyun. Toh pada kenyataannya semua sudah berakhir.

 

“anda kenapa tuan?” pria itu – Donghae menatap Jihyun.

 

“aku teman oppamu. Dulu aku sering berkunjung kerumah kalian.” Jihyun tampak berpikir.

 

“benarkah? Tapi Jonghyun oppa jarang dirumah. Apalagi membawa temannya kerumah.” Jawaban polos Jihyun membuat Donghae memutar otak. Sebenarnya gadis itu kenapa eoh? Apa dia amnesia?

 

“dua tahun lalu. Aku sering kerumah kalian.”

 

“ahh, mianhae.. aku tak bisa mengingat beberapa peristiwa setelah kecelakaan dua tahun lalu.” Sesalnya. Donghae mengangguk mulai paham.

 

‘jadi Jihyun amnesia?’

               

            “ahh,, arrayo”

 

“eunggh, bagaimana kalau kita berkenalan lagi? Annyeong naneun Seo Jihyun imnida..” Jihyun membuat Donghae tertawa. Meski amnesia nyatanya sifat gadis itu tak berubah. Masih sehangat dulu.

 

“annyeong.. Lee Donghae imnida..” mereka kemudian berjabat tangan seolah ini adalah pertemuan pertama mereka.

 

“bagaiamana kabarmu Jihyun-ah?”

 

“aku baik Donghae-ssi..”

 

“jangan panggil aku seformal itu.. dulu kau sering memanggilku oppa. Panggil aku seperti itu lagi.”

 

“benarkah?” Donghae mengangguk dan tersenyum.

 

“bagaimana keadaan Joohyunnie?”

 

“unnie baik – baik saja oppa. Eunggh, setelah dua tahun aku sama sekali tak pernah bertemu denganmu oppa, mungkin itu yang membuatku melupakanmu. Memangnya dua tahun terakhir kau kemana oppa?” Tanya Jihyun penasaran.

 

“aku melanjutkan kuliahku diLondon.” Jawab Donghae singkat.

 

“ahh seperti itu. Ah mianhae oppa.. aku harus segera pergi. Ini sudah sore, pasti Jonghyun oppa mencariku.” Jihyun tampak bergegas.

 

“Jihyun-ah biar aku antar kau pulang.”

 

 

Akhirnya Jihyun pulang diantar Donghae. Dalam mobil mereka terus bercerita berbagai hal. Jihyun memang orang yang menyenangkan jadi ia selalu bisa menempatkan diri dimanapun ia berada. Tak berapa lama mereka sampai dirumah.

 

“oppa masuklah dulu. Joohyun unni dan Jonghyun oppa pasti sudah pulang.” Ajak Jihyun. Donghae mengikuti langkah kaki Jihyun. Ia memasuki rumah yang sudah dua tahun tak ia kunjungi.

 

“aku pulang..” teriak Jihyun. Joohyun yang sedang didapur membuat minuman hanya menyahut seadanya.

 

“Jonghyun oppa, Joohyun unnie ada teman lama datang. Kemarilah..” panggil Jihyun.

 

“siapa yang datang Ji-ya?” Tanya Jonghyun sambil mengeringkan rambutnya karena ia baru saja selesai mandi.

 

“siapa yang datang Ji-ya?” Tanya Joohyun. Ketika mereka sudah berkumpul diruang keluarga. Jonghyun dan Joohyun sama – sama terkejut.

 

“Donghae?” gumam Jonghyun

 

“Donghae oppa?” gumam Joohyun lirih. Joohyun merasa dunianya runtuh seketika.

 

tbc

 

 

Author:

Annyeong.. naneun Lestari Destyaningrum imnida, bangapseumnida. saya adalah WIRESS, ini adalah wordpress baru dan akan saya penuhi dengan banyak ff. terutama Seokyu. hehehe. soalnya saya juga suka ff western kayak punya kak Kenza itu.. maaf yaa kalo banyak kesalahan. namanya juga baru netes. gomapseumnida,, annyeonggihaseyo :)

17 thoughts on “Me, You And My Twin Part 2

  1. Part 1 nya mana nii thor nim, aku malah lngsung baca part 2 T-T
    Mungkin karena blum baca part 1 jadi agak gak mudeng ya, jadi jihyun sama joohyun sama” suka sama dinghae/minho/kyuhyun?

    Like

  2. Untung si jihyun udh sama minho
    Nah itu gmn si seonni ketemu mantan >< ??
    Huft kyuhyun punya saingan hahahhaa
    Lanjut

    Like

  3. Donghae datang lagi.. gimana dengan joo eonnie
    Jihyun orang ramah bnaget yaaa… seneng deh pasti minho punya pacar jihyun
    Nice
    Kyu kayaknya suka yaaa sama joohyun eonnie

    Like

  4. Nahh lo kaget smua. Kl boleh jujur pengulangan ucapan (seo) yg sudah ada dparagraf lain untuk kemudian dpakai kembali atau masuk kedalam ucapan org lain (kyu)itu kurang bagus.

    Like

  5. Bgusla klw trnyta ji udah punya minho smga aj dy kgak genit” ma kyu yah… Wah, spertinya kyu benar”,tertarik nih ma joo. smpe” dy ngikuti joo. kdtangn donghae mlah membuat luka lama joo tmbah parah nih… knpa oke balek sih.. Smga aj dngn khdiran kyu bsa berubah sifat seo yg ingin jadi hangat.. 😊😊😊

    Like

  6. donghae balik, semoga Joo Unnie ga balikan sama dy.
    Yes, Kyu suka sama Joo Unnie. Semoga bisa membuka hatinya dan membuat Seo Unnie lupain Donghae.
    Aq kira Jihyun bakal suka Kyu ternyata gak. Semoga aja hubungannya sama Minho gak ancur gara-gara dy ketemu sama Donghae. Aq takutnya nanti dy malah jadi pindah ke Kyu. Tp kalo ke Donghae sh gak papa.
    Ayo lanjutin dong Unnie! FIGHTING NEEEE!!

    Like

  7. Jihyun amnesia? Kenapa donghae harus dtang lg sih?.. Kyuhyun sbenernya lebih suka jihyun apa joohyun sih?? Lanjuuut. . Fighting!

    Like

Leave a comment^^